• Yusril Ahmadi
• Muh.Fadil Ubaid
• Rifky Irwansyah
2023 / 2024
Kata Pengantar
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul
“Ragam Bahasa Indonesia” tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah bahasa Indonesia.
Selain itu, makalah juga ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang ragam
bahasa Indonesia.
Kami mengucap banyak terima kasih Kepada Bapak Dr. H.Ibrahim M.Pd
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami menyadari makalah
yang kami tulis ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 3
Latar Belakang........................................................................................................ 4
Rumusan Masalah................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 6
Ragam bahasa Indonesia.......................................................................................... 6
Pengertian Ragam Bahasa Indonesia....................................................................... 11
Penyebab Terjadinya Ragam Bahasa Indonesia...................................................... 13
Jenis-jenis Ragam Bahasa Indonesia....................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 21
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
hidupnya dengan baik dan teratur. Bisa dikatakan bahwa bahasa merupakan salah
satu kebutuhan primer yang bisa berperan sebagai pengatur sirkulasi kelanjutan
penutur yang heterogen yang mempunyai kebiasaan dan latar belakang sosial
yang berbeda-beda. Penggunaan ragam atau variasi bahasa bisa terjadi dimana
saja, salah satu contoh yaitu di Indonesia yang memiliki banyak suku dan budaya.
sedikit jumlahnya, hal ini bisa dibuktikan dengan adanya berbagai macam suku,
ras, dan budaya yang ada di Indonesia. Selain itu, kaum muda yang dengan
4
2. Rumusan Masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
dikuasai setiap individu seseorang, maka semakin tinggi pula tingkat keterampilan
berbahasanya. Kosakata yang dimiliki setiap orang juga dapat dijadikan sebagai
pengalaman, dan gagasan kepada orang lain secara jelas dan tepat, baik dalam
Indonesia yang kian hari banyak dipakai atau digunakan oleh beragam etnik
pembentukan kata, tata makna, dan lain sebagainya. Perubahan kaidah, baik yang
dianggap sebagai bentuk ragam bahasa. Ragam bahasa yang berbeda-beda setiap
antar wilayah tetap dinyatakan sebagai bahasa Indonesia. Untuk mengenali dan
memahami ragam bahasa Indonesia di setiap daerah yang berbeda-beda, kita bisa
ragam berdasarkan jenis pemakai bahasa. Adapun ragam bahasa yang bisa
ditinjau dari sudut pandang golongan penutur didasarkan pada patokan (1) daerah
6
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terdiri dari berbagai macam
wilayah daerah, yang banyak dipisahkan oleh selat, pegunungan, dan lautan.
Seiring dengan adanya jarak dan perbedaan wilayah geografis inilah logat atau
dialek daerah berbeda-beda. Ragam bahasa (dialek) setiap daerah penutur atau
antarwilayah pasti berbeda. Logat daerah pulau Jawa misalnya, bisa dipastikan
antara daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat berbeda baik dalam
kaidah tata bunyi, struktur kata, dan lain sebagainya. Dan, akan tampak berbeda
lagi antara logat daerah penutur antarpulau, semisal logat atau dialek masyarakat
penutur di Jawa dan Bali. Contoh konkritnya adalah pada pelafalan bunyi /t/ dan
/d/ pada setiap tutur katanya. Berbeda halnya dengan patokan daerah, ragam
penutur bahasa yang didasarkan pada potokan pendidikan juga pasti berbeda. Hal
semacam ini bisa dibuktikan dari perbedaan penggunaan bahasa Indonesia anatar
kaum yang pernah mengenyam pendidikan formal dengan kaum yang tidak
pernah mengenyam pendidikan. Salah satu contoh riil tampak pada penggunaan
huruf /f/ dan akhiran /ks/ pada kata dasar fakultas, film, dan kompleks yang
dikenal dalam ragam orang yang berpendidikan, bervariasi dengan kata pakultas,
Ragam bahasa yang didasarkan oleh sikap penutur lebih disebut dengan
istilah lenggam atau gaya. Hal ini juga didukung oleh lawan penutur atau orang
dipengaruhi oleh faktor umur dan kedudukan, materi yang dibicarakan, dan tujuan
untuk memberikan laporan kepada atasannya, gaya memarahi orang, gaya menulis
surat untuk kekasih, gaya mengobrol dengan sahabat atau teman sejawat, dan lain
sebagainya.
7
Tumbuhnya kebahasaan, terutama tentang istilah, baik kata atau frasa,
dapat memperkaya bahasa. Namun, di sisi lain, bila dikenali secara umum dan
terbuka, kata tersebut menjadi kata yang diakomodasi kamus umum. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata mantan berpadanan dengan kata eks atau
bekas. Kata pantau berpadanan dengan kata monitor. Namun, pertumbuhan kata,
istilah, dll. itu bukanlah tanpa gejala atau persoalan. Faktanya, kenyataan
Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Selain itu, judul berita juga dapat menciptakan
demikian objektivitas yang terdapat pada berita menjadi sesuatu yang harus
interpretasikan.
perbankan, misalnya teller, cash flow, dll. Pengguna bahasa dalam bidang
perbankan dapat memiliki pilihan untuk menggunakan bahasa Inggris atau bahasa
dibutuhkan keseragaman yang khas. Misalnya, di bidang tata busana, kata fashion
diadopsi menjadi fesyen. Namun, apakah kata mall dapat dipadankan dengan kata
mol? Pembentukan kata (penerjemahan atau adopsi) masih harus dijelaskan dari
sisi penulisan atau pengucapan. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa menjadi
sangat variatif atau beragam. Keberagaman itu muncul karena beragam proses
yang tidak sesuai dengan aturan gramatika. Lihat contoh di bawah ini.
8
“ Meraih kemenangan, Real Madrid akan juara.”
Kalimat di atas adalah kalimat yang lazim digunakan dalam ragam bahasa
jurnalistik, khususnya digunakan untuk judul berita. Dari sisi pola, subjek dari
kalimat itu hanya satu, yakni Real Madrid. Suatu kalimat seharusnya
kalimat di atas memiliki peluang untuk kemunculan subjek ganda tanpa memiliki
konjungsi. Klausa meraih kemenangan dan Real Madrid akan juara seharusnya
Namun, tidak ada konjungsi yang menghubungkan dua kalimat itu. Istilah
dalam bidang ilmu merupakan hal penting bagi perkembangan suatu ilmu
oleh sejumlah kamus istilah. Berikut ini adalah istilah dalam bidang ilmu kimia,
Istilah saksi bukan sebatas istilah hukum; alami bukan biologi atau fisika; wacana
kemungkinan suatu istilah menjadi kata umum dan memperluas kosakata umum
9
Bila pengartiannya sebatas ruwet atau rumit, justru akan mengaburkan dan
sisi kata hingga ungkapan, apalagi ketika mampu diindonesiakan. Hanya dalam
batas tertentu, pengayaan akan terkendala pada bahasa asal yang tetap
bentuk dan pencarian kata yang sesuai dan tepat. Persoalan berikutnya adalah
akan diterjemahkan. Hal ini memberi kebijakan suatu istilah untuk dirumuskan.
Saat ini, di dunia jurnalistik terdapat istilah sekira dan sekitar yang penggunaan
dan maknanya berbeda. Kata sekira bermakna kira-kira, sedangkan kata sekitar
10
A. Pengertian Ragam Bahasa
bicara. orang yang dibicarakan. serta menurut medium pembicara. Seiring dengan
yang dipakai sesuai keperluannya. Dalam hal ini banyaknya variasi tidak
mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien sehingga dalam
bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk
keperluan tertentu, yaitu disebut ragam standar. Sebagi gejala sosial, pemakaian
bahasa tidak hanya ditentukan oleh faktorfaktor kebahasaan, tetapi juga oleh
dalam segi pelafalan, pemilihan kata, dan penerapan kaidah tata bahasa.
umum bahasa induk, disebut ragam bahasa sehubungan dengan pemakaian bahasa
Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan
tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam
pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi,
seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.
11
Adapun pengertian ragam bahasa menurut beberapa ahli, yaitu sebagai
berikut :
anutan bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Dalam hal ini yang
perlu diperhatikan adalah kaidah tentang norma yang berlaku yang berkaitan
12
B. Penyebab Terjadinya Ragam Bahasa
Oleh karena banyaknya variasi, agar tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat
komunikasi yang efisien, dalam bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi
tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu, dalam hal ini disebut ragam standar
hidup yang berbeda, seperti di wilayah Jawa dan Papua serta beberapa
volume suara yang besar dan tingi. Berbeda dengan daerah pemukiman
suara yang kecil. Selain Faktor tersebut ragam bahasa juga terjadi karena
logat bahasanya.
13
C. Jenis- Jenis Ragam Bahasa
baku Indonesia dikenal pula kosa kata bahasa Indonesia ragam baku, yang sering
disebut sebagai kosa kata baku bahasa Indonesia baku. Kosa kata baku bahasa
Indonesia, memiliki ciri kaidah bahasa Indonesia ragam baku, yang dijadikan
ragam baku. Jadi, kosa kata itu digunakan di dalam ragam baku bukan ragam
digunakannya kosa kata ragam baku di dalam pemakian ragam-ragam yang lain
asal tidak mengganggu makna dan rasa bahasa ragam yang bersangkutan. Suatu
ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak menutup
kemungkinan untuk menggunakan bentuk kosakata ragam bahasa baku agar dapat
ialah kaidah tentang norma yang berlaku yang berkaitan dengan latar belakang
14
Ragam bahasa Indonesia berdasarkan media dibagi menjadi dua yaitu :
media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan
Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta
struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan
pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam
bahasa lisan dituliskan, ragam bahasa itu tidak dapat disebut sebagai ragam
tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan, hanya saja diwujudkan
dalam bentuk tulis. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciricirinya
bentuk tulis, ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam
tulis.
15
Ciri-ciri ragam bahasa lisan :
bahasa tubuh
➢ Berlangsung cepat
tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek
tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita
dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata atau pun
bahasa tulis adalah surat, karya ilmiah, surat kabar dan lainnya. Dalam
ragam bahasa tulis perlu memperhatikan ejaan bahasa indonesia yang baik
16
Ciri-ciri ragam bahasa tulis :
➢ Berlangsung lambat
bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta
berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura,
logat bahasa Indonesia orang Jawa Tengah tampak pada pelafalan “b” pada posisi
awal saat melafalkan nama-nama kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dan
lain-lain. Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak pada pelafalan “t” seperti
pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks, vitamin,
mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga
17
terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari
seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering
Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara
(jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara
lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap
penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat
atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan
pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal
jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat
undang.
18
d. Ragam Bahasa Menurut Pokok Pesoalan Atau Bidang Pemakaian
menggunakan ragam bahasa yang berbeda. Ragam bahasa yang digunakan dalam
kedokteran, hukum, atau pers. Bahasa yang digunakan dalam lingkungan politik,
olah raga, seni, atau teknologi. Ragam bahasa yang digunakan menurut pokok
persoalan atau bidang pemakaian ini dikenal pula dengan istilah laras bahasa.
misalnya masjid, gereja, vihara adalah kata-kata yang digunakan dalam bidang
Kalimat yang digunakan pun berbeda sesuai dengan pokok persoalan yang
19
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
beda topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang
yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa ini timbul
berdasarkan tiga hal yaitu cara berkomunikasi, cara penuturan, dan topik
pembicaraan. Dilihat dari cara berkomunikasi, ragam bahasa menjadi dua yaitu
lisan dan tulis. Dalam hal ini penggunaan ragam lisan lebih baik karena
dibedakan menjadi ragam dialek, terpelajar, resmi, dan tidak resmi. Dilihat dari
20
DAFTAR PUSTAKA
Handika, Dana KD., Sudarma, Km., Murda, Nym., 2019. Analisis Pengunaan
Salaka 3(1)
Alwi, Hasan, dkk. 1998. Tata Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai
Pustaka.
Effendi, S. 1995. Panduan Berbahasa Indonesia Dengan Baik dan Benar. Jakarta:
Pustaka Jaya.
Nengeh, dkk. 2016. Bahasa Indonesia Akademik Untuk Perguruan Tinggi. Bali:
21