Anda di halaman 1dari 10

Makalah Penggunaan Bahasa Baku dan Tidak Baku

Disusun Oleh :
1. Amelia Pradani ( F1F119012 )
2. Vanya Gita Puteri ( F1F119027 )
3. Putri Cahaya Hikmah ( F1F119004 )
4. Vinka Luvita Sari ( F1F119072 )
5. Aulia Adya ( F1F119077 )
6. Rema Zonia ( F1F119070 )
7. Nabila Ulfa M P ( F1F119050 )

Prodi Farmasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Jambi
T.A 2019/2020
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Bahasa Baku.


2. Pengertian Bahasa Tidak Baku.
3. Pengertian Bahasa Indonesia Baku.
4. Pengertian Bahasa Indonesia Tidak Baku.
5. Ciri-ciri Bahasa Indonesia Baku.
6. Contoh Bahasa Indonesia Baku dan Tidak Baku.

BAB III.

PENUTUP.

Kesimpulan.

DAFTAR PUSTAKA.
Kata Penghantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan Karunia,
Rahmat,
dan Hidayah-Nya yang berupa kesehatan, sehingga makalah yang berjudul
‘Penggunaan Bahasa Indonesi Baku dan Tidak Baku‘ dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok mata kuliah Bahasa Indonesia. Kami
berusaha menyusun makalah ini dengan segala kemampuan, namun kami menyadari bahwa
makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi
penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima
dengan senang hati demi perbaikan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini bisa memberikan informasi mengenai Kata Baku dan Tidak
Baku Dalam Bahasa Indonesia dan bermanfaat bagi para pembacanya. Atas perhatian dan
kesempatan yang diberikan untuk membuat makalah ini kami ucapkan terima kasih.

Jambi,12 September 2019


BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang sudah
dipakai oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh sebelum Belanda menjajah
Indonesia. Cikal bakal bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
berawal dari pernyataaan sikap politik pemuda nusantara dengan ikrar sumpah
pemuda. Dalam kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, disamping
menjadi alat komunikasi antar etnis yang mempunyai bahasa daerah masing-masing
sebagai bahasa pertama, bahasa Indonesia juga telah menjadi alat komunikasi efektif
bagi terjalinnya hubungan antar etnis di Indonesia. Oleh karena itu pengetahuan
tentang bahasa baku cukup penting untuk mempelajari bahasa Indonesia secara
menyeluruh yang akhirnya bisa diterapkan dan dapat digunakan dengan baik dan
benar sehingga identitas kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang.
Bahasa Indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyrakat. Tidak hanya
pelajar dan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa
Indonesia. Dalam bahasan Indonesia itu ada yang disebut bahasa baku. Dimana
bahasa baku merupakan standar penggunaan bahasa yang dipakai dalam bahasa
Indonesia. Istilah bahasa baku telah dikenal oleh masyarakat secara luas. Namun
pengenalan istilah tidak menjamin bahwa mereka memahami secara komprehensif
konsep dan makna istilah bahasa baku itu. Hal ini terbukti bahwa masih banyak orang
atau masyarakat berpendapat bahasa baku sama dengan bahasa yang baik dan benar.
“Kita berusaha agar dalam situasi resmi kita harus berbahasa yang baku. Begitu juga
dalam situasi yang tidak resmi kita berusaha menggunakan bahasa yang baku”.
(Pateda, 1997 : 30).
Slogan “pergunakanlah bahasa Indonesia dengan baik dan benar”, tampaknya
mudah diucapkan, namun maknanya tidak jelas. Slogan itu hanyalah suatu retorika
yang tidak berwujud nyata, sebab masih diartikan bahwa di segala tempat kita harus
menggunakan bahasa baku. Berdasarkan uraian diatas, ada beberapa hal yang menarik
untuk dibahas tentang pengertian bahasa baku, pengertian bahasa tidak baku,
pengertian bahasa Indonesia baku, pengertian bahasa Indonesia tidak baku, ciri-ciri
bahasa baku dan bahasa tidak baku, pemakaian bahasa Indonesia dengan baik dan
benar, serta contoh-contoh kesalahan berbahasa.
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut
1. Apa yang dimaksud dengan bahasa baku?
2. Apa yang dimaksud dengan bahasa tidak baku?
3. Apa yang dimaksud dengan bahasa Indonesia baku?
4. Apa yang dimaksud dengan bahasa Indonesia tidak baku?
5. Apa ciri-ciri bahasa Indonesia baku?

3. Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui pengertian dari bahasa baku.
2. Mengetahui pengertian bahasa tidak baku.
3. Mengetahui pengertian bahasa Indonesia baku.
4. Mengetahui pengertian bahasa Indonesia tidak baku.
5. Dapat menjelaskan ciri-ciri bahasa Indonesia baku.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Bahasa Baku


Bahasa baku ialah satu jenis bahasa yang menggambarkan keseragaman dalam
bentuk dan fungsi bahasa, menurut ahli linguistik Einar Haugen. Ia dikatakan sebagai
“loghat yang paling betul” bagi sesuatu bahasa. Halim (1980) mengatakan bahwa
bahasa baku adalah ragam bahasa yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian
masyarakat, dipakai sebagai ragam resmi dan sebagai kerangka rujukan norma
bahasa dan penggunaannya.
Oleh karena itu, bahasa baku ialah bahasa yang menjadi pokok, yang menjadi
dasar ukuran, atau yang menjadi standar. Bahasa baku itu
difungsikan atau dipakai sebagai model atau acuan oleh masyarakat secara luas.
Acuan itu dijadikan ukuran yang disepakati secara umum tentang kode bahasa dan
kode pemakaian bahasa di dalam situasi tertentu atau pemakaian bahasa tertentu.
Istilah bahasa baku dalam bahasa Indonesia atau standard language dalam bahasa
inggris dalam dunia ilmu bahasa atau linguistic pertama sekali diperkenalkan oleh
Vilem Mathesius Ia termasuk pencetus aliran praha. Ia merumuskan bahwa bahasa
baku sebagai bentuk bahasa yang telah dimodifikasi, diterima dan difungsikan sebagai
model atau acuan oleh masyarakat secara luas.
Menurut Indradi (2008) bahasa baku adalah bahasa yang standar sesuai
dengan aturan kebahasaaan yang berlaku, didasarkan atas kajian berbagai ilmu,
termasuk ilmu bahasa dan sesuai dengan perkembangan zaman. Bahasa baku
sebenanya merupakan bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
yang telah ditentukan. Konteks penggunaannya adalah dalam kalimat resmi, baik lisan
maupun tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat.

2. Pengertian Bahasa Tidak Baku


Istilah bahasa tidak baku ini terjemahan dari “nonstandard language”. Istilah
bahasa nonstandar ini sering disinonimkan dengan istilah “ragam subbaku”, “bahasa
nonstandar”, “ragam takbaku”, bahasa tidak baku”, “ragam nonstandar”.
Suharianto berpengertian bahwa bahasa nonstandar atau bahasa tidak baku
adalah salah satu variasi bahasa yang tetap hidup dan berkembang sesuai dengan
fungsinya, yaitu dalam pemakaian bahasa tidak resmi
Alwasilah berpengertian bahwa bahasa tidak baku adalah bentuk bahasa yang
biasa memakai kata-kata atau ungkapan, struktur kalimat, ejaan dan pengucapan yang
tidak biasa dipakai oleh mereka yang berpendidikan
Bahasa tidak baku adalah bahasa yang digunakan dalam berbicara dan menulis
yang berbeda pelafalan, tata bAhasa, dan kosa kata dari bahasa baku suatu bahasa.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, jelas bahwa bahasa
nonstandar adalah ragam yang berkode bahasa yang berbeda dengan kode
bahasa baku, dan dipergunakan di lingkungan tidak resmi.

3. Pengertian Bahasa Indonesia Baku


Bahasa Indonesia baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang bentuk
bahasanya telah dikodifikasi, diterima, dan difungsikan atau dipakai sebagai model
oleh masyarakat Indonesia secara luas. Contoh pada Undang-undang dasar :
Undang-undang dasar 1945 pembukaan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah
hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena
tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Dari beberapa kalimat dalam undang-undang tersebut menunjukkan bahasa
baku, dan merupakan pemakaian bahasa secara baik dan benar.

4. Pengertian Bahasa Indonesia Tidak Baku


Bahasa Indonesia tidak baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang
tidak dikodifikasi, tidak diterima dan tidak difungsikan sebagai model masyarakat
Indonesia secara luas, tetapi dipakai oleh masyarakat secara khusus.

5. Ciri-ciri Bahasa Indonesia Baku


Ciri-ciri bahasa Indonesia baku dan bahasa Indonesia tidak baku telah dibuat
oleh para pakar bahasa dan pengajaran bahasa Indonesia. Mereka itu antara lain
Harimurti Kridalaksana, Anton M. Moeliono, dan Suwito.
Ciri-ciri bahasa Indonesia baku dan bahasa Indonesia tidak baku itu
dijelaskan di bawah ini setelah merangkum ciri-ciri yang ditentukan atau yang
telah dibuat oleh para pakar tersebut.
Ciri-ciri Bahasa Indonesia Baku sebagai berikut :
 Pelafalan sebagai bahagian fonologi bahasa Indonesia baku adalah pelafalan
yang relatif bebas atau sedikit diwarnai bahasa daerah atau dialek.
Misalnya : kata / keterampilan / diucapkan / ketrampilan / bukan /
keterampilan
 Bentuk kata yang berawalan me- dan ber- dan lain-lain sebagai bahagian
morfologi bahasa Indonesia baku ditulis atau diucapkan secara jelas dan tetap
di dalam kata.
Misalnya: - Banjir menyerang kampung yang banyak penduduknya itu.
-Kuliah sudah berjalan dengan baik.
 Konjungsi sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis secara
jelas dan tetap di dalam kalimat.
Misalnya: Sampai dengan hari ini ia tidak percaya kepada siapa
pun, karena semua diangapnya penipu.
 Partikel -kah, -lah dan -pun sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia
baku ditulis secara jelas dan tetap di dalam kalimat.
Misalnya:- Bacalah buku itu sampai selesai!
-Bagaimanakah cara kita memperbaiki kesalahan diri?
Bagaimanapun kita harus menerima perubahan ini dengan lapang dada.
 Preposisi atau kata dengan sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku
dituliskan secara jelas dan tetap dalam kalimat.
Misalnya: - Saya bertemu dengan adiknya kemarin.
-Ia benci sekali kepada orang itu.
 Kosakata sebagai bagian semantik bahasa Indonesia baku ditulis atau
diucapkan secara jelas dan tetap dalam kalimat.
Misalnya: Mengapa, tetapi, bagaimana, memberitahukan, hari ini,
bertemu, tertawa, mengatakan, pergi, tidak begini, begitu, silakan.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Bahasa baku adalah salah satu ragam bahasa yang dijadikan pokok acuan, yang
dijadikan dasar ukuran atau yang dijadikan standar, digunakan secara efektif, baik, dan benar.
Efektif karena memuat gagasan-gagasan yang mudah diterima dan diungkapkan kembali.
Baik karena sesuai kebutuhan: ruang dan waktu dan benar karena sesuai kaidah kebahasaan,
secara tertulis maupun terucap.
Bahasa tidak baku adalah ragam yang berkode bahasa yang berbeda dengan kode
bahasa baku, dan dipergunakan di lingkungan tidak resmi. Bahasa nonbaku sering digunakan
dalam kehidupan sehari-hari seperti keluarga, teman, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA

Tasai, S. Amran. 1948. Pelajaran Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka.

Zodarmanto, M. 1977. Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka.

Moeliono, Anton M. 1975. Ciri-Ciri Bahasa Indonesia yang Baku dalam Pengajaran Bahasa
dan Sastra. Bandung: Angkasa.

Keraf, G, 1991, Tatabahasa Indonesia Rujukan Bahasa Indonesia untuk Pendidikan


Menengah, Gramedia, Jakarta.

Suherianto, 1981, Kompas Bahasa, Pengantar Berbahasa Indonesia yang Baik dan Benar,
Widya Duta, Surakarta.

Tarigan, Henry Guntur. 1990. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung:


Angkasa.

Tarigan, Guntur H. (1997). Analisis Kesalahan Berbahasa. Jakarta: Depdikbud

Anda mungkin juga menyukai