Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

RAGAM BAHASA INDONESIA

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu:

ETIKA SARI M.SI

DISUSUN OLEH :

Andi M Yusuf A.K (020621040)

Saddam Pardamean Desky (0206211006)

Daffa Fadilla Assya Siregar (0206211015)

Rizka Ramadhani Nasution (0206211019)

PRODI HUKUM

FAKULTAS HUKUM & SYARI’AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2021/2022
i

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah yang telah memberikan
hikmah,hidayah,Kesehatan serta umur panjang sehingga makalah ini yang berjudul “Ragam
Bahasa Indonesia” ini dapat terselesaikan.kami juga berterima kasih kepada Ibu Etika
Sari.M.SI selaku dosen pengampu.

Dalam makalah ini akan akan membahas mengenai “Ragam Bahasa Indonesia” karena
sangat penting untuk kita ketahui untuk kita ketahui Penulis Menyadari bahwa tulisan ini
tidak luput dari kekurangan-kekurangan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan
dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran pembaca akan
penulis terima dengan senang hati demi perbaikan naskah penelitian lebih lanjut.

Kami menyadari sepenuhnya,bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh


kesempurnaan.Oleh karena itu,kami mengharapkan kritik dan saran yang bisa membangun
menuju kesempurnaan dari pada pembaca untuk kesempurnaan makalah kami selanjutnya.

Medan,September 2021

Penyusun

RAGAM BAHASA INDONESIA

Ragam Bahasa adalah variasi Bahasa menurut pemakaian,yang berbeda-beda menurut topik
yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara,kawan bicara.orang yg dibicarakan,serta
menurut medium pembicara (bachman,1990).seiring dengan perkembangan zaman,sekarang
ini masyarakat mengalami perubahan sehingga Bahasa pun mengalami perubahan.perubahan
itu berupa variasi-variasi Bahasa yang dipakai sesuai keperluanya.Terjadi keragaman Bahasa
tidak hanya disebabkanoleh penuturnya yang tidak homogen tetapijuga interaksi sosial yang
beragam.

Pemakaian bahasa tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor kebahasaan, tetapi juga oleh
faktor-faktor nonkebahasaan, antara lain faktor lokasi geografis, waktu, sosiokultural, dan
faktor situasi. Faktor-faktor di atas mendorong timbulnya perbedaan-perbedaan dalam
pemakaian bahasa. Perbedaan tersebut akan tampak dalam segi pelafalan, pemilihan kata, dan
penerapan kaidah tata bahasa.

Ragam bahasa yang berhubungan dengan faktor daerah atau letak geografis disebut dialek.
Bahasa Melayu dialek Langkat, misalnya, berbeda dengan bahasa Melayu dialek Batubara,
walaupun keduanya satu bahasa. Demikian pula halnya dengan bahasa Aceh dialek Aceh
Besar berbeda dengan bahasa Aceh dialek Pasai yang digunakan sebagaian besar masyarakat
Aceh di Kabupaten Aceh Utara, atau berbeda juga dengan bahasa Aceh dialek Pidie di
Kabupaten Pidie.

Selain ragam di atas, ada lagi ragam bahasa yang berkaitan dengan perkembangan waktu
yang lazim disebut kronolek. Misalnya, bahasa Melayu masa Kerajaan Sriwijaya berbeda
dengan bahasa Melayu masa Abdullah bin Abdul Kadir Munsji, dan berbeda pula dengan
bahasa Melayu Riau sekarang.

Demikianlah ragam-ragam bahasa itu tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat penutur
bahasa. Satu hal yang perlu mendapat catatan bahwa semua ragam bahasa tersebut tetaplah
merupakan bahasa yang sama. Dikatakan demikian karena masing-masing penutur ragam
bahasa sesungguhnya dapat memahami ragam bahasa lainnya (mutual intelligibility). Bila
pada suatu ketika saling pengertian di antara masing-masing penutur ragam tidak terjadi lagi,
maka ketika itu pula masing-masing bahasa yang mereka pakai gugur statusnya sebagai
ragam bahasa. Dengan pernyataan lain, ragam-ragam bahasa itu sudah berubah menjadi
bahasa baru atau bahasa mandiri.

Ragam Bahasa menurut hubungan antarpembicara dibedakan menjadi ragam Bahasa


resmi,ragam Bahasa santai,ragam Bahasa akrab,ragam baku dan ragam tak baku.situasi
resmi,yang menuntu pemkaian kata baku,tercermin dalam situasi berikut ini.

1) Komunikasi Resmi
Yakni dalam surat menyurat resmi,surat menyurat dinas,pengumuman- pengumuman
yang dikeluarkan instansi instansi-resmi,penamaan dan peristilahan resmi,perundang
undangan dan sebagainya
2) Wacana Teknis
Yakni dalam laporan resmi dan karya ilmiah
3) Pembicaraan didepan umum
Yakni dalam ceramah khutbah dan sebagainya:
4) Pembicaraan dengan orang yg di hormati

Berdasarkan media pembicaraan,ragam Bahasa dibedakan menjadi Ragam lisan (ragam


Bahasa cakepan,ragam Bahasa pidato,ragam Bahasa kuliah, dan ragam Bahasa
panggung),Ragam tulis (ragam Bahasa teknis,ragam Bahasa undang undang ,ragam Bahasa
catatan , dan ragam Bahasa surat ).ragam Bahasa juga bentuk Bahasa yg bervariasi menurut
konteks pemakaian.Ragam Bahasa tidak berfungsi sebagai atribut tetap seorang pembicara-
bahasawan yang kompeten biasanya menguasai berbagai-berbagai jenis ragam Bahasa dan
mampu menyesuaikan ragam yang dipakai dengan situasi dan tujuan berbahasa .Ragam
Bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai yang baik (menpunyai prestise tinggi),yang
biasanya digunakan dikalangan yg terdidik,di dalam suasana resmi , atau didalam surat
menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam Bahasa baku atau ragam Bahasa resmi.

Fungsi Ragam Bahasa

Fungsi Bahasa Indonesia dalam kapasitasnya sebagai Bahasa nasional :

1. Mampu menyatukan ribuan Bahasa yang beragam di Indonesia


2. Speaker Indonesia mampu
3. 3.simbol kebanggaan nasional
4. Symbol identitas nasional
5. Berarti menyatukan berbagai kelompok etnis
6. Pemersatu alat perhubungan antara budaya dan antar-regional

Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari ragam bahasa ilmiah, ragam
hukum, ragam bisnis, ragam agama, ragam sosial, ragam kedokteran dan ragam sastra.

Contoh ragam bahasa berdasarkan topik pembicaraan:


Dia dihukum karena melakukan tindak pidana. (ragam hukum)

Setiap pembelian di atas nilai tertentu akan diberikan diskon.(ragam bisnis)

Cerita itu menggunakan unsur flashback. (ragam sastra)

Anak itu menderita penyakit kuorsior. (ragam kedokteran)

Penderita autis perlu mendapatkan bimbingan yang intensif. (ragam psikologi)

Ragam Bahasa Indonesia

1. Waktu

2. Media

3. Situasi

4. Bidang/tema

5. Daerah

6.Ragam Bahasa berdasarkan Pendidikan Penutur

1.Ragam bahasa Indonesia berdasarkan waktu.

Ragam bahasa Indonesia berdasarkan waktu terbagi menjadi 2 yaitu :

- Ragam bahasa Indonesia lama

Ragam bahasa Indonesia lama dipakai sejak zaman Kerajaan Sriwijaya sampai dengan saat
dicetuskannya Sumpah Pemuda. Ciri ragam bahasa Indonesia lama masih dipengaruhi oleh
bahasa Melayu . Bahasa Melayu inilah yang akhirnya menjadi bahasa Indonesia.

-ragam bahasa Indonesia baru

Penggunaan ragam bahasa Indonesia baru dimulai sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda pada
28 oktober 1928 sampai dengan saat ini melalui pertumbuhan dan perkembangan bahasa
yang beriringan dengan pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia.

2.Ragam bahasa Indonesia berdasarkan media.

Ragam bahasa berdasarkan media yang di gunakan terbagi menjadi 2 yaitu:…


-Ragam Bahasa Secara Lisan

Ragam bahasa lisan yang di tuangkan ke dalam bentuk tulisan tidak dapat di sebut ragam
bahasa tulis, tetapi tetap sebagai ragam bahasa lisan yang di tuangkan ke dalam bentuk
tulisan.

-Ragam Bahasa Secara Tulis :

Ragam Bahasa Tulis menggunakan media huruf untuk mengutarakannya atau


mengungkapkannya. Ragam bahasa ini menggunakan ejaan untuk menata kosa kata dan
bahasanya. Contoh ragam bahasa tulis, yakni koran atau surat kabar, laporan pekerjaan, karya
ilmiah, dan masih banyak lagi yang lainnya.

3.Ragam bahasa Indonesia berdasarkan situasi.

-Berdasarkan situasi pemakaiannya, ragam bahasa terdiri atas tiga bagian, yaitu ragam bahasa
formal, ragam bahasa semiformal, dan ragam bahasa nonformal.

4.Ragam bahasa Indonesia berdasarkan daerah :

a) Ragam Derah  DIALEK


b) Ragam Bahasa Iklan
c) Ragam Bahasa Sastra
d) Ragam Bahasa Bidang Tertentu

5.Ragam bahasa Indonesia berdasarkan bidang/tema

6.Ragam bahasa berdasarkan Ragam Bahasa berdasarkan Pendidikan Penutur

-Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda
dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa
asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak
berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas.
Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa,
nyari seharusnya mencari.

Ada pula Ragam Bahasa menurut Pokok Pesoalan atau Bidang Pemakaian yaitu :
Ragam bahasa yang digunakan dalam lingkungan agama berbeda dengan bahasa yang
digunakan dalam lingkungan kedokteran, hukum, atau pers. Bahasa yang digunakan dalam
lingkungan politik, berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan
ekonomi/perdagangan, olah raga, seni, atau teknologi. Ragam bahasa yang digunakan
menurut pokok persoalan atau bidang pemakaian ini dikenal pula dengan istilah laras bahasa.

Perbedaan itu tampak dalam pilihan atau penggunaan sejumlah kata/peristilahan/ungkapan


yang khusus digunakan dalam bidang tersebut, misalnya masjid, gereja, vihara adalah kata-
kata yang digunakan dalam bidang agama. Koroner, hipertensi, anemia, digunakan dalam
bidang kedokteran. Improvisasi, maestro, kontemporer banyak digunakan dalam lingkungan
seni. Kalimat yang digunakan pun berbeda sesuai dengan pokok persoalan yang
dikemukakan. Kalimat dalam undang-undang berbeda dengan kalimat-kalimat dalam sastra,
kalimat-kalimat dalam karya ilmiah, kalimat-kalimat dalam koran atau majalah dan lain lain

 Pentingnya bahasa : Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat


Indonesia. Bahasa juga menunjukkan perbedaan antara satu penutur dengan penutur
lainnya, tetapi masing-masing tetap mengikat kelompok penuturnya dalam satu
kesatuan sehingga mampu menyesuaikan dengan adat-istiadat dan kebiasaan
masyarakat. Selain itu, fungsi bahasa juga melambangkan pikiran atau gagasan
tertentu, dan juga melambangkan perasaan, kemauan bahkan dapat melambangkan
tingkah laku seseorang. Tanpa adanya bahasa didalam kehidupan bermasyarakat,
maka kita akan sulit untuk menyampaikan maksud dalam melakukan suatu tindakan.
Baik itu secara langsung melalui ucapan yang keluar dari ucapan kita, ataupun tulisan
yg kita tulis untuk di sampaikan
 Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut
topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa yang oleh penuturnya
dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan
di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan),
di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas)
disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.
5
 Sebab Terjadinya Ragam Bahasa Ragam bahasa timbul seiring dengan perubahan
masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai
keperluannnya. Agar banyaknya variasi tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat
komunikasi yang efisien, dalam bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi
tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu yang disebut ragam standar.

Adapula ciri yang membedakan Ragam standar, semi standar dan nonstandard yaitu
Penggunaan kata sapaan dan kata ganti, Penggunaan kata tertentu, Penggunaan imbuhan,
Penggunaan kata sambung (konjungsi), dan Penggunaan fungsi yang lengkap Dalam ragam
standar, digunakan kata-kata yang merupakan bentuk baku atau istilah dan bidang ilmu
tertentu. Penggunaan imbuhan adalah ciri lain. Dalam ragam standar kita harus menggunakan
imbuhan secara jelas dan teliti.Kelengkapan fungsi merupakan ciri terakhir yang
membedakan ragam standar dan nonstandard.Artinya , ada bagian dalam kalimat yang
dihilangkankareana situasi sudah dianggap cukup mendukung pengertrian. Dalam kalimat-
kalimat yang nonstandard itu,predikat kalimat dihilangkan. Sering kali pelepasan fungsi
terjadi jika menjawab pertanyaan orang.Misalnya,”Hai, Ida , mau kemana ?”“pulang”
Sering kali juga kita menjawab “tau” untuk menanayakan “tidak tahu”.
sebenarnya.pembedaan lain,yang juga muncul,tetapi tidak disebutkan diatas adalah
intonasi.misalnya,pembeda intonasi ini hanya ditemuka dalam ragam lisan dan tidak terwujud
dalam ragam tulis.Beberapa penyusun buku seperti E.Zaenal Arifin dan S.Amran Tasai
(1998:18-19)mengatakan bahwa pada dasarnya, ragam tulis dan ragam lisan terdiri pula atas
ragam baku dan ragam tidak baku.

Ragam baku adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar warga
masyarakat pemakainya sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa
dalam penggunaannya atau ragam bahasa yang dipakai jika kawan bicara adalah orang yang
dihormati oleh pembicara.

Ragam baku itu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:


A. Kemantapan dinamis

dinamis Mantap artinya sesuai dengan kaidah bahasa, kalau kata rasa dibubuhi awalan pe-,
akan terbentuk kata perasa. Kata raba dibubuhi pe-, akan terbentuk kata peraba. Oleh karena
itu, menurut kemantapan bahasa, kata rajin dibubuhi pe-, akan menjadi perajin bukan
pengrajin.

B .Cendekia

Ragam baku bersifat cendekia karena ragam baki dipakai pada tempat tempat
resmi.Pewujudan ragam baku ini adalah orang orang yang terpelajar.Hal ini dimungkinkan
oleh pembinaan dan pemgembangan Bahasa yang lebih banyak melalui jalur pendididkan
formal (sekolah).

C. Seragam

Ragam baku bersifat seragam,pada hakikatnya ,proses pembakuan Bahasa ialah proses
penyeragaman Bahasa.Dengan kata lain,pembakuan Bahasa adalah pencarian titik-titik
keseragaman . Pelayan kapal terbang dianjurkan untuk memakai istilah pramugara dan
pramugari . Andai kata ada orang yang mengusulkan bahwa pelayanan kapal terbang disebut
steward dan stewardes dan penyerapan itu seragam,kata itu menjadi ragam baku.

Anda mungkin juga menyukai