Anda di halaman 1dari 11

Pengertian Aliran Struktural dan Linguistik Strukturalis

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan
sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa berisi pikiran,
keinginan, atau perasaan yang ada pada diri pembicara atau penyusun. Bahasa
yang digunakan hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa
yang dipikirkan, diingainkan atau dirasakan dapat diterima oleh pendengar atau
pembaca.
Dalam makalah ini, penyusun akan membahas tentang Konsep Aliran Struktural
dan Analisis Unsur Langsung. Materi ini sangat penting bagi pembaca, karena
dalam menentukan struktur pembentukan bentuk bahasa yang baik dan benar
menurut Ejaan Yang Disempurnakan, harus diperlukan pemahaman tentang
kriteria pemenggalan dalam analisis langsung dan model analisis langsung.
Banyak ahli menyatakan pengertian tentang Konsep Aliran Struktural dan Unsur
langsung. Oleh karena itu, penyusun membuat makalah ini dengan dasar agar
pembaca tahu dan dapat memahami apa yang di maksud dengan Aliran
Struktural serta Unsur Langsung.
Analisis unsur langsung merupakan metode analisis yang dikembangkan oleh
gramatika struktural(ketatabahasaan) sebagai usaha untuk mengungkap urutan
pembentukan konstruksi kebahasaan dan menentukan struktur hierarki
pembentukan bentuk bahasa yang lebih besar. Untuk menganalisis konstruksi
sintaksis, terlebih dahulu kita memahami kriteria pemenggalan dalam analisis
langsung dan model analisis langsung.
B.

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, penyusun mencoba membahas hal-hal
sebagai berikut :
1.
Apakah pengertian dari Aliran Struktural ?
2.
Apa ciri-ciri dari Aliran Stuktural ?
3.
Apa sajakah aliran dalam linguistik strukturalis ?
4.
Apakah pengertian Analisis Unsur Langsung ?
5.
Bagaimana penerapan dari Unsur Langsung ?

C. TUJUAN
Pembaca diharapkan mampu memahami yang dimaksud dengan aliran
struktural dan beberapa aliran dalam linguistik strukturalis serta analisis unsur
langsung dan dapat menerapkannya dalam menentukan suatu bentuk bahasa di
dalam aturan ketatabahasaaan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. MODEL ANALISIS SINTAKSIS
1.
Pengertian Aliran Struktural
Aliran struktural adalah sebutan yang diberikan pada paham bahasa yang
berlandaskan pada pemikiran Behavioristik, jadi dengan didasari kepada paham
behavioristik hakikat bahasa itu dipandang dari perwujudan lahiriahnya, jadi di
dalam taksonomi gramatika disusun dari tataran terendah berupa fonem,
morfem, frase, klausa, sampai tataran tertinggi yang berupa kalimat.[1]
Teori Behavioristik merupakan salah satu pendekatan untuk memahami perilaku
individu. Paham behaviorisme memandang individu hanya dari sisi fenomena
jasmaniah, mengabaikan aspek-aspek mental. Dengan kata lain paham
behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat, dan perasaan
individu dalam suatu kegiatan belajar. Peristiwa belajar semata-mata melatih
refleks-refleks sedemikian rupa sehingga menjadi suatu kebiasaan yang dikuasai
oleh individu.
Aliran ini lahir pada awal abad XX(dua puluh) yaitu pada tahun 1916. Aliran ini
lahir bersamaan dengan lahirnya buku Course de linguistique Generale
[2]karya Ferdinande Saussure yang juga merupakan pelopor aliran stuktural. Ia
dikenal sebagai Bapak Strukturalisme dan sekaligus Bapak Linguistik Modern.
Buku tersebut sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, ke dalam bahasa
Inggris diterjemahkan oleh Wade Baskin pada tahun 1966 dan ke dalam Bahasa
Indonesia di terjemahkan oleh Rahayu Hidayat pada tahun 1988.
Ciri-Ciri Aliran Struktural:
a)
Berlandaskan pada paham behaviourisme
Didasari kepada paham behavioristik, hakikat bahasa itu dipandang dari
perwujudan lahiriahnya, jadi di dalam taksonomi gramatika disusun dari tataran
terendah berupa fonem, morfem, frase, klausa, sampai tataran tertinggi yang
berupa kalimat
b). Bahasa berupa ujaran.
Ciri ini menunjukan bahwa hanya ujaran saja yang termasuk dalam bahasa
sedangkan tulisan statusnya sejajar dengan gersture.[3]
c). Bahasa merupakan sistem tanda signifie(makna) dan signifiant(ucapan) yang
arbitrer(semaunya) dan konvensional(kesepakatan umum).
d). Bahasa merupakan kebiasaan (habit)
Berdasarkan sistem habit, pengajaran bahasa diterapkan metode dril and
practice yakni suatu bentuk latihan yang terus menerus dan berulang-ulang
sehingga membentuk kebiasaan.
e). Level-level gramatikal(ketatabahasaan) ditegakkan secara rapi.

Level gramatikal mulai ditegakkan dari level terendah yaitu morfem sampai level
tertinggi berupa kalimat. Urutan tataran gramatikalnya adalah morfem, kata,
frase, klausa, dan kalimat.

2.
Macam-macam Aliran Linguistik Strukturalis
Linguistik strukturalis berusaha mendiskripsikan suatu bahasa berdasarkan ciri
atau sifat khas yang dimiliki bahasa itu. Pandangan ini adalah sebagai akibat dari
konsep-konsep atau pandangan-pandangan baru terhadap bahasa dan studi
bahasa yang dikemukakan oleh Bapak Linguistik Modern, yaitu Ferdinand de
Saussure.
Linguistik strukturalis memiliki beberapa aliran, yaitu :[4]
a.
Aliran Ferdinand de Saussure
b.
Aliran Praha
c.
Aliran Glosematik
d.
Aliran Firthian
e.
Aliran Linguistik Sistemik
f.
Leonard Bloomfield dan Strukturalis Amerika
g.
Aliran Tagmemik
a. Aliran Ferdinand de Saussure
Ferdinand de Saussure dianggap sebagai Bapak Linguistik Modern berdasarkan
pandangan-pandangan yang dimuat dalam bukunya Course de Linguistique
Generale yang disusun dan diterbitkan oleh Charles Bally dan Albert Sechehay
tahun 1915.
Pandangan yang dimuat dalam buku tersebut mengenai konsep :
1). Telaah Sinkronik dan Diakronik
2). Perbedaan La Langue dan La Parole
3). Perbedaan Signifiant dan Signifie
4). Hubungan Sintagmatik dan Paradigmatik
1). Telaah Sinkronik dan Diakronik
Ferdinand de Saussure membedakan telaah bahasa secara sinkronik dan telaah
bahasa secara diakronik.
a). Telaah bahasa secara sinkronik adalah mempelajari suatu bahasa pada
suatu kurun waktu tertentu saja.
Misalnya, mempelajari bahasa Indonesia pada tahun 50-an.
b). Telaah bahasa secara diakronik adalah telaah bahasa sepanjang masa, atau
sepanjang zaman bahasa itu digunakan oleh penuturnya.
Misalnya, mempelajari bahasa Indonesia sejak zaman dulu hingga sekarang ini.
2). Perbedaan La Langue dan La Parole
a). La Langue adalah Sistem bahasa yang berfungsi sebagai alat sebagai alat
komunikasi verbal antara para anggota suatu masyarakat bahasa, sifatnya
abstrak.
b). La Parole adalah pemakaian langue oleh masing-masing anggota
masyarakat bahasa., sifatnya konkrit karena parole merupakan wujud bahasa
yang dapat diamati dan diteliti.

3). Perbedaan Signifiant dan Signifie


Ferdinand de Saussure mengemukakan teori bahwa setiap tanda atau tanda
linguistik dibentuk oleh dua buah komponen yang tidak terpisahkan, yaitu
komponen signifiant dan komponen signifie.
a). Signifiant(bentuk) adalah citra bunyi atau pesan psikologis bunyi yang timbul
dalam pikiran kita.
b). Signifie(makna) adalah pengertian atau kesan makna yang ada dalam pikiran
kita.
Contoh: kata sirah dalam bahasa Jawa yang berarti kepala.
Signifie(makna)
(Kepala)
Tanda linguistik(Sirah)
KEPALA
Signifiant(bentuk)
(S,I,R,A,H)
4). Hubungan Sintagmatik dan Hubungan Paradigmatik.
Ferdinand de Saussure membedakan adanya dua macam hubungan, yaitu
hubungan sintagmatik dan hubungan paradigmatik.
a). Hubungan Sintagmatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat
dalam suatu tuturan, yang tersusun secara berurutan, bersifat linier atau sejajar
dalam satu garis lurus.
Ada beberapa hubungan sintagmatik, yaitu :
(1). Hubungan sintagmatik pada tataran fonologi.
(2). Hubungan sintagmatik pada tataran morfologi.
(3). Hubungan sintagmatik pada tataran sintaksis.
(1). Hubungan sintagmatik pada tataran fonologi.
Hubungan sintagmatik pada tataran fonologi tampak pada urutan fonem-fonem
pada sebuah kata yang tidak dapat diubah tanpa merusak makna kata itu.
Contoh : kata kita
Apabila urutan katanya diubah, maka maknanya akan berubah, atau tidak
bermakna sama sekali.
K
i
t
a
K
i
a
t
K
a
t
i
K
a
i
t
I
k
a
t
(2). Hubungan sintagmatik pada tataran morfologi.
Hubungan sintagmatik pada tataran morfologi tampak pada urutan morfemmorfem pada suatu kata, yang juga tidak dapat diubah tanpa merusak makna
dari kata tersebut.
Contoh
Segitiga dengan tigasegi
Barangkali dengan kalibarang
Tertua dengan teuter
(3). Hubungan sintagmatik pada tataran sintaksis.
Hubungan sintagmatik pada tataran sintaksis tampak pada urutan kata-kata
yang mungkin dapat diubah, tetapi mungkin juga tidak dapat diubah tanpa
mengubah makna kalimat tersebut, atau menyebabkan tak bermakna sama
sekali.

Contoh : Diubah tanpa mengubah makna


Hari ini mungkin dia sakit
Mungkin dia sakit hari ini
Contoh : Diubah yang menyebabkan makna berubah
Nita melihat Dika
Dika melihat Nita
b). Hubungan paradigmatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat
dalam suatu tuturan dengan unsur-unsur sejenis yang tidak terdapat dalam
tuturan yang bersangkutan.
Ada beberapa hubungan paradigmatik, yaitu :
(1). Hubungan paradigmatik pada tataran fonologi
(2). Hubungan paradigmatik pada tataran morfologi
(3). Hubungan paradigmatik pada tataran sintaksis
(1). Hubungan paradigmatik pada tataran fonologi
Hubungan paradigmatik pada tataran fonologi yaitu tampak pada urutan fonemfonem pada sebuah kata.
Contoh : antara bunyi /r/, /k/, /b/, /m/, /d/ yang terdapat pada kata rata, kata,
bata, mata, dan data.
(2). Hubungan paradigmatik pada tataran morfologi
Hubungan paradigmatik pada tataran morfologi yaitu tampak pada prefiksprefiks dalam sebuah kata.[5]
Contoh : antara prefiks me-, di-, pe-, dan te- yang terdapat pada kata-kata
merawat, dirawat, perawat, dan terawat.
(3). Hubungan paradigmatik pada tataran sintaksis
Hubungan paradigmatik pada tataran sintaksis yaitu hubungan yang
menjelaskan tentang kedudukan fungsi subjek, predikat dan objek.
Contoh : Budi membaca koran
Anton memakai baju
Ani makan bolu

b. Aliran Praha
Aliran Praha terbentuk pada tahun 1926 atas prakarsa salah seorang tokohnya,
yaitu Vilem Mathesius(1882-1945). Tokoh-tokoh lainya adalah Nikolai S.
Trubetskoy, Roman Jakobson, dan Morris Halle. Pengaruh mereka sangat besar
disekitar tahun 30an, terutama dalam bidang fonologi.
Dalam bidang fonologi, Aliran Praha menjelaskan stuktur bunyi. Struktur bunyi
dalam aliran ini dijelaskan dengan cara :
a.
Menentukan keoposisiannya
Ukuran untuk menentukan apakah bunyi-bunyi ujaran itu beroposisi atau tidak
adalah makna. Dalam bahasa Indonesia bunyi /l/ dan /r/ adalah dua buah fonem
yang berbeda, karena terdapat oposisi di antara keduanya.[6]
Contoh : lupa bermakna tidak ingat
rupa bermakna wajah
b.
Menentukan kekontrasannya
Dalam bahasa Indonesia, misal kontras p dan b, dan antara t dan d dalam
sebuah kata dapat terjadi pada posisi awal dan tengah tetapi tidak terjadi pada
posisi akhir.
Contoh : terjadi pada posisi awal dan tengah :

paku
X baku
tepas
X tebas
terjadi pada posisi akhir :
jawab
X jawap
adad
X adat

tari
X dari
petang X pedang

Dalam bidang sintaksis Vilem Mathesius mencoba menelaah kalimat melalui


pendekatan fungsional. Menurut pendekatan ini kalimat dapat dilihat dari
struktur formalnya, dan juga dari struktur informasinya yang terdapat dalam
kalimat yang bersangkutan. Struktur formal menyangkut unsur-unsur gramatikal
kalimat tersebut, yaitu subjek dan predikat. Sedangkan struktur informasi
menyangkut situasi faktual pada waktu kalimat itu dihasilkan. Struktur informasi
menyangkut unsur tema dan rema.
Tema adalah apa yang dibicarakan, sedangkan rema adalah apa yang dikatakan
mengenai tema. Setiap kalimat mengandung unsur tema dan rema.
Contoh : Budi melirik Sinta.
Sinta melirik Budi.
Pada kalimat Budi melirik Sinta,kata Budi adalah subjek gramatikal atau tema,
dan Sinta adalah objek gramatikal atau rema.
c. Aliran Glosemik
Aliran Glosemik lahir di Denmark. Aliran ini dikembangkan oleh, Louis
Hjemslev(1899-1965), yang meneruskan ajaran Ferdinand de Saussure.
Namanya menjadi terkenal karena usahanya untuk membuat ilmu bahasa
menjadi ilmu yang berdiri sendiri, bebas dari ilmu lain, dengan peralatan,
metodologis dan terminologis sendiri.
Analisis bahasa dimulai dari wacana, kemudian ujaran dianalisi atas konstituenkonstituen yang mempunyai hubungan paradigmatik. Menurut Hjemslev suatu
teori bahasa itu harus tepat , maksudnya harus memenuhi syarat untuk
diterapkan pada data empiris tertentu, yaitu bahasa. Sedangkan teori itu agar
dapat dipakai secara empiris haruslah konsisten, tuntas, dan sederhana.
Menurut Hjemslev yang sejalan dengan pendapat de Saussure menganggap
bahasa itu mengandung dua segi yaitu segi ekspresi(menurut de Saussure;
signifiant) dan segi isi(menurut de Saussure; signifie). Segi ekspresi yaitu segi
dimana suatu bahasa dilihat dari proses pengungkapan atau pernyataan.
Sedangkan segi isi yaitu segi dimana bahasa dilihat dari apa yang dikandung
daripada bahasa itu sendiri.

d. Aliran Firthian
Aliran ini diprakarsai oleh John R. Firth(1890-1960). Beliau adalah guru besar di
Universitas London yang terkenal karena teorinya mengenai fonologi prosodi.
Karena itulah, aliran yang dikembangkannya dikenal dengan nama Aliran
Prosodi; tetapi disamping itu dikenal pula dengan nama Aliran Firth, atau Aliran
Firthian, atau Aliran London.
Fonologi Prosodi adalah suatu cara untuk menentukan arti pada tataran fonetis.
Ada tiga macam pokok prosodi, yaitu:
1). Prosodi yang menyangkut gabungan fonem, seperti :
a). struktur kata,
b). struktur suku kata,
c). gabungan konsonan, dan

d). gabungan vokal.


2). Prosodi yang terbentuk oleh sendi atau jeda
3). Prosodi yang realisasinya melampaui satuan yang lebih besar daripada
fonem-fonem suprasegmental.
Selain mengungkapkan teori prosodi, Firth juga mengungkapkan pandangan
mengenai bahasa. Dalam bukunya yang berjudul The Tongues of Man and
Speech (1934) dan Papers in Linguistics (1951) Firth berpendapat bahwa telaah
bahasa harus memperhatikan komponen sosiologis yaitu komponen tentang
perkembangan masyarakat. Tiap tutur harus dikaji dalam konteks situasinya,
yaitu orang-orang yang berperan dalam masyarakat, kata-kata yang mereka
ungkapkan, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan masyarakat.

e. Aliran Linguistik Sistemik


Aliran ini diperkenalkan oleh salah seorang murid Firth yang mengembangkan
teori Firth mengenai bahasa, khususnya yang berkenaan dangan segi
masyarakat bahasa, yaitu M.A.K. Halliday. Sebagai penerus Firth dan berdasarkan
karangannya Categories of the Theory of Grammar, maka teori yang
dikembangkan oleh Halliday dikenal dengan nama Neo-Firthian Linguistics atau
Scale and Category Linguistics. Namun, kemudian ada nama baru, yaitu
Systemic Linguistics atau Linguistik Sistemik.
Pokok-pokok pandangan Linguistik Sistemik , yaitu :
1). Linguistik Sistemik memberikan perhatian penuh pada segi kemasyarakatan
bahasa, terutama mengenai fungsi masyarakat bahasa dan bagaimana fungsi
tersebut terlaksanakan dalam bahasa.
2). Linguistik sistemik memandang bahasa sebagai pelaksana. Linguistik
sistemik mengakui pentingnya perbedaan langue dan parole (seperti yang
dikemukakan Ferdinand de Saussure)
3). Linguistik sistemik lebih mengutamakan pemerian atau penjelasan ciri-ciri
bahasa daripada semestaan atau keseluruhan bahasa.
4). Linguistik sistemik menggambarkan tiga tataran utama bahasa, yaitu :
SUBSTANSI
FORMA
SITUASI
Substansi fonik
fonologi
leksis
konteks
Tesis
Substansi grafis
grafologi
gramatikal
Situasi langsung

Situasi luas
Substansi adalah bunyi yang kita ucapkan waktu kita berbicara, dan lambang
yang kita gunakan waktu kita menulis. Substansi bahasa lisan disebut substansi
fonis, sedangkan substansi bahasa tulis disebut substansi grafis. Forma adalah
susunan substansi dalam pola yang bermakna. Forma ini terbagi dua, yaitu :
a). leksis , yakni yang memberi keterangan terhadap forma.
b). gramatikal, yakni yang memberi aturan penulisan terhadap forma.
Situasi meliputi tesis, situasi langsung, dan situasi luas. Yang dimaksud dengan
tesis adalah apa yang sedang dibicarakan, situasi langsung adalah situasi pada
waktu suatu tuturan benar-benar diucapkan orang, sedangkan situasi luas adalah
situasi yang menyangkut semua pengalama pembicara atau penulisuntuk
memakai tuturan yang diucapkan atau ditulisnya.
Selain ketiga tataran utama tersebut, ada dua tataran lain yang menghubungkan
tataran-tataran utama. Yang menghubungkan substansi fonik dengan forma
adalah fonologi[7], dan yang menghubungkan substansi grafik dengan forma
adalah grafologi.[8] Sedangkan yang menghubungkan forma dengan situasi
adalah konteks.[9]
f.
Leonard Bloomfield dan Strukturalis Amerika
Nama Leonard Bloomfield(1877-1949) sangat terkenal karena bukunya yang
berjudul Language (terbit pertama tahun 1933), dan selalu dikaitkan dengan
aliran struktural Amerika. Nama stukturalisme lebih dikenal dan menyatu kepada
nama aliran linguistik yang dikembangkan oleh Bloomfield dan kawan-kawannya
di Amerika. Aliran ini berkembang pesat di Amerika pada tahun 30-an sampai
akhir tahun 50-an.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan berkembangnya aliran ini, antara lain :
1). Pada masa itu para linguis di Amerika menghadapi masalah yang sama, yaitu
banyak sekali bahasa Indian di Amerika yang belum diperikan atau
dijelaskan.oleh karena itu, Bloomfield dan kawan-kawan ingin memerikan
bahasa-bahasa Indian itu.
2). Oleh karena adanya iklim filsafat yang berkembang pada masa itu di
Amerika, yaitu filsafat behaviorisme Bloomfield dalam memerikan bahasa aliran
struturalisme ini selalu mendasarkan penjelasannya pada fakta-fakta objektif
yang dapat dicocokkan dengan kenyataan-kenyataan yang dapat diamati.
3). Adanya hubungan yang baik antara para linguis-linguis itu, karena adanya
The Linguistics Society of America, yang menerbitkan majalah Language, yaitu
tempat melaporkan hasil kerja mereka.
Salah satu yang menarik dan merupakan ciri aliran strukturalis Amerika ini
adalah cara kerja mereka yang sangat menekankan pentingnya data yang
objektif untuk menjelaskan atau memerikan suatu bahasa. Pendekatannya
bersifat empirik, yaitu sesuai dengan apa yang dialami oleh para linguis.
Aliran strukturalis yang dikembangkan Bloomfield dengan para pengikutnya
sering juga disebut aliran taksonomi, atau aliran Bloomfieldian atau postBloomfieldian, karena bermula atau bersumber pada gagasan Bloomfield.
Disebut aliran taksonomi karena aliran ini menganalisis dan mengklasifikasikan
unsur-unsur bahasa berdasarkan hubungan hierarkinya.
g. Aliran Tagmemik
Aliran ini dipelopori oleh Kenneth L. Pike, seorang tokoh dari summer Institute of
Linguistics, yang mewarisi pandangan-pandangan Bloomfield, sehingga aliran ini
juga bersifat strukturalis. Menurut aliran ini satuan dasar dari sintaksis adalah
tagmem ( kata ini berasal dari bahasa Yunani yang berarti susunan).

Tagmem adalah korelasi atau hubungan timbal balik antara fungsi gramatikal
atau slot dengan sekelompok bentuk-bentuk kata yang dapat saling
dipertukarkan untuk mengisi slot tersebut.

B. ANALISIS UNSUR LANGSUNG


1.
Pengertian Unsur Langsung
Analisis unsur langsung merupakan metode analisis yang dikembangkan oleh
gramatika struktural(ketatabahasaan) sebagai usaha untuk mengungkap urutan
pembentukan konstruksi kebahasaan. Sedangkan unsur-unsur yang secara
langsung membentuk satuan yang lebih besar disebut dengan unsur langsung
(immidiate constituents). Untuk menganalisis konstruksi sintaksis, terlebih
dahulu kita memahami kriteria pemenggalan dalam analisis langsung dan model
analisis langsung.
Ada beberapa kriteria pemenggalan, tiga diantaranya sebagai kriteria yang
penting[10], yaitu :
1. Kriteria kohesi internal
Kriteria kohesi internal adalah derajat- derajat konsituen-konsituen yang
berfungsi sebagai satu-kesatuan. Misalnya awal masa kanak-kanak atau masa
awal kanak-kanak.
2. Kriteria makna
Kriteria makna yaitu kriteria pemenggalan unsur langsung dengan dasar
makna yang diacu. Misalnya, buku sejarah baru. Frase tersebut dapat
dipenggal menjadi buku sejarah//baru atau buku//sejarah baru.
3. Kriteria diversitas internal
Misalnya frase di atas lemari. Frase ini mungkin akan dipenggal menjadi
di//atas lemari atau di atas//lemari.
2.

Penerapan Analisis Langsung.

Teknik analisis unsur langsung dapat digunakan baik untuk menganalisis frase
maupun kalimat. Dalam tataran frase, bila frase tersebut hanya terdiri dari dua
kata, kita tidak akan mengalami kesulitan untuk mengetahui unsur langsungnya,
tetapi apabila lebih dari dua kata, kita harus menentukan dengan ketiga kriteria
di atas. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh penerapan analisis langsung
pada tataran frase dan kalimat:
1). Kakak saya
2). Sedang membaca
3). Sepeda baru adik
4). Ke rumah kakak
Frase kakak saya (1) dan sedang membaca (2) hanya dibentuk oleh dua kata.
Dengan demikian, kita tidak akan kesulitan untuk menganalisisnya atas
konstituen yang lebih kecil.[11] Wujud analisis konstituen tersebut adalah
sebagai berikut :
Kakak saya Sedang membaca

Kedua frase di atas berbeda dengan frase sepeda baru adik (3) dan ke rumah
kakak (4). Kedua frase terbentuk atas tiga kata. Kita akan menganalisis kedua
frase tersebut menjadi sepeda baru/adik dan ke/rumah kakak. Dengan kata lain
unsur langsung frase sepeda baru adik adalah sepeda baru dan adik, sedangkan
konstruksi sepeda baru terdiri atas dua konstituen unsur langsung, yaitu sepeda
dan baru. Demikian juga halnya dengan analisis unsur langsung pada frase ke
rumah kakak adalah ke dan rumah kakak. Konstruksi rumah kakak juga terdiri
atas dua konstituen sebagai unsur langsungnya, yaitu rumah dan kakak.
[12]Untuk itu wujud analisis langsungnya dapat dilihat di bawah ini:
Ke rumah kakak
Sepeda baru adik
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas, penyusun mengambil kesimpulan bahwa :
1.
Aliran Struktural adalah suatu paham bahasa dimana hakikat bahasa
dalam taksonomi gramatikal(ketatabahasaan) disusun dari tataran terendah
berupa fonem, morfem, kata, frase, klausa, sampai tataran tertinggi yang berupa
kalimat.
2.
Banyak macam-macam dari aliran linguistik strukturalis yang
mengungkapkan konse-konsep dan pandangan-pandangan baru terhadap
bahasa dan studi bahasa.
3.
Analisis unsur langsung merupakan metode analisis yang dikembangkan
oleh gramatika struktural(ketatabahasaan) sebagai usaha untuk mengungkap
urutan pembentukan konstruksi kebahasaan.
4.
Teknik analisis unsur langsung dapat digunakan baik untuk menganalisis
frase maupun kalimat. Dalam tataran frase, bila frase tersebut hanya terdiri dari
dua kata, kita tidak akan mengalami kesulitan untuk mengetahui unsur
langsungnya, tetapi apabila lebih dari dua kata, kita harus menentukan dengan
ketiga kriteria di atas.
B.
Saran
Dalam makalah ini penyusun memberi saran kepada pembaca bahwa untuk
memperluas wawasan pembaca dalam memahami pengertian aliran struktural
dan berbagai macam aliran linguistik serta pemahaman tentang unsur langsung
tidaklah hanya berpedoman pada makalah ini, karena masih banyak dari
sumber-sumber lain yang menjelaskan tentang berbagai materi di atas. Kunci
daripada orang sukses adalah membaca, karena dengan membaca kita bisa tahu
yang mungkin tidak kita ketahui.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Chaer, Linguistik Umum, Jakarta : Rineka Cipta, 2012
Rizal Muntansyir dkk, Filsafat Ilmu, Pustaka Pelajar, Yogyakarta : 2004
Prof.Dr. Sutardjo A. W, Pengantar Filsafat, PT Refika Aditama, Bandung : 2006
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/epna2101/modul8.html
http://tugaskuliah-ilham.blogspot.com/2011/03/sintaksis_21.html.
[1] Pengertian aliran stuktural oleh Bapak Strukturalisme dan sekaligus Bapak
Linguistik Modern ferdinandde Saussure

[2] Buku karya Saussure yang disusun dan diterbitkan oleh Charless Bally dan
Albert Schehay tahun
1915 berdasarkan catatan kuliah selama dia kuliah di
Universitas Jenewa tahun 1906-1911.
[3] Gersture adalah sikap atau pose tubuh yang mengandung makna yang dapat
digunakan untuk berkomunikasi.
[4] Abdul Chaer, Linguistik Umum, Rineka Cipta, Jakarta, 2012, hlm 346.
[5]Prefiks merupakan imbuhan yang ditambahkan pada bagian awal sebuah kata
dasar atau bentuk dasar.
[6] Oposisi adalah pertentangan antara dua unsur bahasa untuk memperlihatkan
perbedaan arti.
[7] Fonologi adalah bidang linguistik yang menyelidiki bunyi-bunyi bahasa
menurut fungsinya.
[8] Grafologi adalah ilmu tentang aksara atau sistem tulisan.
[9] Konteks adalah bagian suatu uraian yang dapat mendukung atau menambah
kejelasan makna.
[10]Pemenggalan unsur langsung Menurut Parera (1993) dalam bukunya
sintaksis.
[11] Konstituen yaitu unsur bahasa yang merupakan bagian dari satuan yang
lebih besar atau bagian terpanting dari konstruksi.
[12] Konstruksi merupakan susunan dan hubungan kata dalam kalimat atau
kelompok kata.

Anda mungkin juga menyukai