Anda di halaman 1dari 3

MORFOLOGI

Pengertian morfologi

Secara etimologi morfologi berasal dari kata morf yaitu ‘bentuk’ dan logi yaitu ‘ilmu’ . morfologi
diartikan sebagai ilmu yang memelajari bentuk (kata).

Kenapa ada kata ? karena morfologi berada di ranah lingustik.

Di dalam kajian linguistik morfologi berarti cabang ilmu bahasa yang memelajari seluk-beluk bentuk kata
dan perubahannya serta dampak dari perubahan itu terhadap arti (makna) dan kelas kata.

Morfem

Morfem merupakan sebagai satuan bahasa terkecil yang maknanya secra relatif stabil dan tidak dapat
bibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil. Menurut Prera (2010:15) morfem ialah Unsur-unsur yang
terkecil yang masing-masing mempunyai makna dalam tutur sebuah bahasa.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, morfologi haya mengkaji kata dan morfem sebagai ruang
lingkup kajiannya.

Jenis-jenis morfem

1. Morfem Bebas dan Morfem Terikat

 Morfem bebas, adalah morfem yang tanpa keterkaitanya dengan morfem lain dapat langsung
digunakan dalam pertuturan. Morfem bebas juga disebut dengan morfem akar, yaitu morfem
yang menjadi bentuk dasar dalam pembentukan kata karena belum mengalami perubahan
secara morfemis .
 Morfem terikat, morfem yang harus terlebih dahulu bergabung dengan morfem lain untuk
dapat digunakan dalam pertuturan , morfem terikat tidak dapat berdiri sendiri sebagai satuan
yang utuh dan hanya dapat meleburkan diri pada morfem lain. Contoh : N-, di-, -na, -ake dll.

2. Morfem Utuh dan Morfem Terbagi

Perbedaan morfem utuh dan morfem terbagi berdasarkan bentuk formal yang dimiliki morfem tersebut,
apakah merupakan satu kesatuan yang utuh atau merupakan dua bagian yang terpisah atau terbagi,
karena disispi morfem lain. Misalnya, pada kata kesatuan terdapat satu morfem utuh, yaitu satu dan
satu morfem terbagi yaitu ke-/-an.

3. morfem segmental dan suprasegmental

Perbedaan nya berdasarkan jenis fonem yang membentuknya. Morfem segmental adalah morfem yang
dibentuk oleh fonem-fonem segmental, jadi semua morfem yan berwujud bunyi adalah morfem
segmental. Sedangkan morfem suprasegmental adalah morfem yang dibentuk oleh unsur-unsur
suprasegmental , seperti tekanan, nada, durasi, dan sebagainya

4. Morfem Beralomorf Zero

Dalam linguistik deskriptif ada konsep mengenai moerfem beralomorf zero yaitu morfem yang salah sati
alomorfnya tidak berwujud bunyi segmental maupun berupa prososdi , melaikan berupa ‘kekosongan’.
Alomorf zero banyak terdapat pada bahasa Inggris untuk bentuk jamak dan lampau.

5. Morfem Bermakna leksikal dan moerfem tidak bermakna leksikal

Yang dimaksud dengan morfem bermakna leksikal adalah morfem-morfem yang secara innheren telah
memiliki makna pada dirinya sendiri , tanpa perlu berproses terlebih dahulu dengan morfem lainnya.
Contoh nya yaitu (kuda). Sebaliknya morfem tak bermakna leksikal tidak mempunyai makna apa-apa
pada dirinya sendiri morfem ini baru mempunyai makna dalam gabungannya dengan morfem laindalam
suatu proses morfologi. Contohnya (ber-), (me-), (ter-).

6. Morfem Dasar, Bentuk Dasar, Pangkal (Stem) dan Akar (Root)

Istilah bentuk dasar atau (base) adalah bentuk yang menjadi dasar dalam suatu proses morfologi,
contoh seperti berbicara, maka bicara adalah menjadi bentuk dasar dari kata berbicara itu. Istilah
pangkal (stem) digunakan untuk menyebut bentuk dasar dalam proses infleksi. Akar (root) digunakan
untuk menyebut bentuk yang tidak dapat dianalisis lebih jauh lagi artinya akar itubadalah bentuk yang
tersisa setelah semua afiksnya.

Proses morfologi

Proses morfologi ialah proses pembentukannya kata-kata dari satuan lain yang merupakan bentuk
dasarnya .

Macam macam proses morfologi

1. proses pembubuhan afiks (afiksasi)

afiksasi merupakan nama lain dari morfem terikat, morfem terikat merupakan kata yang tidak dapat
berdiri sendiri.

Afiksasi terdiri atas

 prefiks (ber-, me-, pe-, per-, di-, ter-, ke-, se-)


 sufiks (-kan, -an, -i)
 infiks (-el-, -em-, -er-)
 konfiks (ber-kan, ber-an, per-kan, per-an, per-i, pe-an)
 simulfiks (memper-kan, memper-i, diper-kan, diper-i)
2. komposisi atau pemajemukan

Komposisi adalah proses kata pemajemukan. Kata majemuk adalah gabungan kata dasar yang telah
bersenyawa atau yang sudah membentuk satu kesatuan dan menimbulkan arti baru (Alisjahbana 1953)

Contoh : keras + kepala = keras kepala

Kamar + mandi = kamar mandi

Mata + pelajaran = mata pelajaran

Kumis + kucing = kumis kucing

3. pengulangan (reduplikasi)

Pengulangan atau reduplikasi adalah pengulangan satuan gramatik bauk seluruh, maupun sebagian,
hasil pengulangan itu merupakan kata ulang, sedangkan satuan yang diulang merupakan bentuk dasar.

Contoh :

Rumah-rumah dari bentuk dasar rumah

Ibu-ibu dari bentuk dasar ibu

Hitam-hitam dari bentuk dasar hitam

Morfem, Morf, dan Alomorf

 Morfem adalah bentuk yang sama yang terdapat berulang-ulang dalam satuan bentuk lain. bisa
dikatakan morf dan alomorf adalah dua buah nama untuk sebuah bentuk yang sama. Morf
adalah nama untuk semua bentuk yang belum diketahui statusnya, sedangkan alomorf adalah
nama untuk bentuk tersebut kalau sudah diiketahui status morfemnya.
 morf adalah nama untuk sebuah bentuk yang belum diketahui statusnya (misal: (i) pada kenai).
Sedangkan alomorf merupakan variasi jenis dari morfem, menyesuaikan bentuk dasar yang
diikutinya. Jika morfem (N-) memiliki alomorf (ny-),( m-),( ng-), dan (n-).

Sumber : Buku Morfologi ( Sebuah Pengantar Ringkas ) tahun 2016, oleh Setiawan Edi Wibowo

Anda mungkin juga menyukai