Anda di halaman 1dari 31

MORFOLOGI

BAHASA INDONESIA
UKI HARES YULIANTI,S.PD.,M.PD.
TATARAN
LINGUISTIK

WACANA

SINTAKSIS

MORFOLOGI

FONOLOGI
wacana

kalimat
klausa SINTAKSI
S
frasa TATA
BAHASA
kata MORFOLOG
I
morfem
fonem FONOLOG
I
fon
MORFOLOGI

morf logos

bentuk ilmu

 Ilmu mengenai bentuk : bagaimana membentuk kata


dengan benar  arti/makna
Morfologi ???

bidang linguistik, ilmu bahasa, atau


bagian dari tatabahasa yang mempelajari
morfem dan kata beserta fungsi
perubahan-perubahan gramatikal dan
semantiknya.
6 BAGAIMANAKAH RUANG LINGKUP
MORFOLOGI
Ruang Lingkup Morfologi

morfem morf alomorf


morfologi
Untuk menentukan sebuah satuan bentuk adalah morfem atau bukan,
kita harus membandingkan bentuk tersebut ke dalam kehadiran yang
lain
kedua kepasar meninggalkan
ketiga kekampus ditinggal
kelima kedapur tertinggal
ketujuh kemasjid peninggalan
kedelapan keterminal ketinggalan
kesembilan kealun-alun sepeninggal

ke pada daftar di atas mempunyai makna yang sama, yaitu ….


Pada deret ketiga juga memiliki bentuk yang sama, yang dapat disegmentasikan dari
bagian unsur-unsur lainnya.
Morfem ???

Morfem adalah satuan gramatikal


terkecil yang mempunyai makna
(Chaer, 1994: 146).

Ramlan (1983: 26), morfem adalah


satuan gramatik yang paling kecil
yang tidak mempunyai satuan lain
selain unsurnya.
Morfem, Morf, Alomorf

Morf adalah morfem


yang mempunyai
Morfem beberapa struktur
fonologik.

Alomorf: anggota satu


morfem yang wujudnya
berbeda, tetapi mewakili
fungsi dan makna yang
sama
1 2 3 4
baju berbaju ambil mengambil
celana bercelana angkat mengangkat
cincin bercincin gali menggali
sepatu bersepatu timbun menimbun
topi bertopi tulis menulis
D ber-D D meng-D

Dari segi ciri bentuk, ciri makna, dan valensi sintaksisnya, pada
keempat deret kata itu terdapat kesepadanan hubungan ke bawah.
KLASIFIKASI
MORFEM
Berdasarkan kebebasannya,
Morfem bebas: morfem yang
dapat berdiri dalam tuturan biasa
atau morfem yang dapat
berfungsi sebagai kata
Morfem

Morfem terikat: morfem yang


tidak dapat berdiri sendiri dalam
tuturan biasa
Contoh

bersepeda

ber- sepeda

Morfem Terikat Morfem Bebas


BERDASARKAN KEUTUHANNYA

Morfem utuh, yaitu morfem yang merupakan satu


kesatuan yang utuh. Misalnya, meja, kursi, rumah
henti, juang, dan sebagainya.

Morfem
Morfem terbagi, yaitu morfem yang merupakan dua
bagian yang terpisah atau terbagi. Misalnya, pada
kata satuan (satu) merupakan morfem utuh dan (ke-/-
an) adalah morfem terbagi. Semua afiks dalam bahasa
Indonesia termasuk morfem terbagi.
BERDASARKAN UNSUR
PEMBENTUKNYA

Morfem segmental, yaitu morfem yang dibentuk


oleh fonem-fonem segmental, seperti morfem
(lihat), (lah) dan semua morfem yang berujud
bunyi.

Morfem
Morfem suprasegmental , yaitu morfem yang
dibentuk oleh unsur-unsur suprasegmental, seperti
tekanan, nada, durasi, dan sebagainya. Contohnya,
seperti dalam bahasa Cina, Burma, dan Tha.
BERDASARKAN MAKNANYA
Morfem bermakna leksikal, yaitu morfem-morfem yang
secara inher telah memiliki makna pada dirinya sendiri,
tanpa perlu berproses dengan morfem lain. Misalnya,
morfem-morfem seperti (kuda), (pergi), (lari), dan
sebagainya adalah morfem bermakna leksikal.

Morfem
Morfem tak bermakna leksikal, yaitu morfem-morfem yang
tidak mempunyai makna apa-apa pada dirinya sendiri
sebelum bergabung dengan morfem lainnya dalam proses
morfologis. Misalnya, morfem-morfem afiks (ber-), (me-),
(ter-), dan sebagainya
Ujud Morfem

Ujud morfem dapat berupa kata, akar, afiks, dan klitik. Berikut
penjelasannya,

Ujud Morfem
kata
klitik
akar afiks

morfologi dirman, mpd


Satuan bebas yang paling kecil atau
dengan kata lain, setiap satuan bebas
merupakan kata
(Ramlan)

Kata
Bentuk bebas yang paling kecil, yaitu
kesatuan terkecil yang dapat diucapkan
secara mandiri
(Bloomfield)
Ciri-ciri Kata

Kata dapat ditersendirikan


Kata merupakan satu yakni bahwa sebuah kata
kesatuan penuh dan komplit dalam kalimat dapat
dalam sebuah ujaran bahasa dipisahkan dari yang lain dan
dapat dipindahkan

Parera (1980 : 10)


Perbedaan Morfem dengan Kata

Kata = Morfem Morfem ≠ Kata

Kata merupakan suatu


kesatuan penuh dan komplit
dalam sebuah ujaran
bahasa.
Klasifikasi kata
21
menurut GorysKeraf

 Kata tugas
Kata benda
(nomina)

Kata kerja Kata sifat


(verba) (adjektiva)
morfologi
Klasifikasi Kata menurut Ramlan
22

 Ramlan (1991: 58) mengemukakan adanya dua belas golongan kata, yaitu sebagai berikut:
 1) kata verbal
 2) Kata nominal
 3) Kata keterangan
 4) Kata tambah
 5) Kata bilangan
 6) Kata penyukat
 7) Kata sandang
 8) Kata Tanya
 9) Kata suruh
 10) Kata penghubung
 11) kata depan
 12) Kata seruanmorfologi
Derivasi dan Infleksi

Infleksi adalah konstruksi yang


Derivasi adalah konstruksi yang
menduduki distribusi yang sama
berbeda distribusinya daripada
dengan bentuk dasarnya atau
dasarnya atau pengimbuhan afiks yg
perubahan bentuk kata yg
tidak bersifat infleksi pada bentuk
menunjukkan berbagai hubungan
dasar untuk membentuk kata.
gramatikal

Contoh:
Contoh:
1. Kami mendengar suara itu.
1. Beraturan terjadi dalam dua tahap.
2. Kami dengar suara itu.
PROSES MORFEMIS
 Proses morfemis adalah proses pembentukan kata-kata dari
satuan lain yang merupakan bentuk dasarnya.
 Bentuk dasarnya dapat berupa kata, pokok kata, frase, kata dan
kata, kata dan pokok kata, pokok kata dan pokok kata.
 Contoh: terjauh, mengalir, ketidakadilan, rumah sakit, pasukan
tempur, lomba tari.
Proses morfemis sebagai berikut:
1. Afiksasi
2. Reduplikasi
3. Komposisi
4. Konversi, Modifikasi Internal, dan Suplesi
5. Pemendekan
6. Produktivitas Proses Morfemis
AFIKSASI

 Afiksasi adalah proses pembubuhan afiks pada sebuah dasar


atau bentuk dasar. Dalam proses ini terlibat unsur-unsur, (1) asar
atau bentuk dasar, (2) afiks.
 1. Bentuk dasar atau dasar adalah bentuk terkecil yang tidak
dapat disegmentasikan lagi.
 2. Afiks adalah sebuah bentuk, biasanya berupa morfem terikat,
yang diimbuhkan pada sebuah dasar dalam proses pembentukan
kata.
2. REDUPLIKASI
Reduplikasi dalah proses morfemis yang mengulang bentuk dasar,
baik secara keseluruhan, secara sebagian (parsial), maupun
dengan perubahan bunyi.

3. KOMPOSISI
Komposisi adalah hasil dan proses penggabungan morfem dasar
dangan morfem dasar, baik yang bebas maupun yang terikat,
sehingga terbentuk sebuah kontruksi yang memiliki identitas
leksikal yang berbeda, atau yang baru.

4. KONVERSI, MODIFIKASI INTENAL, dan SUPLESI


Konversi adalah proses pembentukan kata dari sebuah kata
menjadi kata lain tanpa perubahan unsur segmental.
Modifikasi internal (sering di sebut juga penambahan
internal atau perubahan internal) adalah proses
pembentukan kata dengan penambahan unsur-unsur
(yang biasanya berupa vokal) ke dalam morfem yang
berkerangka tetap (yang biasanya berupa
konsonan).

Suplesi, dalam proses suplesi perubahannya sangat


ekstrem karena ciri-ciri bentuk dasar tidak atau
hampir tidak tampak lagi. Boleh dikatakan bentuk
dasar itu.
PEMENDEKAN
Pemendekan adalah proses penanggalan bagian-
bagian leksem atau gabungan leksem sehingga
menjadi sebuah bentuk singkat, tetapi maknanya
tetap sama dengan makna bentuk utuhnya. Dalam
bahasa Indonesia pemendekan ini menjadi sangat
produktif adalah karena bahasa indonesia
sering kali tidak mempunyai kata untuk menyatakan
suatu konsep yang agak pelik atau sangat pelik.
PRODUKTIVITAS PROSES MORFEMIS

Produktifitas proses morfemis adalah dapat tidaknya proses


pembentukan kata itu, terutama afiksasi,reduplikasi,dan komposisi,
digunakan berulang-ulang yang secara relatif tak terbatas, artinya,ada
kemungkinan menambah bentuk baru dengan proses tersebut. Proses
infektif atau paradigmatis, karena tidak membentuk kata baru, kata yang
identitas leksikalnya tidak sama dengan bentuk dasarnya, tidak dapat
dikatakan proses yang produktif. Lain halnya dengan derivasi. Proses
derivasi besifat terbuka. Artinya, penutur suatu bahasa dapat membuat
kata-kata baru dengan proses tersebut. Tidak adanya sebuah bentuk
yang seharusnya ada di sebut Bloking. Dalam bahasa Indonesia kasus
bloking tampaknya tidak sejalan dengan dalam bahasa Inggris. Dalam
bahasa Indonesia yang ada tanpaknya bukan kasus bloking, melainkan
”persaingan” antara kata derivatif dengan bentuk atau kontruksi frase
yang menyatakan bentuk dasar dengan maknanya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai