Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGANTAR SEJARAH PERADABAN ISLAM;SKETSA


TEORI DAN METODOLOGI SEJARAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban
Islam

Dosen Pengampu:
AMSAL QORI DALIMUNTHE,M.Pd.I

Disusun:
ANNISA ANDRIVINA (0206212039)
REZA ATHAYA SITEPU (0206211003)
SURIATI (0206211029)

PRODI HUKUM
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.wb
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya.Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam dengan judul “Pengantar Sejarah
Peradaban Islam;Sketsa Teori dan Metodologi Sejarah”.

Terima kasih kepada Bapak Amsal Qori Dalimunthe,M.Pd.I selaku dosen mata kuliah
Sejarah Peradaban Islam.Terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah


ini.Oleh karena itu penulis akan sangat menghargai kritikan dan saran untuk membangun
makalah ini lebih baik lagi.Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Medan,18 september 2021

Penulis

DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A.Latar Belakang................................................................................................................................1
B.RUMUSAN MASALAH.....................................................................................................................1
C.Tujuan.............................................................................................................................................2
D.Manfaat Mempelajari Sejarah Peradaban Islam............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................2
A.Pengertian Sejarah Peradaban Islam..............................................................................................3
1. Pengertian Sejarah.........................................................................................................................3
2.Pengertian Peradaban....................................................................................................................6
3.Pengertian Islam.............................................................................................................................8
4.Pengertian Sejarah Peradaban Islam..............................................................................................9
B.Sketsa Teori Dan Metodologi Sejarah.............................................................................................9
Bab III Penutup....................................................................................................................................12
A.Kesimpulan...................................................................................................................................12
B.Saran............................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14

BAB 1 PENDAHULUAN

iii
A.Latar Belakang
Kedatangan Islam di Nusantara membawa aspek-aspek peradaban dalam dimensi
yang sangat luas,termasuk sistem politik,ekonomi,budaya,bahasa,dan aksara.Mengikuti
pendapat Koentjaraningrat,yang diikuti pula oleh Badri Yatim.Peradaban sering dipakai
untuk menyebut suatu kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi,seni bangunan,seni
rupa,sistem kenegaraan dan Ilmu Pengetahuan yang maju dan kompleks.Peradaban Islam
adalah Peradaban umat Islam yang lahir dari ruh ajaran Islam dan berwujud dalam berbagai
bentuk.1

Landasan Peradaban Islam adalah kebudayaan Islam,terutama wujud


idealnya,sehingga aspek-aspek yang dijangkau oleh Peradaban Islam pun meliputi tujuh
aspek kebudayaan.Ketujuh aspek tersebut ialah sistem religi,sitem ilmu
Pengetahuan,organisasi kemasyarakatan,bahasa,kesenian,sistem mata pencaharian,serta
sistem teknologi dan peralatan.Sementara itu,kebudayaan Islam lahir dari realisasi semangat
tauhid yang bersumber pada Al-Qur’an.Jadi,Peradaban Islam tidak lain dari hasil manifestasi
nilai-nilai Al-Qur’an dalam seluruh bidang kehidupan umat Islam.2

B.Rumusan Masalah
1. Jelaskan Pengertian Sejarah Peradaban Islam?
2. Jelaskan Sketsa Teori Dan Metodologi Sejarah?

C.Tujuan
1. Untuk Mengetahui Dan Memahami Pengertian Sejarah Peradaban Islam
2. Untuk Mengetahui dan memahami Sketsa Teori
3. Untuk Mengetahui dan memahami Metodologi Sejarah

1
Badri Yatim.Sejarah Peradaban Islam (Dirasah
Islamiyah II). (Jakarta:Manajemen Grafindo
Persada,1993) ,hlm
2; Koentjaraningrat. Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan.(Jakarta:Gramedia, 1985), hlm 10.

2
Lihat Siti Chamamah Soratno, Michael Vatikiotis,
dkk. (ed.) Kraton Jogja: The History and Cultural
Heritage.
(Jakarta: Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Indonesia Marketing Association |IMA|, 2004), hlm 26.

iv
D.Manfaat Mempelajari Sejarah Peradaban Islam
1. Kegunaan Edukatif
Banyak manusia yang belajar dari sejarah,belajar dari pengalaman yang
pernah dilakukan.Pengalaman tidak hanya terbatas pada pengalaman yang dialaminya
sendiri,melainkan juga dari generasi sebelumnya.Manusia melalui belajar dari sejarah
dapat mengembangkan potensinya.Kesalahan pada masa lampau baik kesalahan orang
lain coba dihindari.

2. Kegunaan Inspiratif
Berbagai kisah sejarah dapat memberikan inspirasi pada pembaca dan
pendengarnya.Belajar dari Kebangkitan Nasional yang dipelopori oleh berdirinya
organisasi perjuangan yang modern di awal abad ke-20,masyarakat Indonesia
sekarang berusaha mengembangkan Kebangkitan Nasional yang ke-2.Pada
Kebangkitan Nasional yang pertama,bangsa Indonesia berusaha merebut
kemerdekaan yang sekarang ini sudah dirasakan hasilnya.
3. Kegunaan Rekreatif
Kegunaan sejarah sebagai kisah dapat memberi suatu hiburan yang segar
melalui penulisan kisah sejarah yang menarik ,sehingga pembaca dapat terhibur.

BAB II PEMBAHASAN

A.Pengertian Sejarah Peradaban Islam


1. Pengertian Sejarah
Secara etimologi,kata sejarah dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu
yang dapat mengambil alih dari bahasa Arab yaitu kata syajarah .Kata tersebut masuk ke
dalam perbendaharaan bahasa Indonesia semenjak abad XIII,dimana kata itu masuk ke dalam
bahasa Melayu setelah akulturasi kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan Islam.Adapun

v
macam-macam kemungkinan arti kata syajarah,adalah:pohon,keturunan asal-usul,dan juga
diidentikkan dengan silsilah,riwayat,babad,tambo,dan tarikh.3

Akulturasi kedua antara kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan Barat terjadi sejak
abad ke-XV.Akibatnya,kata sejarah mendapatkan tambahan perbendaharaan kata-
kata:geschiedenis,historie (Belanda),history (Inggris),histore (Perancis),dan geschicte
(Jerman).Kata history yang lebih populer untuk menyebut sejarah dalam ilmu pengetahuan
sebenarnya berasal dari bahasa Yunani (Istoria) yang berarti pengetahuan tentang gejala-
gejala alam,khususnya manusia.

Silsilah berasal dari bahasa Arab yang berarti urutan,seri,hubungan,daftar


keturunan.Babad berasal dari bahasa jawa yang berarti riwayat kerajaan,riwayat bangsa,buku
tahunan,kronik.Buku tahunan adalah annual,riwayat peristiwa dalam tiap tahun.Kronik
adalah kisah (Fakta) peristiwa-peristiwa yang disusun menurut urutan waktu,tanpa
menjelaskan hubungan antara peristiwa-peristiwa tersebut.Tarikh juga berasal dari bahasa
Arab yang berarti buku tahunan,kronik,perhitungan tahun,buku riwayat,tanggal,pencatatan
tanggal.Sidi Gazalba,pengantar sejarah sebagai ilmu,jakarta:Bhratara Karya
Aksara,1981.h.1.yang bersifat kronologis.4 Sementara itu,pengetahuan serupa yang tidak
kronologis diistilahkan dengan scientia atau science.Jadi,sejarah dalam perspektif ilmu
pengetahuan menjadi terbatas hanya mengenai aktivitas manusia yang berhubungan dengan
kejadian-kejadian tertentu (Unik) yang tersusun secara kronologis.Hal ini senada dengan
pengertian history is the past experience of mankind5 (Sejarah adalah kejadian-kejadian masa
lampau yang terjadi pada umat manusia).

Secara harfiah6,kata history yang diekuivalenkan dengan sejarah mengandung empat


pengertian,yaitu:

1.Sesuatu yang telah berlalu,suatu peristiwa,suatu kejadian;

2.Riwayat dari sesuau yang telah berlalu,suatu peristiwa,suatu kejadian;

3 3
Sidi Gazalba, Pengantar Sejarah Sebagai
Ilmu,Jakarta: Bhratara Karya Aksara, 1981. h.1
4 4
Ibid., dan Siti Maryam, dkk. (ed). Sejarah
Peradaban Islam Dari Masa Klasik Hingga
Modern, (Yogyakarta:
Jurusan SPI Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga dan LESFI, 2003), h. 4.
5 5
Encyclopedia Americana, jilid 14, U.S.A.: Grolier
Educational,2002, h.226.
6 6
Pengertian harfiah; pengertian menurut
huruf,arti kata,literlek,lughowiyah.

vi
3.Semua pengetahuan tentang masa lalu;

4.Ilmu yang berusaha menentukan dan mewariskan pengetahuan.7

Di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia disebutkan bahwa sejarah mengandung


tiga pengertian: (1).Kesusasteraan lama:silsilah,asal usul; (2).Kejadian dan peristiwa yang
benar-benar terjadi pada masa lampau;(3).Ilmu,pengetahuan,cerita pelajaran tentang kejadian
dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau serta riwayat.8

Mengenai makna sejarah,bisa juga mengacu pada dua konsep yang terpisah:sejarah
yang tersusun dari serangkaian peristiwa lampau,keseluruhan pengalaman manusia;dan
sejarah sebagai suatu cara dengannya fakta-fakta diseleksi,diubah-ubah,dijabarkan,dan
dianalisis9.Konsep sejarah dengan pengertiannya yang pertama memberikan pemahaman
akan arti obyektif tentang masa lampau,dan hendaknya dipahami sebagai suatu aktualitas atau
peristiwa itu sendiri.Pemahaman terhadap konsep kedua bahwa sejarah menunjukkan
maknanya yang subyektif ,sebab masa lampau itu telah menjadi sebuah kisah atau
cerita,dimana dalam proses pengkisahan itu terdapat kesan yang dirasakan oleh sejarawan
berdasarkan pengalaman dan lingkungan pergaulannya yang menyatu dengan gagasan
tentang peristiwa sejarah.10

Berdasarkan uraian-uraian di atas,dapat dirumuskan bahwa definisi sejarah adalah


gambaran tentang peristiwa-peristiwa masa lampau yang dialami oleh manusia,disusun secara
ilmiah,meliputi urutan waktu,diberi tafsiran dan analisis kritis,sehingga mudah dimengerti
dan dipahami.

Selanjutnya dalam rangka melengkapi pengertian sejarah tersebut,berikut ini


dikemukakan secara singkat bagian penting lainnya yang berhubungan dengan sejarah yaitu
objek sejarah,sumber sejarah,penulisan terhadap sejarah,kegunaan sejarah,dan tujuan
pembelajaran sejarah menurut ilmu pendidikan.

Objek sejarah mencakup segala pengalaman manusia,yakni peristiwa sejarah yang


berbentuk kejadian fisik dan non fisik yang bermakna terjadi sepanjang masa.Peristiwa
sejarah itu sendiri menurut Kuntowijoyo adalah mengenai apa saja yang
dipikirkan,dikatakan,dirasakan,dan dialami manusia;atau dalam bahasa metodologis bahwa

7 7
Sidi Gazalba, op. cit. h. 2.
8 8
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa
Indonesia, Jakarta:Balai Pustaka,1952, h.646.
9 9
Siti Maryam, dkk, op. cit. h. 4.
10 10
Ibid.

vii
lukisan sejarah itu merupakan pengungkapan fakta mengenai apa,siapa,kapan,dimana,dan
bagaimana sesuatu telah terjadi.11Oleh karena itu,melalui sejarah dapat ditemukan dan
diungpkan serta dipahami nilai-nilai peradaban yang terkandung dalam peristiwa masa
lampau seperti pembentukan,perkembangan,kemajuan,kemunduran,dan kehancurannya.

Sumber-sumber yang dapat dijadikan alat bukti untuk mempelajari peristiwa masa
lampau adalah peninggalan-peninggalan yang berbentuk relief-relief,monumen-
monumen,manuskrip-manuskrip, atau bukti-bukti lain yang otentik.Adapun klasifikasi
sumber sejarah terdiri dari menurut bahan,asal usul atau urutan penyampaiannya dan tujuan
sumber itu dibuat.Sumber-sumber menurut bahannya ada sumber tertulis dan sumber tidak
tertulis.Sunber-sumber menurut urutan penyampaiannya ada sumber primer dan sumber
sekunder.Sumber-sumber menurut tujuannya ada sumber formal dan informal.12

Kegunaan sejarah menurut T.Ibrahim Alfian ada tiga.1).Untuk kelestarian identitas


kelompok dan memperkuat daya tahan kelompok itu bagi kelangsungan hidupnya.2).Sebagai
pengambilan pelajaran dan tauladan dari contoh-contoh dimasa lampau.3).Sebagai sarana
pemahaman mengenai hidup dan mati.13Selain itu,menurut F.R. Ankersmit bahwa dengan
mengetahui kelakuan objektif dari manusia masa lampau (cognitio historica),maka sejarah
berfungsi sebagai guru kehidupan (historia magistra vitae).14Dengan penelitian terhadap
peristiwa-peristiwa masa lampau,dapat digali ajaran-ajaran praktis sehingga sejarah menjadi
pedoman bagi manusia di masa kini dan masa yang akan datang.

Menurut pandangan pendidikan Islam,tujuan pengajaran sejarah antara lain sebagai


berikut:15

1.Meneliti dan mengambil ibrah dari segala peristiwa sejarah sehingga dalam dunia
pendidikan,seorang pendidik dan buku-buku acuannya harus diarahkan pada sasaran ini.

2.Meneliti perwujudan sunnatullah pada berbagai umat dan generasi,dan bagaimana Allah
menggilirkan (kejadian) zaman di antara manusia.Sunnah-sunnah itu akan menimpa kaum di
segala zaman karena sesuai karakternya,sunnah Allah itu akan mengalami perubahan.Dengan
demikian,kapan pun dan dimana pun kita harus berupaya memahami dan peka terhadap
11 11
Kuntowijoyo, dalam Siti Maryam, dkk, h. 5.
12 12
Siti Maryam, dkk, op. cit. h. 5-6.
13 13
T.Ibrahim Alfian,dalam Siti Maryam,dkk, h.7.
14 14
F.R. Ankersmit, dalam Siti Maryam, dkk, h.7.
15 15
Abdurrahman an-Nahlawi, Pendidikan Islam di
Rumah,Sekolah,dan Masyarakat, Jakarta: Gema
Insani Press,
1995, h. 287-288.

viii
perwujudan sunnah.Misalnya,ketika kita tengah membahas materi runtuhnya suatu
negara,kemenangannya,berkembangnya,atau puncak kejayannya,kita harus melihat ‘ibrah
apa yang terjadi di balik itu.

3.Meneliti dampak berbagai peristiwa sejarah terhadap kebaikan umat manusia.Allah


berfirman dalam surah al-Anfal:53,yang artinya:”Yang demikian (siksaan) itu adalah karena
sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan mengubah sesuatu nikmat yang telah
dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum,hingga kaum itu mengubah apa yang ada pada
diri mereka sendiri,dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahu”.

2.Pengertian Peradaban
Bila membahas peradaban maka tidak akan terlepas dari kebudayaan,karena antara
keduanya saling terkait dan tidak dapat dipisahkan.Kata peradaban dan kebudayaan dalam
bahasa Indonesia sering dipahami sama artinya.Namun,dalam bahasa Inggris terdapat
pengertian yang berbeda dari kedua kata tersebut;yaitu civilization untuk peradaban dan
culture untuk kebudayaan.Dalam bahasa Arab pun terdapat perbedaan,yaitu kata tsaqofah
(kebudayaan),kata hadlarah (kemajuan),dan kata tamaddun (peradaban)16.Sementara
itu,Badri Yatim mengatakan bahwa “Peradaban Islam” merupakan terjemahan dari kata al-
Hadharah al-islamiyyah (bahasa Arab) yang sering diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
dengan “Kebudayaan Islam”.17

Kata “Kebudayaan” dalam Bahasa Indonesia berasal dari kata Sangsekerta yang asal
katanya “Budh” berarti akal,kemudian “Budhi”,jamaknya “Budhaya”,selanjutnya mendapat
awalan ke- dan akhiran -an,menjadi kata “Kebudayaan”.Di samping itu,ada uraian bahwa
kata “Kebudayaan” asal katanya:”Budhi” dan “Daya”.Budhi adalah kekuatan rohani/batin
dan daya adalah kekuatan jasmani/lahir.

Sutan Takdir Alisyahbana sebagaimana dikutip jaih Mubarok,menjelaskannya


beberapa pengertian kebudayaan sebagai berikut: (a).Kebudayaan,suatu keseluruhan yang
kompleks yang terjadi dari unsur-unsur yang berbeda dan segala kecakapan yang diperoleh
manusia sebagai anggota masyarakat, (b).Warisan sosial atau tradisi, (c).Cara,aturan,dan

16 16
Siti Maryam,dkk, op. cit. h. 8.
17 17
Badri Yatim. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta:
Raja Grafindo Persada. 2003.h. 1.

ix
jalan hidup manusia, (d).Penyesuaian manusia terhadap alam sekitarnya, (e).Hasil perbuatan
atau kecerdasan manusia, (f).Hasil pergaulan atau perkumpulan manusia.18

Selanjutnya,Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menjelaskan bahwa


kebudayaan adalah semua hasil karya,rasa,dan cipta masyarakat.Karya masyarakat
menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan (Material Culture) yang diperlukan oleh
manusia untuk menguasai alam sekitarnya,agar kekuatan serta hasilnya dapat digunakan
untuk keperluan masyarakat.19

Badri Yatim mengemukakan bahwa kebudayaan merupakan hasil dari


peradaban.20Syeikh Taqiyuddin an-Nabhani mengungkapkan bahwa kebudayaan muncul dari
suatu peradaban (Sekumpulan Persepsi Tentang Kehidupan) tertentu.Peradaban tersebut
muncul dari suatu akidah tertentu yang khas.21 Sementara itu,Harun Nasution mengatakan
bahwa peradaban merupakan kumpulan-kumpulan dari kebudayaan.Beliau mencontohkan
bahwa Peradaban Indonesia merupakan kumpulan dari kebudayaan-kebudayaan yang ada di
Indonesia,seperti kebudayaan
Jawa,Sunda,Batak,Minagkabau,Kalimantan,Sulawesi,Maluku,Irian Jaya Bali,dan yang
lainnya.

A.A.A. Fyzee yang dikutip dari Siti Mariam,memberikan pengertian peradaban dalam
hubungannya dengan kewarganegaraan karena kata itu diambil dari kata civies (latin) atau
civil (Inggris) yang berarti menjadi seorang warga negara yang berkemajuan.Dalam hal
ini,peradaban dapat diartikan menjadi dua cara:(1) proses menjadi berkeadaban,dan (2) suatu
masyarakat yang sudah berkembang atau maju.Berdasarkan pengertian yang kedua,suatu
peradaban dapat ditunjukkan dalam gejala-gejala lahir,seperti memiliki kota-kota besar
,masyarakat telah memiliki keahlian di dalam industri
(pertanian,pertambangan,pembangunan,pengangkutan,dan sebagai-Nya),memiliki tertib
politik dan kekuasaan,dan terdidik dalam kesenian yang indah-indah.22

3.Pengertian Islam
18 18
Jaih Mubarok. Sejarah Peradaban Islam.
Bandung: Pustaka Bani Quraisy. 2004, h. 2.
19 19
Ibid
20 20
Badri Yatim. Op. cit. h. 2.
21 21
Taqiyuddin an-Nabhani. Peraturan Hidup
dalam Islam. Bogor: Pustaka Thariqul Izzah.
1993. H. 76.
22 22
Siti Maryam, dkk, op. cit. h. 9.

x
Kata “Islam” merupakan mashdar dari kata kerja aslama-yuslimu-Islaman,
mempunyai beberapa pengertian yaitu: (1) melepaskan diri dari segala penyakit lahir dan
batin, (2) kedamaian dan keamanan,dan (3) ketaatan dan kepatuhan.

Islam merupakan agama samawi (langit) yang diturunkan oleh Allah SWT melalui
utusan-Nya,Muhammad saw.,yang ajaran-ajarannya terdapat dalam kitab suci al-qur’an dan
sunah dalam bentuk perintah-perinta,larangan-larangan,dan petunjuk-petunjuk untuk
kebaikan manusia,baik di dunia maupun di akhirat.23

Islam sebagai agama yang melengkapi proses kesimbungan wahyu,memiliki tujuh


karakteristik ajaran:24 (1) Ajarannya sederhana,rasional,dan praktis. (2) Kesatuan antara
kebendaan dan kerohanian. (3) Islam memberi petunjuk bagi seluruh segi kehidupan manusia
meskipun sebagian petunjuk bersifat umum. (4) keseimbangan antara individu dan
masyarakat.(5) keuniversalan dan kemanusiaan.(6) ketetapan dan perubahan.(7) Al-Qur’an
sebagai pedoman suci umat islam yang telah berumur lima belas abad,tetap terjamin
kesuciaan dan kemurniannya.

4.Pengertian Sejarah Peradaban Islam


Setelah memahami pengertian sejarah,peradaban,dan Islam,kini dapat dirumuskan
bahwa pengertian Sejarah Peradaban Islam adalah segala peristiwa yang dialami manusia
pada masa lalu sebagai manifestasi atau penjelmaan kegiatan muslim yang didasari ajaran
Islam.Dengan demikian,peristiwa-peristiwa yang dialami umat Islam sejak lahirnya agama
Islam sampai sekarang merupakan kajian Sejarah Peradaban Islam.

Peristiwa-peristiwa yang dialami umat Islam dikaji secara keseluruhan,tidak hanya


membahas yang baik-baiknya saja,yang bermanfaat bagi kehidupan manusia seperti
pembukuan al-Qur’an,pembangunan tempat-tempat ibadah,penemuan dan pengembangan
berbagai disiplin ilmu yang mencapai puncaknya pada masa Dinasti Abbasiyah,atau yang
lainnya.Namun,peristiwa-peristiwa negatif yang dialami umat Islam masa lalu seperti
terjadinya peperangan antar sesama umat Islam (perang Jamal dan perang Shiffin pada masa
Khalifah Ali Ibn Abi Thalib),pembunuhan dalam perebutan kekuasaan (Abu Abbas as-
Shaffah membunuh semua keturunan Dinasti Umayyah kecuali Abdurrahman ad-
Dakhil),peristiwa Mihnah pada masa pemerintahan Khalifah al-Ma’mun dari Dinasti

23 23
Ensiklopedia Islam. Ibid.
24 24
Ensiklopedia Islam. Ibid.

xi
Abbasiyah,dan yang lainnya juga dibahas agar menjadi ibrah (pelajaran) bagi umat Islam
dimasa yang akan datang.

B.Sketsa Teori Dan Metodologi Sejarah


Berbicara tentang metodologi berarti berkaitan erat dengan masalah teori.Teori dalam
disiplin ilmu sejarah sering juga disebut kerangka referensi.Kerangka referensi kadang kala
juga dinamakan skema referensi atau presuposisi atau personal equation yang merupakan
suatu perangkat kaidah yang memandu sejarawan dalam menyelidiki masalah yang akan
diteliti dalam menyusun bahan-bahan yang telah diperolehnya dari analisis sumber dan juga
dalam mengevaluasi hasil penemuannya.25

Metodologi mengandung arti ilmu-ilmu atau cara yang digunakan untuk memperoleh
kebenaran.Adapun dalam penggunaan penelusuran dengan tata cara tertentu untuk
menemukan kebenaran ini tergantung dari realitas yang sedang dikaji.Jadi,metodologi adalah
ilmu yang tersusun dari cara-cara yang terstruktur untuk memperoleh ilmu.Metodologi
berasal dari bahasa Yunani “metodos” dan “logos”,kata metodos terdiri atas dua suku kata
yaitu “metha” yang berarti melalui atau melewati dan “hodos” yang berarti jalan atau
cara.Metode berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan dan logos artinya ilmu.

Dalam praktiknya,metodologi adalah prosedur ilmiah yang di dalamnya mencakup


pembentukan konsep,proposisi (ungkapan yang dapat dibuktikan kebenaran atau
kesalahannya),model,hipotesis,teori,dan termasuk metode itu sendiri.Jadi,metodologi adalah
pemahaman mengenai metode bukan metode itu sendiri.Metodologi menggali pengertian
bahwa dalam ilmu pengetahuan,dalam hubungannya dengan penelitian,yang memegang
peranan penting adalah filsafatnya,yang kemudian dijabarkan ke dalam cara-cara yang
praktis,sebagai metode.Metodologi adalah sebagai cara-cara yang mengatur prosedur
penelitian ilmiah pada umumnya,sekaligus pelaksanaannya terhadap masing-masing ilmu
secara khusus.

Jadi,metodologi adalah membahas aturan-aturan tertentu terkait dengan prosedur


intelektual dalam komunitas ilmiah termasuk di dalamnya pembentukan konsep-

25 25
Religius hingga strukturis.( Bandung:
Aditama,2009). Hlm. 141.

xii
konsep,membangun model-model,memformulasikan hipotesis-hipotesis,dan menguji teori-
teori. Dalam lingkup pengkajian sejarah metodologi dapat disebut dengan “Filsafat Sejarah
Formal” atau “Filsafat Sejarah Kritis”.Persoalan yang dibahas dalam filsafat sejarah kritis
adalah mencakup sejarah dan bentuk-bentuk pengetahuan yang lain,kebenaran dan fakta
dalam sejarah,objektivitas sejarah,eksplanasi dalam sejarah,masalah pemahaman
sejarah,masalah sebab-sebab dalam sejarah dan determinisme sejarah.

Kaitannya dengan ilmu sejarah,dengan sendirinya metode sejarah ialah “bagaimana


mengetahui sejarah” sedangkan metodologi ialah “mengetahui bagaimana mengetahui
sejarah”.Seorang sejarawan yang ingin mengetahui suatu sejarah tertentu,ia akan menempuh
secara sistematis prosedur penyelidikan dengan menggunakan teknik-teknik
tertentu,pengumpulan bahan-bahan sejarah baik dari arsip-arsip dan perpustakaan-
perpustakaan (didalam atau diluar negeri),wawancara dengan tokoh-tokoh tertentu untuk
menjaring informasi selengkap mungkin).Seorang sejarawan harus dilengkapi pula dengan
pengetahuan metodologis ataupun teoretis bahkan juga filsafat.26

Metodologi sebagai ilmu tentang metode tidak dapat dipelajari tanpa mengangkat
masalah kerangka teoretis dan konseptual karena pendekatan sebagai pokok metodologi
hanya dapat dioperasionalisasikan dengan bantuan seperangkat konsep dan teori yang akan
dipakai dalam membuat analisis itu.Hal ini dapat dilakukan dengan meminjam berbagai alat
analisis dari ilmu-ilmu sosial,seperti sosiologi,antropologi,politikologi,dan sebagainya.27

Sejarah dalam artian yang sesungguhnya akan memiliki arti penting sebagai pijakan
hidup bila dikaji melalui beberapa pendekatan.Dengan menggunakan teori dan
metodologi,seorang sejarawan akan menghasilkan jenis sejarah baru (cabang sejarah).Kita
tentunya mengenal sejarah sosial,sejarah ekonomi,sejarah kota,sejarah revolusi,dan lain
sebagainya.Inilah produk kreatif ketika teori dan metodologi dipergunakan dalam pengkajian
peristiwa sejarah.

Proses aktualisasi internal sebuah peristiwa sejarah di masa lampau dilakukan


melalaui beberapa pendekatan,dalam hal ini adalah pendekatan dalam teori dan
metodologinya.Ada beberapa jenis pendekatan yang digunakan oleh sejarawan dalam
melakukan rekontruksi sejarah di antaranya:

1.Positivisme
26 26
Helius Sjamsuddin. Metodologi Sejarah.
(Yogyakarta: Ombak,2007). Hlm. 14-15.
27 27
Saefur Rochmat. Op. Cit., Hlm. 55.

xiii
Positivisme diperkenalkan oleh Auguste Comte (1798-1857) dengan karya terkenalnya,Cours
de Philosophie Positive,yaitu”kursus tentang filsafat positif” (1830-1842).Positivisme
menyatakan ilmu alam sebagai satu-satunya sumber pengetahuan yang benar dan menolak
aktivitas yang berkenaan dengan metafisik.Tidak mengenal adanya spekulasi,semua
didasarkan pada data empiris.Positivisme merupakan empirisme,yang dalam segi-segi
tertentu sampai kepada kesimpulan logis ekstrim karena pengetahuan apa saja merupakan
pengetahuan empiris dalam satu atau lain bentuk,maka tidak ada spekulasi dapat menjadi
pengetahuan.

2.Hermeneutika
Hermeneutika adalah metode tafsir yang berasal dari Yunani dan berkembang pesat sebagai
metode interpretasi Bibel.Hermeneutika adalah sebuah metode interpretasi yang hidup dalam
tradisi Nasrani yang kemudian menumbuhkan tradisi barat sekuler-liberal setelah abad ke 16
dan 17.Dalam pengertian ini,hermeneutika lebih menyinggung soal metodenya.Perbedaan
antara penafsiran aktual (exegesis) dan aturan-aturan,metode dan teori yang mengaturnya
(hermeneutika) sudah sejak lama disadari ada baik dalam refleksi teologis maupun refleksi
non teologis.

3.Strukturalisme
Teori Strukturalisme termasuk teori Sosiologi Modern dan juga Post Modern,karena dalam
perkembangannya,teori ini terus dikembangkan dan menjadi teori Post
Strukturalisme.Strukturalisme memberikan perspektif baru dalam memandang fenomena
budaya.Teori ini adalah jenis pendekatan sosial dalam memahami setiap gejala sejarah.

Asumsi dasar dalam teori strukturalisme adalah ada anggapan bahwa upacara-upacara,sistem-
sistem kekerabatan dan perkawinan,pola tempat tinggal,pakaian dan sebagainya,secara
formal semuanya dapat dikatakan sebagai bahasa-bahasa (Lane;1970;13-14 Ahimsya;66).28

Bab III Penutup

28 28
(Lane; 1970; 13-14 Ahimsya; 66)

xiv
A.Kesimpulan
Sejarah Peradaban Islam adalah segala peristiwa yang dialami manusia pada masa
lalu sebagai manifestasi atau penjelmaan kegiatan muslim yang didasari ajaran Islam.Dengan
demikian,peristiwa-peristiwa yang dialami umat Islam sejak lahirnya agama Islam sampai
sekarang merupakan kajian Sejarah Peradaban Islam.Landasan Peradaban Islam adalah
kebudayaan Isla,terutama wujud idealnya,sehingga aspek-aspek yang dijangkau oleh
Peradaban Islam pun meliputi tujuh aspek kebudayaan.Ketujuh aspek tersebut ialah sistem
religi,sistem ilmu pengetahuan,organisasi kemasyarakatan,bahasa,kesenian,sistem mata
pencaharian,serta sistem teknologi dan peralatan.Sejarah dalam artian yang sesungguhnya
akan memiliki arti penting sebagai pijakan hidup bila dikaji melalui beberapa
pendekatan.Dengan menggunakan teori dan metodologi,seorang sejarawan akan
menghasilkan jenis sejarah baru.

B.Saran

Demikianlah pokok pembahasan makalah ini yang dapat kami paparkan,besar harapan
kami makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak.Karena keterbasan pengetahuan
dan referensi,penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena
itu,saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun
menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

xv
DAFTAR PUSTAKA

An-Nabhani Taqiyuddin. Peraturan Hidup dalam Islam. Bogor: Pustaka Thariqul Izzah.
1993.
An-Nahlawi Abdurrahman, Pendidikan Islam di Rumah,Sekolah,dan Masyarakat,
Encyclopedia Americana, jilid 14, U.S.A.: Grolier Educational,2002.
Gazalba Sidi, Pengantar Sejarah Sebagai Ilmu,Jakarta: Bhratara Karya Aksara, 1981.
Ibid., dan Siti Maryam, dkk. (ed). Sejarah Peradaban Islam Dari Masa Klasik Hingga
Jakarta:Gema Insani Press, 1995.
Modern, (YogyakartaJurusan SPI Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga dan
LESFI,2003).
Mubarok Jaih. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Bani Quraisy. 2004.
Poerwadarminta W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta:Balai Pustaka,1952.
Religius hingga strukturis.( Bandung: Aditama,2009).
Sjamsuddin Helius. Metodologi Sejarah. (Yogyakarta: Ombak,2007).
Soratno Siti Chamamah, Michael Vatikiotis, dkk. (ed.) Kraton Jogja: The History and
Cultural Heritage. (Jakarta: Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Indonesia
Marketing Association|IMA|, 2004).
Yatim Badri. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2003.
Yatim Badri.Sejarah Peradaban Islam (Dirasah Islamiyah II). (Jakarta:Manajemen
Grafindo Persada,1993);Koentjaraningrat. Kebudayaan, Mentalitas, dan
Pembangunan.(Jakarta:Gramedia, 1985).

xvi
xvii

Anda mungkin juga menyukai