BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan membahas secara lebih rinci,
aspek-aspek yang ada dalam penulisan kata dasar, kata turunan, kata ulang,
dan gabungan kata sesuai dengan pedoman Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan.
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Penulisan
2. Untuk mengetahui penulisan kata dasar, kata turunan, kata ulang dan
gabungan kata.
BAB II
PEMBAHASAN
Penulisan kata terdiri dari dua kata yaitu “penulisan” dan “kata”.
Penulisan adalah proses, cara, perbuatan menulis atau menulis,
sedangkan kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan
yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang
dapat digunakan dalam berbahasa, (Kamus Besar Bahasa
Indonesia:edisi 3). Dari pengertian perkata diatas, dapat disimpulkan
bahwa penulisan kata adalah proses atau cara menulis yang
mepertimbangkan unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan
sebagai wujud kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan
dalam berbahasa sesuai ejaan yang disempurnakan.
A. Kata Dasar
Kata Dasar adalah satuan bahasa terkecil yang memiliki makna. Kata
tersebut belum mengalami penambahan atau perubahan bentuk yang
mengakibatkan perubahan makna. Dengan pengertian lain bahwa kata
dasar adalah kata yang belum diberi imbuhan dan kata yang menjadi
dasar awal pembentukan kata yang lebih besar.
Contoh Kata Dasar : 1. Bapak minum kopi.
2. Ana baca majalah.
3. Buku itu sangat tebal.
4. Saya pergi sekolah.
5. Ruangan itu penuh sesak.
B. Kata Turunan
1. Jenis-jenis imbuhan
Imbuhan dalam bahasa Indonesia dapat dikelompokkan menjadi :
a) Imbuhan sederhana, hanya terdiri dari salah satu awalan atau
akhiran.
Awalan: me- , ber- , di- , ter- , ke- , pe- , per- , dan se-
Akhiran: -kan, -an, -i, -lah, dan –nya
(1) Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya
huruf kapital, tanda hubung (-) digunakan di antara kedua
unsur itu.
Misalnya:
non-Indonesia pan-Afrikanisme
pro-Barat
(2) Jika kata maha sebagai unsur gabungan merujuk kepada
Tuhan yang diikuti oleh kata berimbuhan, gabungan itu
ditulis terpisah dan unsur-unsurnya dimulai dengan huruf
kapital.
Misalnya:
Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha
Pengasih.
Kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Pengampun.
C. Kata Ulang
Kata ulang adalah kata yang mengalami proses pengulangan atau
reduplikasi. Proses pengulangan yang terjadi pun bermacam-macam,
misalnya pengulangan kata secara utuh, pengulangan bunyi kata,
pengulangan sebagian kata, pengulangan kata semua dan pengulangan
kata berimbuhan.
Contoh kalimat:
Budi sangat takut dengan laba-laba, dan kura-kura.
Kupu-kupu terbang dengan sangat cantik.
Banyak ubur-ubur di dalam lautan.
Contoh kalimat:
Murid-murid harus mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan oleh guru mereka.
Motor-motor yang terparkir di lapangan itu
kebanyakan milik bapak-bapak daripada ibu-ibu.
Temanku suka sekali membaca buku-buku tentang
sains.
D. Gabungan kata
Gabungan kata adalah dua kata yang disusun menjadi satu dan
menghasilkan makna lain atau makna baru.
A. KESIMPULAN
B. SARAN
MODUL BERITA
Ilmuwan Peringatkan Gempa Maha Dahsyat Ancam Bumi, Dua Benua Terbelah,
40 Juta Orang Tewas
Trending Post
Dr. Mehran Keshe adalah ilmuwan nuklir asal Iran, ia mempelajari teknik nuklir
di University of London . Dia menjalankan sebuah yayasan yang disebut Keshe
Foundation, yang merupakan organisasi non - profit yang berbasis di Belanda,
memiliki basis permanen di Belgia .
Meskipun tidak ada bukti untuk mendukung prediksi tersebut, tetapi trend
peningkatan frekuensi gempa bumi beberapa tahun terakhir telah menjadi alasan
yang cukup untuk percaya. Dr. Keshe menjelaskan bahwa ini adalah pengalaman
pribadinya dan berita itu tidak untuk menakut-nakuti orang, tapi
serangkaian gempa bumi yang melanda baru-baru ini tidak pernah terjadi
sebelumnya dalam sejarah umat manusia .
No Kata Analisis
1 Kata berimbuhan
a. mengalami
b. peningkatan
c. beberapa
d. diberbagai
e. menyaksikan
f. menyebabkan
g. kerugian
h. berbagai
i. menganalisa
j. meramalkan
k. menghantam
l.
m.
n.
2 Kata ulang
3 Akronim/Singkatan