Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENDEKATAN TRANSDISIPLINER
INTEGRATIF DAN KOLABORATIF

Makalah ini sebagai salah satu tugas pada


Mata kuliah : Wahdatul Ulum
Dosen: Jamiah Hariyati Siregar,S.Pd.M,Pd

DISUSUN OLEH :

1. AI SITI MARIAM (0702211008)


2. AULIA ALSAF SALSABILLA (0702211007)
3. FATHUR RAHMAN (0702212071)

PROGRAM STUDI S1 SISTEM INFORMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA (2021)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang sudah


melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami bisa
menyusun Tugas Wahdatul Ulum ini dengan baik serta tepat waktu.
Seperti yang sudah kita tahu “Pendekatan Transdisipliner
Integratif dan Kolaboratif” itu sangat berarti untuk anak bangsa.
Semuanya perlu dibahas pada makalah ini kenapa Pendekatan
Transdisipliner Integratif dan Kolaboratif itu sangat diperlukan serta
layak dijadikan bagaikan modul pelajaran.

Tugas ini kami buat untuk memberikan ringkasan dan pembahasan


tentang Pendekatan Transdisipliner Integratif dan Kolaboratif.
Mudah-mudahan makalah yang kami buat ini bisa menolong
menaikkan pengetahuan kita jadi lebih luas lagi. Kami menyadari
kalau masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini.

Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat
kami harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan
terima kasih kepada pihak yang sudah menolong turut dan dalam
penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, kami
sampaikan banyak terima kasih.
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………..….0
B. Rumusan Masalah………………………………….………………………..…1
C. Tujuan Penulisan….………………..………………………………………..…1
BAB 2 PEMBAHASAN
A.. Pengertian Transdisipliner………………………………………………….2
B. Sasaran Penggunaan Pendekatan Transdisipliner…………..…..3
C. Contoh Penyelesaian Masalah Sosial Dengan Menggunakan
Metode Pendekatan Transdisipliner…………….……………………......4
D. Transdisipliner Dalam Pendidikan
Islam…………………………………………………………………………………….…6

BAB 3 PENUTUP
E. Penutup……………………………...........………………………………………8
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan.


Proses pendidikan sejalan dengan tujuan pembangunan untuk
mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas. Hal ini
terwujud dengan proses pendidikan yang memproduksi sistem
nilai ke arah yang lebih baik, antara lain dalam pembentukan
kepribadian, membangun pengetauhan, serta pengembangan
keterampilan peserta didik.

Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan


masyarakat yang menyadari akan kebesaran Tuhan,
menghargai alam, mampu membangun inspirasi,
menyenangkan, memotivasi, mandiri serta memiliki
kecakapan yang mempuni sesuai bakat, minat dan
perkembangan fisik dan psikologisnya. Dalam mencapai
hal tersebut dibutuhkan penataan pendidikan yang baik
dan sistematis. Upaya peningkatan pendidikan
diharapkan mampu memberikan kemajuan bangsa
Indonesia terutama dalam meningkatkan harkat dan
martabat manusia Indonesia. Untuk mencapai
pembaharuan pendidikan tersebut, perlu dilakukan upaya
secara konsisten untuk mewujudkan dunia pendidikan
yang mampu menghadapi berbagai tantangan dalam
perubahan jaman yang terjadi.

0
B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi pengertian transdisipliner ?


2. Bagaimana transdisipliner dalam pendidikan islam ?
3. Bagaimana penyelesaian masalah sosial dengan
menggunakan metode pendekatan transdisipliner?

C. Tujuan Penulisan

1. Agar kami dan pembaca dapat memahami dan


mengetahui tentang pendekatan transdisipliner.
2. Untuk mengetahui pentingnya pelajarn pendekatan
transdisipliner dalam pendidikan islam.
3. Untuk menyelesaikan tugas makalah.

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Transdisipliner

1. Pengertian Transdisipliner Secara Umum

Transdisipliner adalah upaya mengembangkan sebuah teori atau


aksioma baru dengan membangun kaitan dengan keterhubungan
antara berbagai disiplin.
Pendekatan transdisipliner ialah pendekatan dalam pemecahan suatu
masalah dengan menggunakan tinjauan ilmu yang relatif dikuasai dan
relevan dengan masalah yang akan dipecahkan tetapi berada di luar
keahlian sebagai ahli pendidikan formal dari orang yang memecahkan
masalah tersebut ilmu yang berada diluar keahlian yang akan
digunakan oleh orang bisa satu atau lebih ilmu.

2. Pengertian Transdisipliner Menurut Para Ahli

- Pendekatan interdisipliner menurut G. Vaidenau

Transdisciplinarity merupakan keseimbangan kondisi pengaruh


yang lengkap antara semua disiplin ilmu yang relevan pada
tingkat kordinasi tertinggi. Koordinasi dalam pengertian ini
memerlukan upaya yang optimal dari kontak silang atau
komunikasi silang. Luas dan kualitas kerjasama keduanya
sangat maju sehingga disiplin baru dapat dibentuk secara
analitis.

- Pendekatan interdisipliner menurut Imam Mawardi

2
Yang mendefinisikan trandisipliner sebagai sebuah pendekatan
multi-perspektif. Jika interdisipliner mencoba mengintegrasikan
tema dalam beberapa matapelajaran. Kemudian multidisipliner
mengasumsikan adanya pembahasan suatu tema melalui sudut
pandang bidang keilmuwan masing-masing. Maka trandisipliner
melihat tema bukan hanya dari perspektif matapelajaran akan
tetapi juga dari persektif konteks dan kebutuhan peserta didik
berdasarkan bakat dan minatnya. Transdisipliner juga memiliki
makna sebagai suatu penelitian lintas disiplin untuk
menciptakan pendekatan yang utuh/menyeluruh/holitistik.

- Pendekatan interdispliner menurut McGregor

McGregor menjelaskan bahwa Pembelajaran transdisipliner


melibatkan peserta didik yang membagikan keterampilan dan
pengalaman khusus disiplin mereka (melalui pelatihan silang),
sehingga mereka dapat bersama-sama menghasilkan
pengetahuan baru dengan orang lain, menciptakan kerangka
kerja intelektual baru yang terintegrasi, tidak hanya untuk
menyatukan konsep-konsep disiplin ilmu.

B. Sasaran Penggunaan Pendekatan Transdisipliner

Penggunaan pendekatan transdisipliner dilakukan untuk


mencapai beberapa sasaran yaitu:
- Bagaimana menghadapi masalah masalah secara realistis
- Bagaimana memahami isu isu yang bersifat global
kompleks
- Bagaimana cara mendorong kita melakukan segala
kegiatan dengan disiplin
- Bagaimana cara menjalankan kerja sama dengan para ahli
di berbagai lingkungan

3
C. Contoh Penyelesaian Masalah Sosial Dengan Menggunakan
Metode Pendekatan Transdisipliner

1. Tawuran

Pola pikir posdisipliner lainnya adalah interdisipliner dimana


permasalahan tawuran disolusikan menggunakan lintas
disipliner yang serumpun untuk saling memberikan feedback
keilmuan masing-masing dan menghasilkan solusi
terintegrasi. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan
adalah sebagai solusi tawuran dari sudut pandang ini adalah
membuat kebijakan mengenai keterlibatan siswa dalam ospek
dan tawuran. Kebijakan ini dapat didasarkan atas keilmuan
psikologi pertumbuhan dimana siswa pada umur remaja
memang memiliki kecenderungan untuk mengeksplorasi sisi
di luar aturan. Dasar pemikiran ini dapat dijadikan dasar
untuk membuat kebijakan ospek dimana nilai-nilai yang
perlu diturunkan dari senior kepada junior adalah nilai
akademis dan kontribusi, bukan nilai permusuhan dan
senioritas. Cara penyampaian ospek yang notabene masuk
ranah keilmuan pendidikan dapat mengadopsi cara
komunikasi yang baik dengan dasar keilmuan psikologi
untuk memaksimalkan keberterimaan nilai-nilai baik melalui
kegiatan ospek, dan bukannya nilai-nilai senioritas yang
dapat menuju pada tawuran dalam jangka panjang.

2. Korupsi

Solusi menggunakan pendekatan transdisipliner untuk


mengurangi tindak korupsi bisa dimulai dengan sistem
pendidikan yang menghargai kejujuran, bakat anak, dan tidak
hanya satu sistem penilian mutlak saja. Pada jenjang
pendidikan yang lebih tinggi, siswa dapat diberikan wawasan
mengenai dampak korupsi mempengaruhi pesatnya

4
pertumbuhan ekonomi negara. Sistem pendidikan ini
bertujuan agar menciptkan generasi penerus yang memiliki
wawasan yang luas tentang negaranya dan memiliki rasa
bangga telah berhasil membangun negara dengan cara yang
jujur. Kebiasaan bersikap tidak jujur yang sudah dilakukan
sejak kecil dapat membuat seseorang saat dewasa tidak bisa
membedakan hal yang benar dan salah dikarenakan telah
terbiasa bersikap tidak jujur sejak kecil. Hal kecil ini dapat
menjadikan seorang anak tumbuh menjadi orang yang
terbiasa tidak jujur mulai dari kalangan bermain hingga
masuk kedalam sebuah organisasi.
Soal hukum yang tidak bisa tegas menangani pelaku korupsi
hanyalah hilir yang menunjukkan bahwa kita gagal menjaga
penerus bangsa ini tumbuh menjadi pemimpin yang jujur.

3. Pornografi Media Massa

Pornografi merupakan kejahatan internet yang tidak hanya


mengintai orang dewasa tapi juga anak-anak. Pornografi
adalah masalah yang memberi dampak negatif di sigala aspek
bidang ilmu (agama, sosiologi, psikologi, dan pendidikan ).
Hal yang dapat dilakukan hanya dengan membekali diri kita
dan anak-anak untuk dapat mengantisipasi pengaruh media
sosial seperti pornografi ini, hal ini menjelaskan bahwa
pornografi adalah hal yang sulit dan rumit untuk
dimusnahkan. Salah satu pendekatan yang bisa dicoba adalah
membekali para target pasar pornografi agar mampu menolak
konten negatif pornografi maupun mengantisipasi efek buruk
akibat pornografi tersebut.

5
D. Transdisipliner Dalam Pendidikan Islam

Banyak orang yang membedakan antara ilmu umum dan ilmu


agama. Padahal ilmu tersebut hanya alat untuk menjalani hidup
yang bermanfaat dan bermartabat. Seperti yang di katakan oleh
Hossein Nasr dalam Azra5, bahwa berbagai cabang ilmu atau
bentuk-bentuk pengetahuan dipandang dari perspektif Islam
pada akhirnya adalah satu, karena dalam Islam tidak dikenal
pemisahan yang esensial antara “ilmu agama dengan ilmu
umum/profan”.

Akhlak manusia semakin menurun dan kegiatan-kegiatan yang


dilakukan semakin jauh dengan nilai keagamaan. Terdapat
keterkaitan yang erat antara pendidikan islam dengan sumber
daya manusia (SDM). Dengan begitu untuk mengembangkan
SDM yang unggul harus tercipta generasi yang berakhlak dan
memiliki nilai spiritual yang baik sekaligus generasi yang
cerdas dan bijaksana.

Peningkatan kualitas SDM, menurut Azra dapat dilaksanakan


dalam kesesuaian dengan visi dan misi profetis Nabi, yakni
untuk mendidik manusia, memimpin mereka ke jalan Allah dan
mengajar mereka untuk menegakkan masyarakat yang adil,
sehat, harmonis, sejahtera secara material maupun spiritual. Hal
tersebut diisyaratkan dalam Q.S Saba [34]: 28.

6
ِ َ‫ا َ ْكث َ َر َو ٰل ِك َن َونَ ِذيْرا َب ِشيْرا ِلِّلن‬
َ ‫اس َك ۤافَة اِ َّل ا َ ْر‬
‫س ْل ٰن َك َو َما‬
‫اس‬ ِ َ‫َي ْعلَ ُم ْونَ َّل الن‬
Artinya:
Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan
kepada semua umat manusia sebagai pembawa berita gembira
dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui.

Pendidikan islam secara transdisipliner dalam rangka


mengembangkan SDM yang unggul dan berkarakter harus
menonjolkan pada bidang spiritual, disiplin keilmuan, berdasar
pada kaidah, dan tidak hanya memahami teori tetapi juga
mempraktekkannya secara langsung.

7
Bab III PENUTUP

E. Kesimpulan

Transdisipliner adalah upaya mengembangkan sebuah teori atau


aksioma baru dengan membangun kaitan dengan keterhubungan
antara berbagai disiplin.

Pendekatan transdisipliner ialah pendekatan dalam pemecahan


suatu masalah dengan menggunakan tinjauan ilmu yang relatif
dikuasai dan relevan dengan masalah yang akan dipecahkan
tetapi berada di luar keahlian sebagai ahli pendidikan formal
dari orang yang memecahkan masalah tersebut ilmu yang
berada diluar keahlian yang akan digunakan oleh orang bisa satu
atau lebih ilmu.

Penggunaan pendekatan transdisipliner dilakukan untuk


mencapai beberapa sasaran yaitu:
- Bagaimana menghadapi masalah masalah secara realistis
- Bagaimana memahami isu isu yang bersifat global
kompleks
- Bagaimana cara mendorong kita melakukan segala
kegiatan dengan disiplin
- Bagaimana cara menjalankan kerja sama dengan para ahli
di berbagai lingkungan

Contoh penyelesaian masalah sosial dengan menggunakan


metode pendekatan transdisipliner
- Tawuran
- Korupsi
- Pornografi media massa

8
Daftar Pustaka
Batmang. (2016). “PENDEKATAN TRANSDISIPLINER”,
https://media.neliti.com/media/publications/235729-
pendekatan-transdisipliner-suatu-alterna-ef3575de.pdf
Rahmah, A. (2019). “Pembahasan Masalah Sosial dengan Pendekatan
Post Disciplinary. Jurnal Teknologi Terpadu (JTT), 2(1)”,
https://nurulfikri.ac.id/research/post-disciplinary/
Kusuma, Candra. (2015). “Pendekatam Transdisipliner” (bagian
1), http://haicandra.blogspot.com/2015/06/pendekatan-
transdisipliner-bagian-1.html
Putra, Purniadi. (2019). “Transdisiplinaritas Dalam Pendidikan
Islam”,
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/analisis

Anda mungkin juga menyukai