B.Rumusan Masalah
1.Apa saja ciri-ciri puisi angkatan balai pustaka?
2.Mencari contoh-contoh puisi angktan balai pustaka.!
3.Mencari tahu penyair-penyair yang ada pada angkatan 20-an.!
C.Tujuan
1.Mengetahui dan memahami angkatan balai pustaka.
2.Mengetahui contoh-contoh puisi angktan balai pustaka.
3.Mengetahui penyair-penyair yang ada pada angkatan 20-an.!
PEMBAHASAN
Puisi angkatan 20-an memiliki corak puisi lama yang berkaitan syaor dan pantun.
Hanya saja sampiran ditiadakan untuk menjadikan puisinya lebih Intens. Corak puisi
seperti syair tidak digunbakan sebagai cerita namun digunakan sebagai
mengungkap makna yang lebih padat.
Sajak
Di mana harga karangan sajak,
Bukan dalam maksud isinya;
Dalam bentuk, kata nan rancak,
Dicari timbang dengan pilihannya.
Dengan jelas dapat kita lihat, bahwa puisi di atas memiliki corak yang sama dengan
Pantun yaitu memiliki sajak a-b,a-b, seperti dalam kutipan beikut:
Pada kutipan di atas, Sanusi Pane menggunakan akhiran k-a,k-a pada sajaknya. Hal
ini sangat serupa dengan ciri pantun yang memiliki akhiran a-b,a-b. Jadi dapat kita
pahami bahwa puisi angkatan 20-an memiliki karakteristik yang sama dengan
Pantun.Selain memiliki corak yang sama dengan pantun, Puisi angkatan 20-an juga
memiliki corak yang sama dengan Syair. Seperti dalam Puisi Sanusi Pane yang
berjudul Wijaya Kusuma beikut ini:
Wijaya Kusuma
Di balik gunung jauh disana,
Terletak taman dewata raya,
Tempat tumbuh kusuma wijaya,
Pada Puisi di atas, terdapat beberapa baris puisi yang memiliki kesamaan dengan
Syair. Syair memiliki sajak a-a,a-a, dan semua sajak memiliki keterkaitan arti, begitu
pula dengan Puisi angkatan 20-an yang memiliki kesamaan dengan syair. Seperti
kutipan berikut:
Dari kutipan puisi di atas, dapat kita lihat bahwa setiap sajak merupakan sebuah
cerita yang saling berkaitan satu sama lain. Sajak awal hingga sajak akhir
merupakan penggambaran makna yang berurutan, dan tidak ada sajak yang
berfungsi sebagai sampiran di dalamnya.
Walaupun puisi angkatan 20-an memiliki kesamaan dengan Pantun, akan tetapi
terdapat perbedaan diantara keduanya.Jika pantun memiliki Sampiran pada baris
pertama dan kedua, Namun tidak dengan puisi angkatan 20-an yang tidak memiliki
Sampiran. Semua baris yang terdapat dalam puisi merupakan isi dari Puisi tersebut.
Seperti dalam kutipan puisi berikut ini:
Baris pertama dan kedua pada kutipan di atas bukan merupakan Sampiran belaka,
tetapi memiliki isi yang berkaitan dengan baris selanjutnya.