Wahjudi Djaja
Diresensi Oleh :
Nurul Afifah
IDENTITAS BUKU
PENDAHULUAN
Pada masa abad 19 hingga 20 dikenal dengan abad ideologi. Dimana banyak
ideologi-ideologi besar yang sangat berperan mengubah tatanan dunia. Di antaranya
nasionalisme, komunisme, sosialisme, dan kapitalisme. Ideologi ini tumbuh seiring
dengan munculnya keinginan untuk membentuk negara baru pasca-Perang Dunia I
dan II. Saat itu nasionalisme menjadi ideologi pemersatu yang ampuh dalam
mempersatukan bangsa-bangsa terjajah untuk memerdekakan diri. Sedangkan
imperialisme kuno berorientasi pada penyebaran agama (gospel), kekayaan (gold),
dan kejayaan (glory). Imperialisme modern diterapkan pada masa revolusi industri
yang berkembang pesat di Eropa. Persaingan antarnegara industri pun tidak
terelakkan. Mereka membawa armada perang untuk mendapatkan atau merebut
daerah-daerah yang kaya bahan mentah.Contoh bangsa yang menjadi sasaran
mereka antara lain Asia, Afrika dan Amerika Latin.
BAB II
IDEOLOGI DAN KEKUASAAN NEGARA
Fungsi sebuah ideologi bisa dilihat dari peran dan kedudukannya dalam suatu
masyarakat atau sebuah negara. Sebuah negara sangat memerlukan aturan dasar,
sistem nilai, dan kesepakatan bersama yang diakui serta dipatuhi oleh seluruh
warganya. Inilah yang dikenal dengan ideologi politik. Ideologi politik adalah
sistem kepercayaan yang menerangkan dan membenarkan suatu tatanan politik yang
ada atau yang dicita-citakan dan memberikan strategi berupa prosedur. Sebuah
negara dibentuk bukan tanpa tujuan dan tatanan. Tujuan sebuah negara hanya bisa
tercapai apabila para pengelola dan warganya memiliki kesamaan pandang. Cita-
cita tidak akan tercapai apabila negara tidak mempunyai strategi dan prosedur.
BAB III
Ideologi Liberalisme muncul di Eropa abad XVII, memuncak abad XIX, dan
tenggelam pada abad XX yang pada saat itu masyarakat terbagi menjadi tiga
kelompok yaitu kaum aristokrat, kaum agama, dan para petani.
Liberalisme dalam bidang agama muncul sejak zaman renaissance di Italia
yang ditandai dengan besarnya pengaruh kaum agama yang mendominasi
kehidupan masyarakat. Liberalisme muncul ketika terjadi konflik antara
pendukung-pendukung negara kota yang bebas melawan pendukung Paus.
Liberalisme dalam bidang agama sebetulnya hendak memperjuangkan kemerdekaan
jiwa setiap individu. Mereka ingin merdeka dalam memilih di antara hal-hal yang
baik dan hal-hal yang buruk. Liberalisme mempunyai dampak yang besar bagi
masyarakat Barat. Masyarakat perlahan-lahan mulai mengesampingkan hak Tuhan
dan setiap kekuasaan yang berasal dari Tuhan. Selain itu, urusan agama pun
dipindahkan dari urusan publik menjadi sekadar urusan individu.
BAB IV
PENUTUP
Ideologi termasuk bagian dari sejarah pemikiran yang artinya bukan hanya
konsep atau teori saja. Kita harus mempertahankan ideologi negara meskipun hal itu
tidak mudah. Caranya dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari. Jika semua rakyat Indonesia telah mengamalkan nilai-nilai Pancasila,
niscaya negara Indonesia yang aman, tenteram, makmur, adil, dan bermartabat akan
terwujud.
KELEBIHAN
Cover dari buku ini lumayan menarik dengan tatanan gambar dan tulisan yang
sesuai. Judul bukunya ketika dibaca mengundang rasa ingin tahu siapapun untuk
segera membacanya karena judul buku yang bersifat membandingkan dengan hal
yang sejenisnya. Bahasanya tidak terlalu sulit dipahami. Di dalam bukunya terdapat
gambar tokoh-tokoh yang berpengaruh pada masanya sehingga pembaca ikut
mengetahuinya. Informasi yang disampaikan pun cukup detail.
KEKURANGAN