AKHLAK TASAWUF
Oleh Kelompok I
YUSDARLY (02092136)
KABUPATEN BATUBARA
SUMATERA UTARA
TA.2021/202
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,
dan tidak lupa kita panjatkan puja dan puji syukur kita kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan berbagai bantuan referensi buku, jurnal dan sumber lainnya, sehingga dapat
mempelancar makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima
kasih kepada referensi-referensi yang telah membantu kami dalam pembuatan
makalah ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita, kami juga mengharapkan saran dan kritik,
khususnya dari rekan rekan sekalian. Kesempurnaan hanya milik ALLAH SWT.
Akhir kata, semoga segala daya dan upaya yang kami lakukan dapat bermanfaat,
amiin.
Kelompok I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang…………………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………….. 1
C. Tujuan Makalah………………………………………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 2
A. Pengertian Akhlak………………………………………………………….. 2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu akhlak atau akhlak yang mulia itu berguna dalam mengarahkan dan
mewarnai berbagai aktivitas kehidupan manusia di segala bidang. Seseorang yang
memiliki ilmu pengetahuan dan tehnologi modern dan berakhlak mulia tentu saja akan
memanfaatkan ilmunya untuk kebaikan hidup manusia. Sebaliknya, orang
yang memiliki ilmu pengetahuan dan memiliki pangkat, harta, kekuasaan dan
sebagainya namun tidak disertai dengan akhlak yang mulia, maka dia akan
menyalahgunakan apa yang dimiliki nya dan menimbulkan bencana di muka bumi ini.
Apabila aktivitas akal manusia tidak dibimbing dengan akhlak yang mulia,
maka kehancuran dalam masyarakat tidak dapat dibendung lagi. Dengan mempelajari,
menghayati serta mengamalkan ilmu akhlak diharapkan manusia mampu untuk
mengendalikan diri,memperhatikan kepentingan orang lain, penuh tenggang rasa,
mampu memupuk rasapersatuan dan kesatuan dalam hidup bermasyarakat dan
bernegara.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari ilmu akhlak?
2. Bagaimana ruang lingkup ilmu akhlak?
3. Bagaimana Pola umum Akhlak dalam Islam?
4. Bagaimana Sumber Akhlak Dalam Islam?
5. Apa saja Manfaat dan Tujuan mempelajari ilmu akhlak?
C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui Serta Memahami pengertian ilmu akhlak.
2. Mengetahui Serta Memahami ruang lingkup ilmu akhlak.
3. Mengetahui Serta Memahami Pola umum Akhlak dalam Islam.
4. Mengetahui Serta Memahami Sumber Akhlak Dalam Islam.
5. Mengetahui Serta Memahami Manfaat dan Tujuan mempelajari ilmu akhlak.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak
Akhlak adalah bentuk jamak (plural) dari kata khuluk. Dalam Al-Quran kata
khuluk disebut di antaranya pada surah Al-Qalam ayat 4.
Dan Sesungguhnya kamu benar benar berbudi pekerti yang agung" (QS. Al-Qalam : 4)"
ketika Siti Aisyah ditanya oleh para sahabat tentang akhlak &asulullah saw., ia
menjawab dengan singkat َخلُقُهُ ْالقُرْ آن
ُ َ" َكانAkhlak Rasulullah saw. adalah Al-Qur’an".
(HR.Muslim)
Dengan demikian merujuk kepada ayat diatas kata akhlak atau khul'un secara
kebahasan berarti budi pekerti, adat kebisaan, atau perangai muruah atau segala sesuatu
yang sudah menjadi tabiat
Perbuatan baik dan buruk bukan merupakan sesuatu yang mutlak ditetapkan oleh
Allah SWT. Melainkan manusia dapat memilih untuk melakukan salah satunya. Pada
dasarnya, akhlak sudah melekat dalam diri manusia secara fitriah. Hal ini dapat dilihat
dari kemampuan manusia untuk membedakan yang mana hal yang baik dan yang mana
hal yang tidak baik. Mana hal yang bermanfaat bagi manusia itu sendiri dan
lingkungannya, dan mana yang tidak bermanfaat.
1. Tabiat (pembawaan); yaitu suatu dorongan jiwa yang tidak dipengaruhi oleh
lingkungan manusia, tetapi disebabkan oleh naluri(gharizah) dan factor
warisan sifat-sifat dari orang tuanya atau nenek moyangnya.
2. Akal pikiran; yaitu dorongan jiwa yang dipengaruhi oleh lingkungan
manusia setelah melihat sesuatu, mendengarkanya, merasakan serta
merabanya. Alat kejiwan ini hanya dapat menilai sesuatu yang lahir (yang
nyata).
3. Hati nurani; yaitu dorongan jiwa yang hanya berpengaruh oleh alat kejiwaan
yang dapat menilai hal-hal yang sifatnya absrak (yang batin) karena
dorongan ini mendapatkan keterangan(ilham) dari allah swt.2
1 http://iingwelano.blogspot.co.id/2014/09/makalah-pengertian-akhlak-ruang-lingkup.html diakses
pada 2022-04-14 pukul 21:00 – 23:00
2 ibid
Dalam hubungan ini Ahmad Amin mengatakan sebagai berikut: Bahwa objek
ilmu akhlak adalah membahas perbuatan manusia yang selanjutnya perbuatan tersebut
ditentukan baik atau buruk. Dengan demikian terdapat akhlak yang bersifat perorangan
dan akhlak yang bersifat kolektif.3
Jadi yang dijadikan objek kajian Ilmu Akhlak di sini adalah perbuatan yang
memiliki ciri-ciri sebagaimana disebutkan di atas, yaitu perbuatan yang dilakukan atas
kehendak dan kemauan. Sebenarnya mendarah daging dan telah dilakukan secara terus-
menerus sehingga mentradisi dalam kehidupannya. Perbuatan atau tingkah laku yang
tidak memiliki ciri-ciri tersebut tidak dapat disebut sebagai perbuatan yang dijadikan
garapan Ilmu Akhlak, dan tidak pula termasuk ke dalam perbuatan akhlak.
Akhlak Islam berbeda dengan etika pada umumnya yang dibedakan dari sopan
santun antar sesama manusia dan berkaitan dengan tingkah laku lahiriah. Akhlak Islam
mencakup berbagai aspek, dimulai dari akhlak terhadap Allah hingga kepada sesama
makhluk.4
Yang dimaksud akhlak terhadap Allah adalah pengakuan dan kepasrahan kepada
Allah, yaitu mengakui bahwa Allah itu ada, mengerjakan segala yang diperintahkan-
Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, ikhlas dalam semua amal, berbaik sangka
terhadap semua ketetapan Allah, dan bertaubat serta beristighfar ketika berbuat salah.
Yang dimaksud dengan akhlak terhadap diri sendiri adalah menjaga diri dari hal
yang tidak terpuji, baik secara lahiriah maupun batiniah. Contohnya adlah dengan tidak
menyakiti diri sendiri dan tidak berlarut dalam kesedihan.
Akhlak kepada keluarga bisa dilakukan seperti berbakti kepada kedua orang tua,
bergaul dengan ma’ruf, memberi nafkah dengan sebaik mungkin saling mendoakan,
dan bertutur kata dengan lemah lembut kepada semua anggota keluarga.
Membina tetangga sangat penting, sebab tetangga adalah sahabat yang paling
dekat. Bahkan dalam sabdanya Nabi saw. menjelaskan: “Tidak henti-hentinya Jibril
menyuruhku untuk berbuat baik pada tetangga, hingga aku merasa tetangga sudah
seperti ahli waris” (HR. al-Bukhari). Bertolak dari hal ini Nabi saw. memerinci hak
tetangga sebagai berikut: “mendapat pinjaman jika perlu, mendapat pertolongan kalau
minta, dikunjingi bila sakit, dibantu jika ada keperluan, jika jatuh miskin hendaknya
dibantu, mendapat ucapan selamat jika mendapat kemenangan, dihibur jika susah,
diantar jenazahnya jika meninggal dan tidak dibenarkan membangun rumah lebih tinggi
tanpa seizinnya, jangan susahkan dengan bau masakannya, jika membeli buah
hendaknya memberi atau jangan diperlihatkan jika tidak memberi” (HR. Abu Syaikh).5
Yang dimaksud dengan lingkungan disini adalah segala sesuatu yang terdapat
disekitar kita, baik itu hewan, tumbuhan maupun benda mati yang dapat kita temui
dalam kehidupan sehari-hari. Kita perlu menjaga agar seluruh proses pertumbuhan alam
berjalan sesuai dengan fungsi ciptaan-Nya
Dalam islam telah dijelaskan mengenai akhlak yang baik dan akhlak yang buruk.
Hal itu tercantum dalam Al-Quran dan juga hadits Nabi SAW. Yang pada akhirnya
kedua hal tersebut dijadikan sebagai sumber ilmu akhlak dalam islam. Namun
demikian, Islam tidak menafikan adanya standar lain selain al-Quran dan Sunnah untuk
menentukan baik dan buruk akhlak manusia.
Standar lain yang dapat dijadikan untuk menentukan baik dan buruk adalah akal
dan nurani manusia serta pandangan umum masyarakat. Dengan hati nuraninya,
manusia dapat menentukan ukuran baik dan buruk, sebab Allah memberikan potensi
dasar kepada manusia berupa tauhid.6
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Akhlak adalah keadaan jiwa yang mendorong melakukan suatu perbuatan secara
spontan tanpa pertimbangan dan proses berfikir terlebih dahulu dan tanpa ada unsur
paksaan. ilmu akhlak adalah suatu ilmu pengetahuan agama islam yang berguna untuk
memberikan petunjuk-petunjuk kepada manusia, bagaimana cara berbuat kebaikan dan
menghindarkan keburukan Akhlak pun memiliki kaitan erat dengan etika, moral,
kesusilaan dan kesopanan.
B. Saran
Mempelajari ilmu akhlak merupakan sesuatu yang sangat mudah. Dalam artian,
kita dapat memahami ruang lingkup, definisi dan juga sumber keilmuan tersebut. namun
hal yang harus dilakukan bukan hanya saja mempelajari ilmu akhlak tersebut,
melainkan untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini memiliki banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://iingwelano.blogspot.co.id/2014/09/makalah-pengertian-akhlak-ruang-lingkup.html diak
ses pada 2022-04-14 pukul 21:00 – 23:00
Dr. Marzuki, M.Ag_. Buku PAI UNY - BAB 10. Konsep Akhlak Islam Akhlak, Etika,
Moral, Tasawuf dan Mahabbah