PEMBENTUKAN
KATA
Kelompok 5
Anggota :
2104104010064
PEMBENTUKAN
KATA
(MORFOLOGI)
Morfem → Satuan gramatik yang paling kecil, yang tidak mempunyai satuan lain
sebagai unsurnya.
Contoh :
Mahasiswa berusaha menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen dengan terus
belajar tanpa mengenal lelah.
Kata asal → Kata yang menjadi asal dari suatu bentukan atau kata yang
belum mengalami morfologis.
Contoh :
Kata asal : rumah.
Kata jadian : dirumahkan, rumah rumah, rumah tangga.
Berdasarkan Kategorinya
• Afiksasi (pengimbuhan)
Afiksasi merupakan proses penambahan morfem afiks pada bentuk dasar. Afiks
tersebut dapat berupa prefiks, infiks, sufiks, konfiks dan simulfiks.
1) Prefiks (Awalan)
meN-, peN-, per-, ber-, ter-, di-, ke-, dan se-
a). Prefiks meN- berubah menjadi me- dan peN- berubah menjadi pe-,
jika diimbuhkan pada kata dasar yang berfonem awal /m/, /n/, /l/,
/r/, /ng/, /ny/, /w/, dan /y/.
Contoh :
meN- + lompat = melompat
Gibran melompat dari pagar sekolah
Contoh :
meN- + baca = membaca
Zahira membaca buku sejarah
Contoh :
meN- + cuci = mencuci
Wifa mencuci pakaian adiknya
Contoh :
meN- + ikat = mengikat
Gibran mengikat tali sepatu Asnawi
Contoh :
meN- + sogok = menyogok
Wifa menyogok Nabil agar tutup mulut
Contoh :
meN- + bom = mengebom
Rizki mengebom halaman belakang rumahnya
Contoh :
per- + ajar = pelajar
Ufairah adalah seorang pelajar teladan
Contoh :
ter- + rasa = terasa
Belajar Bahasa Indonesia dengan Pak Tanzilul terasa sangat
menyenangkan
d. Prefiks di-, ke-, se-
Prefiks di-, ke-, se-, tidak mempunyai alomorf
sebagaimana awalan-awalan yang lain.
Contoh :
di- + rasa = terasa
Belajar Bahasa Indonesia dengan Pak Tanzilul
terasa sangat menyenangkan
2). Infiks (sisipan)
Infiks adalah bentuk terikat yang diimbuhkan di tengah bentuk dasar. Infiks
yang terdapat dalam Bahasa Indonesia -el-, -em-, -er-, dan -in-.
Contoh :
-er- + suling = Seruling
Suara seruling terdengar dari kejauhan
Contoh :
lapang + -an = Lapangan
Lapangan itu sangat luas
turut + -i = turuti
Jangan turuti keinginannya
4). Gabungan
Gabungan adalah bentuk terikat yang diimbuhkan di awal dan di akhir
bentuk dasar. Gabungan yang terdapat dalam bahasa Indonesia adalah ber-an,
peN-an, per-an, ke-an, ber-kan, per-kam meN-kan, ter-kan, per-i, meN-, ter-i,
di-kan, di-I, diper-, diper-kan, diper-I, memper-, memper-kan, dan memper-i.
Gabungan terbagi atas 2, yaitu konfiks dan simulfiks.
Konfiks adalah gabungan yang tak dapat dipisahkan.
Contoh :
ke- an + pulau = kepulauan
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan.
Contoh :
pe- an + kerja = pekerjaan
Pekerjaan ayah saya adalah petani
2. Reduplikasi
Reduplikasi adalah proses atau hasil dari perulangan kata, baik secara keseluruhan atau
sebagian.
Contoh:
-Baca tulis ‘baca dan tulis’
b. Komposisi yang menampung konsep-konsep yang digabung tidak sederajat, sehingga
melahirkan komposisi yang subordinatif. Komposisi ini unsur pertama merupakan unsur
utama dan unsur kedua merupakan unsur penjelas.
Contoh:
- {Sate}+{Madura} Sate Madura (sate yang berasal dari madura)
c. Komposisi yang menghasilkan istilah, yakni yang maknanya sudah pasti, sudah tentu,
meskipun bebas dari konteks kalimatnya, karena istilah dalam komposisi ini tidak
ditentukan oleh hubungan kedua unsurnya, melainkan ditentukan oleh keseluruhannya.
a) Istilah olahraga:
Tolak peluru, angkat besi, terjun payung, terbang layang, belap sepeda.
b) Istilah linguistik
Fonem vokal, morfem bebas, frase endosentik, klausa verbal, kalimat inti.
c) Istilah politik
Suaka politik, hak angket, hak pilih, hak prerogatif, sidang paripurna.
d) Istilah pendidikan
Buku ajar, tahun ajar, guru bantu, model pembelajaran, tenaga
kependidikan.
e. Komposisi yang menghasilkan nama, yakni yang mengacu pada sebuah wujud
dalam dunia nyata. Contoh:
Griya Matraman, Stasiun Gambir dan Selat Sunda.
MALU BERTANYA SESAT DI JALAN