Anda di halaman 1dari 15

Dasar-Dasar Morfologi

Drs.Khairul Paridi M.Hum


Dasar dasar morfologi
 Mengidentifikasi morfem
Menentukan sebuah satuan bentuk adalah morfem, membandingkan bentuk
tersebut di dalam kehadirannya dengan bentuk-bentuk lain.Kalau bentuk
tersebut ternyata bisa hadir secara berulang-ulang dengan bentuk lain, maka
bentuk tersebut adalah sebuah morfem.contoh:
 kedua
 ketiga
 kelima
 ketujuh
 kedelapan
 kesembilan
 kesebelas
Ternyata juga semua bentuk ke pada daftar di atas dapat disegmentasikan
sebagai satuan tersendiri dan yang mempunyai makna yang sama.Dengan
demikian, bentuk ke pada daftar di atas disebut sebagai sebuah morfem.
perhatikan bentuk ke pada daftar berikut (di sini atauran ejaan tidak
diindahkan).
 kepasar
 kekampus
 kedapur
 kemesjid
 keterminal
Ternyata juga bentuk ke pada daftar di atas untuk menyatakn arah dan
tujuan. Dengan demikian, ke pada daftar tersebut juga adalah sebuah morfem.
Sekarang perhatikan bentuk meninggalkan yang juga terdapat pada arus ujaran
di atas; lalu, bandingkan dengan bentuk-bentuk lain yang ada dalam daftar
berikut :
 meninggalkan
 ditinggal
 tertinggal
 peninggalan
 ketinggalan
 sepeninggalan
Maka, di sinipun bentuk tinggal adalah sebuah morfem, karena bentuknya
sama dan maknanya juga sama.
Perhatikan daftar bentuk berikut .
 Menelantarkan
 Terlantar
 Melantar

Meskipun bentuk lantar terlihat berulang-ulang pada daftar tersebut,


tetapi bentuk lantar itu bukanlah sebuah morfem karena tidak ada maknanya.
Dan ternyata bentuk menelantarkan memang punya hubungan dengan
terlantar, tetapi tidak punya hubungan dengan lantaran.
Morf dan Alomorf
 Sekarang perhatikan deretan berikut!
 melihat
 merasa
 membawa
 membantu
 mendengar
 menduda
 menyayi
 menyikat
 menggali
 menggoda
 mengelas
 mengetik
Kita lihat ada bentuk-bentuk yang mirip atau hampir sama, yaitu bentuk mer-
pada melihat dan merasa, mem- pada membawa dan membantu, men- pada
mendengar dan menduda, meny- pada menyayi dan menyikat, meng- pada
menggali dan menggoda, dan menge- pada mengelas dan mengetik. me-, mem-,
men-, meny-, meng-, dan menge- adalah sebuah merfem.
Jadi, Morf adalah nama untuk semua bentuk yang belum diketahui statusnya;
sedangkan alomorf adalah nama untuk bentuk tersebut kalau udah diketahui
status morfermnya.
 Klafikasi Morfem
Morfem-morfem dalam setiap bahasa dapat diklasifikasikan berdasarkan
beberapa kriteria: berdasarkan kebebasannya, keTuhanannya, berdasarkan
maknanya, dan sebagainya
 Morfem bebas dan morfem terikat
Morfem bebas adalah morfem yang tanpa kehadiran morfem lain dapat
muncul dalam pertuturan. Morfem terikat adalah morfem yang tanpa digabung
dulu dengan morfem lain tidak dapat muncul dalam pertuturan.
 Morfem utuh dan morfem terbagi
Morfem utuh adalah morfem yang bagian-bagian pembentuknya
bersambungan. Sedangkan Morfem terbagi adalah morfem yang bagian-bagian
pembentuknya tidak bersambungan.
 Morfem Segmental dan Suprasegmental
Morfem segmental adalah morfem yang dibentuk oleh fonem-fonem
segmental. Sedangkan semua morfem yang berwujud bunyi adalah morfem yang
dibentuk oleh unsur-unsur suprasegmental.
 Morfem Beralomorf Zero
yaitu morfem yang salah satu alomormofnya tidak berwujud bunyi segmental
maupun berupa prosodi (unsur suprasegmental), melainkan berupa
“kekosongan”.
 
 Morfem Bermakna Leksikal dan Morfem Tidak Bermakna Leksikal

Morfem bermakna leksikal adalah morfem-morfem yang secara inheheren


telah memiliki makna pada dirinya sendiri, tanpa perlu berproses dulu dengan
morfem lain. Sedangkan morfem tak bermakna leksikal tidak mempunyai makna
apa-apa pada dirinya sendiri. Morfem ini baru mempunyai makna dalam
gabungannya dengan morfem lain dalam suatu proses morpologi.
 Morfem Dasar, Bentuk Dasar, Pangkal (Stem), dan Akar (Root)
Istilah morfem dasar biasanya digunakan sebagai dikotomi dengan morfem
afiks.
Bentuk dasar ini dapat berupa morfem tunggal,tetapi dapat juga berupa
gabungan morfem.
Istilah pangkal (stem) digunakan untuk menyebut bentuk dasar dalam proses
infleksi, atau proses pembubuhan afiks infleksi (Tentang infleksi dan derivasi
akan dibicarakan pada 5.2.3).
Akar (root) digunakan untuk menyebuk bentuk yang tidak dapat dianalisis
lebih jauh lagi.
KATA
 HAKIKAT KATA
Para tata bahasawan tradisional biasanya memberi pengertian terhadap kata
berdasarkan arti dan otografi. Menurut mereka kata adalah satuan bahasa yang
memiliki satu pengertian; atau kata adalah deretan huruf yang diapit oleh dua
buah spasi, dan mempunyai satu arti.
 KLASIFIKASI KATA
Klasifikasi kata adalah penggolongan kata, atau penjenisan kata; dalam
peristilahan bahasa inggris disebut juga part of speech.
 PEMBENTUKAN KATA
Pembentukan kata ini mempunyai dua sifat, yaitu pertama membentuk kata-
kata yang bersifat inflektif, dan kedua yang bersifat derivatif.
PROSES MORFOMIS
Proses-proses morfemis yang berkenaan dengan afiksasi, reduplikasi,
komposisi, dan juga sedikit tentang konversi dan modifikasi internal dan suplesi.
MORFOFONEMIK
Morfofonemik disebut juga morfonemik, morfofonologi, atau morfonologi,
atau peristiwa berubahnya wujud morfem dalam suatu proses morfologis, baik
afiksasi, reduplikasi, maupun komposisi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai