Anda di halaman 1dari 11

RUANG LINGKUP ILMU AKHLAK

Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

AKHLAK TASAWUF

Dosen Pengampu : MUHAMMAD HIDAYAT, Lc. M.A

Oleh Kelompok I

MUHAMMAD ALFARIZI (02092115)

YUSDARLY (02092136)

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH

KABUPATEN BATUBARA

SUMATERA UTARA

TA.2021/202
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,
dan tidak lupa kita panjatkan puja dan puji syukur kita kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.

Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan berbagai bantuan referensi buku, jurnal dan sumber lainnya, sehingga dapat
mempelancar makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima
kasih kepada referensi-referensi yang telah membantu kami dalam pembuatan
makalah ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita, kami juga mengharapkan saran dan kritik,
khususnya dari rekan rekan sekalian. Kesempurnaan hanya milik ALLAH SWT.
Akhir kata, semoga segala daya dan upaya yang kami lakukan dapat bermanfaat,
amiin.

BATU BARA, APRIL 2022

Kelompok I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang…………………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………….. 1
C. Tujuan Makalah………………………………………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 2
A. Pengertian Akhlak………………………………………………………….. 2

B. Ruang Lingkup Ilmu Akhlak…………………………………………….. 3


C. Pola Umum Akhlak Dalam Islam………………………………………… 4
D. Sumber Akhlak Dalam Islam…………………………………………….. 6
E. Manfaat dan Tujuan Mempelajari Ilmu Akhlak………………………….. 6

BAB III PENUTUP............................................................................................. 7


A. Kesimpulan………………………………………………………………. 7
B. Saran………………………………………………………....................... 7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 8
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu akhlak atau akhlak yang mulia itu berguna dalam mengarahkan  dan
mewarnai berbagai aktivitas kehidupan manusia di segala bidang. Seseorang yang
memiliki ilmu pengetahuan dan tehnologi modern dan berakhlak mulia tentu saja akan
memanfaatkan ilmunya untuk kebaikan hidup manusia. Sebaliknya, orang
yang memiliki ilmu pengetahuan dan memiliki pangkat, harta, kekuasaan dan
sebagainya namun tidak disertai dengan akhlak yang mulia, maka dia akan
menyalahgunakan apa yang dimiliki nya dan menimbulkan bencana di muka bumi ini.
Apabila aktivitas akal manusia tidak dibimbing dengan akhlak yang mulia,
maka kehancuran dalam masyarakat tidak dapat dibendung lagi. Dengan mempelajari,
menghayati serta mengamalkan ilmu akhlak diharapkan manusia mampu untuk
mengendalikan diri,memperhatikan kepentingan orang lain, penuh tenggang rasa,
mampu memupuk rasapersatuan dan kesatuan dalam hidup bermasyarakat dan
bernegara.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari ilmu akhlak?
2. Bagaimana ruang lingkup ilmu akhlak?
3. Bagaimana Pola umum Akhlak dalam Islam?
4. Bagaimana Sumber Akhlak Dalam Islam?
5. Apa saja Manfaat dan Tujuan mempelajari ilmu akhlak?

C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui Serta Memahami pengertian ilmu akhlak.
2. Mengetahui Serta Memahami ruang lingkup ilmu akhlak.
3. Mengetahui Serta Memahami Pola umum Akhlak dalam Islam.
4. Mengetahui Serta Memahami Sumber Akhlak Dalam Islam.
5. Mengetahui Serta Memahami Manfaat dan Tujuan mempelajari ilmu akhlak.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak
Akhlak adalah bentuk jamak (plural) dari kata khuluk. Dalam Al-Quran kata
khuluk disebut di antaranya pada surah Al-Qalam ayat 4.

ٍ ُ‫ك لَ َع ٰلى ُخل‬


‫ق َع ِظي ٍْم‬ َ َّ‫َواِن‬

Dan Sesungguhnya kamu benar benar berbudi pekerti yang agung" (QS. Al-Qalam : 4)"

Sedangkan dalam hadits banyak disebutkan diantaranya :

ketika Siti Aisyah ditanya oleh para sahabat tentang akhlak &asulullah saw., ia
menjawab dengan singkat َ‫خلُقُهُ ْالقُرْ آن‬
ُ َ‫" َكان‬Akhlak Rasulullah saw. adalah Al-Qur’an".
(HR.Muslim)

‫ِإنَّ َما ب ُِع ْث ُ ُأل‬


ِ ‫ار َم اَأل ْخ‬
‫الق‬ ِ ‫ت تَ ِّم َم َم َك‬
“Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak manusia” (HR Al-
Baihaqi dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).

Dengan demikian merujuk kepada ayat diatas kata akhlak atau khul'un secara
kebahasan berarti budi pekerti, adat kebisaan, atau perangai muruah atau segala sesuatu
yang sudah menjadi tabiat

Beberapa ahli mengutarakan pendapatnya mengenai pengertian akhlak secara


terminologi. Diantaranya adalah Ibnu Maskawaih Menyebutkan bahwa akhlak yaitu
keadaan jiwa yang mendorong atau mengajak melakukan sesuatu perbuatan tanpa
melalui proses berpikir, dan pertimbangan terlebih dahulu. Akhlak menurut Prof. Dr.
Ahmad Amin yaitu suatu ilmu yang menjelaskan baik dan buruk, menerangkan yang
harus dilakukan, menyatakan tujuan yang harus dituju dan menunjukkan apa yang harus
di perbuat.  Didalam buku akhlak dalam berbagai dimensi, akhlak yaitu sifat-sifat yang
berurat berakar dalam diri manusia, serta berdasarkan dorongan dan pertimbangan sifat
tersebut,  dapat dikatakan bahwa perbuatan tersebut baik atau buruknya dalam
pandangan manusia.1

Perbuatan baik dan buruk bukan merupakan sesuatu yang mutlak ditetapkan oleh
Allah SWT. Melainkan manusia dapat memilih untuk melakukan salah satunya. Pada
dasarnya, akhlak sudah melekat dalam diri manusia secara fitriah. Hal ini dapat dilihat
dari kemampuan manusia untuk membedakan yang mana hal yang baik dan yang mana
hal yang tidak baik. Mana hal yang bermanfaat bagi manusia itu sendiri dan
lingkungannya, dan mana yang tidak bermanfaat.

Dorongan jiwa yang melahirkan perbuatan manusia pada dasarnya bersumber


dari kekuatan batin yang dimiliki oleh setiap manusia, yaitu :

1. Tabiat (pembawaan); yaitu suatu dorongan jiwa yang tidak dipengaruhi oleh
lingkungan manusia, tetapi disebabkan oleh naluri(gharizah) dan factor
warisan sifat-sifat dari orang tuanya atau nenek moyangnya.
2. Akal pikiran; yaitu dorongan jiwa yang dipengaruhi oleh lingkungan
manusia setelah melihat sesuatu, mendengarkanya, merasakan serta
merabanya. Alat kejiwan ini hanya dapat menilai sesuatu yang lahir (yang
nyata).
3. Hati nurani; yaitu dorongan jiwa yang hanya berpengaruh oleh alat kejiwaan
yang dapat menilai hal-hal yang sifatnya absrak (yang batin) karena
dorongan ini mendapatkan keterangan(ilham) dari allah swt.2

B. Ruang Lingkup Ilmu Akhlak

Ruang lingkup ilmu akhlak adalah mengkaji tentang perbuatan-perbuatan


manusia. Yaitu menggolongkan perbuatan-perbuatan tersebut kepada perbuatan yang
baik dan perbuatan yang dianggap buruk. Ilmu akhlak sebenarnya berisi pengenalan
terhadap tingkah laku manusia yang berkaitan dengan norma atau penilaian perbuatan
yang dilakukan oleh seseorang.

1 http://iingwelano.blogspot.co.id/2014/09/makalah-pengertian-akhlak-ruang-lingkup.html diakses
pada 2022-04-14 pukul 21:00 – 23:00
2 ibid
Dalam hubungan ini Ahmad Amin mengatakan sebagai berikut: Bahwa objek
ilmu akhlak adalah membahas perbuatan manusia yang selanjutnya perbuatan tersebut
ditentukan baik atau buruk. Dengan demikian terdapat akhlak yang bersifat perorangan
dan akhlak yang bersifat kolektif.3

Jadi yang dijadikan objek kajian Ilmu Akhlak di sini adalah perbuatan yang
memiliki ciri-ciri sebagaimana disebutkan di atas, yaitu perbuatan yang dilakukan atas
kehendak dan kemauan. Sebenarnya mendarah daging dan telah dilakukan secara terus-
menerus sehingga mentradisi dalam kehidupannya. Perbuatan atau tingkah laku yang
tidak memiliki ciri-ciri tersebut tidak dapat disebut sebagai perbuatan yang dijadikan
garapan Ilmu Akhlak, dan tidak pula termasuk ke dalam perbuatan akhlak.

C. Pola Umum Akhlak Dalam Islam

Akhlak Islam berbeda dengan etika pada umumnya yang dibedakan dari  sopan
santun antar sesama manusia dan berkaitan dengan tingkah laku lahiriah. Akhlak Islam
mencakup berbagai aspek, dimulai dari akhlak terhadap Allah hingga kepada sesama
makhluk.4

1. Akhlak Kepada Allah SWT

Yang dimaksud akhlak terhadap Allah adalah pengakuan dan kepasrahan kepada
Allah, yaitu mengakui bahwa Allah itu ada, mengerjakan segala yang diperintahkan-
Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, ikhlas dalam semua amal, berbaik sangka
terhadap semua ketetapan Allah, dan bertaubat serta beristighfar ketika berbuat salah.

2. Akhlak Terhadap Diri Sendiri

Yang dimaksud dengan akhlak terhadap diri sendiri adalah menjaga diri dari hal
yang tidak terpuji, baik secara lahiriah maupun batiniah. Contohnya adlah dengan tidak
menyakiti diri sendiri dan tidak berlarut dalam kesedihan.

3 http://jakhinjj.blogspot.co.id/2016/04/makalah-pengertian-ruang-lingkup-dan.html diakses pada


2022-04-14 pukul 21:00 – 23:00

4 Marzuki, Konsep Akhlak Islam, hal 178


3. Akhlak Terhadap Orang Tua

Akhlak kepada keluarga bisa dilakukan seperti berbakti kepada kedua orang tua,
bergaul dengan ma’ruf, memberi nafkah dengan sebaik mungkin saling  mendoakan,
dan bertutur kata dengan lemah lembut kepada semua anggota keluarga.

4. Akhlak Terhadap Tetangga

Membina tetangga sangat penting, sebab tetangga adalah sahabat yang paling
dekat. Bahkan dalam sabdanya Nabi saw. menjelaskan: “Tidak henti-hentinya Jibril
menyuruhku untuk berbuat baik pada tetangga, hingga aku merasa tetangga sudah
seperti ahli waris” (HR. al-Bukhari). Bertolak dari hal ini Nabi saw. memerinci hak
tetangga sebagai berikut: “mendapat pinjaman jika perlu, mendapat pertolongan kalau
minta, dikunjingi bila sakit, dibantu jika ada keperluan, jika jatuh miskin hendaknya
dibantu, mendapat ucapan selamat jika mendapat kemenangan, dihibur jika susah,
diantar jenazahnya jika meninggal dan tidak dibenarkan membangun rumah lebih tinggi
tanpa seizinnya, jangan susahkan dengan bau masakannya, jika membeli buah
hendaknya memberi atau jangan diperlihatkan jika tidak memberi” (HR. Abu Syaikh).5

5. Akhlak Dalam Kepemimpinan

Seorang pemimpin hendaknya memiliki akhlak yang baik. Diantaranya adalah


beriman dan bertaqwa, pintar dan berilmu pengetahuan, sabar, sopan, santun, jujur,
berani dan tekun. Dari bekal itulah pemimpin akan mampu memimpin dengan baik,
adil, arif dan bijaksana, mampu melindungi pengikutnya dan amanah.

6. Akhlak Terhadap Lingkungan

Yang dimaksud dengan lingkungan disini adalah segala sesuatu yang terdapat
disekitar kita, baik itu hewan, tumbuhan maupun benda mati yang dapat kita temui
dalam kehidupan sehari-hari. Kita perlu menjaga agar seluruh proses pertumbuhan alam
berjalan sesuai dengan fungsi ciptaan-Nya

5 Marzuki, Konsep Akhlak Islam, hal 179


D. Sumber Akhlak Dalam Islam

Dalam islam telah dijelaskan mengenai akhlak yang baik dan akhlak yang buruk.
Hal itu tercantum dalam Al-Quran dan juga hadits Nabi SAW. Yang pada akhirnya
kedua hal tersebut dijadikan sebagai sumber ilmu akhlak dalam islam. Namun
demikian, Islam tidak menafikan adanya standar lain selain al-Quran dan Sunnah untuk
menentukan baik dan buruk akhlak manusia.

Standar lain yang dapat dijadikan untuk menentukan baik dan buruk adalah akal
dan nurani manusia serta pandangan umum masyarakat. Dengan hati nuraninya,
manusia dapat menentukan ukuran baik dan buruk, sebab Allah memberikan potensi
dasar kepada manusia berupa tauhid.6

E.  Manfaat dan Tujuan Mempelajari Ilmu Akhlak


Tujuan mempelajari ilmu akhlak adalah untuk mengetahui hal dan perbuatan
yang baik dan buruk, serta dapat mengamalkan perbuatan baik tersebut dan membuang
perbuatan yang buruk dan untuk membersihkan kalbu dari berbagai macam kotoran
kalbu seperti hawa nafsu dan amarah sehingga kalbu menjadi bersih dan suci. Jika
tujuan ilmu akhlak tersebut tercapai, maka manusia akan memiliki kebersihan batin
yang pada gilirannya melahirkan perbuatan terpuji. Dengan perbuatan terpuji ini, akan
lahirlah keadaan masyarakat yang damai, sejahtera, harmoni lahir dan batin, yang
memungkinkan ia dapat beraktifitas guna mencapai kebahagiaan hidup didunia dan juga
di akhirat

6 Marzuki, Konsep Akhlak Islam, hal 176


BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Akhlak adalah keadaan jiwa yang mendorong melakukan suatu perbuatan secara
spontan tanpa pertimbangan dan proses berfikir terlebih dahulu dan tanpa ada unsur
paksaan. ilmu akhlak adalah suatu ilmu pengetahuan agama islam yang berguna untuk
memberikan petunjuk-petunjuk kepada manusia, bagaimana cara berbuat kebaikan dan
menghindarkan keburukan Akhlak pun memiliki kaitan erat dengan etika, moral,
kesusilaan dan kesopanan.

Pembahasan mengenai ruang lingkup ilmu akhlak adalah tentang perbuatan-


perbuatan manusia yang mendorong kepada baik atau buruknya. ilmu akhlak bukanlah
tingkah laku manusia melainkan perbuatan yang dilakukan atas kemauan manusia itu
sendiri yang selalu dilakukannya dan kemudian mendarah daging dalam diri  manusia
itu sendiri.

B. Saran

Mempelajari ilmu akhlak merupakan sesuatu yang sangat mudah. Dalam artian,
kita dapat memahami ruang lingkup, definisi dan juga sumber keilmuan tersebut. namun
hal yang harus dilakukan bukan hanya saja mempelajari ilmu akhlak tersebut,
melainkan untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini memiliki banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

http://iingwelano.blogspot.co.id/2014/09/makalah-pengertian-akhlak-ruang-lingkup.html diak
ses pada 2022-04-14 pukul 21:00 – 23:00

http://jakhinjj.blogspot.co.id/2016/04/makalah-pengertian-ruang-lingkup-dan.html diakses pada

2022-04-14 pukul 21:00 – 23:00

Dr. Marzuki, M.Ag_.  Buku PAI UNY - BAB 10. Konsep Akhlak Islam Akhlak, Etika,
Moral, Tasawuf dan Mahabbah

Anda mungkin juga menyukai