Anda di halaman 1dari 4

BAB III

PEMBAHASAN

3.2. STA 2
Pada
3.3 STA 3
Pada STA 3 yang memiliki kesampaian daerah sekitar 15 menit dari STA 2
dengan kendaraan bermotor. Dimensi yang dimiliki STA adalah 10x1x5 m. STA 2
memiliki bentuklahan berupa structural terfluvial. Sedangkan morfologi yang
dapat ditemukan di daerah ini adalah point bar dan tebing.

Mekanisme transportasi yang dimiliki pada STA 3 ditemukan blitologi


dengan warna abu-abu gelap dengan ukuran butir 1-2 mm, bentuk butirnya
rounded, kemasnya berupa sutured dan sortasinya berupa moderately sorted.
Komposisi yang dimiliki batuan adalah fragmen yang berupa pasir kasar, matriks

1
berupa lempung dan semen yang nonkarbonatan. Selain itu pada Singkapan
ditemukan juga fragmen-fragmen berupa kerikil hingga kerakal di sekitar batuan.
Berdasarkan hasil deskripsi yang didapat, maka diiindikasikan pada STA 3
terdapat mekanisme transportasi berupa gravity flow jenis debris flow (yang
ditandai dengan adanya fragmen pada batupasir).

Paleocurrent yang dapat ditemukan pada STA 3 dengan melihat berdasarkan


sumbu C nya maka arus sungainya kebawah (tegak lurus dengan sumbu C).

STA 4

Kesampaian daerah

Dapat diketahui endapan recent yang dapat ditemukan di daerah point bar
dan channel bar berupa material beruran lempung hingga bongkah dengan jenis

2
batuan berupa batu sedimen dan batuan beku. Dapat diindikasikan batuan sedimen
yang terendapakan pada STA 4 berasal dari formasi kerek yang berlitologi
selingan batupasir dan batulempung. Sedang batuan beku yang ditemukan pada
STA 4 diindikasikan merupakan fragmen dari formasi kaligetas yang berlitologi
breksi vulkanik (hasil dari vulkanisme). Dan karena pada STA 4 termasuk pada
sungai vraided stream maka jarak dengan sourcenya dekat.
Mekanisme transportasi yang terdapat pada STA 4
Orientasi butir yang dapat dilihat pada tanggul alam
Dengan melihat penyebaran ukuran butiran pada tanggul alam dapat diindikasikan
bagian sebaran ukuran butir yang kasar merupakan endapan pointbar terdahulu
yang juga menandakan adanya meander. Kemudian pada sebaran ukuran butir
yang kasar yang lurus menunjukkan merupakan enadapan channel bar.

Pallerocurent yang terdapat pada singkapan ini dengan melihat arah tegak lurus
dari sumbu c , dapat diketahui arah aliran sungainya dulu mengarah tegak lurus
dari arah sungai sekarang.

3
Korelasi

Dapat diinterpretasikan hubungan antara STA1, STA2, STA 3, dan STA4.


Pada STA 1 yang dideskripsi secara jarak jauh, yang diindikasikan sebagai source
dari batuan sedimen di daerah Jabungan. Sebelumnya juga terlihat indikasi dari
Fold Thrust Belt . . Diinterpretsikan juga pada bagian atas dari struktur ini
memiliki batuan yang lebih resisten (batupasir dengan sifat brittle) dan bagian
bawah memilki resisten yang lebih rendah (lempung dengan sifat ductile). Maka
pada STA 2 terletak di bagian bawah , STA 3 diindikasikan terletak dibagian atas.
Kemudian dapat diambil kesimpulan, pada STA 1 merupakan salah satu dari
source batuan sedimen yang terbentuk di daerah Jabungan yang tertransportasi
secara gravity flow. Pada STA 2 merupakan produk dari mekanisme turbidite dan
debris flow. Dan pada STA 3 terdapat produk dari mekanisme debris flow.
Dengan adanya Fold Thrust Belt menyebabkan terjadi pergerakan massa/
mass flow yang menjadi akibat dari jenis mekanisme transportasi pada daerah
Jabungan merupakan gravity flow.

Anda mungkin juga menyukai