NIM : 2208050
Kelas : 1E
Pendidikan memiliki fungsi dalam konservasi serta inovasi kebudayaan, maka dengan itu diperlukanlah
sebuah rangkaian perencanaan yg sistematis dalam upaya pengembangan pendidikan yg selaras dengan
kebudayaan. Peran pendidikan berlandaskan budaya fokus pada beberapa upaya esential, yaitu : (1)
Melakukan langkah konservasi dan pengembangan nilai budaya bangsa. (2) Melakukan pengembangan
pranata sosial agar dapat menunjang pembangunan sosial, lalu (3) memantik gairah masyarakat supaya
dapat mengembangkan inovasi dan kreativitas melalui prosesn pendidikan lalu tanpa meninggalkan rasa
jati diri bangsa.
Istilah “ kebudayaan “ bisa dikatakan memiliki artian yg luas, sehingga membuat beragamnya penafsiran
tentang kebudayaan ini sendiri. Taylor (1871) berpendapat bahwa kebudayaan adalah hal kompleks juga
komperhensif yg mencakup keyakinan, pengetahuan, moral, hukum, nilai, kesenian, dan kebiasaan yg
dilakukan manusia. Koentjaraningrat (1991) berpendapat bahwa kebudayaan didefinisikan sebagai
seluruh sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia di sebuah rangka kehidupan manusia yg
dimiliki oleh manusia dengan belajar. Masih banyak penjelasan lain tentang kebudayaan, maka tidak
heran jika kebudayaan dicap sebagai sistem yg luas, besar, dan menjadi penentuan semua aspek
kehidupan manusia. Jika dalam arti yg luas, budaya mempunyai makna sebagai nilai, simbol, dan adat.
Sedangkan dalam artian yg sempit, budaya itu adalah sesuatu hal yg mempunyai muatan spiritual serta
intelektual, sehingga kebudayaan dinilai sebagai sesuatu yg mulia dan adiluhung.
Budaya adalah sebuah cara hidup manusia yang berdasar pada nilai – nilai dan norma yg bersifat
mengikat, dan terus mengalami perkembangan pada suatu kelompok masyarakat, yg nantinya nilai –
nilai tersebut diwariskan pada generasi selanjutnya. Budaya itu merangkum bahwa banyak unsur –
unsur yang mengandung kompleksitas dan dibangun berdasarkan pada orientasi nilai kehidupan
manusia itu sendiri. Unsur kebudayaan serta orientasi tersebut menjadi dasar terbangunnya tata
kehidupan dalam multiaspek, multiaspek itu baik dalam aspek politik, sosial, ekonomi, hukum, agama,
dan lainnya .
Sebagai sesuatu yg kompleks yaitu budaya, budaya itu mencakup banyak hal / nilai yg memiliki sifat
multiinterpretasi, artinya nilai budaya itu dapat ditafsirkan secara subjektif yg disebabkan oleh adanya
perbedaan pemahaman. Hal tersebutlah yg menjadi dasar terbangunnya pemahaman dan kesadaran
terhadap perbedaan dan keragaman budaya. Maka dari itulah diperlukan pemahaman budaya yg
komperhensif dalam setiap individu, dan juga mengurangi adanya gesekan yg ditimbulkan akibat adanya
perbedaan.
Memahami gagasan budaya perlu diawali dari konsep historis. Konsep historis didasarkan pada
perkembangan kehidupan abad ke – 18 sampai awal abad ke – 19. Dapat dipahami bahwa bangsa Eropa
menilai budaya yaitu sebagai kemajuan, karena pada dasarnya budaya itu selalu mengalami yang
namanya perkembangan, yaitu yg seperti kita lihat dari kemajuan teknologi sekarang. Oleh karena itu,
eropa melihat dan menilai bahwa itu adalah sebagai penilaian untuk maju atau tidaknya suatu budaya.
Anggapan tersebut menimbulkan tindakan marginalisasi kepada budaya lain. Juga menimbulkan
tindakan yg tidak diharapkan seperti kekerasan dan rasisme. Pandangan ini memahami baik buruknya
budaya lain adalah dengan digunakannya 1 perspektif yaitu berdasarkan pada cara pandang
kebudayaan. Apapun yg berbeda dengan budaya mereka, maka dianggap sebagai sesuatu yg buruk. Lalu
diperburuk dengan lahirnya / munculnya cara pandang dimana mengenai kebudayaan di era modern yg
menggangap bahwa kebudayaan hanyalah hal yg sifatnya teknologis. Maka dari itu sedikit masyarakat
modern yg memahami bahwa masyarakat yg menjunjung tinggi nilai – nilai luhur, dianggap / dicap
sebagai masyarakat primitif / tradisional dan dipandang sebagai masyarakat yg tidak maju dalam hal
kebudayaan.
Cara pandang tersebut tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun, sebab kemajuan kebudayaan itu
tidak hanya dalam pandangan kemajuan yg bersifat teknologis (digital) saja, tetapi juga pada nilai
kebijaksanaan dan kearifan masyarakat yg sudah dibangun berdasar pada nilai dan norma juga filsafat yg
diyakininya.
Kebudayaan dipahami sebagai sistem pengetahuan yg terdapat di pikiran manusia. Maka dari itu,
pemahaman kebudayaan memilki sifat yg abstrak, artinya bahwa kebudayaan tidak hanya dipandang
pada wujud kebudayaan yg konkret, namun juga pada hal bersifat abstrak yg ada pada pikiran manusia
dalam bentuk ide / gagasan, nilai, norma, dan lain – lainnya. Terdapat unsur – unsur kebudayaan yaitu
sebagai berikut :