Kompetensi Dasar
Indikator
Kajian Materi
Evaluasi
Tindak lanjut
Mengungkapkan tanggapan terhadap
pembacaan puisi lama (gurindam, pantun,
dan puisi modern atau kontemporer)
Mendata ciri atau nilai puisi gurindam,
pantun, dan kontemporer
u isi !
l i s p t kok
e n u su l i
M ak
tid
Menentukan ciri dan nilai gurindam 12
Menentukan tema puisi
Menentukan ciri pantun
Menentukan ciri dan nilai puisi kontemporer
Menjelaskan maksud puisi kontemporer
Menyusun gurindam dua belas, pantun, dan
puisi kontemporer dengan memperhatikan
keindahan pola, isi, dan bentuk
Menanggapi pembacaan puisi
Gurindam dua belas pada hakikatnya salah satu je
nis puisi lama yang memiliki ketentuan sebagai
berikut:
a) Tiap bait terdiri atas dua baris
b) Baris pertama berisi syarat dan kedua sebagai
akibat
c) Bersajak a a
d) Mengandung ajaran, nasihat, larangan, anjuran
e) Bernapaskan islam
Tokoh/pelopor Gurindam 12 adalah Raja Ali Haji
Memiliki ide atau nilai untuk dikembangkan
menjadi gurindam
Sanggup mengekspresikan ide/nilai menjadi
beberapa bait dalam gurindam
Sanggup menata masing-masing bait menjadi
satu jalinan yang utuh dan padu
Sanggup memilah dan memilih kata/kalimat
yang tepat untuk menetapkan syarat bagi baris
pertama dan akibat untuk baris kedua
Contoh gurindam dua belas
Kurang pikir, kurang siasat
Tentu dirimu kelak tersesat
Nilainya adalah seseorang dalam mengerjakan
pekerjaan hendaklah dipikirkan dahulu agar
tidak menyesal di kemudian hari
Barang siapa berbuat jasa
Mudahlah Tuhan mengampuni dosa
Nilainya adalah seseorang yang banyak beramal
pasti Tuhan akan mengampuni dosa-dosanya
PANTUN
• Hal- hal yang harus diketahui dalam
menulis pantun
* Dalam satu bait memiliki empat baris
* Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
* Baris pertama dan kedua merupakan
sampiran
* Baris ketiga dan keempat merupakan
isi
* Bersajak a b a b
Contoh bait pantun pembuka
Aci-aci ke Bangkahulu
Seri paduka panglimanya
Jika kekasih sabarlah dahulu
Nantikan saja tanggal mainnya
Contoh bait penutup pantun
Tema ketidakberdayaan
Sejak
sejak kapan sungai dipanggil sungai
sejak kapan tanah dipanggil tanah
sejak kapan derai dipanggil derai
sejak kapan resah dipanggil resah
sejak kapan kapan dipanggil kapan
sejak kapan kapan dipanggil lalu
sejak kapan akan dipanggil akan
sejak kapan akan dipanggil rindu
sejak kapan ya dipanggil tak
sejak kapan tak dipanggil mau
sejak kapan tuhan dipanggil tak
sejak kapan tak dipanggil rindu
1975
karya Sutardji Calzoum Bachr
Tema Ketidakpastian
PERJALANAN MAYA
Di celah lebar
Setangkup raut yang gundah
Setangkis harapan perjalanan maya
Peluh nista bercanda dekap kelu
Simfoni dentang menyibak kristal
Langkah meninggalkan jejak nadi
Jejak fana terbalas,akhir
Celah maya penunggu
Lekat terukir kerangka
Bertebar tertinggal
Berbekas tertinggal
Menyandar singgasana
Kepergian kepastian
Kembali
Masih kuterpaku
Jejak kelam membekas
Membekas serpihan bertebar
Seorang apa diri nantikah ?
Hitam putih tersudut
Sebelum hari menutup diri
Senja menanti hari pergi
Melirik sinis tajam
Bertanya gerangan
Seperti apa diri nanti ?
Terdiam .......
Bersiap di tabir waktu
Pulang berharap
Tanpa sia-sia
Karya N Sugiwangsih
Tema : Harapan
Tugas individu
Buatlah puisi kontemporer.
Perhatikan tema, kosakata,
bentuk, suasana, makna atau
maksud puisi
Tentukan tema. Makna lambang,
majas dalam poisi yang kalian
buat