(Makalah ini disusun sebagai bahan diskusi mata kuliah Filsafat dan Ilmu
Pendidikan Semester 3 Kelas C)
Disusun oleh:
Kelompok 8
Kelompok : 8 (Delapan)
Judul Materi : Fondasi-Fondasi Pendidikan
No Materi Ketersediaan Ketidak tersediaan
Materi Materi
1. Cover √
2. Lembar Verifikasi √
3. Abstrak √
4. Kata Pengantar √
5. Daftar Isi √
6. Bab I : Pendahuluan √
7. a. Latar Belakang Masalah √
8. b. Identifikasi Masalah √
9. c. Pembatasan Masalah √
10. d. Perumusan Masalah √
11. e. Tujuan Penulisan √
Makalah
12. f. Manfaat Penulisan √
Makalah
13. g. Metode Penulisan √
Makalah
14. h. Sistematika Penulisan √
Makalah
15. Bab II : Pembahasan √
16. Bab III. Penutup √
17. a. Kesimpulan √
18. b. Saran √
19. Glosarium √
20. Indeks √
21. Singkatan √
22. Tentang Penyusun √
23. Daftar Nama Petugas Diskusi √
Keterangan : Ceklis dikotak
Ciputat, 05 November 2020
Pemeriksa
i
LEMBAR VERIFIKASI POWER POINT (PPT) MAKALAH
Pemeriksa
ii
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN MAKALAH
KELOMPOK
Judul : Fondasi-Fondasi Pendidikan
Disusun Oleh : 1. Ditanur Fadilah
2. Riris Mustika Ali
Nim : 1. 11190162000060
2. 11190162000067
Program Studi : Pendidikan Kimia
Fakultas : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Semester :3
Telah benar diperbaiki kesalahannya sesuai saran dan masukan pada saat
diskusi kelas dan koreksi dosen dan PJ.
Pemeriksa
iii
DAFTAR PETUGAS PELAKSANA DISKUSI
A. MODERATOR : Irma Fajriyanti (11190162000082)
B. PENANYA : 1. Nurul Afifah (11190162000065)
2. Ikbal Ramadhan (11190162000080)
3. Amelia Dwi Septiyanti (11190162000071)
4. Alma Nur Fitriana (11190162000084)
5. Putri Wulandari (11190162000083)
C. KOMENTATOR : 1. Mega Zaidany (11190162000061)
2. Adiansyah (11190162000085)
3. Muhammad Rahul Ihsan Rery (11190162000081)
4. Khoirunnisah Putri (11190162000070)
5. Fathimah Nur Azizah (11190162000068)
D. NOTULEN : Adiansyah (11190162000085)
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
Penyusun
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR VERIFIKASI.......................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................iii
DAFTAR PETUGAS PELAKSANA DISKUSI.................................................iv
ABSTRAK..............................................................................................................v
KATA PENGANTAR...........................................................................................vi
DAFTAR ISI........................................................................................................vii
BAB I : PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Identifikasi Masalah......................................................................................1
C. Pembatasan Masalah.....................................................................................2
D. Rumusan Masalah.........................................................................................2
E. Tujuan Penulisan Makalah............................................................................2
F. Manfaat Penulisan Makalah..........................................................................2
G. Metode Penulisan Makalah...........................................................................3
H. Sistematika Penulisan Makalah....................................................................3
BAB II : PEMBAHASAN......................................................................................4
A. Pendidikan dan Fondasi-Fondasi Pendidikan...............................................4
B. Wujud Fondasi Pendidikan...........................................................................6
C. Fondasi-Fondasi Pendidikan.........................................................................7
D. Kedudukan Fondasi Pendidikan..................................................................12
E. Peran Fondasi Pendidikan...........................................................................13
BAB III : PENUTUP............................................................................................14
A. Kesimpulan.................................................................................................14
B. Saran............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
GLOSARIUM.......................................................................................................17
INDEKS................................................................................................................19
SINGKATAN.......................................................................................................20
TENTANG PENYUSUN.....................................................................................21
vii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah, diantaranya yaitu:
1
Muhammad Anwar, 2017, Filsafat pendidikan edisi pertama, Jakarta: Kencana., hlm. 20-21.
1
1. Masyarakat perlu mengetahui Pengertian dan sejarah terbentuknya fondasi
Pendidikan di Indonesia.
2. Masyarakat memahami wujud, kedudukan, dan peran fondasi-fondasi
Pendidikan.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dalam makalah ini
membatasi pembahasan makalah hanya pada materi pengertian Pendidikan
menurut para ahli dan pengertian fondasi-fondasi Pendidikan, sejarah
terbentuknya atau fondasi-fondasi Pendidikan, wujud kedudukan dan juga
peran fondasi Pendidikan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
beberapa masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian pendidikan menurut para ahli ?
2. Apa pengertian fondasi-fondasi Pendidikan menurut para ahli ?
3. Bagaimana wujud fondasi Pendidikan ?
4. Bagaimana kedudukan fondasi-fondasi Pendidikan ?
5. Bagaimana peran fondasi-fondasi Pendidikan ?
2
1. Mahasiswa dapat menerapkan makna fondasi pendidikan dalam kegiatan
pembelajaran, baik di tingkat Sekolah Dasar maupun tingkat Perguruan
Tinggi.
2. Mahasiswa mengetahui wujud fondasi pendidikan.
3. Mahasiswa memahami peranan fondasi-fondasi pendidikan dalam
permasalahan kegiatan pembelajaran dan menerapkannya dalam
kehidupan.
4. Penulis dan pembaca mendapatkan informasi terkait fondasi-fondasi
pendidikan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
pengaruhnya akan tampak pada pengembangan individu dan
masyarakat.
5
3) Pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan. Dalam proses
ini individu dibantu mengembangkan kekuatan, bakat,
kesanggupan, dan minatnya.
4) Pendidikan adalah rekonstruksi dan reorganisasi pengalaman yang
menambah arti serta kesanggupan untuk memberikan arah bagi
pengalaman tersebut.
5) Pendidikan merupakan suatu proses. melalui proses ini seseorang
menyesuaikan diri dengan unsur-unsur pengalamannya yang
menjadi kepribadian kehidupan modern sehingga dalam
mempersiapkan diri bagi kehidupan masa dewasa yang berhasil. 2
6
2. Imran Manan (1989), wujud fondasi pendidikan adalah semua kehidupan
masyarakat yang mendasari pendidikan. Aspek sosial-budaya, sejarah, dan
filosofi, yang semuanya memberikan arah penyelenggaraan pendidikan.
3. Fagerlind and J.Saha (1983), wujud fondasi pendidikan adalah 3 aspek hidup
masyarakat: sosial, budaya, dan ekonomi sebagai fondasi pendidikan.
4. Suparlan Suhartono (2008), wujud fondasi pendidikan adalah berupa fondasi
ekonomi, politik, dan hukum.
5. Fondasi-fondasi praktek penyelenggaraan pendidikan secara umum, meliputi:
a. Sistem Ekonomi masyarakat
b. Sistem politik masyarakat
c. Sistem hukum masyarakat
d. Sistem ideologi masyarakat
e. Sistem sosial masyarakat
f. Sistem budaya masyarakat
g. Sistem ilmu pengetahuan dan teknologi
C. Fondasi-Fondasi Pendidikan
7
Sesuai dengan sifatnya, maka landasan filsafat menelaah sesuatu secara
radikal, menyeluruh dan konseptual yang menghasilkan konsepsi-konsepsi
mengenai kehidupan dan dunia.5
Fondasi filosofis memberikan makna bahwa hakikat pendidikan adalah
proses pengembangan seluruh potensi kemanusiaan baik fisik-jasmaniahnya
maupun psikhis-rohaniahnya kearah yang lebih sempurna, lebih baik dan lebih
bijaksana. Pendidikan itu upaya untuk memerdekakan manusia dalam arti
bahwa manusia menjadi manusia yang mandiri, agar tidak tergantung kepada
orang lain. Kemerdekaan terdiri dari mandiri, berdiri sendiri, tidak tergantung
pada orang lain dan megatur dirinya sendiri. Pendidikan berarti pula sebagai
daya upaya untuk memajukan pengembangan budi pekerti (kekuatan batin),
fikiran (intellect) dan jasmani. Maksudnya ialah supaya kita dapat memajukan
kesempurnaan hidup, yakni kehidupan dan penghidupan peserta didik, selaras
dengan alamnya dan masyarakatnya.6
2. Fondasi Sosiologis
Pendidikan merupakan peristiwa sosial yang berlangsung dalam latar
interaksi sosial. Dikatakan demikian, karena pendidikan tidak dapat
dilepaskan dari upaya dan proses saling mempengaruhi antara individu yang
terlibat di dalamnya. Dalam posisi yang demikian, apa yang dinamakan
pendidik dan peserta didik, menunjuk kepada dua istilah yang dilihat dari
kedudukannya dalam interaksi sosial. Artinya, siapa yang bertanggung jawab
atas perilaku dan siapa yang memilki peranan penting dalam proses
mengubahnya. Karena itu, proses pendidikan untuk menunjukkan siapa yang
menjadi pendidik dan siapa yang menjadi peserta didik secara permanen,
karena keduanya dapat saling berubah fungsi dan kedudukan.
Fondasi sosiologis memberikan beberapa makna bagi pengembangan
pendidikan, yakni :
a. Apresiasi terhadap adanya kenyataan pluralitas budaya dalam masyarakat,
5
Savira Nurmalita, Tanpa Tahun, “Hakikat Pendidikan dan Landasan Pendidikan Dalam Proses
Pembelajaran”, diambil dari file:///C:/Users/user/Downloads/Artikel%20DDIP%20VIRAA.pdf,
hlm. 4, pada tanggal 5 November 2020, pukul 06:43 WIB.
6
Ridho Aritonang dan Khamdi Afandi, Tanpa Tahun, “Fondasi-Fondasi Pendidikan”, diambil dari
file:///C:/Users/HP/Downloads/Fondasi_fondasi_Pendidikan.pdf, hlm.3, pada tanggal 5 November
2020, pukul 06:43 WIB.
8
b. Pengakuan terhadap harkat manusia dan hak asasi manusia,
c. Pengembangan tanggung jawab masyarakat dunia
d. Pengembangan tanggung jawab manusia terhadap planet bumi.
Peran pendidikan dipahami bukan saja dalam konteks mikro (kepentingan
anak didik melalui proses interaksi pendidikan) melainkan juga dalam konteks
makro, yaitu kepentingan masyarakat bangsa, negara dan kemanusiaan.
Hubungan antara pendidikan dan masyarakat berarti mencakup hubungan
pendidikan dengan perubahan sosial, tatanan ekonomi, politik dan negara.
Maka dituntut mampu memperhitungkan dan melakukan antisipasi
perkembangan sosial, ekonomi, politik secara simultan. Peserta didik
dipandang sebagai orang yang merupakan bagian dari masyarakat, sehingga
proses pendidikan harus memiliki orientasi terhadap masyarakat. Pendidikan
adalah sebuah proses sosial bagi orang yang belum maupun sudah dewasa
untuk menjadi bagian aktif dan partisipatif dalam masyarakat.
3. Fondasi Hukum
Pendidikan merupakan peristiwa multidimensi, bersangkut paut dengan
berbagai aspek kehidupan manusia dan masyarakat. Kebijakan,
penyelenggaraan, dan pengembangan pendidikan dalam masyarakat perlu
disalurkan oleh titik tumpu hukum yang jelas dan sah. Dengan berlandaskan
hukum, kebijakan, penyelenggaraan, dan pengembangan pendidikan dapat
terhindar dari berbagai benturan kebutuhan. Setidaknya dengan landasan
hukun segala hak dan kewajiban pendidik dapat terpelihara.
Hubungan antara pendidikan dan hukum bisa dikatakan sangat erat sekali.
Pemerhati pendidikan pasti akan bercita-cita bagaimana pendidikan dapat
berjalan dengan baik dan untuk mendukung eksitensi pendidikan maka di
buatlah sebuah UU yang mengatur tentang hukum pendidikan itu agar menjadi
sebua norma dan juga patokan sistem pendidikan. Hukum sebagai pedoman
baik berupa perintah ataupun larangan, baik tertulis ataupun tidak mau tidak
mau harus di patuhi. Karena dalam hukum itru sendiri terdapat asas hukum
yakni memberikan sebuah hukuman atau hak setiap orang atau subjek hukum
yang berusaha menyengaja melanggar hukum yang ditetapkan. Di dalam
pendidikan pun akan tampak membaik jika ada hukum yang tertulis dalam
9
mengatur sistem pendidikan. Dan hukumpun juga membutuhkan suatu
pendidikan dalam perkembangannya.7
4. Fondasi Kultural
Peristiwa pendidikan adalah bagian dari peristiwa budaya. Hal tersebut
dikarenakan pendidikan dan kebudayaan mempunyai hubuangan timbal balik.
Kebudayaan dapat dilestarikan dan dikembangkan dengan jalan
mewariskannya dari satu generasi ke genarasi berikutnya melalui pendidikan,
baik pendidikan informal, nonformal, maupun formal.
5. Fondasi Psikologis
Pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan manusia. Oleh sebab itu,
fondasi psikologis merupakan salah satu fondasi yang penting dalam bidang
pendidikan. Fondasi psikologis pendidikan terutama tertuju kepada
pemahaman manusia, khususnya berkenaan dengan proses belajar manusia.
Pemahaman terhadap peserta didik, terutama sekali yang berhubungan dengan
aspek kejiwaan, merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam pendidikan.
Oleh karena itu, hasil kajian dan penemuan psikologis sangat diperlukan
penerapannya, pengetahuan tentang aspek-aspek pribadi, urutan, dan ciri-ciri
partumbuhan setiap aspek, dan konsep tentang cara-cara yang paling tepat
untuk pengembangan kepribadian.
Perkembangan manusia dialami sepanjang rentang kehidupan manusia,
dimulai sejak terjadinya konsepsi sampai saat bayi dilahirkan (masa prenatal),
masa bayi, masa kanak-kanak awal, masa kanak-kanak akhir, masa remaja,
masa dewasa dini, masa dewasa madya, dan masa usia lanjut. Tiap-tiap tahap
perkembangan memiliki karakteristik perilaku yang berbeda satu sama lain,
dan masingmasing karakteristik perkembangan masih dibedakan berdasar
tinjauan dari aspek fisik, kognitif, dan sosial emosional. Para pendidik perlu
memahami karakteristik perkembangan diri peserta didiknya, agar pendidikan
yang diberikan dapat disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangannya.8
6. Fondasi Ilmiah dan Teknologi
7
Abdul Kallang, 2017, “Hubungan Pendidikan dan Hukum dalam Mensejahterahkan Manusia”,
Jurnal Ekspose, Vol. 16, No. 2, Bone: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Watampone.
8
Ridho Aritonang dan Khamdi Afandi., op. Cit, hlm. 4.
10
Pendidikan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni mempunyai
kaitan yang sangat erat. Hal tersebut karena bagian utama dalam pendidikan,
terutama dalam bentuk pembelajaran. Oleh karena itu, pendidikan berperan
sangat penting dalam pewarisan dan pengetahuan, teknologi, dan seni. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa fondasi ilmiah dan teknologi dijadikan
sebagai landasan dalam menentukan kebijakan dan praktik pendidikan.
7. Fondasi Ekonomi
Manusia pada umumnya tidak lepas dari kebutuhan ekonomi. Sebab
kebutuhan dasar manusia membutuhkan ekonomi. Dunia sekarang ini tidak
hanya ditimbulkan oleh dunia politik, melainkan juga masalah dari ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi menjadi tinggi, dan penghasilan negara bertambah
walaupun utang luar negeri cukup besar dan penghasilan rakyat kecil masih
minim. Perkembangan ekonomi pun menjadi pengaruh dalam bidang
pendidikan.
Ekonomi pendidikan adalah “suatu kegiatan mengenai bagiamana manusia
dan masyarakat memilih, dengan atau tanpa uang, untuk memanfaatkan
sumber daya produktif yang langka untuk menciptakan berbagai jenis
pelatihan, pengembangan pengetahuan, keterampilan, pikiran, watak, dan lain-
lain, terutama melalui sekolah formal dalam suatu jangka waktu dan
mendistribusikannya, sekarang dan kelak, di kalangan masyarakat”. Intinya,
ekonomi pendidikan berkaitan dengan :
a. Proses pelaksanaan pendidikan
b. Distribusi pendidikan di kalangan individudan kelompok yang
memerlukan
c. Biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat atau individu untuk kegiatan
pendidikan, dan jenis kegiatan apa yang dibutuhkan.9
8. Fondasi Historis
Landasan sejarah memberikan peranan yang penting karena dari suatu
landasan sejarah itu bisa membuat arah pemikiran kepada masa kini. Bidang
9
Dedi Ahmad Kurniady, Tanpa Tahun, “Pembiayaan Pendidikan”, diambil dari
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN/197106092005011DED
Y_ACHMAD_KURNIADY/Pembiayaan_pend/Pembiayaan_Pendidikan.pdf, hlm. 1, pada tanggal
5 November 2020, pukul 06:43 WIB.
11
pendidikan terlebih dahulu memeriksa sejarah tentang pendidikan baik yang
bersifat nasional maupun internasional. Dengan demikian, setiap bidang
kegiatan yang ingin dicapai manusia untuk maju, pada umumnya dikaitkan
dengan bagaimana keadaan bidang tersebut pada masa lampau. Demikian juga
halnya dengan bidang pendidikan. Sejarah pendidikan merupakan bahan
pembanding untuk memajukan pendidikan suatu bangsa.
Fondasi historis mengandung beberapa substansi, yaitu :
a. Membimbing untuk menilai ide-ide yang masih survive dari masa lampau
dan mendorong kita untuk menolak ide-ide yang sudah tidak sesuai.
b. Membantu kita untuk menjadi “intelligent thinking educational workers”.
c. Membantu untuk memilih tujuan, isi pendidikan, dan proses pendidikan
modern.
d. Memberikan bahan-bahan untuk pemikiran pendidikan secara kreatif.
e. Menstimulasi kita untuk melengkapi karya para tokoh besar dan
melaksanakan ide–ide mereka sesuai dengan kondisi sekarang.
f. Mengembangkan sikap yang berharga seperti kerendahan hati dan
kesabaran.
g. Memberikan pengetahuan yang berharga tentang perkembangan
peradaban.
h. Sebagai pendekatan yang baik untuk studi tentang prinsip-prinsip
pembaharuan social, industri dan politik.
9. Fondasi Religius
Fondasi religius merupakan landasan yang paling mendasari dari fondasi-
fondasi pendidikan, sebab fondasi agama adalah fondasi yang diciptakan oleh
Allah SWT. Bahkan, setiap pendidikan nasional mengharuskan setiap peserta
didik mengikuti pendidikan agama. Karena sistem pendidikan agama
diharapkan sebagai penyeru pikiran-pikiran produktif dan berkolaborasi
dengan kebutuhan zaman yang semakin modern. Pendidikan agama adalah
hak setiap peserta didik dan bukan negara atau organisasi keagamaan.
12
penyelenggaraan pendidikan sebagai dasar/ landasan. Sebagai dasar dan landasan
penyelenggara pendidikan, maka kedudukan fondasi pendidikan merupakan
sandaran bagaimana pendidikan diselenggarakan dan ke arah mana pendidikan
hendak dibawa.
Claudina
10
Prameswari, 2015, “Pendidikan Sebagai Ilmu”, diambil dari
http://claudinaprameswari.blogs.uny.ac.id/2015/10/26/pendidikan-sebagai-ilmu/, pada tanggal 5
November 2020, pukul 07:44 WIB.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fondasi-fondasi pendidikan adalah studi tentang fakta-fakta dan prinsip-
prinsip dasar yang melandasi pencarian kebijakan-kebijakan dan praktik-
praktik pendidikan yang berharga dan efektif. Fondasi pendidikan secara
singkat dapat dikatakan sebagai tempat bertumpu atau dasar dalam melakukan
analisis kritis terhadap kaidah-kaidah dan kenyataan tentang kebijakan dan
praktik pendidikan. Kajian analisis kritis terhadap kaidah dan kenyataan
tersebut dapat dijadikan titik tumpu atau dasar dalam upaya penemuan
kebijakan dan praktik pendidikan yang tepat guna dan bernilai guna. Dengan
kata lain, dapat dikatakan bahwa fondasi pendidikan merupakan dasar bagi
upaya pengembangan kependidikan dalam segala aspeknya. Fondasi
pendidikan terdiri dari beberapa jenis, yaitu landasan filosofis, landasan
sosiologis, landasan hukum, landasan kultural, landasan psilokogis, lndasan
ilmiah dan ternologi, landasan ekonomi, landasan sejarah, dan landasan
religius. Kedudukan fondasi pendidikan terhadap penyelenggaraan pendidikan
sebagai dasar/landasan. Peran dari fondasi pendidikan antara lain, giving
capital, directing, dan framing.
B. Saran
Setelah mempelajari fondasi-fondasi pendidikan, diharapkan kita
sebagai mahasiswa dapat memahami wujud, peran, serta kedudukan fondasi-
fondasi pendidikan yang telah dipaparkan pada makalah ini. Selain itu,
diharapkan setelah membaca dan memahami isi dari makalah ini, para
pembaca dapat mengimplementasikan peran serta kedudukan fondasi-fondasi
pendidikan.
Fondasi pendidikan hendaknya dijadikan sebagai tempat bertumpu
atau dasar dalam melakukan analisis kritis terhadap kaidah-kaidah dan
kenyataan tentang kebijakan dan praktik pendidikan. Kajian analisis kritis
terhadap kaidah dan kenyataan tersebut dapat dijadikan titik tumpu atau dasar
dalam upaya penemuan kebijakan dan praktik pendidikan yang tepat guna dan
bernilai guna. Dengan demikian, kebijakan dan praktik pendidikan dapat
14
mencapai pendidikan yang efektif dan efisien serta melahirkan sumber daya
alam yang berkualitas.
15
DAFTAR PUSTAKA
16
GLOSARIUM
Education : Proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik.
17
Modifikasi : Pengubahan.
Norma : Aturan, ukuran, atau kaidah yang dipakai sebagai tolok ukur
untuk menilai atau memperbandingkan sesuatu.
Pluralitas : Kemajemukan.
Zaman : Jangka waktu yang panjang atau pendek yang menandai sesuatu;
masa.
18
INDEKS
A
Asas 16
Aspek 7, 16
B
Budaya 7, 8, 9, 10
E
Ekonomi 7, 9, 11, 14
F
Filosofi 7
Filosofis 8, 16
Fondasi 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16
H
Historis 12, 16
Hukum 7, 10, 14
L
Landasan 8, 12, 15, 16
P
Pendidikan 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15
R
Religius 12, 17
Rohani 17
19
S
Sosiologis 9, 17
SINGKATAN
20
TENTANG PENYUSUN
21
berbagai bidang mulai dari berkontribusi dalam bidang pendidikan, kesehatan,
sosial serta dunia pembentukan pemuda yang berprestasi.
22