Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nathanael Steven

NIM : 2208050

Kelas : 1E

Matkul : Landasan Pendidikan

Antropologi Sosiologi Pendidikan

Pendidikan memiliki fungsi dalam konservasi serta inovasi kebudayaan, maka dengan itu diperlukanlah
sebuah rangkaian perencanaan yg sistematis dalam upaya pengembangan pendidikan yg selaras dengan
kebudayaan. Peran pendidikan berlandaskan budaya fokus pada beberapa upaya esential, yaitu : (1)
Melakukan langkah konservasi dan pengembangan nilai budaya bangsa. (2) Melakukan pengembangan
pranata sosial agar dapat menunjang pembangunan sosial, lalu (3) memantik gairah masyarakat supaya
dapat mengembangkan inovasi dan kreativitas melalui prosesn pendidikan lalu tanpa meninggalkan rasa
jati diri bangsa.

Istilah “ kebudayaan “ bisa dikatakan memiliki artian yg luas, sehingga membuat beragamnya penafsiran
tentang kebudayaan ini sendiri. Taylor (1871) berpendapat bahwa kebudayaan adalah hal kompleks juga
komperhensif yg mencakup keyakinan, pengetahuan, moral, hukum, nilai, kesenian, dan kebiasaan yg
dilakukan manusia. Koentjaraningrat (1991) berpendapat bahwa kebudayaan didefinisikan sebagai
seluruh sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia di sebuah rangka kehidupan manusia yg
dimiliki oleh manusia dengan belajar. Masih banyak penjelasan lain tentang kebudayaan, maka tidak
heran jika kebudayaan dicap sebagai sistem yg luas, besar, dan menjadi penentuan semua aspek
kehidupan manusia. Jika dalam arti yg luas, budaya mempunyai makna sebagai nilai, simbol, dan adat.
Sedangkan dalam artian yg sempit, budaya itu adalah sesuatu hal yg mempunyai muatan spiritual serta
intelektual, sehingga kebudayaan dinilai sebagai sesuatu yg mulia dan adiluhung.

Budaya adalah sebuah cara hidup manusia yang berdasar pada nilai – nilai dan norma yg bersifat
mengikat, dan terus mengalami perkembangan pada suatu kelompok masyarakat, yg nantinya nilai –
nilai tersebut diwariskan pada generasi selanjutnya. Budaya itu merangkum bahwa banyak unsur –
unsur yang mengandung kompleksitas dan dibangun berdasarkan pada orientasi nilai kehidupan
manusia itu sendiri. Unsur kebudayaan serta orientasi tersebut menjadi dasar terbangunnya tata
kehidupan dalam multiaspek, multiaspek itu baik dalam aspek politik, sosial, ekonomi, hukum, agama,
dan lainnya .

Sebagai sesuatu yg kompleks yaitu budaya, budaya itu mencakup banyak hal / nilai yg memiliki sifat
multiinterpretasi, artinya nilai budaya itu dapat ditafsirkan secara subjektif yg disebabkan oleh adanya
perbedaan pemahaman. Hal tersebutlah yg menjadi dasar terbangunnya pemahaman dan kesadaran
terhadap perbedaan dan keragaman budaya. Maka dari itulah diperlukan pemahaman budaya yg
komperhensif dalam setiap individu, dan juga mengurangi adanya gesekan yg ditimbulkan akibat adanya
perbedaan.
Memahami gagasan budaya perlu diawali dari konsep historis. Konsep historis didasarkan pada
perkembangan kehidupan abad ke – 18 sampai awal abad ke – 19. Dapat dipahami bahwa bangsa Eropa
menilai budaya yaitu sebagai kemajuan, karena pada dasarnya budaya itu selalu mengalami yang
namanya perkembangan, yaitu yg seperti kita lihat dari kemajuan teknologi sekarang. Oleh karena itu,
eropa melihat dan menilai bahwa itu adalah sebagai penilaian untuk maju atau tidaknya suatu budaya.
Anggapan tersebut menimbulkan tindakan marginalisasi kepada budaya lain. Juga menimbulkan
tindakan yg tidak diharapkan seperti kekerasan dan rasisme. Pandangan ini memahami baik buruknya
budaya lain adalah dengan digunakannya 1 perspektif yaitu berdasarkan pada cara pandang
kebudayaan. Apapun yg berbeda dengan budaya mereka, maka dianggap sebagai sesuatu yg buruk. Lalu
diperburuk dengan lahirnya / munculnya cara pandang dimana mengenai kebudayaan di era modern yg
menggangap bahwa kebudayaan hanyalah hal yg sifatnya teknologis. Maka dari itu sedikit masyarakat
modern yg memahami bahwa masyarakat yg menjunjung tinggi nilai – nilai luhur, dianggap / dicap
sebagai masyarakat primitif / tradisional dan dipandang sebagai masyarakat yg tidak maju dalam hal
kebudayaan.

Cara pandang tersebut tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun, sebab kemajuan kebudayaan itu
tidak hanya dalam pandangan kemajuan yg bersifat teknologis (digital) saja, tetapi juga pada nilai
kebijaksanaan dan kearifan masyarakat yg sudah dibangun berdasar pada nilai dan norma juga filsafat yg
diyakininya.

Kebudayaan dipahami sebagai sistem pengetahuan yg terdapat di pikiran manusia. Maka dari itu,
pemahaman kebudayaan memilki sifat yg abstrak, artinya bahwa kebudayaan tidak hanya dipandang
pada wujud kebudayaan yg konkret, namun juga pada hal bersifat abstrak yg ada pada pikiran manusia
dalam bentuk ide / gagasan, nilai, norma, dan lain – lainnya. Terdapat unsur – unsur kebudayaan yaitu
sebagai berikut :

1. Sistem Mata Pencaharian


Tiap individu / kelompok pastinya memiliki suatu mata pencaharian yg berguna sebagai
pemenuhan kebutuhan hidup sehari – hari seperti makan, tempat tinggal, dan lain – lain. Bakker
(2019) mengungkapkan bahwa cakupan aspek ekonomi manusia digolongkan ke 3 sektor. Yg
pertama yaitu sektor primer. Adalah sektor yg berupaya mendapatkan bahan – bahan mental
dari alam baik darat, laut, maupun udara. Kedua yaitu sektor sekunder, adalah sektor yg
berhubungan dengan pengolahan bahan mental dari hasil sektor primer. Dan yg terakhir adalah
sektor tersier, adalah sektor yg mencakup terhadap pelayanan pada masyarakat.
2. Sistem Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan berkembang seiring berjalannya perkembangan manusia. Ilmu pengetahuan
adalah gagasan yg berkembang dari pengetahuan sehingga muncul lah hal baru. Ilmu
pengetahuan telah memberikan dampak serta manfaat untuk kehidupan manusia
3. Unsur Teknologi dan Peralatan Hidup
Hasil buah pikir manusia sebagai bagan dari puncak kebudayaan yg bersumber pada
pengetahuan alam, sehingga hasilnya dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia, merupakan
unsur teknologi dalam konteks kebudayaan. Penerapan dari hukum alam dapat menghasilkan
gagasan teknologi, akan tetapi hal tersebut tidak akan tercapai apabila motivasi diri untuk men
ghasilkan creative vision tidak ada. Vision bermakna bahwa sikap rohani untuk merealisasikan
kemanusiaan yg semakin mulia dan dirasakan oleh semua orang. Adanya creative vision
memberikan keseimbangan antara perkembangan teknologi dan kelestarian alam.
4. Unsur Bahasa
Dalam budaya, bahasa sudah menjadi unsur utama dalam sebuah budaya. Koentjaraningrat
(1985) mengungkapkan bahwa bahasa adalah lambang bagi manusia, baik bentuknya berupa
bahasa lisan ataupun tulisan untuk melakukan prosesnya berkomunikasi.
5. Sistem Kepercayaan dan Religi
Sistem religi adalah bentuk kepercayaan kepada adanya suatu kekuatan gaib / supranatural yg
dianggap tinggi daripada manusia. Religi menjadi inti dengan memberikannya keyakinan,
penyadaran, dan perubahan pola pikir bahwa hal itu memiliki pengaruh besar terhadap
kehidupan manusia
6. Sistem Organisasi Sosial
Organisasi sosial adalah unsur yg terbentuk dari kesamaan tujuan dari setiap individu dan lalu
membentuk sebuah sistem kehidupan bersama. Sistem organisasi dibagi menjadi 2, yaitu :
 Rumah Tangga dan Keluarga Inti
 Kelompok Kekerabatan
7. Sistem Kesenian
Sudah pasti dengan adanya kata budaya, pasti berhubungan dengan kesenian. Secara umum,
kesenian berkaitan dengan benda – benda atau artefak yg memuat unsur seni. Dalam perspektif
berbeda, Alfan (2013) memiliki pendapat bahwa kesenian itu adalah buah pikir manusia yg
didalamnya itu terkandung sejumlah nilai – nilai yg disampaikan melalui kegiatan pertunjukan.

Anda mungkin juga menyukai