Anda di halaman 1dari 19

MORFEM

M.M. SINTA WARDANI


Pengertian Morfem

– Morfem adalah satuan gramatikal terkecil yang


maknanya secara relatif stabil dan tidak dapat
dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil
(Verhaar, 1981:52; Ramlan, 2001:32,
Kridalaksana, 2008:157).
Catatan tentang “satuan gramatikal”
terkecil
Satuan kebahasaan yang mengandung arti disebut satuan gramatikal.
Satuan kebahasaan yang tidak mengandung arti disebut satuan fonologis.

Wacana, paragraf, kalimat, frasa, kata, dan morfem merupakan satuan


gramatikal.
Silabel, fonem, fona merupakan satuan fonologis.
Inilah mengapa morfem disebut sebagai satuan gramatikal
terkecil.
contoh

berlari
=> {ber-} + {lari}
morfem {lari} dapat dibagi menjadi silabel la + ri
dan dibagi menjadi fonem /l/, /a/, /r/, /i/
Apakah silabel la memiliki arti?
Apakah fonem-fonem /l/, /a/, /r/, /i/ mengandung arti?
jawabannya adalah “tidak”
… silabel dan fonem adalah satuan fonologis yang tidak mengandung arti…
Penentuan Morfem
– Morfem merupakan satuan kebahasaan yang memiliki dua
unsur, yaitu bentuk yang berupa struktur fonologis dan
arti. Struktur fonologis adalah silabel atau urutan fonem.

– Morfem berada di dalam kata, misalnya morfem ber- dan


pikir berada di dalam kata berpikir.

– Bentuk dan arti itu dijadikan dasar untuk mengidentifikasi


morfem (Chaer, 2008:13; Baryadi, 2011: 11).
Penentuan Morfem

Satuan kebahasaan yang muncul berulang-ulang dalam


kata, yang memiliki struktur fonologis dan arti yang sama
ditentukan sebagai morfem yang sama.
misalnya tanam dalam kata:
menanam menanamkan menanami ditanam ditanami ditanamkan penanaman tanaman bercocok musim tanam-tanaman
tanam tanam

ditentukan sebagai morfem yang sama karena memiliki struktur


fonologis yang sama dan arti yang sama.
Penentuan Morfem

– Satuan kebahasaan yang memiliki struktur fonologis yang


berbeda ditentukan sebagai morfem yang sama apabila
artinya sama dan perbedaan struktur fonologisnya dapat
dijelaskan secara fonologis.
Misalnya bentuk me-, mem-, men-, meny-, meng-, menge-
dalam melukis, membawa, mendarat, menyapu,
menggambar, dan mengetik merupakan morfem yang sama
karena memiliki arti yang sama, yaitu ‘aktif’, dan perbedaan
struktur fonologisnya dapat dijelaskan secara fonologis.
Penentuan Morfem

– Satuan kebahasaan yang terbelah, yaitu di awal dan akhir


kata, ditentukan sebagai satu morfem apabila memiliki
kesatuan arti (Baryadi, 2011: 11-12).
Morfem ke–an pada keadilan ditentukan sebagai satu
morfem karena mengandung kesatuan arti, yaitu ‘perihal’.
Sementara di- dan -i pada dipetiki merupakan morfem yang
berbeda karena memiliki arti yang berbeda, yaitu arti
‘pasif’ untuk di- dan ‘berulang kali’ untuk -i.
Penentuan Morfem

– Kesamaan arti dan kesamaan bentuk merupakan ciri atau


identitas sebuah morfem (Chaer, 2007:148).

– Contoh kedua dan ke pasar tidak memiliki makna yang


sama, jadi keduanya bukanlah morfem yang sama.
Penentuan Morfem

– Ramlan (1987: 37)


Satuan ke-/-an dalam kehujanan dan ke-/-an dalam
kemanusiaan, meskipun keduanya mempunyai struktur
fonologik yang sama, tetapi tidak dapat dimasukkan dalam
satu morfem karena makna atau arti gramatikalnya tidak
sama.
Deretan paradigmatis/ Deretan morfologis

Deretan morfologis: deretan atau suatu daftar yang memuat


kata-kata yang berhubungan dalam bentuk dan artinya
(Ramlan, 1987: 34).
(a)(b (c)
 
(1) berjauhan berpukulanberjatuhan
(2) menjauhkan memukulkan menjatuhkan
(3) terjauh terpukulterjatuh
(4) dijauhi dipukuli dijatuhi
--------------------------- -------------
jauh …..? …..?
Morfem, Alomorf, dan Morf

– Morfem bersifat abstrak.


– Kenyataan atau realisasi sebuah morfem disebut alomorf.
– Kebanyakan morfem memiliki bentuk alomorf yang sama dengan
bentuk morfemnya.
– Namun ada juga yang berbeda, misalnya morfem me(N)- memiliki
alomorf {me-}, {mem-}, {men-}, {meny-}, {meng-}, {menge-}.
– simbol N dalam me (N)- terwujud menjadi bunyi sengau atau
nasal yang mengikuti awalan me-. Tanda ( ) menunjukkan bahwa
bunyi sengau bisa muncul dan bisa tidak tergantung bunyi yang
mengikutinya.
lanjutan…

– Masing-masing bentuk alomorf disebut morf.


Contoh:
– Alomorf ber- terdiri dari 3 morf, yakni ber-, bel-, be-.
ber- bersama
ber- be- bekerja
bel- belajar
Jenis Morfem

1. Morfem bebas 2. Morfem terikat


Morfem yang tanpa harus Morfem yang apabila tidak
bergabung dengan morfem bergabung dengan morfem lain
lain dapat langsung lebih dulu tidak dapat digunakan
digunakan dalam frasa atau dalam frasa atau kalimat.
kalimat. contoh : pe- pada petani
contoh: duduk termasuk di dalamnya imbuhan/
afiks, klitik, partikel, morfem
unik, dan morfem asal terikat.
dari segi keutuhaannya:

– Morfem utuh:  morfem yang merupakan satu kesatuan


yang utuh. Contohnya makan.

– Morfem terbagi: morfem yang realisasinya dalam bentuk


morf diantarai oleh unsur lain; misalnya {ke-an} dalam
keadaan (Kridalaksana, 2008:158).
Arti Morfem
Morfem dibedakan menjadi morfem yang mengandung arti leksikal dan
morfem yang mengandung arti gramatikal.

arti leksikal = arti yang timbul akibat ada hubungan antara


satuan kebahasaan, konsep, dan objek atau referen.
arti gramatikal = arti yang timbul akibat pertemuan satuan
gramatikal yang satu dengan satuan gramatikal yang lain.
Morfem yang mengandung arti leksikal meliputi: klitik, morfem asal
terikat, dan sebagian besar morfem bebas.
Morfem yang mengandung arti gramatikal meliputi semua imbuhan,
partikel, sejumlah morfem bebas seperti kata depan dan kata
penghubung.
DISKUSI

1. Apakah yang dimaksud dengan morfem merupakan satuan gramatikal


terkecil?
2. Jelaskan prinsip-prinsip penentuan morfem!
3. Jelaskan jenis morfem berdasarkan bisa tidaknya langsung digunakan
dalam frasa atau kalimat!
4. Jelaskan hubungan morfem, alomorf, dan morf! Berikan contohnya!
5. Uraikan pemahaman Anda mengenai arti leksikal dan arti gramatikal!
TENGAH HARI
Karya Sapardi Djoko Damono

jalanan mengombak tanpa suara


aku pun kaupanggil ketika mereka sudah pulang
sehabis huru-hara
ada yang mendadak rembang, ada yang bergegas petang

Tentukan morfemnya!
TERIMA KASIH
ADA PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai