Anda di halaman 1dari 9

NAMA : DEDE SAPUTRA

NIM : 2002112928
MK : UAS BAHASA INDONESIA
DOSEN : AFRINALDI, M.Pd

1. Jelaskan prinsip bahasa menurut Abdul Chaer?


Jawab :
1. Bahasa itu adalah sebuah sistem, yang berarti bahasa memiliki susunan
teratur berpola yang membentuk suatu keseluruhan yang bermakna atau
berfungsi.
2. Bahasa itu berwujud lambang, kata atau gabungan kata dalam bahasa terdiri
atas lambang-lambang bunyi, contohnya adalah huruf a-z dalam alphabet.
3. Bahasa itu berupa bunyi, namun spesifik terhadap bunyi-bunyi bermakna
yang dihasilkan oleh alat ucap manusia, bunyi tersebut disebut dengan
fon/fonem (bunyi diluar bersin, batuk, dsb).
4. Bahasa itu bersifat arbitrer, dipilih secara acak tanpa alasan tetapi
berdasarkan kebiasaan (sepatu disebut sepatu, mengapa tidak disebut alas
kaki? Karena bahasa itu arbiter; manasuka).
5. Bahasa itu bermakna, kata atau morfem pada dasarnya telah memiliki
makna, namun jika disusun dalam kalimat tidak bermakna maka kalimat
tersebut bukanlah bahasa. Oleh karena itu, segala ucapan yang tidak bermakna
bukanlah bahasa.
6. Bahasa itu bersifat konvensional, bahasa haruslah mematuhi konvensi
bahwa lambang tertentu digunakan untuk mewakili konsep yang diwakilinya.
Jika tidak dipatuhi maka akan terjadi hambatan komunikasi yang terjadi
karena hambatan bahasa.
7. Bahasa itu bersifat unik, atau memiliki ciri khas spesifik yang tidak dimiliki
oleh bahasa lain. Contohnya, susunan kata dalam kalimat bahasa Indonesia
sangat menentukan makna, sedangkan dalam bahasa Latin tidak.
8. Bahasa itu bersifat universal, meskipun unik bahasa tetap memiliki ciri sama
yang dimiliki oleh semua bahasa di dunia. Misalnya, setiap bahasa memiliki
kata-kata berkategori nomina, verba, adjektiva, adverbia. Setiap bahasa juga
memiliki unsur konsonan dan vokal.
9. Bahasa itu bersifat produktif, artinya bahasa banyak menghasilkan unsur-
unsur yang tidak terbatas jumlahnya. Contohnya, dari beberapa huruf akan
tercipta banyak kata yang berbeda, dari beberapa kata akan tercipta banyak
kalimat yang berbeda.
10. Bahasa itu bervariasi, suatu bahasa dapat memiliki bermacam idiolek, dialek,
dan ragam yang berbeda (Chaer, 2012). Idiolek adalah variasi bahasa yang
bersifat perorangan, contohnya setiap orang memiliki gaya bicara yang
berbeda. Dialek adalah variasi bahasa yang digunakan oleh sekelompok
masyarakat pada suatu tempat tertentu, oleh karena itu, bermunculan variasi
bahasa Sunda, bahasa Jawa, bahasa Flores, dsb. Sedangkan ragam adalah
variasi bahasa yang digunakan dalam situasi tertentu. Misalnya, jika berada
pada situasi formal, kita selalu berusaha menggunakan bahasa baku.
Sebaliknya, jika berbicara dalam situasi nonformal kita akan menggunakan
ragam bahasa nonbaku.
11. Bahasa itu bersifat dinamis, perkembangan budaya suatu masyarakat bahasa
akan berakibat pula pada perkembangan bahasanya. Suatu kata dapat meluas
atau menyempit maknanya. Berbagai dialek akan terus bermunculan, dan
kosakata suatu bahasa akan terus bertambah.
12. Bahasa itu bersifat manusiawi, Binatang tidak dapat menyampaikan konsep
baru atau ide baru dengan alat komunikasinya, Mengapa? Karena binatang
tidak dianugerahi akal budi bahasa yang menyamai manusia.

2. Jelaskan peristiwa dalam perkembangan bahasa Indonesia!


Jawab:
Bahasa melayu dijadikan bahasa kesatuan disebabkan oleh beberapa
alasan diantaranya karena tidak memiliki makna berlebih, tidak terlalu
sulit dan sudah lama dikenal masyarakat. Pada 16 Juni 1927 dalam sidang
Volksraad (Rapat Dewan Rakyat). Jahja datoek Kajo pertama kalinya
menggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya. Di sinilah bahasa
Indonesia mulai berkembang. Pada 18 Agustus 1945. Ditandatanganilah
UUD 1945. Pada Bab XV, Pasal 36, ditetapkan secara sah bahwa bahasa
Indonesia adalah bahasa negara. Selanjutnya, sehubung dengan
perkembangan ejaan, setelah bahasa Melayu ditetapkan sebagai bahasa
Indonesia, yakni muncul Ejaan Republik, Ejaan Pembaharuan, Ejaan
Melindo, Ejaan LBK, Ejaan Yang Disempurnakan, dan EBI.

Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa persatuan bangsa


Indonesia saat Kongres Sumpah Pemuda II pada 28 Oktober 1928.

3. Jelaskan beberapa kajian dan tanda baca?


Jawab :
1. Penggunaan Tanda Baca Titik (.)
Fungsi :
 Penanda Berakhirnya Kalimat
 Tanda dalam Penulisan Bagan, Ikhtisar, atau Daftar
Contohnya:
– IV. Daerah Istimewa Yogyakarta
A. Kota Yogyakarta
B. Kabupaten Bantul
 Pemisah Angka Jam, Menit, dan Detik
Contoh : Pukul 21.25.07 (Pukul 21 lewat 25 menit 7 detik)
2. Penggunaan Tanda Baca Koma (,)
 Digunakan di Tengah Kalimat
 Memisahkan Anak dan Induk Kalimat
 Menghindari Salah Baca
 Dll
3. Penggunaan Tanda Baca Tanya (?)
 Tanda untuk Menanyakan Sesuatu
4. Penggunaan Tanda Baca Seru (!)
 Digunakan Pada Kalimat Perintah
Contohnya : Tolong tutup jendela itu!
 Menunjukkan ekspresi kaget.
Contoh: Astaga!

4. Jelaskan kelas kata dalam bahasa Indonesia beserta contohnya!


Jawab :
1. Nomina (Kata Benda)
Nomina adalah nama dari semua benda dan segala sesuatu yang
dibendakan, dan menurut wujudnya dapat dibedakan menjadi 2,
benda kongkret dan abstrak :
a. Kata benda kongkret, yaitu nama dari benda-benda yang
dapat ditangkap oleh pancaindra, misalnya rumah, batu,
binatang, tanah, api, pemukul, panah.
b. Kata benda abstrak, yaitu nama-nama benda yang tidak
dapat ditangkap oleh pancaindra, misalnya keagungan,
kehinaan, kebesaran, kekuatan, kemanusiaan, pencucian,
pencurian.
2. Verba (Kata Kerja)
Verba atau kata kerja merupakan kata-kata yang menyatakan suatu
perbuatan atau tindakan, proses, gerak, keadaan atau terjadinya
sesuatu. Contoh : harus, perlu, hendak dll

3. Adjektiva (Kata Sifat)


Kata-kata yang dapat diikuti dengan kata keterangan sekali serta
dapat dibentuk menjadi kata ulang berimbuhan gabung se-nya
disebut kata sifat, contoh: indah (indah sekali, seindah-indahnya).
Pada tingkat frase, letak kata sifat adalah di belakang kata benda
yang disifatinya, misalnya: rumah besar, pemandangan indah, meja
kecil.

4. Adverbia (Kata Keterangan)


adalah kata yang menerangkan predikat (verba) suatu kalimat.

5. Pronomina (Kata Ganti)


adalah kata yang dipakai untuk mengacu kepada nomina lain dalam
struktur kalimat.

6. Konjungsi (Kata Sambung)


Konjungsi (kata sambung) adalah kata tugas yang menghubungkan
dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa dengan
frasa, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat. Berikut
ini deskripsi kata hubung dan contohnya;

A) Konjungtor koordinatif: dan, serta, tetapi, atau, sedangkan,


melainkan.
B) Konjungtor korelatif: baik…maupun; tidak hanya…tetapi juga;
demikian…sehingga; sedemikian rupa…sehingga
C) Konjungtor subordinatif: sejak, semenjak, sedari, jika, bila agar,
seakan-akan, sebab, sehingga, dengan, bahwa
D) Konjungtor antar kalimat: biarpun demikian, sekalipun
demikian, sungguhpun demikian, sebaliknya, tetapi, sebelum itu,
selanjutnya.

7. Preposisi ( Kata Depan )


Preposisi atau kata depan adalah kata yang selalu berada di depan
kata benda, kata sifat, atau kata kerja.

Contoh
a) Preposisi berupa kata dasar: akan, bagi, demi, dengan, kecuali,
pada, oleh, untuk.
b) Preposisi berupa kata beerafiks: bersama, menjelang, menurut,
menuju, terhadap.
c) Preposisi yang berdampingan: daripada, oleh karena, sampai ke,
sampai dengan selain itu.
d) Preposisi berkorelasi: antara … dan …; dari … ke …; dari …
sampai …; dari … sampai dengan …; sejak … sampai …
e) Preposisi dan nomina lokatif: di atas meja, ke dalam rumah, dari
sekitar kampus.

5. Jelaskan prinsip paragraph yg baik?


Jawab :
Paragraf yang baik memiliki satu gagasan utama. Dari gagasan utama
terdapat penjelas yang masih menjelaskan dengan gagasan utama,
sebagai kalimat penjelas. Terkadang, ada juga satu paragraf terdapat
gagasan lain, tapi itu masih dalam lingkup gagasan utama tadi.

Dalam satu paragraf, dijelaskan dengan kalimat yang saling


berhubungan. Itu sebabnya satu paragraf harus menjadi satu kesatuan
pembahasan ide pokok. Namun, pada kenyataannya, saat menulis,
seringkali kita mengalami kesulitan menyambungkan kalimat satu
dengan yang lain. Maka, munculah istilah kata hubung. Kata hubung
inilah yang berfungsi untuk menghubungkan kalimat satu dengan
kalimat yang lain agar menjadi kesatuan.

6. Jelaskan jenis dan cara pengutipan!


Jawab :
Menurut jenisnya, ada dua macam kutipan, yaitu kutipan langsung
(lengkap) dan kutipan tidak langsung (isi).

 Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan


mengambil secara lengkap kata demi kata, kalimat demi
kalimat dari sebuah teks asli.

 Kutipan tidak langsung adalah pinjaman dari seorang penulis


atau tokoh terkenal yang berupa intisari atau ikhtisar dari
pendapat tersebut. Dalam kutipan dicantumkan sumber
informasi kutipan.

Cara Menulis Kutipan Langsung dan Tidak Langsung


1. Jarak Spasi. Beri jarak spasi selebar 2,5 spasi antara teks asli dan
teks kutipan.
2. Menyatukan Teks Asli dan Kutipan.
3. Menghilangkan Beberapa Kutipan dengan Menggunakan Tiga
Tanda Titik (…)
4. Menggunakan Tanda Titik Satu Baris Penuh.
5. Menyisipkan Kurawal [ ] dan/atau Tanda [sic!]

7. Jelaskan dengan jelas rangkaian menulis proposal penelitian!


Jawab:
1. Halaman Judul
Sebagai halaman pertama yang akan dibaca. Halaman judul dalam
membuat proposal penelitian dan skripsi berada sebagai acuan dari
keseluruhan isi proposal. Sebaiknya gunakan judul yang menarik
dan yang sekiranya dapat membuat predisksi dari tema yang
diangkat atau digunakan.

2. Latar belakang
Jelaskan kenapa Anda mengambil dan menggunakan judul ini
beserta latar belakang yang membuat buku ini bisa dicetak dan
diedarkan. Jangan gunakan penjelasan bersifat opini melainkan
melampirkan sumber yang valid dan scientific sehingga akan lebih
membuat ketegasan yang baik.

3. Rumusan masalah
Rumusan masalah dapat diambil dari permasalahan atau tema yang
akan diteliti.

4. Batasan Masalah
Proposal penelitian juga harus mempunyai dan menetapkan batasan
masalah yang akan diteliti untuk menghindarinya dari terlalu
bertele- tele. Batasan ini juga mencakup ruang lingkup penelitian
atau dimana ruang lingkup penelitian dilakukan agar tidak begitu
meluas kepada hal yang tidak relevan.

5. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian mempunyai tujuan tersendiri yang harus dibuat
secara rasional dan persuasif agar apa yang menjadi tujuan bisa
menarik khususnya untuk pembaca. Karena mahasiswa yang
membuat penelitian mampu memahami dan mengetahui dengan
betul sejarah penemuan ilmiah yang ada maupun keabsahan dari
hasil sejarah penemuan tersebut.

6. Manfaat Penelitian
Membuat proposal penelitian dan skripsi harus mempunyai
manfaat yang jelas serta penelitian dilakukan dengan sebaik
baiknya. Ini bermakna penilitian dapat bermanfaat bagi peneliti dan
pembaca sebagai pengetahuan yang baru serta dapat
mempraktekkannya dalam keseharian.
7. Landasan Teori
Pada bagian landasan teori ini berisi tentang landasan yang
digunakan sebagai rujukan dalam membuat proposal penelitian dan
skripsi ini. Penjelasan dan detail yang dikemukakan harus masuk
akal serta menyertakan sumber- sumber rujukan yang memang
telah terbukti dan resmi.

8. Metode penelitian
Memilih metode penelitian yang sesuai merupakan suatu cara yang
ditempuh untuk mempermudah dalam melakukan sebuah
penelitian. Mengungat semua akan disajikan secara rinci dari
proses pengumpulan data, pengolahan data sampai pada tahap
penyelesaian dari rumusan masalah yang diteliti.

9. Struktur Kerangka Laporan


Pada struktur penulisan dari kerangka laporan ini berisi tentang
poin- poin penting yang menjadi pokok bahasan dalam proposal
penelitian ini. Disertakan dengan semua aspek dasar yang menjadi
sebab atau alasan kenapa penelitian ini dipilih dari proses awal
hingga ke tahapan akhir.

10.Daftar Pustaka
Halaman daftar pustaka dalam membuat proposal penelitian dan
skripsi tentunya sama saja dengan daftar pustaka pada makalah
pada umumnya. Semua sumber data yang menjadi rujukan
dicantumkan dalam daftar pustaka sebagai penguat pada sidang
akhir. Semua sumber dari buku, jurnal, internet, majalah dan
sumber lainnya disertakan dengan penulisan daftar pustaka sesuai
kaidahnya. Contoh penulisan daftar pustaka yang benar yaitu nama
pengarang dibalik, kemudian titik, tahun dicetaknya buku titik,
judul buku ditulis miring titik, buka kurung kota terbit dan nama
penerbit.
8. Jelaskan perbedaan Makalah dan Artikel Ilmiah?
Jawab:
Artikel bisa dibuat oleh siapa saja dengan tujuan apa saja. Sedangkan
makalah hanya akan dibuat oleh orang tertentu yang memang memiliki
inisiatif untuk mewujudkan sebuah tulisan yang sesuai dengan definisi
makalah itu sendiri.
Yang membedakan makalah dari artikel ilmiah adalah objek
penelitiannya. Makalah merupakan hasil laporan kegiatan lapangan
seperti kunjungan ke objek wisata peninggalan sejarah atau berupa study
tour sekolah. Selain itu, makalah tidak dilandaskan teori para ahli seperti
pada artikel ilmiah.

9. Jelaskan kegunaan dari istilah catatan kaki Ibit, Op. Cit, dan Loc.
Cit!
Jawab:
 Ibid digunakan untuk menerangkan bahwa catatan tersebut sama
dengan pada catatan sebelumnya.
 Op. Cit digunakan untuk menerangkan jika catatan tersebut
diselingi oleh catatan kaki yang lainnya.
 Loc. Cit menerangkan jika catatan tersebut menunjukkan halaman
yang sama dari salah satu sumber yang telah atau sudah
disebutkan.
Contoh penggunaan Ibit, Op.Cit, Loc. Cit :
 Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 1999, hlm.10
 Ismail Marahimin, Menulis secara Populer, Pustaka Jaya, Jakarta,
2001, hlm 56.

10. Jelaskan secara rinci bahasa Melayu yang dijadikan bahasa


Nasional!
Jawab:

“Bahwa asal bahasa Indonesia ialah bahasa Melayu, dasar bahasa


Indonesia ialah bahasa Melayu yang disesuaikan dengan pertumbuhannya
dalam masyarakat Indonesia sekarang.”
Itulah salah satu keputusan dalam Kongres Bahasa Indonesia II tahun
1954 di Medan. Sebelum Indonesia merdeka dan bahasa persatuan kita
diresmikan, sebagian besar penduduk di Nusantara telah akrab dengan
bahasa Melayu. Bahasa ini berdiri sebagai bahasa perhubungan.

Sejarah penggunaan bahasa Melayu di Nusantara dapat dibuktikan


melalui beberapa penemuan. Prasasti yang ditemukan di Kedukan Bukit
(Palembang, 683 M), Talang Tuwo (Palembang, 684 M), Kota Kapur
(Bangka Barat, 686 M), dan Karang Brahi (Jambi, 688 M) tertulis dengan
huruf Pranagari dengan bahasa Melayu Kuno. Selain digunakan dalam
transaksi perdagangan, bahasa Melayu pun diandalkan sebagai bahasa
kebudayaan, khususnya pada zaman Kerajaan Sriwijaya, yakni sebagai
bahasa utama dalam buku pelajaran agama Buddha.

Berdasarkan latar belakang historis yang begitu kuat di tanah Nusantara,


tidak heran jika bahasa Melayu dipilih untuk menjadi akar bagi bahasa
Indonesia. Akan tetapi, Kridalaksana dalam Masa-Masa Awal Bahasa
Indonesia Cetakan Kedua (2010: 30) menuliskan dua faktor lainnya yang
menjadikan bahasa Melayu sebagai kandidat terkuat di antara bahasa
Jawa dan bahasa Sunda. Yaitu karena bahasa melayu mudah dikuasai.

Mudah Dikuasai

Bahasa Melayu merupakan salah satu bahasa yang mudah untuk dikuasai.
Strukturnya sederhana dan kosakatanya bersifat terbuka. Perlu diketahui
pula bahwa bahasa Melayu yang mudah dan yang menjadi basis bagi
bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu pijin. Pijin merupakan alat
komunikasi singkat yang digunakan oleh dua pihak, perorangan atau
kelompok, yang mempunyai dua bahasa yang tidak saling berpengertian.
Bahasa Melayu pijin lazim digunakan dalam transaksi perdagangan atau
pertemuan singkat.

Anda mungkin juga menyukai