Anda di halaman 1dari 9

BAHASA INDONESIA BAKU

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada

Mata Kuliah “Bahasa Indonesia”

Dosen Pengampu:Mukminin, S,Pd.,MA

Disusun oleh:

Prodi Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

(STIKES) PEMKAB JOMBANG

2015
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan
lancar, serta tepat pada waktunya.

Makalah ini telah dibuat berdasarkan dari berbagai sumber dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.

kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu, kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik dan saran pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semuanya.

Jombang, 26 September 2015

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Cikal bakal bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa Negara berawal
dari pernyataaan sikap politik pemuda nusantara dengan ikrar sumpah pemuda.Menurut
sugono (2007) sikap politik pemuda nusantara yang menyatakan “memjunjung bahasa
persatuan,bahasa Indonesia “ merupakan pengakuan terhadap banyaknya bahasa di
Indonesia sebanyak 746 bahasa.Dalam kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional,disamping menjadi alat komunikasi antar etnik yang mempunyai bahasa daerah
masing-masing sebagai bahasa pertama,bahasa Indonesia juga telah menjadi alat
komunikasi efektif bagi terjalinnya hubungan antar etnik di Indonesia.Sedangkan dalam
kedudukannya sebagai bahasa Negara yang ditetapkan sehari setelah hari proklamasi
kemerdekaan republic Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam pasal36 UUD 1945,sejak
saat itu bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi yang digunakan dalam mengelola Negara
dalam situasi formal,seperti interaksi dikantor-kantor,disekolah-sekolah,pidato dan
ceramah serta secara tertulis dalam buku. Namun tidak semua orang menggunakan
tatacara atau aturan-aturan yang benar,salah satunya pada penggunaan bahasa Indonesia
itu sendiri yang idak sesuai dengan ejaan.

1.2 Rumusan Masalah


A. Pengertian bahas baku
B. Bahasa Indonesia ragam baku
C. Cici – ciri ragam baku dan penggunaannya
D. Macam – macam cara penulisan

1.3 Tujuan Pembelajaran


Tujuan penulisan makalah ini untuk memberikan informasi tentang Bahasa dan
hal-hal terkait,sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian bahasa baku


            Bahasa merupakan alat komunikasi penting yang dapat menghubungkan
seseorang dengan yang lainnya. Keraf (2005:54) menyebutkan dua pengertian bahasa.
Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota
masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua,
bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi
ujaran) yang bersifat arbitrer. Pada kaidah bahasa Indonesia terdapat dua ragam
bahasa, yaitu bahasa baku dan bahasa tidak baku.

Istilah bahasa baku dalam bahasa Indonesia atau standard language dalam


bahasa Inggris, dalam dunia ilmu bahasa atau linguistik pertama sekali diperkenalkan
oleh Vilem Mathesius pada 1926. Ia termasuk pencetus Aliran Praha atau The Prague
School. Pada 1930, B. Havranek dan Vilem Mathesius merumuskan pengertian
bahasa baku itu. Mereka berpengertian bahwa bahasa baku sebagai bentuk bahasa
yang telah dimodifikasi, diterima dan difungsikan sebagai model atau acuan oleh
masyarakat secara luas.

Bahasa baku adalah bahasa standar (pokok) yang kebenaran dan ketetapannya
telah ditentukan oleh negara. Baku berarti  bahasa tersebut tidak dapat berubah setiap
saat. Baku atau standar beranggapan adanya keseragaman. Berdasarkan teori, bahasa
baku merupakan bahasa pokok yang menjadi bahasa standar dan acuan yang
digunakan sehari-hari dalam masyarakat. Bahasa baku mencakup pemakaian sehari-
hari pada bahasa percakapan lisan maupun bahasa tulisan. Tetapi pada penggunaanya
bahasa baku lebih sering digunakan pada sistem pendidikan negara, pada urusan resmi
pekerjaan, dan juga pada semua konteks resmi. Sementara itu, di dalam kehidupan
sehari-hari lebih banyak orang yang menggunakan bahasa tidak baku dan sesuka hati.
Berdasarkan pengertian di atas, bahasa baku adalah bahasa standar yang benar dan
digunakan oleh suatu masyarakat pada suatu negara. Bahasa baku atau standar itu
harus diterima dan berterima bagi masyarakat Bahasa.1

1
http://hobi-online.blogspot.co.id/2014/09/makalah-penggunaan-bahasa-baku-dan.html diakses
22 september 2015 12:16
B. Bahasa Indonesia ragam baku
Ragam bahasa baku bercirikan tiga sifat,yaitu memiliki kemantapan
dinamis,yang berupa kaidah dan aturan yang tetap.Bersifat kecendikiaandan bersifat
penyeragaman kaidah (dan bukan penyamaran ragam bahasa).Kemantapan itu harus
luwes,mengizinkan perkembangan berjenis ragam yang diperlukan.Dengan begini
pembedaan pelanggan.Sifat kecendikiaan ragam baku berangkat dari suatu nalar
bahwa proses berpikir secara ilmiah bersifat semesta dan bukan memonopoli bangsa
Barat.Dengan begini,pencendekiaan bahasa bukanlah pembaratan bangsa.Yang jelas
adalah usaha raga mini untuk melahirkan ragam yang mengungkapkan penalaran yang
teratur,logis,dan masuk akal.2

C. Ciri – ciri ragam baku dan penggunaannya


Ciri – ciri yang lain pada bahasa baku sebagai berikut:
1) Selalu menggunakan awalan me- atau ber- pada kata kerja yang menjadi
predikat di dalam kalimat. Misalnya:Kami berjalan kaki ke sekolah.
2) Selalu menggunakan fungsi gramatikal (subjek,predikat,objek,dsb)
secara konsisten. Misalnya:Temanku itu datang dari Medan.
3) Selalu menggunakan kata penghubung bahwa atau karena di dalam
kalimat majemuk. Misalnya:Dia tidak masuk krena hujan.
4) Selalu menggunakan bentuk sintetis. Misalnya:Memberitahukan.
5) Tidak menggunakan unsur-unsur dari dialek regional atau bahasa bahasa
daerah yang belum di anggap unsur bahasa indonesia.
Misalnya:Bagaimana.
6) Dalam bahasa tulis selalu menggunakan ejaan resmi seperti yang diatur
dalam pedoman umum bahasa Indonesia yang disempurnakan,baik
dalam penulisan kata,gabungan kata,,maupun penulisan kalimat.
Misalnya:Apotek.3
7) Dalam bahasa lisan selalu menggunakan lafal baku.Sesungguhnya lafal
baku bahasa Indonesia belum pernah ditetapkan.Namun,ada konsesus di
kalangan para pakar bahwa lafal baku bahasa Indonesia adalah lafal yang

2
Muslich,Masnur,Garis-Garis Besar Tata Bahasa Baku Indonesia (Bandung:PT Refika Aditama,2010),6
3
Ibid.,55
bebas dan ciri-ciri lafal dialek setempat atau lafal bahasa daerah.
Misalnya:Atap.

D. Macam – macam cara penulisan


1) Kata Serapan
Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah
diintegrasikan ke dalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya secara
umum.
Prose penyerapan itu dapat dipertimbangkan jika salah satu syarat
dibawah ini terpenuhi yaitu:
a) Istilah yang dipilih cocok konotasinya.
b) Istilah yang dipilih lebih singkat dibandingkan dengan terjemahan
Indonesianya.
c) Istilah serapan yang dipilih ndapat memperudah tercapainya
kesepakatn jika istilah Indonesia terlalu banyak sinonimnya.

2) Penulisan Kata Asing


Berikut ini kaidah penyesuaian ejaan unsur serapan dari bahasa Asing
ke dalam bahasa Indonesia:
a. al, eel, -aal (Belanda) menjadi -al, contoh :
 national menjadi nasional
 rationeel, rational menjadi rasional
 normaal, normal menjadi normal
b. (Sansekerta) menjadi s- contoh :
 cabda menjadi sabda
 castra menjadi sastra
c. oe- ( Yunani) menjadi e- contoh :
 oestrogen menjadi estrogen
 oenology menjadi enology
d. kh- (Arab)  tetap kh- contoh :
 khusus tetap menjadi khusus
 akhir  tetap menjadi akhir
e. oo (Inggris) menjadi u contoh :
 cartoon menjadi kartun
 proof menjadi pruf4

3) Penulisan Singkatan

Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan, yang terdiri atas satu huruf
atau lebih, Macam-Macam Singkatan sebagai berikut :

 Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti
tanda titik. contoh: W.R. Supratman, Dr.
 Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan
dan organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal
kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak di ikuti tanda titik. Contoh:
DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), PGRI (Persatuan Guru Republik
Indonesia)
 Singkatan umum yang terdiri dari tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda
titik. Contoh: dll. (dan lain-lain), Yth. (Yang  terhormat)
 Singkatan Lambang Kimia, singkatan satuan ukuran, takaran,
timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik. Contoh: Cm
(sentimeter), kg (kilogram)5

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

       Dari penjelasan isi dan pembahasan makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa ada
sebagian kecil dari bahasa Indonesia berasal dari bahasa asing maupun bahasa daerah
4
http://indomaterikuliah.blogspot.co.id/2014/10/makalah-penulisan-unsur-serapan.html diakses
27 september 2015 20:30

file:///I:/10%20Pengertian%20Singkatan%20dan%20Akronim%20Beserta%20Contohnya%20-
5

%20Pelajar%20Absurd.htm diakses 27 september 2015 16:15


yang sudah dijadikan bahasa baku yang sesuai dengan EYD yang disebut dengan unsur
serapan.
       Berdasarkan taraf integrasinya unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi
atas, unsur serapan yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia dan
unsur serapan yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa
Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Masnur,Muslich.2010,Garis-Garis Besar Tata Bahasa Baku


Indonesia,Bandung:PT.Refika Aditama.
http://hobi-online.blogspot.co.id/2014/09/makalah-penggunaan-bahasa-baku-
dan.html
http://indomaterikuliah.blogspot.co.id/2014/10/makalah-penulisan-unsur-
serapan.html
file:///I:/10%20Pengertian%20Singkatan%20dan%20Akronim%20Beserta
%20Contohnya%20-%20Pelajar%20Absurd.htm

Anda mungkin juga menyukai