Anda di halaman 1dari 16

Nama kelompok :

1. Aldiansyah (1800010103)
2. Amin syamsudin
3. Aziz
4. Padilah
A. Manusia lebih mulia daripada
malaikat
Manusia jika beriman dan taat kepada Allah SWT
akan lebih mulia dari malaikat. Ada beberapa alasan
yang mendukung pernyatan tersebut:
1. Allah SWT memerintahkan kepada malaikat
untuk bersujud(hormat) kepada Adam as.
2. Malaikat tidak bisa menjawab pertanyaan Allah
tentang Al-Asma’(nama-nama ilmu pengetahuan),
sedangkan Adam mampu, karena memang diberi
ilmu oleh Allah SWT.
3. Kepatuhan malaikat kepada Allah SWT karena
sudah tabiatnya, sebab malaikat tidak
memiliki hawa nafsu; sedangkan kepatuhan
manusia pada Allah SWT melalui perjuangan
yang berat melawan hawa nafsu dan godaan
setan.
4. Manusia diberi tugas oleh Allah untuk menjadi
Khalifah dimuka bumi.
B. Hikmah beriman kepada malaikat

1. Lebih mengenal kebesaran dan kekuasaan Allah


SWT yang menciptakan dan menugaskan para
malaikat tersebut.
2. Lebih bersyukur kepada Allah SWT atas
perhatian dan perlindungan-Nya terhadap hamba-
hamba-Nya dengan menugaskan para malaikat
untuk menjaga, membantu dan mendoakan
hamba-hamba-Nya.
3. Berusaha berhubungan dengan para malaikat
dengan jalan menyucikan jiwa, membersihkan
hati dan meningkatkan ibadah kepada Allah
SWT, sehingga seseorang akan sangat beruntung
jika termasuk golongan yang didoakan para
malaikat, sebab doa malaikat tidak pernah
ditolak oleh Allah.
4. Berusaha selalu berbuat kebaikan dan menjauhi
segala kemaksiatan serta mengingat Allah SWT,
sebab para malaikat selalu mengawasi dan
mencatat amal perbuatan manusia.
C. Jin, Iblis dan Setan
1. Pengertian Jin, Iblis dan Setan
Secara etimologis kata Al-jin berasal dari kata janna
artinya bersembunyi. Dinamai Al-jin karena tersembunyi
dari pandangan manusia. Kata lain yang berasal dari kata
janna adalah junnah artinya perisai, dinamai demikian
karena menyembunyikan kepala prajurit yang memakainya;
jannah artinya surga atau taman, dinamai demikian karena
taman tersembunyi oleh pohon-pohon yang rindang, janin
artinya jabang bayi, dinamai demikian karena tersembunyi
didalam perut ibu.
Kata iblis menurut sebagian ahli bahasa
berasal dari ablasa artinya putus asa. Dinamai
iblis karena dia putus asa dari rahmat allah atau
kasih sayang Allah SWT (Sayid Sabiq, 1986, hlm.
219).
Kata setan berasal dari kata syatana artinya
menjauh. Dinamai demikian karena jauhnya dia
dari kebenaran. (Shabuni, 1977, hlm. 17).
Ringkasnya adalah jin makhluk ghaib yang diciptakan
oleh Allah SWT dari api dan diperintahkan untuk mukallaf
seperti manusia, diantara mereka ada yang patuh dan ada
yang durhaka. Yang durhaka pertama kali ketika Allah
memerintahkan bangsa jin dan malaikat untuk sujud
kepada nabi Adam salah satu dari mereka menentang dan
yang menentang itulah disebut iblis. Iblis itulah nenek
moyang seluruh setan(anak cucu dari iblis), yang selalu
durhaka kepada Allah SWT dan bertekad untuk menggoda
umat manusia agar mengikuti langkah mereka.
2. Hizbu as-Syaitan
Hizbu artinya golongan,partai. Jadi hizbu as-
syaitan adalah golongan atau partai setan. Maksudnya
orang-orang yang secara sadar atau tidak menjadi
pengikut setan. Ciri utama hizbu as-syaitan yaitu
mereka yang dikuasi oleh setan dan mereka lupa
dengan Allah SWT.
a. Tadhil
Langkah-langkah yang ditempuh setan( khutuwatu assyaitan )dalam
menyesatkan umat manusia, terdapat ada delapan cara yaitu :
1. Waswasah(bisikan)
setan membisikan keraguan, kebimbangan dan keinginan
untuk melakukan kejahatan kedalam hati manusia.
2. Nisyan(lupa)
setan selalu berusaha membuat manusia lupa dengan Allah
SWT dalam segala hal yang berkaitan dengan perintah dan
larangan-Nya.
3. Tamani(angan -angan)
setan berusaha memperdayakan pikiran manusia dengan
khayalan yang mustahil terjadi dengan angan -angan kosong.
4. Tazyin (memandang baik perbuatan maksiat)

Setan berusaha dengan segala macam cara menutupi keadaan


yang sebenarnya sehingga yang batil nampak terpuji dan terlihat
baik dimata manusia.

5. Wa’dun (janji palsu)

Setan berusaha membujuk umat manusia supaya mau mengikuti


dengan memberikan janji-janji yang menggiurkan yaitu keuntungan
yang diperoleh jika menuruti ajakannya.

6. Kaidun (tipu daya)

setan berusaha dengan segala macam tipu daya untuk


menyesatkan umat manusia.
7. Shaddun (hambatan)

setan berusaha untuk menghalang-halangi umat


manusia dalam menjalankan perintah Allah SWT dengan
menggunakan segala macam hambatan.

8. Adawah (permusuhan)

setan berusaha menimbulkan permusuhan dan rasa


saling membenci diantara sesama manusia, karena dengan
permusuhan itu manusia akan lupa diri dan melakukan hal-
hal yang dilarang Allah SWT.
b. Takhwif
setan selalu menyesatkan manusia dengan langkah menakut-
nakuti manusia dalam menyatakan kebenaran, menegakkan hukum
Allah, amar ma’ruf nahi munkar karena khawatir dengan segala
resiko dan konsekuensinya. Misalnya risiko jatuh miskin, kehilangan
jabatan, masuk penjara dan lain sebagainya.
Tadhil dan Takhwif tidak hanya dilakukan oleh bangsa setan,
tetapi juga oleh manusia para pengikutnya setan (syayathinul insi),
bahkan syayatinul insi lebih berbahaya dari setan yang sebenarnya,
karena tidak seperti setan yang mana manusia memiliki sarana dan
prasana untuk mewujudkan keinginan-keinginan jahat setan secara
nyata.
3. Usaha-usaha Melawan Setan
Ada beberapa usaha yang bisa dilakukan untuk melawan setan
antara lain:

1. Masuk islam secara kaffah (utuh) dan menjauhi semua langkah


setan.

2. Selalu menyadari bahwa setan adalah musuh utama dan


memperlakukannya sebagai musuh manusia.
4. Ajaran Rosulullah saw dalam melawan setan
1. Membaca al-isti’azab (H. Muttafaqun ‘ allaihi)

2. Membaca al-ma’uzatain (QS. al-Falaq dan QS. an-Nas) (Hadits


Riwayat Nasa’i)

3. Membaca ayat kursi (QS. al-Baqarah: 255) (HR. Muslim)

4. Membaca surat al-Baqarah lengkap (HR. Muslim)

5. Membaca dzikir 100 kali sehari (H. Muttafaqun ‘ allaihi)

6. Mengingat Allah SWT (HR. Tirmidzi)

7. Berwudhu tatkala merasa marah (HR. Abu Dawud)


“Barang siapa yang mempersulit orang lain, maka
Allah akan mempersulitnya pada hari kiamat”

(HR Bukhori No. 7152)

Anda mungkin juga menyukai