MAKALAH
Disusun untuk memenhui tugas mata kuliah linguistik umum yang dibina
oleh
Elen Nurjanah, M.Pd
Oleh :
Kelompok 3
1. Risqi Novita Maulana (12210193029)
2. Nadia Amalia (12210193076)
3. Selviana Dinda Widia Rizqi (12210193082)
4. Ajeng Tataningtyas (12210193126)
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas menyusun makalah untuk mata
kuliah linguistik umum dalam bentuk makalah dengan lancar, sholawat serta
salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabiyullah
Muhammad SAW.
Dalam pembuatan makalah ini, kami mendapat bantuan dari berbagai pihak,
maka pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Ibu Elen Nurjanah, M.Pd sebagai dosen pengampu kami, yang telah
membimbing kami sehingga makalah ini dapat selesai dengan lancar.
2. Teman-teman yang telah bekerja keras demi kesuksesan pengerjaan
makalah ini.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan kami pada
khususnya, kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun begitu kami
perlukan demi perbaikan ke arah kesempurnaan. Akhir kata kami sampaikan
terimakasih.
penulis
ii
DAFTAR ISI
JUDUL................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan...................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN
A. Sejarah Perkembangan Aliran Linguistik ................................. 2
B. Perkembangan Aliran Linguistik .............................................. 2
a. Linguistik Tradisional ........................................................... 2
b. Linguistik Strukturalis .......................................................... 6
c. Linguistik Sistemik ............................................................... 8
d. Linguistik Transformasional ................................................ 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberadaan bahasa merupakan keniscayaan bagi manusia, karena
bahasa merupakan salah satu pembeda antara hewan dan manusia. Hal ini
dikarenakan, hanya manusialah yang memiliki bahasa. Jadi, sudah
seharusnya disyukuri apa yang telah dikaruniakan oleh Sang Pencipta
kepada kita, yaitu bahasa. Dalam sejarah perkembangannya, linguistik
dipenuhi berbagai aliran dan paham yang dari luar tampaknya sangat
ruwet, saling berlawanan dan membingungkan terutama bagi para pemula.
Sejarah linguistik yang sangat panjang telah melahirkan berbagai aliran-
aliran linguistik. Masing-masing aliran tersebut memiliki pandangan yang
berbeda-beda tentang bahasa, tapi pada prinsipnya aliran tersebut
merupakan penyempurnaan dari aliran-aliran sebelumnya. Oleh karena itu,
dengan mengenal dan memahami aliran-aliran tersebut akan menjadi
pedoman bagi setiap orang untuk dapat memilih atau mengacu kepada
aliran linguistik apa yang menurutnya baik. Dalam makalah ini akan
dipaparkan mengenai sejarah, teori, ciri-ciri, dan berbagai macam aliran-
aliran linguistik.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan aliran linguistik?
2. Apa saja aliran linguistik itu?
3. Bagaimana ciri-ciri aliran tersebut?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan aliran linguistik
2. Untuk mendeskripsikan aliran-aliran linguistik
3. Untuk mengetahui ciri aliran linguistik
BAB II
PEMBAHASAN
1
A. Sejarah Perkembangan Aliran Linguistik
a. Linguistik Tradisional
Aliran tradisional adalah aliran yang mengatakan bahwa kata kerja adalah
kata yang menyatakan tindakan atau kejadian. Perkembangan ilmu bahasa di
dunia barat dimulai pada abad IV Sebelum Masehi yaitu ketika Plato membagi
jenis kata dalam bahasa Yunani Kuno menjadi dua golongan yaitu onoma dan
rhema. Onoma merupakan jenis kata yang menjadi pangkal pernyataan atau
pembicaraan. Sedangkan rhema merupakan jenis kata yang digunakan
mengungkapkan pernyataan atau pembicaraan.
Secara sederhana onoma dapat disejajarkan dengan kata benda dan rhema
dapat disejajarkan dengan kata sifat atau kata kerja. Pernyataan yang dibentuk
onoma dan rhema dikenal dengan istilah proposisi. Penggolongan kata tersebut
kemudian disusul dengan kemunculan tata bahasa Latin karya Dyonisisus
Thrax dalam bukunya ”Techne Gramaticale” (130 M).
Dengan demikian pelopor aliran tradisionalisme adalah Plato dan Aristoteles.
Tokoh-tokoh yang menganut aliran ini antara lain : Dyonisisus Thrax,
Zandvoort, C.A. Mees, van Ophuysen, RO Winstedt, Raja Ali Haji, St. Moh.
Zain, St. Takdir Alisyahbana, Madong Lubis, Poedjawijatna, Tardjan hadidjaja.
Aliran ini merupakan aliran tertua namun karena ketaatannya pada kaidah
menyebabkan aliran ini tetap eksis di zaman apapun.
2
3. Tidak membedakan bahasa dan tulisan.Teori ini mencampuradukkan
pengertian bahasa dan tulisan sehingga secara otomatis
mencampuradukkan penegrtian bunyi dan huruf.
4. Senang bermain dengan definisi. Hal ini karena pengaruh berpikir secara
deduktif yaitu semua istilah didefinisikan baru diberi contoh alakadarnya.
5. Pemakaian bahasa berkiblat pada pola/kaidah. Bahasa yang mereka pakai
adalah bahasa tata bahasa yang cenderung menghakimi benar-salah
pemakaian bahasa, tata bahasa ini disebut juga tata bahasa normatif.
6. Level-level gramatikal belum rapi, tataran yang dipakai hanya pada level
huruf, kata, dan kalimat. Tataran morfem, frase, kalusa, dan wacana belum
digarap.
7. Dominasi pada permasalahan jenis kata.
- Zaman Yunani
Studi bahasa pada zaman Yunani lebih kurang abad ke5 S.M sampai kurang
abad ke2 M. jadi, kurang lebih sekitar 600 tahun.masalah pokok kebahasaan yang
menjadi pertentangan para linguis adalah :
3
Kaum sophis muncul pada abad ke5 S.M. Mereka dikenal dalam studi
bahasa, antara lain, karena mereka melakukan kerja secara empiris, secara pasti
menggunakan ukuran-ukuran tertentu, sangat mementingkan bidang retorika,
membedakan tipe-tipe kalimat berdasarkan isi dan makna. Ada dua tokoh Sophis
yaitu Protogoras dan Georgias.
Aristoteles adalah salah seorang murid Plato. Dalam studi bahasa dia
terkenal karena menambahkan satu kelas kata yang telah dibuat gurunya, yaitu
dengan syndesmoi. Jadi, ada 3 kelas kata, yaitu onoma, rhema dan syndesmoi.
Selanjutnya membedakan jenis kelamin kata ( gender) mejadi 3 yaiti maskulin,
feminim dan neutrum.
4
Kaum Alexsandrian menganut paham analogi dalam studi bahasa. Mereka
mewariskan sebuah buku tata bahasa yang desebut Tata Bahasa Dionysius Thrax
sebagai hasil penyelidikan kereguleran bahasa Yunani. Buku ini lahir lebih kurang
tahun 100 S.M dan diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Remmius Palaemon
dengan judul Ars Grammatika.
- Zaman Romawi
Studi bahasa pada zaman Romawi merupakan kelanjutan dari zaman Yunani,
sejalan dengan jatuhnya Yunani, dan munculnya Kerajaan Romawi. Tokoh pada
zaman Romawi yang terkenal, antara lain, Varro (11627 S.M.) dengan karyanya
De Lingua Latina dan Priscia dengan karyanya Institutiones Grammaticae.
Dalam buku De Lingua Latina, Varro membagi buku ini ke dalam tiga
bidang, antara lain:
Dalam sejarah studi bahasa, buku Tata Bahasa Priscia dianggap sangat
penting karena:
a. Merupakan buku Tata Bahasa Latin paling lengkap yang dituturkan oleh
pembicara aslinya,
b. Teori-teori tata bahasanya merupakan tonggak-tonggak utama
pembicaraan bahasa secara tradisional. Akhirnya dapat dikatakan
bahwa buku Institutiones Gramaticae ini telah menjadi dasar Tata
Bahasa Latin dan filsafat zaman pertengahan.
5
- Zaman Pertengahan
Studi bahasa pada zaman pertengahan di Eropa mendapat perhatian oleh para
filsuf Skolastik, dan bahasa Latin menjadi Lingua Franca, karena dipakai sebagai
bahasa gereja, bahasa diplomasi, dan bahasa ilmu pengetahuan.
- Zaman Reanisans
b. Linguistik Strukturalis
Teori ini berlandaskan pola pikir behaviouristik. Aliran ini lahir pada awal
abad XX yaitu pada tahun 1916. Aliran ini lahir bersamaan dengan lahirnya buku
”Course de linguistique Generale” karya Saussure yang juga merupakan pelopor
aliran ini. Ia dikenal sebaga Bapak Strukturalisme dan sekaligus Bapak Linguistik
Modern. Tokoh-tokoh yang merupakan penganut teori ini adalah : Bally,
Sachahaye, E. Nida, L. Bloomfield, Hockett, Gleason, Bloch, G.L. Trager, Lado,
Hausen, Harris, Fries, Sapir, Trubetzkoy, Mackey, jacobson, Joos, Wells, Nelson.
6
unsur bahasa yang berada di balik tanda yang berupa konsep di balik sang
penutur atau disebut juga makna. Sedangkan signifiant adalah wujud fisik
atau hanya yang berupa bunyi ujar.
4. Bahasa merupakan kebiasaan (habit). Berdasarkan sistem habit,
pengajaran bahasa diterapkan metode drill and practice yakni suatu bentuk
latihan yang terus menerus dan berulang-ulang sehingga membentuk
kebiasaan.
5. Kegramatikalan berdasarkan keumuman.
6. Level-level gramatikal ditegakkan secara rapi. Level gramatikal mulai
ditegakkan dari level terendah yaitu morfem sampai level tertinggi berupa
kalimat. Urutan tataran gramatikalnya adalah morfem, kata, frase, klausa,
dan kalimat.Tataran di atas kalimat belum terjangkau oleh aliran ini.
7. Analisis dimulai dari bidang morfologi.
8. Bahasa merupakan deret sintakmatik dan paradigmatic.
9. Analisis bahasa secara deskriptif.
10. Analisis struktur bahasa berdasarkan unsur langsung.
- Aliran Praha
Aliran Praha terbentuk pada tahun 1926 atas prakarsa Vilem Mathesius
(18821945). Tokoh lainnya Nikolai S. Trubetskoy, Roman Jakobson, Morris
Halle. Pengaruh mereka sangat besar dalam bidang Fonologi. Di bidang Fonologi
aliran Praha dengan tegas membedakan fonetik dan fonologi. Fonetik mempelajari
bunyi-bunyi itu sendiri, sedang gonologi mempelajari fungsi bunyi tersebut dalam
suatu sistem.
- Aliran Glosematik
7
yang meneruskan ajaran Ferdinand de Sassure. Namanya terkenal karena
usahanya untuk membuat ilmu bahasa menjadi ilmu yang berdiri sendiri, bebas
dari ilmu yang lain, dengan peralatan, metodologis dan terminologis sendiri.
Hjemsev menganggap bahasa sebagai suatu sistem hubungan, dan mengakui
adanya hubungan sintagmatik dan hubungan paradigmatik.
- Aliran Firthian
- Aliran Tagmemik
c. Linguistik Sistemik
Tokoh dari aliran Linguistik Sistematik Yaitu M.A.K Halliday, seorang murid
Frith yang mengembangkan teori Frith mengenai bahasa, khususnya berkenaan
dengan segi kemasyarakatan bahasa.
8
d. Linguistik Transformasional
9
8. Analisis diwujudkan dalam diagram pohon dan rumus.
Analisis dalam teori ini dimulai dari struktur kalimat lalu turun ke
frase menjadi frase benda (NP) dan frase kerja (VP) kemudian dari
frase turun ke kata.
9. Gramatikal bersifat generatif. Bertolak dari teori yang dinamakan tata
bahasa generatif tansformasi (TGT).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas kita dapat mengetahui berbagai macam
perkembangan aliran linguistik. Dari tiap-tiap aliran memiliki teori masing-
masing beserta ciri-cirinya. Bahasan tersebut dapat kita jadikan sebagai
tambahan wawasan serta menambah pengetahuan kita mengenai linguistik
terutama tentang aliran-aliran linguistik.
10
DAFTAR PUSTAKA
11