Anda di halaman 1dari 4

Nama: Dorafatunisa Mardiyah

NIM: 2010221044

Rangkuman

MORFEM

Tata bahasa tradisional tidak mengenal konsep maupun istilah morfem, sebab morfem
bukan merupakan satuan dalam sintaksis, dan tidak semua morfem mempunyai makna
secara filosofis. Konsep morfem baru diperkenalkan oleh kaum strukturalis pada awal abad
kedua puluh ini.

Identifikasi Morfem

Untuk menentukan sebuah satuan bentuk adalah morfem atau bukan, kita harus
membandingkan bentuk tersebut di dalam kehadir annya dengan bentuk-bentuk lain. Kalau
bentuk tersebut temyata bisa hadir secara berulang-ulang dengan bentuk lain, maka bentuk
tersebut adalah sebuah morfem. Sebagai contoh kita ambil bentuk kedua), dalam ujaran di
atas. Temyata bentuk /kedua/ dapat kita banding bandingkan dengan bentuk-bentuk
sebagai berikut.

(1)

kedua

ketiga

kelima

ketujuh

kedelapan

kesembilan

kesepuluh
Ternyata juga semua bentuk ke pada daftar di atas dapat disegmentasikan sebagai satuan
tersendiri dan yang mempunyai makna yang sama, yaitu menyatakan tingkat atau derajat.
Dengan demikian bentuk ke pada daftar di atas, karena merupakan bentuk terkecil yan
berulang-ulang dan mempunyai makna yang sama, bisa disebut sebag sebuah morfem.
Sekarang perhatikan bentuk ke pada daftar berik (Di sini aturan ejaan tidak diindahkan).

(2)

ke pasar

kekampus

ke dapur

ke mesjid

ke alun-alun

Teryata juga bentuk ke pada daftar di atas dapat disegmentasikan sebagai satuan tersendiri
dan juga mempunyai arti yang sama yaitu menyatakan arah atau tujuan Dengan demikian
kepada del tersebut juga adalah sebuah morfem.

Masalah kita sekarang apakah ke pada deretan kedua kerja keempat dan seterusnya dengan
kepada deretan kepasar kekampu dan seterusnya itu merupakan morfem yang sama, atau
tidak sama Dalam hal ini karena makna bentuk ke pada kedua dan kepasar tadak sama maka
kedua ke itu bukanlah morfem yang sama Keduanya merupakan dua buah morfem yang
berbeda, meskipun bentuknya sama Jadi kesamaan arti dan kesamaan bentuk merupakan
cin atau identitas sebuah morfem.

Sekarang perhatikan bentuk meninggalkan yang juga tendapat pada arus ujaran di atas lalu,
bandingkan dengan bentuk bentuk lain yang ada dalam daftar berikut

(3)

meninggalkan

ditinggal

tertinggal
peninggalan

ketinggalan

sepeninggal

Dan daftar tersebut ternyata ada bentuk yang sama yang dapat disegmentasikan dan bagian
unsur-unsur lainnya Bagian yang sama im adalah bentuk tinggal atau minggal (tentang
perubahan bunyi menjadi bunyi n akan dibicarakan pada bagian lain). Maka, di sini pun
bentuk tinggal adalah sebuah morfem karena bentuknya sama dan maknanya juga sama.

Untuk menentukan sebuah bentuk adalah morfem atau bukan kita memang harus
mengetahui atau mengenal makna Perhatikan contah berikut.

Klasifikasi Morfem

Morfem-morfem dalam setiap bahasa dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria


Antara lain berdasarkan besarnya, keutuhannya, maknanya, dan sebagainya Berikut ini akan
dibicarakan secara singkat.

1. Morfem Bebas dan Morfem Terikat

Biasanya, pertama-tama orang membedakan adanya morfem bebas dan morfem


terikat.Yang dimaksud dengan morfem bebas adalah morfem yang tanpa kehadiran morfem
lain dapat muncul dalam pertuturan. Dalam bahasa Indonesia, bentuk pulang, makan rumah
dan bagus adalah termasuk morfem bebas. Kita dapat menggunakan morfem-morfem tepat
tanpa harus terlebih dahulu menggabungkannya dengan morfem lain. Sebaliknya, yang
dimaksud morfem terikat adalah morfem yang tanpa digabung dulu dengan morfem lain
tidak dapat muncul dalam penuturan.

2. Morfem Utuh dan Morfem Terbagi

Perbedaan morfem utuh dan morfem terbagi berdasarkan bentuk formal yang dimiliki
morfem tersebut, apakah merupakan satu kesatuan yang utuh atau merupakan dua bagian
yang terpisah atau terbagi, karena disisipi morfem lain. Semua morfem dasar bebas yang
dibicarakan adalah termasuk morfem utuh. Begitu juga dengan sebagian morfem terikat,
seperti (berhenti) dan (juang). Sedangkan morfem terbagi adalah sebuah morfem yang
terdiri dan dua buah bagian yang terpisah. Umpamanya pada kata Indonesia kesatuan
terdapat satu morfem utuh, yaitu (satu) dan satu morfem terbagi, yakni (ke/an).

Anda mungkin juga menyukai