Anda di halaman 1dari 30

FONDASI-FONDASI PENDIDIKAN

(Makalah ini disusun sebagai bahan diskusi mata kuliah Filsafat dan Ilmu
Pendidikan Semester 3 Kelas C)

Nama Dosen Pengampu: Dr. Syamsul Aripin, M. A

Disusun oleh:
Kelompok 8

Ditanur Fadilah NIM: 11190162000060


Riris Mustika Ali NIM: 11190162000060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2020 M/1442 H
LEMBAR VERIFIKASI MAKALAH

Kelompok : 8 (Delapan)
Judul Materi : Fondasi-Fondasi Pendidikan
No Materi Ketersediaan Ketidak tersediaan
Materi Materi
1. Cover √
2. Lembar Verifikasi √
3. Abstrak √
4. Kata Pengantar √
5. Daftar Isi √
6. Bab I : Pendahuluan √
7. a. Latar Belakang Masalah √
8. b. Identifikasi Masalah √
9. c. Pembatasan Masalah √
10. d. Perumusan Masalah √
11. e. Tujuan Penulisan √
Makalah
12. f. Manfaat Penulisan √
Makalah
13. g. Metode Penulisan √
Makalah
14. h. Sistematika Penulisan √
Makalah
15. Bab II : Pembahasan √
16. Bab III. Penutup √
17. a. Kesimpulan √
18. b. Saran √
19. Glosarium √
20. Indeks √
21. Singkatan √
22. Tentang Penyusun √
23. Daftar Nama Petugas Diskusi √
Keterangan : Ceklis dikotak
Ciputat, 05 November 2020

Pemeriksa

( Listya Erna Suhendri )

Nama dan Tanda Tangan Persetujuan Penanggung Jawab Mata kuliah

i
LEMBAR VERIFIKASI POWER POINT (PPT) MAKALAH

No Materi Ketersediaan Ketidak Ketersediaan


Materi
2. Cover (Kelompok √
Berapa, Judul Materi,
Nama-Nama Penyusun
beserta Nim)
3.. Ringkasan Materi (Point- √
Point Materi, Terima
Kasih/Thank You !, Ada
Pertanyaan/Any
Questions ?)
4. Daftar Penanya √

Keterangan : Ceklis dikotak

Ciputat, 05 November 2020

Pemeriksa

( Listya Erna Suhendri )

Nama dan Tanda Tangan Persetujuan Penanggung Jawab Mata kuliah

ii
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN MAKALAH
KELOMPOK
Judul : Fondasi-Fondasi Pendidikan
Disusun Oleh : 1. Ditanur Fadilah
2. Riris Mustika Ali
Nim : 1. 11190162000060
2. 11190162000067
Program Studi : Pendidikan Kimia
Fakultas : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Semester :3
Telah benar diperbaiki kesalahannya sesuai saran dan masukan pada saat
diskusi kelas dan koreksi dosen dan PJ.

Ciputat, 05 November 2020

Pemeriksa

( Listya Erna Suhendri )

Nama dan Tanda Tangan Persetujuan Penanggung Jawab Mata kuliah

iii
DAFTAR PETUGAS PELAKSANA DISKUSI
A. MODERATOR : Irma Fajriyanti (11190162000082)
B. PENANYA : 1. Nurul Afifah (11190162000065)
2. Ikbal Ramadhan (11190162000080)
3. Amelia Dwi Septiyanti (11190162000071)
4. Alma Nur Fitriana (11190162000084)
5. Putri Wulandari (11190162000083)
C. KOMENTATOR : 1. Mega Zaidany (11190162000061)
2. Adiansyah (11190162000085)
3. Muhammad Rahul Ihsan Rery (11190162000081)
4. Khoirunnisah Putri (11190162000070)
5. Fathimah Nur Azizah (11190162000068)
D. NOTULEN : Adiansyah (11190162000085)

iv
ABSTRAK

Pendidikan sebagai fenomena yang melekat dalam kehidupan manusia, di


dalamnya senantiasa ada upaya yang bertujuan untuk memanusiakan manusia itu
sendiri, sistem pendidikan bertujuan “to improve as a man”. Pendidikan pada
hakikatnya adalah ”process leading to the enlightement of mankind”. Pendidikan
merupakan suatu upaya mengembangkan atau mengaktualisasikan seluruh potensi
kemanusiaan ke taraf yang lebih baik dan lebih sempurna.
Pendidikan tidak hanya dipandang kegiatan investasi untuk masa depan,
namun harus berbicara sampai sejauh mana mampu memberikan kontribusi positif
bagi penyelesaian permasalahan kekiniaan. Masa lampau menjadi fondasi dasar
untuk pijakan bagi pengembangan selanjutnya. Sehingga dengan istilah lain dasar
pengembangan pendidikan berpijak pada akar historis, akar filosofis, akar
sosiologis dan akar psikologis.
Dasar pengembangan atau lebih dikenal dengan fondasi-fondasi
pendidikan merupakan fakta-fakta dan prinsip-prinsip dasar yang melandasi
pencarian kebijakan-kebijakan dan praktik pendidikan yang berharga dan efektif.
Prinsip-prinsip ini adalah dasar dibangunnya rumah pendidikan. Jika dasar itu
adalah substansial, sandaran dari struktur itu kemungkinan akan kuat, dan
sebaliknya. Peran fondasi pendidikan dan kedudukan fondasi pendidikan juga
merupakan hal yang menjadikan dasar pengembangan atau fondasi-fondasi
pendidikan menjadi hal yang substansial. Oleh karena itu, fondasi-fondasi
pendidikan perlu dipahami dengan baik agar mampu menjadi pijakan dalam
pengembangan pendidikan.
Kata kunci: pendidikan, fondasi, kedudukan, dan peran.

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
masalah ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW.
Makalah yang berjudul Fondasi-Fondasi Pendidikan ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Filsafat dan Ilmu Pendidikan Semester 3 Kelas C
Program Studi Pendidikan Kimia. Diucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dan terlibat dalam pembuatan makalah ini, yaitu :
1. Dr. Syamsul Aripin, M.A selaku dosen pengampu mata kuliah Filsafat
dan Ilmu Pendidikan yang telah membimbing penyusun sehingga
makalah ini dapat diselesaikan.
2. Para penulis dan penerbit dari referensi yang penyusun kutip sehingga
penulisan makalah dapat terselesaikan.
3. Rekan-rekan kelas 3C Pendidikan Kimia yang telah membantu kelancaran
penyelesaian makalah ini.
Sekian ucapan terimakasih yang dapat penyusun sampaikan. Penyusun
juga berharap adanya kritik dan saran yang bersifat membangun karena makalah
ini masih jauh dari kata sempurna. Dengan demikian penyusun bisa lebih baik lagi
dalam menyusun makalah.

Jakarta, 5 November 2020

Penyusun

vi
DAFTAR ISI

LEMBAR VERIFIKASI.......................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................iii
DAFTAR PETUGAS PELAKSANA DISKUSI.................................................iv
ABSTRAK..............................................................................................................v
KATA PENGANTAR...........................................................................................vi
DAFTAR ISI........................................................................................................vii
BAB I : PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Identifikasi Masalah......................................................................................1
C. Pembatasan Masalah.....................................................................................2
D. Rumusan Masalah.........................................................................................2
E. Tujuan Penulisan Makalah............................................................................2
F. Manfaat Penulisan Makalah..........................................................................2
G. Metode Penulisan Makalah...........................................................................3
H. Sistematika Penulisan Makalah....................................................................3
BAB II : PEMBAHASAN......................................................................................4
A. Pendidikan dan Fondasi-Fondasi Pendidikan...............................................4
B. Wujud Fondasi Pendidikan...........................................................................6
C. Fondasi-Fondasi Pendidikan.........................................................................7
D. Kedudukan Fondasi Pendidikan..................................................................12
E. Peran Fondasi Pendidikan...........................................................................13
BAB III : PENUTUP............................................................................................14
A. Kesimpulan.................................................................................................14
B. Saran............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
GLOSARIUM.......................................................................................................17
INDEKS................................................................................................................19
SINGKATAN.......................................................................................................20
TENTANG PENYUSUN.....................................................................................21

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam pengertian yang sederhana dan umum, makna Pendidikan sebagai
usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi
pembawaan, baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai syarat dan
kebudayaan. Pendidikan merupakan hasil peradapan bangsa yang
dikembangkan atas dasar pandangan hidup bangsa itu sendiri (nilai dan norma
masyarakat), yang berfungsi sebagai filsafat pendidikannya atau sebagai cita-
cita dan pernyataan tujuan pendidikannya.
Dengan demikian, jelas bahwa untuk mencapai tujuan Pendidikan dalam
upaya memajukan bangsa, terjadi sesuatu proses Pendidikan atau proses
belajar yang akan memberikan pengertian, pandangan, dan penyesuaian bagi
seseorang, masyarakat, maupun negara, sebagai penyebab perkembangannya.
Perkembangan ini lebih akrab disebut fondasi- fondasi Pendidikan tersebut.
Seperti yang dikemukakan oleh para tokoh UNESCO bahwa education is now
engaged is preparnment for a tipe society which does not yet exist. (sekarang
ini pendidikan sibuk mempersiapkan manuasia bagi suatu tipe masyarakat
yang belum ada).1
Berdasarkan kutipan diatas suatu fondasi-fondasi Pendidikan yaitu suatu
upaya Pendidikan dengan melakukan perbandingan filsafat Pendidikan dan
sejarah Pendidikan bangsa-bnagsa yang mempengaruhi pandana hidup suatu
bangsa. Sehingga, konsep Pendidikan dapat berubah sesuai dengan
perkembangan masyarakat dan perkembangan kebudayaan manusia. Dengan
kata lain, fondasi Pendidikan tidak dapat lepas dari praktik atau pemwujudan
fondasi Pendidikan tersebut harus sesuai dengan tuntunan kebutuhan
Pendidikan pada waktu itu, hingga sekarang.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah, diantaranya yaitu:

1
Muhammad Anwar, 2017, Filsafat pendidikan edisi pertama, Jakarta: Kencana., hlm. 20-21.

1
1. Masyarakat perlu mengetahui Pengertian dan sejarah terbentuknya fondasi
Pendidikan di Indonesia.
2. Masyarakat memahami wujud, kedudukan, dan peran fondasi-fondasi
Pendidikan.

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dalam makalah ini
membatasi pembahasan makalah hanya pada materi pengertian Pendidikan
menurut para ahli dan pengertian fondasi-fondasi Pendidikan, sejarah
terbentuknya atau fondasi-fondasi Pendidikan, wujud kedudukan dan juga
peran fondasi Pendidikan.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
beberapa masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian pendidikan menurut para ahli ?
2. Apa pengertian fondasi-fondasi Pendidikan menurut para ahli ?
3. Bagaimana wujud fondasi Pendidikan ?
4. Bagaimana kedudukan fondasi-fondasi Pendidikan ?
5. Bagaimana peran fondasi-fondasi Pendidikan ?

E. Tujuan Penulisan Makalah


Berdasarkan dengan permasalahan di atas, maka tujuan dalam makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan menurut para ahli.
2. Untuk mengetahui pengertian fondasi-fondasi pendidikan menurut para
ahli.
3. Untuk mengetahui wujud dalam fondasi Pendidikan.
4. Untuk mengetahui kedudukan fondasi-fondasi pendidikan.
5. Untuk memahami peran fondasi-fondasi pendidikan.

F. Manfaat Penulisan Makalah


Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :

2
1. Mahasiswa dapat menerapkan makna fondasi pendidikan dalam kegiatan
pembelajaran, baik di tingkat Sekolah Dasar maupun tingkat Perguruan
Tinggi.
2. Mahasiswa mengetahui wujud fondasi pendidikan.
3. Mahasiswa memahami peranan fondasi-fondasi pendidikan dalam
permasalahan kegiatan pembelajaran dan menerapkannya dalam
kehidupan.
4. Penulis dan pembaca mendapatkan informasi terkait fondasi-fondasi
pendidikan.

G. Metode Penulisan Makalah


Metode yang digunakan pada penulisan makalah ini yaitu metode
pustaka. Metode pustaka ialah metode yang dilakukan dengan mempelajari
dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan alat, baik
berupa buku maupun informasi di internet. Dalam hal ini, penulis mengutip
informasi dari sumber bacaan e-book, e-journal, dan e-prints dari beberapa
instansi terkait yang diambil dari internet. Tidak hanya mengutip dari sumber
referensi yang ada, penulis juga menambahkan beberapa argumen terkait
materi yang disajikan dalam makalah ini.

H. Sistematika Penulisan Makalah


Makalah ini terdiri dari 3 bab. Materi buku ini disusun dengan sistematika
sebagai berikut:
1. BAB I Pendahuluan yang didalamnya terdapat latar belakang masalah,
identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan
penulisan makalah, manfaat penulisan makalah, metode penulisan
makalah, serta sistematika penulisan makalah.
2. BAB II yang terdiri dari pembahasan materi yaitu pengertian Pendidikan
Menurut pada ahli, pengertian pondasi Pendidikan menurut para ahli,
sejarah fondasi Pendidikan, wujud atau landasan-landasan fondasi
Pendidikan, kedudukan fondasi Pendidikan, dan peran fondasi
Pendidikan.
3. BAB III Penutup berisi kesimpulan dan saran.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendidikan dan Fondasi-Fondasi Pendidikan

1. Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli


Beberapa konsep pendidikan tersebut dikemukakan oleh para ahli
antara lain sebagai berikut :

a. Menurut Charter V Good dalam dictionary of education pendidikan


mengandung proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk
sikap dan perilaku yang berlaku dalam masyarakatnya dan proses
sosial. Dimana seseorang dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang
terpimpin (misalnya sekolah) sehingga ia dapat mencapai kecakapan
sosial dan mengembangkan pribadinya.

Dari pandangan Charter V. Good di atas dapat dipahami bahwa


pendidikan menentukan cara hidup seseorang karena terjadinya
modifikasi dalam pandangan seseorang disebabkan pula oleh
terjadinya pengaruh interaksi antara kecerdasan, perhatian, dan
pengalaman yang dinyatakan dalam perilaku kebiasaan kesusilaan dan
lain sebagainya.

Pengaruh pendidikan dalam jiwa seseorang merupakan pendorong


kemampuan untuk berkembang. Sedangkan pendorong utama adalah
potensi-potensi berupa bakat dan pengalaman yang terpendam pada
diri seseorang atau anak didik. Bagaimanapun baiknya rencana
pendidikan hasil dan manfaat bagi anak didik dan masyarakat
tergantung pada anak didik dan masyarakat itu sendiri. Demikian pula
dengan kecakapan dan bakat seseorang atau anak didik hanya dapat
berkembang dengan baik apabila memperoleh kesempatan yang
sebaik-baiknya dalam pendidikan. lebih dari itu pendidikan akan selalu
berkaitan dengan pola-pola tingkah laku kehidupan bermasyarakat.
Karena orang yang hidup dan bergaul di masyarakat selalu berusaha
menyesuaikan diri dengan lingkungannya maka proses pendidikan dan

4
pengaruhnya akan tampak pada pengembangan individu dan
masyarakat.

b. Tim dosen IKIP Malang dalam bahasan tentang mereka yang


menyimpulkan pengertian pendidikan sebagai berikut :
1) Aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya
dalam menjalan membina potensi-potensi pribadinya yaitu rohani
(pikir, karsa, rasa, cipta, dan budi nurani), yang jasmani (panca
indra serta keterampilan-keterampilan)
2) Lembaga yang bertanggung jawab menetapkan cita-cita tujuan
pendidikan, isi, sistem, dan organisasi pendidikan. Lembaga-
lembaga ini meliputi keluarga sekolah dan masyarakat (negara).
3) Hasil atau prestasi yang dicapai oleh perkembangan manusia dan
usaha lembaga-lembaga tersebut dalam mencapai tujuannya.

Jika dipahami rumusan ini dalam memberikan pengertian secara


umum tentang pendidikan karena belum menentukan adanya
kualifikasi tertentu seperti adanya konsep kepribadian dan
perkembangan bagaimana dikehendaki namun unsur-unsur pendidikan
dalam rumusan tersebut sudah terpenuhi dalam suatu proses
pendidikan karena dalam proses pendidikan harus ada usaha untuk
membina dan mengembangkan kepribadian sesuai dengan nilai-nilai
dan norma-norma yang ada di dalam masyarakat walaupun peradaban
dalam masyarakat tersebut masih bersahaja atau sederhana.

c. Konsep yang dikemukakan oleh Freeman dalam bukunya yang


terkenal cultural history of education adalah sebagai berikut :
1) Pendidikan adalah kegiatan menerima dan memberikan
pengetahuan sehingga kebudayaan dapat diteruskan oleh generasi
ke generasi berikutnya.
2) Pendidikan merupakan suatu proses. Melalui proses ini, individu
diajarkan kesetiaan dan kesediaan untuk mengikuti aturan. Melalui
cara ini pemikiran manusia dilatih dan dikembangkan.

5
3) Pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan. Dalam proses
ini individu dibantu mengembangkan kekuatan, bakat,
kesanggupan, dan minatnya.
4) Pendidikan adalah rekonstruksi dan reorganisasi pengalaman yang
menambah arti serta kesanggupan untuk memberikan arah bagi
pengalaman tersebut.
5) Pendidikan merupakan suatu proses. melalui proses ini seseorang
menyesuaikan diri dengan unsur-unsur pengalamannya yang
menjadi kepribadian kehidupan modern sehingga dalam
mempersiapkan diri bagi kehidupan masa dewasa yang berhasil. 2

2. Pengertian Fondasi Pendidikan

Fondasi adalah suatu yang memberikan dasar atau landasan terhadap


sesuatu. Fondasi memuat nilai-nilai positif yang dianut dan diyakini
kebenarannya. fondasi-fondasi pendidikan adalah studi tentang fakta-fakta
prinsip dasar yang melandasi pencarian kebijakan kebijakan dan praktik-
praktik pendidikan yang berharga dan efektif. prinsip-prinsip ini adalah dasar
untuk dibangunnya rumah pendidikan. Jika dasar itu adalah substansial,
sandaran dan struktur itu kemungkinan akan kuat dan sebaliknya.

Menurut Umar Tirtarahardja dan la Sulo (1994) fondasi pendidikan adalah


pijakan dan penentuan isi dan arah pendidikan menurut Made Pidarta (2000)
fondasi pendidikan adalah suatu yang harus diikuti dalam upaya
mengembangkan pendidikan menurut Hadi Susanto fondasi pendidikan adalah
suatu yang mendasari pelaksanaan pendidikan.3

B. Wujud Fondasi Pendidikan

1. Menurut Van Cleve Morris (1963), fondasi-fondasi pendidikan itu dapat


dikelompokkan menjadi dua bentuk umum:4
a. Historical and philosohical foundation of education
b. Sosiological and psychological foundation of education
2
Ibid., hlm. 24.
3
Dwi Siswoyo, dkk. 2008, Ilmu pendidikan. Yogyakarta. UNY press, hlm.10.
4
Dwi Siswoyo, 1996, “Ilmu Pendidikan dalam Tantangan”, Jurnal Cakrawala Pendidikan, No. 1,
Yogyakarta: UNY.

6
2. Imran Manan (1989), wujud fondasi pendidikan adalah semua kehidupan
masyarakat yang mendasari pendidikan. Aspek sosial-budaya, sejarah, dan
filosofi, yang semuanya memberikan arah penyelenggaraan pendidikan.
3. Fagerlind and J.Saha (1983), wujud fondasi pendidikan adalah 3 aspek hidup
masyarakat: sosial, budaya, dan ekonomi sebagai fondasi pendidikan.
4. Suparlan Suhartono (2008), wujud fondasi pendidikan adalah berupa fondasi
ekonomi, politik, dan hukum.
5. Fondasi-fondasi praktek penyelenggaraan pendidikan secara umum, meliputi:
a. Sistem Ekonomi masyarakat
b. Sistem politik masyarakat
c. Sistem hukum masyarakat
d. Sistem ideologi masyarakat
e. Sistem sosial masyarakat
f. Sistem budaya masyarakat
g. Sistem ilmu pengetahuan dan teknologi

C. Fondasi-Fondasi Pendidikan

Fondasi pendidikan secara singkat dapat dikatakan sebagai tempat


bertumpu atau dasar dalam melakukan analisis kritis terhadap kaidah-kaidah dan
kenyataan tentang kebijakan dan praktik pendidikan. Kajian analisis kritis
terhadap kaidah dan kenyataan tersebut dapat dijadikan titik tumpu atau dasar
dalam upaya penemuan kebijakan dan Praktik pendidikan yang tepat guna dan
bernilai guna. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa fondasi pendidikan
merupakan dasar bagi upaya pengembangan kependidikan dalam segala aspeknya.
Terdapat beberapa fondasi yang dapat dijadikan sebagai titik tumpu dalam
melakukan analisis kritis terhadap kaidah-kaidah dan kenyataan dalam rangka
membuat kebijakan dan praktik pendidikan, sebagaimana akan dibahas berikut ini.
1. Fondasi Filosofis
Fondasi filosofis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau
hakikat pendidikan, yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok dalam
pendidikan, seperti apakah pendidikan itu, mengapa pendidikan diperlukan,
dan apa yang seharusnya menjadi tujuan pendidikan. Sehubungan dengan itu,
landasan filosofis merupakan landasan yang berdasarkan atau bersifat filsafat.

7
Sesuai dengan sifatnya, maka landasan filsafat menelaah sesuatu secara
radikal, menyeluruh dan konseptual yang menghasilkan konsepsi-konsepsi
mengenai kehidupan dan dunia.5
Fondasi filosofis memberikan makna bahwa hakikat pendidikan adalah
proses pengembangan seluruh potensi kemanusiaan baik fisik-jasmaniahnya
maupun psikhis-rohaniahnya kearah yang lebih sempurna, lebih baik dan lebih
bijaksana. Pendidikan itu upaya untuk memerdekakan manusia dalam arti
bahwa manusia menjadi manusia yang mandiri, agar tidak tergantung kepada
orang lain. Kemerdekaan terdiri dari mandiri, berdiri sendiri, tidak tergantung
pada orang lain dan megatur dirinya sendiri. Pendidikan berarti pula sebagai
daya upaya untuk memajukan pengembangan budi pekerti (kekuatan batin),
fikiran (intellect) dan jasmani. Maksudnya ialah supaya kita dapat memajukan
kesempurnaan hidup, yakni kehidupan dan penghidupan peserta didik, selaras
dengan alamnya dan masyarakatnya.6
2. Fondasi Sosiologis
Pendidikan merupakan peristiwa sosial yang berlangsung dalam latar
interaksi sosial. Dikatakan demikian, karena pendidikan tidak dapat
dilepaskan dari upaya dan proses saling mempengaruhi antara individu yang
terlibat di dalamnya. Dalam posisi yang demikian, apa yang dinamakan
pendidik dan peserta didik, menunjuk kepada dua istilah yang dilihat dari
kedudukannya dalam interaksi sosial. Artinya, siapa yang bertanggung jawab
atas perilaku dan siapa yang memilki peranan penting dalam proses
mengubahnya. Karena itu, proses pendidikan untuk menunjukkan siapa yang
menjadi pendidik dan siapa yang menjadi peserta didik secara permanen,
karena keduanya dapat saling berubah fungsi dan kedudukan.
Fondasi sosiologis memberikan beberapa makna bagi pengembangan
pendidikan, yakni :
a. Apresiasi terhadap adanya kenyataan pluralitas budaya dalam masyarakat,

5
Savira Nurmalita, Tanpa Tahun, “Hakikat Pendidikan dan Landasan Pendidikan Dalam Proses
Pembelajaran”, diambil dari file:///C:/Users/user/Downloads/Artikel%20DDIP%20VIRAA.pdf,
hlm. 4, pada tanggal 5 November 2020, pukul 06:43 WIB.
6
Ridho Aritonang dan Khamdi Afandi, Tanpa Tahun, “Fondasi-Fondasi Pendidikan”, diambil dari
file:///C:/Users/HP/Downloads/Fondasi_fondasi_Pendidikan.pdf, hlm.3, pada tanggal 5 November
2020, pukul 06:43 WIB.

8
b. Pengakuan terhadap harkat manusia dan hak asasi manusia,
c. Pengembangan tanggung jawab masyarakat dunia
d. Pengembangan tanggung jawab manusia terhadap planet bumi.
Peran pendidikan dipahami bukan saja dalam konteks mikro (kepentingan
anak didik melalui proses interaksi pendidikan) melainkan juga dalam konteks
makro, yaitu kepentingan masyarakat bangsa, negara dan kemanusiaan.
Hubungan antara pendidikan dan masyarakat berarti mencakup hubungan
pendidikan dengan perubahan sosial, tatanan ekonomi, politik dan negara.
Maka dituntut mampu memperhitungkan dan melakukan antisipasi
perkembangan sosial, ekonomi, politik secara simultan. Peserta didik
dipandang sebagai orang yang merupakan bagian dari masyarakat, sehingga
proses pendidikan harus memiliki orientasi terhadap masyarakat. Pendidikan
adalah sebuah proses sosial bagi orang yang belum maupun sudah dewasa
untuk menjadi bagian aktif dan partisipatif dalam masyarakat.
3. Fondasi Hukum
Pendidikan merupakan peristiwa multidimensi, bersangkut paut dengan
berbagai aspek kehidupan manusia dan masyarakat. Kebijakan,
penyelenggaraan, dan pengembangan pendidikan dalam masyarakat perlu
disalurkan oleh titik tumpu hukum yang jelas dan sah. Dengan berlandaskan
hukum, kebijakan, penyelenggaraan, dan pengembangan pendidikan dapat
terhindar dari berbagai benturan kebutuhan. Setidaknya dengan landasan
hukun segala hak dan kewajiban pendidik dapat terpelihara.
Hubungan antara pendidikan dan hukum bisa dikatakan sangat erat sekali.
Pemerhati pendidikan pasti akan bercita-cita bagaimana pendidikan dapat
berjalan dengan baik dan untuk mendukung eksitensi pendidikan maka di
buatlah sebuah UU yang mengatur tentang hukum pendidikan itu agar menjadi
sebua norma dan juga patokan sistem pendidikan. Hukum sebagai pedoman
baik berupa perintah ataupun larangan, baik tertulis ataupun tidak mau tidak
mau harus di patuhi. Karena dalam hukum itru sendiri terdapat asas hukum
yakni memberikan sebuah hukuman atau hak setiap orang atau subjek hukum
yang berusaha menyengaja melanggar hukum yang ditetapkan. Di dalam
pendidikan pun akan tampak membaik jika ada hukum yang tertulis dalam

9
mengatur sistem pendidikan. Dan hukumpun juga membutuhkan suatu
pendidikan dalam perkembangannya.7
4. Fondasi Kultural
Peristiwa pendidikan adalah bagian dari peristiwa budaya. Hal tersebut
dikarenakan pendidikan dan kebudayaan mempunyai hubuangan timbal balik.
Kebudayaan dapat dilestarikan dan dikembangkan dengan jalan
mewariskannya dari satu generasi ke genarasi berikutnya melalui pendidikan,
baik pendidikan informal, nonformal, maupun formal.
5. Fondasi Psikologis
Pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan manusia. Oleh sebab itu,
fondasi psikologis merupakan salah satu fondasi yang penting dalam bidang
pendidikan. Fondasi psikologis pendidikan terutama tertuju kepada
pemahaman manusia, khususnya berkenaan dengan proses belajar manusia.
Pemahaman terhadap peserta didik, terutama sekali yang berhubungan dengan
aspek kejiwaan, merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam pendidikan.
Oleh karena itu, hasil kajian dan penemuan psikologis sangat diperlukan
penerapannya, pengetahuan tentang aspek-aspek pribadi, urutan, dan ciri-ciri
partumbuhan setiap aspek, dan konsep tentang cara-cara yang paling tepat
untuk pengembangan kepribadian.
Perkembangan manusia dialami sepanjang rentang kehidupan manusia,
dimulai sejak terjadinya konsepsi sampai saat bayi dilahirkan (masa prenatal),
masa bayi, masa kanak-kanak awal, masa kanak-kanak akhir, masa remaja,
masa dewasa dini, masa dewasa madya, dan masa usia lanjut. Tiap-tiap tahap
perkembangan memiliki karakteristik perilaku yang berbeda satu sama lain,
dan masingmasing karakteristik perkembangan masih dibedakan berdasar
tinjauan dari aspek fisik, kognitif, dan sosial emosional. Para pendidik perlu
memahami karakteristik perkembangan diri peserta didiknya, agar pendidikan
yang diberikan dapat disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangannya.8
6. Fondasi Ilmiah dan Teknologi

7
Abdul Kallang, 2017, “Hubungan Pendidikan dan Hukum dalam Mensejahterahkan Manusia”,
Jurnal Ekspose, Vol. 16, No. 2, Bone: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Watampone.
8
Ridho Aritonang dan Khamdi Afandi., op. Cit, hlm. 4.

10
Pendidikan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni mempunyai
kaitan yang sangat erat. Hal tersebut karena bagian utama dalam pendidikan,
terutama dalam bentuk pembelajaran. Oleh karena itu, pendidikan berperan
sangat penting dalam pewarisan dan pengetahuan, teknologi, dan seni. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa fondasi ilmiah dan teknologi dijadikan
sebagai landasan dalam menentukan kebijakan dan praktik pendidikan.
7. Fondasi Ekonomi
Manusia pada umumnya tidak lepas dari kebutuhan ekonomi. Sebab
kebutuhan dasar manusia membutuhkan ekonomi. Dunia sekarang ini tidak
hanya ditimbulkan oleh dunia politik, melainkan juga masalah dari ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi menjadi tinggi, dan penghasilan negara bertambah
walaupun utang luar negeri cukup besar dan penghasilan rakyat kecil masih
minim. Perkembangan ekonomi pun menjadi pengaruh dalam bidang
pendidikan.
Ekonomi pendidikan adalah “suatu kegiatan mengenai bagiamana manusia
dan masyarakat memilih, dengan atau tanpa uang, untuk memanfaatkan
sumber daya produktif yang langka untuk menciptakan berbagai jenis
pelatihan, pengembangan pengetahuan, keterampilan, pikiran, watak, dan lain-
lain, terutama melalui sekolah formal dalam suatu jangka waktu dan
mendistribusikannya, sekarang dan kelak, di kalangan masyarakat”. Intinya,
ekonomi pendidikan berkaitan dengan :
a. Proses pelaksanaan pendidikan
b. Distribusi pendidikan di kalangan individudan kelompok yang
memerlukan
c. Biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat atau individu untuk kegiatan
pendidikan, dan jenis kegiatan apa yang dibutuhkan.9
8. Fondasi Historis
Landasan sejarah memberikan peranan yang penting karena dari suatu
landasan sejarah itu bisa membuat arah pemikiran kepada masa kini. Bidang

9
Dedi Ahmad Kurniady, Tanpa Tahun, “Pembiayaan Pendidikan”, diambil dari
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN/197106092005011DED
Y_ACHMAD_KURNIADY/Pembiayaan_pend/Pembiayaan_Pendidikan.pdf, hlm. 1, pada tanggal
5 November 2020, pukul 06:43 WIB.

11
pendidikan terlebih dahulu memeriksa sejarah tentang pendidikan baik yang
bersifat nasional maupun internasional. Dengan demikian, setiap bidang
kegiatan yang ingin dicapai manusia untuk maju, pada umumnya dikaitkan
dengan bagaimana keadaan bidang tersebut pada masa lampau. Demikian juga
halnya dengan bidang pendidikan. Sejarah pendidikan merupakan bahan
pembanding untuk memajukan pendidikan suatu bangsa.
Fondasi historis mengandung beberapa substansi, yaitu :
a. Membimbing untuk menilai ide-ide yang masih survive dari masa lampau
dan mendorong kita untuk menolak ide-ide yang sudah tidak sesuai.
b. Membantu kita untuk menjadi “intelligent thinking educational workers”.
c. Membantu untuk memilih tujuan, isi pendidikan, dan proses pendidikan
modern.
d. Memberikan bahan-bahan untuk pemikiran pendidikan secara kreatif.
e. Menstimulasi kita untuk melengkapi karya para tokoh besar dan
melaksanakan ide–ide mereka sesuai dengan kondisi sekarang.
f. Mengembangkan sikap yang berharga seperti kerendahan hati dan
kesabaran.
g. Memberikan pengetahuan yang berharga tentang perkembangan
peradaban.
h. Sebagai pendekatan yang baik untuk studi tentang prinsip-prinsip
pembaharuan social, industri dan politik.
9. Fondasi Religius
Fondasi religius merupakan landasan yang paling mendasari dari fondasi-
fondasi pendidikan, sebab fondasi agama adalah fondasi yang diciptakan oleh
Allah SWT. Bahkan, setiap pendidikan nasional mengharuskan setiap peserta
didik mengikuti pendidikan agama. Karena sistem pendidikan agama
diharapkan sebagai penyeru pikiran-pikiran produktif dan berkolaborasi
dengan kebutuhan zaman yang semakin modern. Pendidikan agama adalah
hak setiap peserta didik dan bukan negara atau organisasi keagamaan.

D. Kedudukan Fondasi Pendidikan

Fondasi pendidikan memiliki 2 sisi dalam penyelenggaraan pendidikan


yaitu: kedudukan dan peran. Kedudukan fondasi pendidikan terhadap

12
penyelenggaraan pendidikan sebagai dasar/ landasan. Sebagai dasar dan landasan
penyelenggara pendidikan, maka kedudukan fondasi pendidikan merupakan
sandaran bagaimana pendidikan diselenggarakan dan ke arah mana pendidikan
hendak dibawa.

E. Peran Fondasi Pendidikan

1. Giving capital, yaitu memberi modal agar penyelenggaraan pendidikan dan


ilmu pendidikan dapat berkembang menjadi lebih baik.
2. Directing, yaitu memberi arah dan menuntun ke arah mana penyelenggaraan
pendidikan di masyarakat diarahkan.
3. Framing, yaitu memberi rambu-rambu dan garis-garis batas agar
penyelenggara pendidikan tidak menyimpang dari nilai-nilai yang
diidealkan.10

Claudina
10
Prameswari, 2015, “Pendidikan Sebagai Ilmu”, diambil dari
http://claudinaprameswari.blogs.uny.ac.id/2015/10/26/pendidikan-sebagai-ilmu/, pada tanggal 5
November 2020, pukul 07:44 WIB.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Fondasi-fondasi pendidikan adalah studi tentang fakta-fakta dan prinsip-
prinsip dasar yang melandasi pencarian kebijakan-kebijakan dan praktik-
praktik pendidikan yang berharga dan efektif. Fondasi pendidikan secara
singkat dapat dikatakan sebagai tempat bertumpu atau dasar dalam melakukan
analisis kritis terhadap kaidah-kaidah dan kenyataan tentang kebijakan dan
praktik pendidikan. Kajian analisis kritis terhadap kaidah dan kenyataan
tersebut dapat dijadikan titik tumpu atau dasar dalam upaya penemuan
kebijakan dan praktik pendidikan yang tepat guna dan bernilai guna. Dengan
kata lain, dapat dikatakan bahwa fondasi pendidikan merupakan dasar bagi
upaya pengembangan kependidikan dalam segala aspeknya. Fondasi
pendidikan terdiri dari beberapa jenis, yaitu landasan filosofis, landasan
sosiologis, landasan hukum, landasan kultural, landasan psilokogis, lndasan
ilmiah dan ternologi, landasan ekonomi, landasan sejarah, dan landasan
religius. Kedudukan fondasi pendidikan terhadap penyelenggaraan pendidikan
sebagai dasar/landasan. Peran dari fondasi pendidikan antara lain, giving
capital, directing, dan framing.

B. Saran
Setelah mempelajari fondasi-fondasi pendidikan, diharapkan kita
sebagai mahasiswa dapat memahami wujud, peran, serta kedudukan fondasi-
fondasi pendidikan yang telah dipaparkan pada makalah ini. Selain itu,
diharapkan setelah membaca dan memahami isi dari makalah ini, para
pembaca dapat mengimplementasikan peran serta kedudukan fondasi-fondasi
pendidikan.
Fondasi pendidikan hendaknya dijadikan sebagai tempat bertumpu
atau dasar dalam melakukan analisis kritis terhadap kaidah-kaidah dan
kenyataan tentang kebijakan dan praktik pendidikan. Kajian analisis kritis
terhadap kaidah dan kenyataan tersebut dapat dijadikan titik tumpu atau dasar
dalam upaya penemuan kebijakan dan praktik pendidikan yang tepat guna dan
bernilai guna. Dengan demikian, kebijakan dan praktik pendidikan dapat

14
mencapai pendidikan yang efektif dan efisien serta melahirkan sumber daya
alam yang berkualitas.

15
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, M. 2017. Filsafat Pendidikan Edisi Pertama. Jakarta: Kencana.


Ahmad Kurniady, Dedi. Tanpa Tahun.“Pembiayaan Pendidikan”, diambil dari
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN/19
7106092005011DEDY_ACHMAD_KURNIADY/Pembiayaan_pend/Pembi
ayaan_Pendidikan.pdf
Aritonang, Ridho dan Khamdi Afandi, Tanpa Tahun, “Fondasi-Fondasi
Pendidikan”, diambil dari file:///C:/Users/HP/Downloads/Fondasi_fondasi_Pendidikan.pdf
Kalang, A. 2017. Hubungan Pendidikan dan Hukum dalam Mensejahterahkan
Manusia. Jurnal Ekspose Vol. 16 No. 2. Bone: Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri Watampone.

Nurmalita, Savira, Tanpa Tahun, “Hakikat Pendidikan dan Landasan Pendidikan


Dalam Proses Pembelajaran”, diambil dari file:///C:/Users/user/Downloads/Artikel
%20DDIP%20VIRAA.pdf.

Prameswari, Claudina. 2015. “Pendidikan Sebagai Ilmu”, diambil dari


http://claudinaprameswari.blogs.uny.ac.id/2015/10/26/pendidikan-sebagai-
ilmu/
Siswoyo, D. 1996. Ilmu Pendidikan dalam Tantangan. Jurnal Cakrawala
Pendidikan.
Siswoyo, D. 2018. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY press.

16
GLOSARIUM

Asas : Dasar (sesuatu yang menjadi tumpuan berpikir atau berpendapat).

Aspek : Pemunculan atau penginterpretasian gagasan, masalah, situasi, dan


sebagainya sebagai pertimbangan yang dilihat dari sudut pandang
tertentu.

Budaya : Sesuatu mengenai kebudayaan yang sudah berkembang (beradab,


maju).

Capital : Modal (pokok) dalam perniagaan.

Directing : Ketentuan yang memberi arah atau bimbingan bagaimana sesuatu


harus dilakukan.

Education : Proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik.

Filosofis : Berdasarkan filsafat.

Fondasi : Dasar bangunan yang kuat.

Formal : Sesuai dengan peraturan yang sah.

Giving : Menyediakan (melakukan dan sebagainya) sesuatu untuk.

Historis : Berkenaan dengan sejarah; bertalian atau ada hubungannya


dengan masa lampau.

Ilmiah : Bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah)


ilmu pengetahuan.

Jasmani : Tubuh; badan; benda sebagai lawan rohani.

Kultural : Berhubungan dengan kebudayaan.

Landasan : Dasar; tumpuan.

Madya : Tengah; bagian tengah.

17
Modifikasi : Pengubahan.

Norma : Aturan, ukuran, atau kaidah yang dipakai sebagai tolok ukur
untuk menilai atau memperbandingkan sesuatu.

Pluralitas : Kemajemukan.

Religius : Bersifat religi; bersifat keagamaan; yang bersangkut paut dengan


religi.

Rohani : Berkaitan dengan roh; rohaniah.

Sosiologis : Mengenai sosiologi; menurut sosiologi.

Teknologi : Metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis.

Zaman : Jangka waktu yang panjang atau pendek yang menandai sesuatu;
masa.

18
INDEKS

A
Asas 16
Aspek 7, 16

B
Budaya 7, 8, 9, 10

E
Ekonomi 7, 9, 11, 14

F
Filosofi 7
Filosofis 8, 16
Fondasi 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16

H
Historis 12, 16
Hukum 7, 10, 14

L
Landasan 8, 12, 15, 16

P
Pendidikan 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15

R
Religius 12, 17
Rohani 17

19
S
Sosiologis 9, 17

SINGKATAN

E-book : Electronic book


E-journal : Electronic journal
E-prints : Electronic prints
Hlm : Halaman
Ibid : Ibiden
Op. Cit : Opera Citato
SAW : Shalallahu ‘Alaihi Wassalam

SWT : Subhanahu Wata’ala

20
TENTANG PENYUSUN

Penulis bernama Ditanur Fadilah, dengan nama


panggilan Dita. Lahir di Jakarta pada tanggal 02
Desember 2000 yang merupakan anak ketiga dari
tiga bersaudara. Saat ini tinggal bersama orangtua
di Jakarta kec. Duren Sawit, kel. Klender, kota
Jakarta Timur. Tahun ini memasuki tahun kedua
dalam menemupuh pendidikan di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, program studi Pendidikan
Kimia. Penulis merupakan lulusan dari SMA 61
Jakarta tahun 2019. Memiliki hobi membaca,
belajar, dan skincare-an. Cita-cita penulis ialah
ingin menjadi dosen sekaligus peneliti dalam bidang science dan pendidikan serta
terjus dalam bidang bisnis skincare.

Penulis bernama Riris Mustika Ali, sering


dipanggil riris. Lahir di kota yang mendapatkan
julukan kota udang yaitu cirebon, pada tanggal
28 September 2001. Pernah menyantri di Pondok
Pesantren At-Taqwa Pusat Putri Bekasi selama 6
tahun yang sederajat dengan SMP dan SMA.
Saat ini ia sedang menempuh kuliah Di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta prodi pendidikan
kimia semester 3. Penyusun memiliki hobi
menulis, membaca, kuliner serta traveling.
Penyusun memiliki cita-cita sebagai seorang guru
yang turut berkontribusi sebagai seorang penulis serta pembisnis kuliner yang
mengedepankan kualitas tanpa bahan kimia. Saat ini penulis sedang menyibukkan
denagn berproses dalam dunia pendidikan dan juga aktif dalam dunia organisasi,

21
berbagai bidang mulai dari berkontribusi dalam bidang pendidikan, kesehatan,
sosial serta dunia pembentukan pemuda yang berprestasi.

22

Anda mungkin juga menyukai