Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keanekaragaman struktur bahasa dan unsur-unsur kebahasaan
merupakan sesuatu yang sangat komplek dan sulit dipahami. Namun,
hal itu merupakan kebutuhan ilmiah dibidang lunguistik. Hasil yang
dicapai sangat bermanfaat terutama dalam menyusun kamus
bahasa. Secara umum, ruang lingkup sistem kebahasaan yang mengikat
setiap bahasa relatif sama yaitu meliputi sistem fonologi (tata bunyi),
sistem morfologi (pembentukan kata), sintaksis (pembentukan kalimat),
dan semantik (masalah makna).
Disini kami akan mencoba membahas aspek kebahasan yang
berhubungan dengan morpologi atau yang akrab kita kenal dengan
pembentukan kata. Yang mana morpogi adalah ialah bagian dari ilmu
bahasa yang membicarakan atau yang mempelajari seluk-beluk bentuk
kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap
golongan dan arti kata.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya
adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan pengertian morfologi !
2. Menjelaskan aspek-aspek mosfologi !
3. Menjelaskan macam-macam morfem !
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan
pembelajarannya adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian morfologi !
2. Mengetahui aspek-aspek mosfologi !
3. Mengetahui macam-macam morfem !

0
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Morfologi
Secara etimologi kata morfologi  berasal dari kata morf  yang
berarti ‘bentuk’ dan kata  logi  yang berarti ‘ilmu’. Jadi secara harfiah
kata morfologi berarti ‘ilmu mengenai bentuk’. Di dalam kajian linguistik,
morfologi berarti ‘ilmu mengenai bentuk-bentuk dan pembentukan
kataMorfologi ialah bidang yang mengkaji struktur, pembentukan kata,
dan golongan kata.
Morfologi merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari
seluk-beluk bentuk kata dalam berbagai penggunaan dan konstruksi.
Perubahan-perubahan bentuk kata yang menyebabkan adanya perubahan
golongan dan arti kata.
Perbedaan golongan dan arti kata tidak lain disebabkan oleh
perubahan bentuk \\kata Karena itu, morfologi di samping bidang
utamanya mempelajari seluk-beluk kata, juga mempelajari kemungkinan
adanya perubahan golongan dan arti kata yang timbul sebagai akibat
perubahan bentuk kata. Jadi Proses terjadinya kata adalah cara
pembentukan kata-kata dengan menghubungkan morfem yang satu dengan
morfem yang lain.

B. Aspek-Aspek Morfologi
1. Aspek Morfem
Morfem adalah elemen kata terkecil yang memiliki arti tertentu.
Sedangkan menurut Gleason, morfem adalah unit terkecil yang secara
gramatikal bermakna. Menurut Wardhaugh, morfem adalah bagian
bahasa bermakna yang terkecil. jadi dapat disimpulkan bahwa morfem
adalah unit bahasa terkecil yang memiliki makna. Konsep morfem
baru diperkenalkan oleh kaum strukturalis pada awal abad ke-20.

1
2. Aspek Morf dan Alomorf
Alomorf adalah bentuk-bentuk realisasi yang berlainan dari
morfem yang sama. Dengan kata lain alomorf adalah perwujudan
konkret dari sebuah morfem. Jadi, setiap morfem tentu mempunyai
alomorf, entah satu, dua, atau lebih dari itu.
Misalnya, adalah morfem meN- bisa menjadi melihat, merasa,
membawa, mendengar, menyanyi, dan menggali yang menunjukkan
bahwa morfem meN- mempunyai beberapa alomorf. Atau bisa juga
dikatakan morf dan alomorf adalah dua buah nama untuk sebuah
bentuk yang sama, yang mana morf merupakan nama untuk semua
bentuk yang belum diketahui statusnya. Sedangkan alomorf adalah
nama untuk bentuk tersebut kalau sudah diketahui status morfemnnya.
3. Aspek Kata
Kata adalah Deretan huruf yang diapit oleh dua spasi. Contoh : ma
kan
4. Aspek Morphophonemik
Morfphonemik adalah pristiwa pengertian Peristiwa perubahan
wujud morfem. Ada tiga jenis morfphonemik, yaitu:
a. Pemunculan Fonem
Contoh : baca
Me + baca = Membaca
b. Pelepasan Fonem
Contoh : Sejarah
Sejarah + wan = Sejarawan
c. Peluluhan Fonem
Contoh : Sikat
Sikat + me = Menyikat.1

1
Abdul Chair , Linguistic Umum, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2012).hal 146-158.

2
C. Macam-Macam Morfem
1. Morfem Bebas dan Morfem Terikat
Morfem bebas adalah morfem yang tanpa kehadiran morfem lain
dapat muncul dalam pertuturan. Sedangkan yang dimaksud dengan
morfem terikat adalah morfem yang tanpa digabung dulu dengan
morfem lain tidak dapat mncul dalam pertuturan
Contoh : morfem bebas : pulang
Morfem terikat: dipulangkan
2. Morfem Utuh dan Morfem Terbagi
Pebedaan morfem utuh dan morfem terbagi berdasarkan bentuk
formal yang dimiliki morfem tersebut: apakah merupakan suatu
kesatuan yang utuh atau merupakan dua bagian yang terpisah atau
terbagi karena disisipi morfem lain. Semua morfem dasar bebas yang
dibicarakan sebelunya adalah termasuk morfem utuh, seperti: (meja),
(kursi), dll.
Sedangkan morfem terbagi adalah sebuah morfem yang terdiri dari
dua buah bagian yang terpisah. Umpamanya kata Indonesia kesatuan
tedapat satu morfem utuh, yaitu (satu) dan satu morfem terbagi, yakni
(ke-/-an). Sehubungan dengan morfem terbagi ini untuk Bahasa
Indonesia, ada catatatan yang perlu diperhatikan, yaitu:
a. Semua afiks yang disebut konfiks seperti (ke-/-an), (ber-/-an),
(per-/-an), dan (ber-/-an) adalah termasuk morfem terbagi
b. Dalam Bahasa Indonesia ada afiks, yakni afiks yang disispkan
ditengah morfem dasar. Misalnya, afiks (-er-) pada kata gerigi,
dengan demikian infiks tersebut telah merubah morfem utuh (gigi)
menjadi morfem terbagi (g-/-igi).
3. Morfem Segmental dan Morfem Suprasegmental
Perbedaan morfem segmental dan morfem suprasegmental
brdasarkan jenis fonem yang membentuknya. Morfem Segmental
adalah morfem yang dibentuk oleh fonem-fonem segmental, seperti
morfem (lihat), (lah), (sikat), dan (ber). Jadi, semua morfem yang
berwujud bunyi adalah morfem segmental. Sedangkan morfem

3
suprasegmental adalah morfem yang dibentuk oleh unsur-unsur
suprasegmental, seperti tekanan, nada, durasi, dan sebagainya.
4. Morfem Belamorf Zero
Dalam linguistik deskriptif ada konsep mengenal morfem
beralomorf zero atau nol (lambangya berupa ᶿ), yaitu morfem yang
salahsatu alomorfnya tidak terwujud bunyi segmental berupa prosodi
(unsur suprasegmental), melainkan berupa “kekosongan”.
5. Morfem Bermakna Leksikal dan Morfem Tidak Bermakna Leksikal
Perbedaan lain yang bisa dilakukan orang adalah kotomi adanya
morfem bermakna leksikal dan morfem tidak bemakna leksikal. Yang
dimaksud dengan morfem bermakna leksikal adalah morfem-morfem
yang secara inheren telah memiliki makna pada dirinnya sendiri.
Tanpa perlu proses dulu dengan morfem lain., misalnnya dalam bahasa
Indonesia seperti: (kuda),( pergi), dan ) (lari).
Sedangkan morfem tidak bermakna leksikal tidak mempunyai
makna apa-apa pada dirinnya sendiri.morfem ini baru mempunyai
makna bila digabungkan dengan morfem lain dalam proses
morpoliginya.

D. Perbedaan Morfologi Arab Dengan Indonesia


Perbedaan morfologi Bahasa Arab dengan Bahasa Inggris dan
Bahasa Indonesia itu berada pada perubahan bentuk katanya yang
mempengaruhi perubahan maknanya. setiap bahasa memiliki
morfologi berbeda-beda, ada yang hanya berubah pada awal kata saja,
ada yang pada awal-akhir dan ada yang berubah han hanya pada akhir
nya saja.
Jika di dalam bahasa Arab morfologi disebut tasrifan seperti‫ كتب‬ 
menjadi  ‫يكتب‬   yaitu perubahan suatu bentuk (asal) kata menjadi
bermacam-macam bentuk untuk mendapatkan makna yang berbeda
(baru). Tanpa perubahan bentuk ini, maka yang berbeda tidak akan
terbentuk. Sedangkan didalam bahasa Indonesia itu perubahan bentuk

4
kata melalui penambahan imbuhan seperti minum jika ditambah
imbuhan di,ter,-an menjadi terminum, dimimun dan minuman.2

2
Blogspot.Com/2012/04/ Morfologi-Bahasa-Arab.html

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat kami simpulkan,
bahwasannya : Morfologi merupakan cabang ilmu bahasa yang
mempelajari seluk-beluk bentuk kata dalam berbagai penggunaan dan
konstruksi. Perubahan-perubahan bentuk kata yang menyebabkan adanya
perubahan golongan dan arti kata.
1. Aspek-aspek kajian morpologi, yaitu:
a. Morfem adalah unit bahasa terkecil yang memiliki makna.
b. Alomorf adalah bentuk-bentuk realisasi yang berlainan dari morfem
yang sama.
c. Morf merupakan nama untuk semua bentuk yang belum diketahui
statusnya.
d. Kata adalah Deretan huruf yang diapit oleh dua spasi.
e. Aspek Morpho phonemik adalah peristiwa pengertian peristiwa
perubahan wujud morfem.
2. Macam-macam Morpologi, yaitu: a) Mofemi bebas dan terikat, b)
Morfem utuh dan terbagi, c) Morpem Segmental dan Morfem
Suprasegmental, d) Morfem belamorfort zero, d) Morfem bermakna
leksikal dan tidak bermakna leksikal

Mengenai perbedaan antara morpologi Arab dengan morpologi


Indonesia terletak pada bentuk katanya. Yang mana didalam morfologi
Arab disebut tasrifan seperti ‫كتب‬  menjadi ‫يكتب‬  . Sedangkan didalam
bahasa Indonesia itu perubahan bentuk kata melalui penambahan imbuhan.

6
B. Saran
Pemakalah berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
pembaca khususnya bagi pemakalah sendiri. Tentunya dalam penulisan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu pemakalah berharap
kritik dan saran yang membangun, demi kesempurnaan makalah ini
kedepanya.

7
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Chair Abdul, Linguistic Umum, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2012.

Blogspot.Com/2012/04/ Morfologi-Bahasa-Arab.html

Anda mungkin juga menyukai