Anda di halaman 1dari 14

ALIRAN LINGUISTIK

MAKALAH
Disusun untuk memenhui tugas mata kuliah linguistik umum yang dibina
oleh
Elen Nurjanah, M.Pd

Oleh :
Kelompok 3
1. Risqi Novita Maulana (12210193029)
2. Nadia Amalia (12210193076)
3. Selviana Dinda Widia Rizqi (12210193082)
4. Ajeng Tataningtyas (12210193126)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
TADRIS BAHASA INDONESIA
SEPTEMBER 2019

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas menyusun makalah untuk mata
kuliah linguistik umum dalam bentuk makalah dengan lancar, sholawat serta
salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabiyullah
Muhammad SAW.

Dalam pembuatan makalah ini, kami mendapat bantuan dari berbagai pihak,
maka pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:

1. Ibu Elen Nurjanah, M.Pd sebagai dosen pengampu kami, yang telah
membimbing kami sehingga makalah ini dapat selesai dengan lancar.
2. Teman-teman yang telah bekerja keras demi kesuksesan pengerjaan
makalah ini.

Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan kami pada
khususnya, kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun begitu kami
perlukan demi perbaikan ke arah kesempurnaan. Akhir kata kami sampaikan
terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tulungagung, 10 September 2019

penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan...................................................................... 1

BAB II : PEMBAHASAN
A. Sejarah Perkembangan Aliran Linguistik ................................. 2
B. Perkembangan Aliran Linguistik .............................................. 2
a. Linguistik Tradisional ........................................................... 2
b. Linguistik Strukturalis .......................................................... 6
c. Linguistik Sistemik ............................................................... 8
d. Linguistik Transformasional ................................................ 9

BAB III : PENUTUP


A. Kesimpulan .......................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keberadaan bahasa merupakan keniscayaan bagi manusia, karena
bahasa merupakan salah satu pembeda antara hewan dan manusia. Hal ini
dikarenakan, hanya manusialah yang memiliki bahasa. Jadi, sudah
seharusnya disyukuri apa yang telah dikaruniakan oleh Sang Pencipta
kepada kita, yaitu bahasa. Dalam sejarah perkembangannya, linguistik
dipenuhi berbagai aliran dan paham yang dari luar tampaknya sangat
ruwet, saling berlawanan dan membingungkan terutama bagi para pemula.
Sejarah linguistik yang sangat panjang telah melahirkan berbagai aliran-
aliran linguistik. Masing-masing aliran tersebut memiliki pandangan yang
berbeda-beda tentang bahasa, tapi pada prinsipnya aliran tersebut
merupakan penyempurnaan dari aliran-aliran sebelumnya. Oleh karena itu,
dengan mengenal dan memahami aliran-aliran tersebut akan menjadi
pedoman bagi setiap orang untuk dapat memilih atau mengacu kepada
aliran linguistik apa yang menurutnya baik. Dalam makalah ini akan
dipaparkan mengenai sejarah, teori, ciri-ciri, dan berbagai macam aliran-
aliran linguistik.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan aliran linguistik?
2. Apa saja aliran linguistik itu?
3. Bagaimana ciri-ciri aliran tersebut?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan aliran linguistik
2. Untuk mendeskripsikan aliran-aliran linguistik
3. Untuk mengetahui ciri aliran linguistik

BAB II
PEMBAHASAN

1
A. Sejarah Perkembangan Aliran Linguistik

Studi linguistik telah mengalami tiga tahap perkembangan, yaitu dari


tahap pertama disebut tahap spekulasi, merupakan pernyataan-pernyataan
tentang bahasa tidak didasarkan pada bukti empiris, melainkan pada dongeng
atau cerita rekaan belaka. Tahap kedua disebut tahap observasi dan klasifikasi,
dimana para ahli bahasa mengadakan pengamatan dan penggolongan terhadap
bahasa-bahasa yang diselidiki, tetapi belum sampai pada merumuskan teori.
Karena itu, perkerjaan mereka belum dapat dikatakan bersifat ilmiah.
Penyelidikan bersifat ilmiah dilakukan pada tahap ketiga, dimana bahasa yang
diteliti itu bukan hanya diamati dan di klasifikasi, tetapi juga dibuatkan
teoriteorinya.

B. Perkembangan Aliran Linguistik

a. Linguistik Tradisional

Aliran tradisional adalah aliran yang mengatakan bahwa kata kerja adalah
kata yang menyatakan tindakan atau kejadian. Perkembangan ilmu bahasa di
dunia barat dimulai pada abad IV Sebelum Masehi yaitu ketika Plato membagi
jenis kata dalam bahasa Yunani Kuno menjadi dua golongan yaitu onoma dan
rhema. Onoma merupakan jenis kata yang menjadi pangkal pernyataan atau
pembicaraan. Sedangkan rhema merupakan jenis kata yang digunakan
mengungkapkan pernyataan atau pembicaraan.
Secara sederhana onoma dapat disejajarkan dengan kata benda dan rhema
dapat disejajarkan dengan kata sifat atau kata kerja. Pernyataan yang dibentuk
onoma dan rhema dikenal dengan istilah proposisi. Penggolongan kata tersebut
kemudian disusul dengan kemunculan tata bahasa Latin karya Dyonisisus
Thrax dalam bukunya ”Techne Gramaticale” (130 M).
Dengan demikian pelopor aliran tradisionalisme adalah Plato dan Aristoteles.
Tokoh-tokoh yang menganut aliran ini antara lain : Dyonisisus Thrax,
Zandvoort, C.A. Mees, van Ophuysen, RO Winstedt, Raja Ali Haji, St. Moh.
Zain, St. Takdir Alisyahbana, Madong Lubis, Poedjawijatna, Tardjan hadidjaja.
Aliran ini merupakan aliran tertua namun karena ketaatannya pada kaidah
menyebabkan aliran ini tetap eksis di zaman apapun.

Ciri-ciri aliran tradisional antara lain:


1. Bertolak dari landasan pola pikir filsafat.
2. Pemerian bahasa secara historis.

2
3. Tidak membedakan bahasa dan tulisan.Teori ini mencampuradukkan
pengertian bahasa dan tulisan sehingga secara otomatis
mencampuradukkan penegrtian bunyi dan huruf.
4. Senang bermain dengan definisi. Hal ini karena pengaruh berpikir secara
deduktif yaitu semua istilah didefinisikan baru diberi contoh alakadarnya.
5. Pemakaian bahasa berkiblat pada pola/kaidah. Bahasa yang mereka pakai
adalah bahasa tata bahasa yang cenderung menghakimi benar-salah
pemakaian bahasa, tata bahasa ini disebut juga tata bahasa normatif.
6. Level-level gramatikal belum rapi, tataran yang dipakai hanya pada level
huruf, kata, dan kalimat. Tataran morfem, frase, kalusa, dan wacana belum
digarap.
7. Dominasi pada permasalahan jenis kata.

- Zaman Yunani

Studi bahasa pada zaman Yunani lebih kurang abad ke5 S.M sampai kurang
abad ke2 M. jadi, kurang lebih sekitar 600 tahun.masalah pokok kebahasaan yang
menjadi pertentangan para linguis adalah :

a. Pertentantangan antara fisis (bersifat alamiah) dan nomos (bersifat


konvensi).
b. Pertentangan antara anomali dan analogi.

Bersifat alam atau fisis maksudnya bahasa mempunyai hubungan asal-usul,


sumber dalam prinsip-prinsip abadi dan tidak dapat diganti diluar manusia itu
sendiri. Dalam bidang sematik kelompok yang menganut paham ini, yaitu kaum
naturalis. Sedangkan kelompok kaum konvensional berpendapat bahwa bahasa
bersifat konvensi, artinya makna-makna kata itu diperoleh dari hasil-hasil tradisi
atau kebiasaan-kebiasaan, yang mempunyai kemungkinan bisa berubah.
Pertentangan analogi dan anomali menyangkut masalah bahasa itu sesuatu yang
teratur atau tidak teratur. Kaum analogi, antara lain Plato dan Aristoteles,
berpendapat bahwa bahasa itu bersifat teratur. Karena adanya keteraturan itulah
orang dapat menyusun tata bahasa. Dari keterangan diatas tampak bahwa kaum
anomali sejalan dengan kaun naturalis, dan kaum analogi sejalan dengan kaum
konvensional. Pertentangan kedua kelompok itu, anomali dan nalogi masih
berlangsung sampai sekarang, terutama jika orang berbicara
mengenai filsafat bahasa. Berikut ini beberapa nama kaum atau tokoh yang
mempunyai peranan besar dalam studi bahasa pada zaman Yunani :

1). Kaum Sophis

3
Kaum sophis muncul pada abad ke5 S.M. Mereka dikenal dalam studi
bahasa, antara lain, karena mereka melakukan kerja secara empiris, secara pasti
menggunakan ukuran-ukuran tertentu, sangat mementingkan bidang retorika,
membedakan tipe-tipe kalimat berdasarkan isi dan makna. Ada dua tokoh Sophis
yaitu Protogoras dan Georgias.

2). Plato (429-329 S.M)

Dalam studi bahasa dikenal karena :

1. Memperdebatkan analogi dan anomali dalam bukunya “Dialog”. Juga


mengemukakan masalah bahasa alamiah dan bahasa konvensianal,
2. Menyodorkan batasan bahasa yang bunyinya bahasa adalah pernyataan
pikiran manusia dengan perantaraan onomata dan rhemata.
3. Merupakan orang yang pertama kali membedakan kata dalam onomata
dan rhemata.

3). Aristoteles (384–322 S.M)

Aristoteles adalah salah seorang murid Plato. Dalam studi bahasa dia
terkenal karena menambahkan satu kelas kata yang telah dibuat gurunya, yaitu
dengan syndesmoi. Jadi, ada 3 kelas kata, yaitu onoma, rhema dan syndesmoi.
Selanjutnya membedakan jenis kelamin kata ( gender) mejadi 3 yaiti maskulin,
feminim dan neutrum.

4). Kaum Stoik

Kaum Stoik adalah kelompok ahli filsafat yang berkembang pada


permulaan abad ke4 S.M. Mereka terkenal karena membedakan studi bahasa
secara logika dan tata bahasa, menciptakan istilah-istilah khusus untuk studi
bahasa, membedakan 3 komponen utama dari studi bahasa, membedakan kegein
dan propheretal, membagi kata menjadi 4 yaitu kata benda, kata kerja, syndeS.
Moi dan athoron, terakhir membedakan adanya kata kerja komplet dan tak
komplet, serta kata kerja aktif dan pasif.

5). Kaum Alexandrian

4
Kaum Alexsandrian menganut paham analogi dalam studi bahasa. Mereka
mewariskan sebuah buku tata bahasa yang desebut Tata Bahasa Dionysius Thrax
sebagai hasil penyelidikan kereguleran bahasa Yunani. Buku ini lahir lebih kurang
tahun 100 S.M dan diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Remmius Palaemon
dengan judul Ars Grammatika.

- Zaman Romawi

Studi bahasa pada zaman Romawi merupakan kelanjutan dari zaman Yunani,
sejalan dengan jatuhnya Yunani, dan munculnya Kerajaan Romawi. Tokoh pada
zaman Romawi yang terkenal, antara lain, Varro (11627 S.M.) dengan karyanya
De Lingua Latina dan Priscia dengan karyanya Institutiones Grammaticae.

1). Varro dan “De Lingua Latina”

Dalam buku De Lingua Latina, Varro membagi buku ini ke dalam tiga
bidang, antara lain:

a. Etimologi, adalah cabang linguistik yang menyelidiki asal usul kata


beserta
artinya,
b. Morfologi, adalah cabang linguistik yang mempelajari kata dan
pembentukannya,
c. Sintaksis, bidang sintaksis membicarakan hal yang disebut oratio, yaitu
tata susun kata yang berselaras dan menunjukkan kalimat itu selesai.

2). Institutiones Grammaticae atau Tata Bahasa Priscia

Dalam sejarah studi bahasa, buku Tata Bahasa Priscia dianggap sangat
penting karena:

a. Merupakan buku Tata Bahasa Latin paling lengkap yang dituturkan oleh
pembicara aslinya,
b. Teori-teori tata bahasanya merupakan tonggak-tonggak utama
pembicaraan bahasa secara tradisional. Akhirnya dapat dikatakan
bahwa buku Institutiones Gramaticae ini telah menjadi dasar Tata
Bahasa Latin dan filsafat zaman pertengahan.

5
- Zaman Pertengahan

Studi bahasa pada zaman pertengahan di Eropa mendapat perhatian oleh para
filsuf Skolastik, dan bahasa Latin menjadi Lingua Franca, karena dipakai sebagai
bahasa gereja, bahasa diplomasi, dan bahasa ilmu pengetahuan.

- Zaman Reanisans

Zaman Reanisans dianggap sebagai zaman pembukaan abad pemikiran


moderen karena menguasai bahasa latin serta sarjana-sarjananya menguasai
bahasa Yunani, bahasa Ibrani dan bahasa Arab.

- Menjelang Lahirnya Linguistik Moderen

Masa antara lahirnya linguistik moderen dengan masa berakhirnya zaman


reanisans ada satu tonggak yang dianggap penting yaitu dinyatakannya adanya
hubungan kekerabatan antara bahasa sansekerta dengan bahasa-bahasa Yunani,
Latin dan bahasa-bahasa Jerman lainnya.

b. Linguistik Strukturalis

Teori ini berlandaskan pola pikir behaviouristik. Aliran ini lahir pada awal
abad XX yaitu pada tahun 1916. Aliran ini lahir bersamaan dengan lahirnya buku
”Course de linguistique Generale” karya Saussure yang juga merupakan pelopor
aliran ini. Ia dikenal sebaga Bapak Strukturalisme dan sekaligus Bapak Linguistik
Modern. Tokoh-tokoh yang merupakan penganut teori ini adalah : Bally,
Sachahaye, E. Nida, L. Bloomfield, Hockett, Gleason, Bloch, G.L. Trager, Lado,
Hausen, Harris, Fries, Sapir, Trubetzkoy, Mackey, jacobson, Joos, Wells, Nelson.

Ciri-ciri aliran struktural, antara lain:


1. Berlandaskan pada faham behaviourisme. Proses berbahasa merupakan
proses rangsang-tanggap (stimulus-response).
2. Bahasa berupa ujaran.Ciri ini menunjukka bahwa hanya ujaran saja yang
termasuk dalam bahasa .dalam pengajaran bahasa teori struktural
melahirkan metode langsung dengan pendekatan oral. Tulisan statusnya
sejajar dengan gersture.
3. Bahasa merupakan sistem tanda (signifie dan signifiant) yang arbitrer dan
konvensional.Berkaitan dengan ciri tanda, bahasa pada dasarnya
merupakan paduan dua unsur yaitu signifie dan signifiant. Signifie adalah

6
unsur bahasa yang berada di balik tanda yang berupa konsep di balik sang
penutur atau disebut juga makna. Sedangkan signifiant adalah wujud fisik
atau hanya yang berupa bunyi ujar.
4. Bahasa merupakan kebiasaan (habit). Berdasarkan sistem habit,
pengajaran bahasa diterapkan metode drill and practice yakni suatu bentuk
latihan yang terus menerus dan berulang-ulang sehingga membentuk
kebiasaan.
5. Kegramatikalan berdasarkan keumuman.
6. Level-level gramatikal ditegakkan secara rapi. Level gramatikal mulai
ditegakkan dari level terendah yaitu morfem sampai level tertinggi berupa
kalimat. Urutan tataran gramatikalnya adalah morfem, kata, frase, klausa,
dan kalimat.Tataran di atas kalimat belum terjangkau oleh aliran ini.
7. Analisis dimulai dari bidang morfologi.
8. Bahasa merupakan deret sintakmatik dan paradigmatic.
9. Analisis bahasa secara deskriptif.
10. Analisis struktur bahasa berdasarkan unsur langsung.

Linguistik strukturalis berusaha mendeskripsikan suatu bahasa berdasarkan


ciri atau sifat khas yang dimiliki bahasa itu. Pandangan ini sebagai akibat dari
konsep atau pandangan baru terhadap bahasa dan studi bahasa yang dikemukakan
oleh Bapak Linguistik Modern, yaitu Ferdinand de Saussure.
Ferdinand de Saussure : Ferdinand de Saussure (18511913) dianggap sebagai
Bapak Linguistik Moderen berdasarkan pandangan-pandangan yang dimuat dalam
bukunya Course de Linguistique Generale.

- Aliran Praha

Aliran Praha terbentuk pada tahun 1926 atas prakarsa Vilem Mathesius
(18821945). Tokoh lainnya Nikolai S. Trubetskoy, Roman Jakobson, Morris
Halle. Pengaruh mereka sangat besar dalam bidang Fonologi. Di bidang Fonologi
aliran Praha dengan tegas membedakan fonetik dan fonologi. Fonetik mempelajari
bunyi-bunyi itu sendiri, sedang gonologi mempelajari fungsi bunyi tersebut dalam
suatu sistem.

- Aliran Glosematik

Aliran Glosematik lahir di Denmark, tokohnya Louis Hjemslev (18991965),

7
yang meneruskan ajaran Ferdinand de Sassure. Namanya terkenal karena
usahanya untuk membuat ilmu bahasa menjadi ilmu yang berdiri sendiri, bebas
dari ilmu yang lain, dengan peralatan, metodologis dan terminologis sendiri.
Hjemsev menganggap bahasa sebagai suatu sistem hubungan, dan mengakui
adanya hubungan sintagmatik dan hubungan paradigmatik.

- Aliran Firthian

John R. Frith (18901960) guru besar Universitas London terkenal dengan


teorinya mengenai fonologi prosodi. karena itulah, aliran yang dikembangkanya
dikenal dengan nama aliran Prosodi, aliran Frith, atau Aliran Frithian, atau Aliran
London. Fonologi Prosodi adalah suatu cara untuk menentukan arti pada tataran
fonetis.

- Aliran Tagmemik

Aliran Tagmemik dipelopori oleh Kenneth L. Pike, seorang tokoh dari


Summer Institute of Linguistics, yang mewarisi pandangan Bloomfield, sehingga
aliran ini bersifat strukturalis, tetapi juga antropologis.

c. Linguistik Sistemik

Tokoh dari aliran Linguistik Sistematik Yaitu M.A.K Halliday, seorang murid
Frith yang mengembangkan teori Frith mengenai bahasa, khususnya berkenaan
dengan segi kemasyarakatan bahasa.

Teori yang dikembangkan oleh Halliday berdasarkan karangannya Categories


of the theory of grammar. Pokok-pokok pandangan aliran lingustik ada 5 yaitu:

1. Memberikan perhatian penuh pada segi kemasyarakatan bahasa, terutama


mengenai fungsi kemasyarakatan bahasa dan bagaimana fungsi
kemasyarakatan itu terlaksana dalam bahasa.
2. Memandang bahasa sebagai pelaksana. Aliran ini mengakui pentingnya
pembedaaan langue( jajajran pikiran yang dapat di pilih oleh seorang
penutur bahasa) dan parole ( perilaku kebahasaan dalam sebenarnya).
3. Mengutamakan pemerian ciri-ciri bahasa tertentu berserta variasi-
variasinya, tidak atau kurang tertarik pada semestaan bahasa.
4. Mengenal adanya gradasi dan kontinum yaitu mengenai batas butir-butir
bahasa yang sering kali tidak jelas.
5. Menggambarkan tiga tataran utama bahasa.

8
d. Linguistik Transformasional

Aliran ini muncul menentang aliran strukturalis yang menyatakan bahwa


bahasa merupakan kebiasaan. Pelopor aliran ini adalah N. Chomsky dengan
karyanya “Syntactic Structure”(1957) dan diikuti oleh tokoh-tokoh seperti Postal,
Fodor, Hale, Palmatier, Lyons, Katz, Allen, vanBuren, R.D.King, R.A.Jacobs,
J.Green, dll. Aliran ini pada mulanya hanya berbicara transformasi pada level
kalimat tetapi kemudian diterapkan dalam tataran lain seperti morfologi.

Ciri-ciri aliran transformasi, antara lain:

1. Berdasarkan faham mentalistik. Aliran ini meganngap bahasa bukan


hanya proses rangsang-tanggap akan tetapi merupakan proses
kejiwaan. Aliran ini sagat erat dengan psikolinguistik.
2. Bahasa merupakan faktor innate(keturunan/warisan).
3. Bahasa terdiri dari lapis dalam dan lapis permukaan.
Teori ini memisah bahasa menjadi dua lapis yaitu deep structure dan
surface structure. Lapis batin merupakan tempat terjadinya proses
berbahasa yang sebenarnya secara mentalistik sedangkan lapis
permukaan adalah wujud lahiriah yang ditransformasi dari lapis batin.
4. Bahasa terdiri dari unsur competent dan performance
Linguistic competent atau kemampuan linguistik merupakan
penegtahuan seseorang tentang bahasanya termasuk kaidah-kaidah di
dalamnya.Linguistic performance atau performansi linguistik adalah
keterampilan seseorang menggunakan bahasa.
5. Analisis bahasa bertolak dari kalimat.
6. Penerapan kaidah bahasa bersifat kreatif. Ciri ini menentang anggapan
kaum struktural yang fanatik terhadap standar keumuman.Bagi kaum
tranformasi masalah umum tidak umum bukan suatu persoalan yang
terpenting adalah kaidah.
7. Membedakan kalimat inti dan kalimat transformasi.
Kalimat inti merupakan kalimat yang belum dikenai transformasi
sedangkan kalimat transformasi merupakan kalimat yang sudah
dikenai kaidah transformasi yang ciri-cirinya yaitu lengkap, simpel,
statemen, dan aktif. Lam pertumbuhan selanjutnya ciri itu ditambah
runtut dan positif.

9
8. Analisis diwujudkan dalam diagram pohon dan rumus.
Analisis dalam teori ini dimulai dari struktur kalimat lalu turun ke
frase menjadi frase benda (NP) dan frase kerja (VP) kemudian dari
frase turun ke kata.
9. Gramatikal bersifat generatif. Bertolak dari teori yang dinamakan tata
bahasa generatif tansformasi (TGT).

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas kita dapat mengetahui berbagai macam
perkembangan aliran linguistik. Dari tiap-tiap aliran memiliki teori masing-
masing beserta ciri-cirinya. Bahasan tersebut dapat kita jadikan sebagai
tambahan wawasan serta menambah pengetahuan kita mengenai linguistik
terutama tentang aliran-aliran linguistik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.


Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Cet III/ Jakarta : Rineka Cipta.
http://kumpulanskripdanmakalah.blogspot.co.id/, diakses pada tanggal 10
September pukul 21.24

11

Anda mungkin juga menyukai