Morfen adalah satuan bahasa atau gramatik terkecil yang bermakna, yang dapat
berupa imbuhan ataupun kata. Susunan morfem yang diatur dalam morfologi suatu
bahasa meliputi semua kombinasi yang membentuk kata atau bagian dari kata.
Jenis morfem
Jenis morfem berdasarkan kemampuan distribusi
A). Dalam aspek ini kita mengenal morfem semi bebas, bebas, terikat dan unik.
Morfem yang bebas secara morfologis artinya telah berujud kata tetapi
masih terikat secara sintaksis. Bentuk-bentuk seperti dan, tetapi, agar, untuk,
melainkan,sehingga, ketika,walaupun, demi, karena, namun, merupakan morfem bebas
secara morfologis karena semuanya merupakan kata tetapi terkait secara sintaksis.
Morfem yang tidak dapat berdiri sendiri dan tidak mempunyai arti. Morfem terikat
baru jelas setelah morfem itu dihungkan dengan morfem lain. Dapat dibedakan menjadi
a. prefiks (awalan) : me-, ber-, ter-, di-, ke-, pe-, per-, se-,
c. sufiks (akhiran) : -an, -i, -kan, -nya, -man, -wati, -wan, -nda
d. konfiks (gabungan) : ke+an, pe+an, per_an, me+kan, di+kan
morfem yang hanya dapat digunakan dengan bentuk tertentu contoh: renta
dangan tua, belia dengan muda, dsb
Morfem ini terbagi menjadi dua yaitu morfem produktif dan morfem improduktif.
Pembedaan morfem kategori ini berlaku bauk untuk afiks maupun nonafiks. Afiks
produktif merupaka afiks yang terus menerus mampu membentuk kata-kata baru
contoh : batu : membantu, bantuan, berbatu, batu-batu, bebatuan. Afiks tak
produktif merupak afiks yang sudah tidak bisa mampu lagi memebentuk kata-kata baru.
contoh : arloji
Dilihat berdasarkan relasi antara morfem dibedakan menjadi dua, yaitu morfem
utuh dan terbagi
1. Morfem utuh
Morfem utuh adalah morfem yang susunannya utuh atau tidak terbagi. Contoh:
{lari,pergi, angkat, lantai}. Morfem-morfem tersebut utuh susunannya dan tidak
terbagi atau terpisah.
2. Morfem terbagi
Morfnem sumber dikolompokan atas morfem asli dan morfem serapan Morfem
asli : air, rumah, batu, dan morfem afiks ber-, ter-. Morfem sarapan : koprasi,
standard, dsb.
Dipandang dari maknanya morfem dibedakan menjadi morfem bermakna leksikal dan
morfem bermakna gramatikal. Makna leksikal berujuk pada makna yang ada pada
leksikon. Morfem { kuda, batu, besar, gemuk} bermakna leksikal binatang, benda,
sifat,sebaliknya morfemafiks seperti {ber-, ter-, me-, men, dll} baru bermakna jika
dilekatkan pada morfem lain. Bentuk ber- tidak bermakna tetapi ketika dilekatkan pada
kata sepatu menjadi bersepatu makna ber- pada bentuk bersepatu bermakna
mengenakan sepatu.
Alomorf adalah istilah ligustik untuk variasi bentuk suatu morfem karena
pengaruh lingkungan yang dimasukinya. Variasi ini terjadi pada perubahan bunyi tampa
perubahan makna. Daam bahasa indonesia, contoh alomorf adalah pada morfem ber-
( ber-, be-, dan bel-). Serta me- ( me-, mem-, men-, meng-, dan meny-). Almorf
merupakan bentuk dari morfem yang sudah diketahui strukturnya.