Anda di halaman 1dari 6

Nama : Qurrota A’yun

Prodi /Kelas/Semester : PGSD/A-1/7


NIM : 188620600161

UTS Mata Kuliah Morfologi Bahasa Indonesia

Pertanyaan:
1. Bahasa Indonesia terlahir sebagai Bahasa hybrid, karena terdapat berbagai unsur
Bahasa asing dan daerah di dalamnya. Terdapat lebih dari 700 bahasa daerah di
Indonesia dan lebih dari lima Bahasa asing yang membentuknya dan digunakan dalam
komunikasi harian. Jelaskan pendapat Anda dengan komprehensif tentang Morfologi
Bahasa Indonesia, serta aspek morfem dan almorf dalam contoh kalimat lima Bahasa
asing yang membentuknya dan digunakan dalam komunikasi harian.

Jawaban :

1) Pengertian Morfologi
Morfologi merupakan cabang ilmu bahasa yang menganalisis struktur pembentukan
kata dan perubahannya serta dampak perubahan tersebut terhadap makna dan kelas kata.
Sehingga Morfologi Bahasa Indonesia adalah ilmu yang mempelajari atau menganalisis
tentang bahasa atau kata itu sendiri.
Morfologi adalah ilmu bahasa yang menyelidiki seluk beluk struktur internal kata dan
pengaruh perubahan struktur tersebut terhadap arti dan golongan kata. Struktur internal kata
tersebut terdiri dari satuan-satuan gramatik terkecil yang disebut morfem. Oleh karena itu,
objek kajian terbesar dalam morfologi adalah kata dan objek kajian terkecilnya adalah
morfem.
Morfologi mempelajari bagaimana unit-unit makna atau bagian-bagian kata dapat
diatur dalam suatu bahasa. Tujuan dari morfologi sendiri yaitu agar kita dapat memahami
bagaimana proses terbentuknya sebuah kata dan juga makna yang sesuai dengan kebutuhan
dalam suatu perkataan saat kita sedang melakukan komunikasi.
2) Proses Morfologi
Proses morfologi adalah proses pembentukan kata-kata dari satuan lain yang
merupakan bentuk dasarnya. Dalam Bahasa Indonesia, terdapat tiga proses morfologik yaitu
proses pembubuhan afiks (afiksasi), proses pengulangan (reduplikasi), dan proses
pemajemukan (pemajemukan). Di samping tiga proses morfologik tersebut, dalam Bahasa
Indonesia sebenarnya masih ada satu proses lagi yang di sini disebut zero. Proses ini hanya
meliputi sejumlah kata tertentu, yakni kata-kata makan, minum, minta, dan mohon, yang
semuanya termasuk golongan kata verbal yang transitif.

3) Macam-Macam Proses Morfologi


1. Proses Pembubuhan Afiks (afiksasi)
Afiksasi merupakan nama lain dari morfem terikat. Morfem terikat merupakan kata
yang tidak dapat berdiri sendiri. Sedangkan kata yang dapat berdiri sendiri disebut sebagai
morfem bebas. Morfem bebas merupakan kata dasar yang dapat berdiri sendiri. Kata dasar
dapat berupa kata benda, kata sifat, kata kerja, dll. Penggabungan morfem bebas dan
morfem terikat akan membentuk kata jadian. Afiksasi terdiri atas:
a. Prefiks (ber-, me-, pe-, per-, di-, ter-, ke-, se-
b. Sufiks (–kan, –an, –i),
c. Infiks (–el-, -em-, -er-),
d. Konfiks (ber-kan, ber-an, per-kan, per-an, per-i, pe-an, di-kan, di-i, me-kan,
me-i, ter-kan, ter-i, ke-an), dan
e. Simulfiks (memper-kan, memper-i, diper-kan, diper-i).

2. Komposisi atau Pemajemukan Dalam Bahasa Indonesia


Komposisi adalah proses kata pemajemukan. Kata majemuk ialah gabungan kata
dasar yang telah bersenyawa atau yang sudah membentuk satu kesatuan dan menimbulkan
arti baru (Alisjahbana, 1953). Contohnya:
a. Kamar+mandi = kamar mandi
b. Mata+pelajaran = mata pelajaran
c. Kumis+kucing = kumis kucing
Kumis kucing dalam arti ‘sejenis tanaman’ adalah kata majemuk, tetapi kumis
kucing dalam arti ‘kumis dari seekor kucing’ bukanlah kata majemuk. Pokok kata (tidak
bisa diartikan jika sendiri), tetapi setelah bergabung kemudian mempunyai arti sendiri
disebut pemajemukan.
3. Pengulangan (Reduplikasi)
Pengulangan atau redupliksai adalah pengulangan satuan gramatik, baik seluruh, maupun
sebagian, baik variasi fonem maupun tidak, hasil pengulangan itu merupakan kata ulang,
sedangkan satuan yang diulang merupakan bentuk dasar. Misalnya, rumah-rumah dari
bentuk dasar rumah. Setiap kata ulang sudah pasti memilki bentuk dasar. Kata-kata seperti
sia-sia, mondar- mandir, dan lainnya dalam tinjauan deskriftif tidak dapat digolongkan
kata ulang karena sebenarnya tidak ada satuan yang diulang.

4) Pengertian Morfem
Morfem adalah unit terkecil dari tata bahasa yang memiliki arti. Morfem tidak dapat
dibagi menjadi bentuk yang lebih kecil dari bahasa lagi. Dalam tata bahasa Inggris, morfem
berfungsi untuk membedakan bentuk jamak (plural), mengatakan masa lalu (past tense), dan
sebagainya.
Morfem adalah unit terkecil dari sebuah kata yang memiliki makna dalam suatu bahasa.
Morfem lebih dari sekedar huruf, ketika sejumlah huruf disatukan menjadi satu bagian kata
yang memiliki arti. Morfem tidak selalu sama dengan suatu kata. Perbedaan utama dari
morfem dan kata adalah terkadang morfem tidak dapat berdiri sendiri. Sedangkan suatu kata
dapat berdiri sendiri karena sudah memiliki makna.

Contoh:
a. Kata baik dengan kata membaik
Kata baik mempunyai arti berbeda dengan kata membaik, karena kata baik terdiri dari
satu morfem, sedangkan kata membaik terdiri dari dua morfem yaitu morfem terikat
berupa me- dan morfem bebas berupa baik. Disini akan berbeda arti yang terkandung
di dalamnya.
Morfem –an, -di, me-, ter-, -lah, jika digabungkan dengan kata makan, dapat
membentuk kata makanan, dimakan, memakan, termakan, makanlah, yang
mempunyai makna baru yang berbeda dengan makna kata makan.

Untuk menentukan bahwa sebuah satuan bentuk merupakan morfem atau bukan kita
harus membandingkan bentuk tersebut di dalam bentuk lain. Bila satuan bentuk tersebut
dapat hadir secara berulang dan punya makna sama, maka bentuk tersebut merupakan
morfem.
5) Klasifikasi Morfem
Ditinjau dari segi bentuknya morfem dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:
1. Morfem Bebas
Morfem bebas adalah morfem yang dapat berdiri sendiri dan mempunyai arti tanpa
harus dihubungkan dengan morfem lain. Semua kata dasar tergolong sebagai morfem
bebas. Misalnya buku, pensil, meja, rumah dan sebagainya. Contoh-contoh di atas
dikatakan morfem karena merupakan bentuk terkecil yang dapat berdiri sendiri dan
mempunyai arti.
2. Morfem Terikat
Morfem terikat adalah morfem yang tidak dapat berdiri sendiri dan tidak mempunyai
arti. Makna morfem terikat baru jelas setelah morfem itu dihubungkan dengan
morfem yang lain. Semua imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta kombinasi awalan
dan akhiran) tergolong sebagai morfem terikat. Selain itu, unsur-unsur kecil seperti
partikel –ku, -lah, -kah, dan bentuk lain yang tidak dapat berdiri sendiri, juga
tergolong sebagai morfem terikat. Morfem terikat apabila ditinjau dari segi tempat
melekatnya dapat dibedakan menjadi:
a. Prefiks (awalan) : me-, ber-, ter-, di-, ke-, pe-, per-, se-
b. Infiks (sisipan) : -em, -el, er-
c. Sufiks (akhiran) : -an, -i, -kan, -nya, -man, -wati, -wan, -nda
d. Konfiks (gabungan) : ke+an, pe+an, per+an, me+kan, di+kan, me+per+kan,
di+per+kan, me+per+i, di+per+i, ber+kan, ber+an.

6) Contoh Morfem
Contoh Morfem
a. Saya sudah baik (baik, terdiri dari 1 morfem)
b. Saya adalah anak ketiga (ke + tiga, terdiri dari 2 morfem)
d. Saya sudah membaik (mem-baik, terdiri dari 2 morfem)
e. Saya sedang baca (baca, terdiri dari 1 morfem)
f. Saya sedang membaca (mem+baca, terdiri dari 2 morfem)
Contoh Morfem Bebas
a. Saya belum tidur (tidur, adalah morfem bebas yang terdiri dari 1 morfem)
b. Dia belum duduk sejak datang (duduk, adalah morfem bebas yang terdiri dari 1
morfem)
c. Kursi ini dari kayu jati (kursi, adalah morfem bebas yang terdiri dari 1 morfem)
d. Saya sudah makan (makan, adalah morfem bebas yang terdiri dari 1 morfem)
e. Saya baru saja mandi (mandi, adalah morfem bebas yang terdiri dari 1 morfem)

Contoh Morfem Terikat


a. Perjuangkan harkat dan martabatmu (juang, adalah morfem terikat yang tidak bisa
berdiri sendiri. Disini terikat dengan morfem per + kan)
b. Kapan semua kebisingan ini berhenti (henti, adalah morfem terikat yang tidak bisa
berdiri sendiri. Disini terikat dengan morfem ber-)
c. Saya selalu berpakain rapi saat bekerja (ber, adalah morfem terikat yang tidak bisa
berdiri sendiri. Disini terikat dengan morfem pakai + an)
d. Saya sedang melukis hewan itu (lukis, adalah morfem terikat yang tidak bisa
berdiri sendiri. Disini terikat dengan morfem me-)
e. Aku mewarnai gambar itu (warna, adalah morfem terikat yang tidak bisa berdiri
sendiri. Disini terikat dengan morfem me+i)

7) Pengertian Almorf
Alomorf adalah variasi bentuk morfem terikat yang disebabkan oleh pengaruh
lingkungan yang dimasukinya, atau bisa juga dikatakan nama untuk bentuk tersebut kalau
sudah diketahui statusnya. Dengan kata lain alomorf adalah perwujudan konkret (di dalam
penuturan) dari sebuah morfem. Jadi setiap morfem tentu mempunyai almorf, entah satu, dua,
atau enam buah. Contohnya, morfem: me-, mem- men-, meny-, meng, dan menge-.

8) Contoh Almorf
Dalam merumuskan alomorf ini, kita harus tahu lebih dulu morfem terikat apa yang
melekat pada kata dasarnya. Untuk merealisasikan masalah tersebut, maka harus disesuaikan
dengan kaidah-kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia. Contoh-contoh alomorf yaitu:
a. Almorf men-
Almorf men- terbentuk jika bertemu dengan kata yang berhuruf awal c,d,j,sy,da t.
Contohnya :
- Catat : mencatat
- Datang : mendatangi

b. Almorf me-
Almorf me terbentuk jika bertemu dengan kata yang berhuruf awal r,w,m,n,ng,ny.
Contohnya :
- Rasa : merasa
- Wajib : mewajibkan

c. Almorf mem-
Almorf mem- terbentuk jika bertemu dengan kata yang berhuruf awal b,p,f, dan v.
Contohnya :
- Buru : memburu
- Foto : memfoto

d. Almorf meng-
Almorf meng- terbentuk jika bertemu dengan kata yang berhuruf awal a,i,u,e,o,g,h,k.
Contohnya :
- Asuh : mengasuh
- Usir : mengusir

e. Almorf menge-
Almorf menge- terbentuk jika bertemu dengan kata yang dasar yang terdiri dari suku
kata.
Contohnya :
- Cat : mengecat
- Lap : mengelap

f. Almorf meny- terbentuk jika bertemu dengan kata yang berhuruf awal s.
Contohnya :
- Sapu : menyapu
- Sikat : menyikat.

9) Contoh Kalimat Yang Terdapat Almorf

a. Aku sedang memfoto baju itu (terbentuknya almorf mem- yang bertemu dengan
huruf f menjadi kata memfoto).
b. Bibi sedang mengasuh bayi itu (terbentuknya almorf meng- yang bertemu dengan
huruf a menjadi kata mengasuh).
c. Ayah sedang mengecat tembok itu (terbentuknya almorf menge- yang bertemu
dengan kata dasar cat).
d. Ani sedang menyapu lantai (terbentuknya almorf meny- yang bertemu dengan
huruf berawaln s menjadi kata menyapu).
e. Peraturan itu mewajibkan untuk memakai masker (terbentuknya almorf me- yang
bertemu dengan huruf w menjadi kata mewajibkan).

Anda mungkin juga menyukai