PENDEKATAN TRANSDISIPLINER
INTEGRATIF DAN KOLABORATIF
DISUSUN OLEH :
Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat
kami harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan
terima kasih kepada pihak yang sudah menolong turut dan dalam
penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, kami
sampaikan banyak terima kasih.
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………..….0
B. Rumusan Masalah………………………………….………………………..…1
C. Tujuan Penulisan….………………..………………………………………..…1
BAB 2 PEMBAHASAN
A.. Pengertian Transdisipliner………………………………………………….2
B. Sasaran Penggunaan Pendekatan Transdisipliner…………..…..3
C. Contoh Penyelesaian Masalah Sosial Dengan Menggunakan
Metode Pendekatan Transdisipliner…………….……………………......4
D. Transdisipliner Dalam Pendidikan
Islam…………………………………………………………………………………….…6
BAB 3 PENUTUP
E. Penutup……………………………...........………………………………………8
BAB I PENDAHULUAN
0
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Transdisipliner
2
Yang mendefinisikan trandisipliner sebagai sebuah pendekatan
multi-perspektif. Jika interdisipliner mencoba mengintegrasikan
tema dalam beberapa matapelajaran. Kemudian multidisipliner
mengasumsikan adanya pembahasan suatu tema melalui sudut
pandang bidang keilmuwan masing-masing. Maka trandisipliner
melihat tema bukan hanya dari perspektif matapelajaran akan
tetapi juga dari persektif konteks dan kebutuhan peserta didik
berdasarkan bakat dan minatnya. Transdisipliner juga memiliki
makna sebagai suatu penelitian lintas disiplin untuk
menciptakan pendekatan yang utuh/menyeluruh/holitistik.
3
C. Contoh Penyelesaian Masalah Sosial Dengan Menggunakan
Metode Pendekatan Transdisipliner
1. Tawuran
2. Korupsi
4
pertumbuhan ekonomi negara. Sistem pendidikan ini
bertujuan agar menciptkan generasi penerus yang memiliki
wawasan yang luas tentang negaranya dan memiliki rasa
bangga telah berhasil membangun negara dengan cara yang
jujur. Kebiasaan bersikap tidak jujur yang sudah dilakukan
sejak kecil dapat membuat seseorang saat dewasa tidak bisa
membedakan hal yang benar dan salah dikarenakan telah
terbiasa bersikap tidak jujur sejak kecil. Hal kecil ini dapat
menjadikan seorang anak tumbuh menjadi orang yang
terbiasa tidak jujur mulai dari kalangan bermain hingga
masuk kedalam sebuah organisasi.
Soal hukum yang tidak bisa tegas menangani pelaku korupsi
hanyalah hilir yang menunjukkan bahwa kita gagal menjaga
penerus bangsa ini tumbuh menjadi pemimpin yang jujur.
5
D. Transdisipliner Dalam Pendidikan Islam
6
ِ َا َ ْكث َ َر َو ٰل ِك َن َونَ ِذيْرا َب ِشيْرا ِلِّلن
َ اس َك ۤافَة اِ َّل ا َ ْر
س ْل ٰن َك َو َما
اس ِ ََي ْعلَ ُم ْونَ َّل الن
Artinya:
Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan
kepada semua umat manusia sebagai pembawa berita gembira
dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui.
7
Bab III PENUTUP
E. Kesimpulan
8
Daftar Pustaka
Batmang. (2016). “PENDEKATAN TRANSDISIPLINER”,
https://media.neliti.com/media/publications/235729-
pendekatan-transdisipliner-suatu-alterna-ef3575de.pdf
Rahmah, A. (2019). “Pembahasan Masalah Sosial dengan Pendekatan
Post Disciplinary. Jurnal Teknologi Terpadu (JTT), 2(1)”,
https://nurulfikri.ac.id/research/post-disciplinary/
Kusuma, Candra. (2015). “Pendekatam Transdisipliner” (bagian
1), http://haicandra.blogspot.com/2015/06/pendekatan-
transdisipliner-bagian-1.html
Putra, Purniadi. (2019). “Transdisiplinaritas Dalam Pendidikan
Islam”,
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/analisis