Anda di halaman 1dari 9

10 TOKOH SOSIOLOGI

Auguste Comte

Biografi: Auguste Comte lahir pada 1798 di Montpellier,


kota di selatan Perancis yang menjadi salah satu pusat gerakan resistensi
terhadap revolusi Perancis. Comte lahir di keluarga borjuis Katolik yang taat.
Namun, masa kecilnya penuh dengan kenangan pahit disebabkan oleh
kekacauan periode Revolusi Perancis. Comte dikenal sebagai bapak
positivisme dan juga dianggap sebagai orang pertama yang mencetuskan
istilah sosiologi sebagai ilmu pengetahuan modern yang mempelajari aspek
sosial dari kehidupan manusia. Comte adalah tokoh sosiologi klasik awal.
Ideologi positivisme Comte mengusung keyakinan bahwa masyarakat dapat
dipahami sesuai dengan hukum-hukum ilmu alam.

Masterpiece: Discurs sur L’espirit Positif

Quote:

Formula sakral positivisme; cinta sebagai prinsipnya, keteraturan sebagai


fondasinya, kemajuan sebagai tujuannya.

Harriet Martineau

Biografi: Hariet Martineau lahir pada 12 Juni 1802 di


Norwich, Inggris. Martineau merupakan salah satu intelektual perempuan
awal yang mengkaji sosiologi secara komprehensif. Martineu juga
menerjemahkan karya besar Auguste Comte dari bahasa Perancis ke bahasa
Inggris, sehingga sosiologi Comte dikenal di negara-negara berbahasa
Inggris. Fokus sosiologi Martineau adalah pada prinsip-prinsip moral dan nilai
masyarakat dalam kaitannya dengan struktur institusional, relasi sosial, dan
pola perilaku yang tampak secara empiris. Studi sosiologi komprehensif
Martineau dilakukan selama kunjungannya di Amerika, dimana Martineau
menginvestigasi hubungan nilai dan moral masyarakat amerika dengan
stuktur institusional negara tersebut. Martineau merupakan satu dari
beberapa tokoh sosiologi klasik perempuan.

Masterpiece: Society in America

Quote:

Jumlah pembaca begitu banyak tetapi yang berpikir begitu sedikit.

Herbert Spencer

Biografi: Spencer dilahirkan di Derby, Inggris pada 1820.


Dikenal sebagai pencetus darwinisme sosial karena mengadopsi teori darwin
untuk menganalis perkembangan masyarakat. Spencer menaruh perhatian
khusus pada bagaimana mengatur masyarakat agar dapat menyelesaikan
masalah-masalah sosialnya. Menurut Spencer, ada suatu hukum tertentu yang
mengatur dunia sosial sehingga membuat orang-orang, khususnya para
pembuat kebijakan begitu yakin atas kebijakan-kebijakan yang diambil.
Mereka yang berpendapat bahwa hukum sosiologi tidak seperti hukum ilmu
alam, menurutnya, gagal mengenali bahwa banyak pengetahuan ilmu alam
tidak bisa dijelaskan secara matematis juga, namun bisa dijelaskan secara
kualitatif, seperti ilmu sosial.

Masterpiece: The Study of Sociology

Quote:

Tujuan paling utama pendidikan bukan pengetahuan, melainkan tindakan.


Karl Marx

Biografi: Karl Marx dilahirkan di Trier pada 1818. Semasa


muda mengklaim diri sebagai seorang hegelian. Marx banyak terinspirasi dari
Hegel tentang dialektika sejarah. Doktrin mengenai materialisme sejarah
banyak dituangkan dalam bukunya berjudul ’The German Ideology’, namun
salah satu buku yang paling berpengaruh secara politik adalah ’The
Communist Manifesto’. Dalam buku yang terakhir disebutkan, Marx
mengintegrasikan pemikirannya mengenai ekonomi politik, analisis kelas dan
organisasi sosial. Bersama sohibnya, Fredrick Engels, Marx mencetus teori
tentang ekspliotasi dalam melihat hubungan sosial antara dua kelas yang
saling bertentangan; borjuis dan proletar. Kaum pekerja-proletar merupakan
kelas yang teralienasi dari banyak aspek, dari anggota kelasnya sampai
produk yang dihasilkannya sendiri. ’Das Capital’ adalah buku tentang kritik
terhadap sistem ekonomi politik kapitalis setebal 2000 halaman yang ditulis
Marx. Engels berkontribusi pada jilid yang ketiga.

Masterpiece: The Communist Manifesto

Quote:

Kaum buruh seluruh dunia, bersatulah!

Max Weber

Biografi: Max Weber dilahirkan di Erfurt, Jerman pada


1864, merupakan salah satu intelektual besar yang berhasil melakukan
komparatif studi mengenai politik, ekonomi, sosiologi, dan kultur. Salah satu
kontribusi Weber pada sosiologi adalah formula menginterpretasi tindakan
sosial untuk memahami dunia sosial. Menurut Weber, adopsi metodologi ilmu
alam untuk memahami ilmu sosial akan selalu gagal. Ilmu sosial memiliki
logikanya sendiri yang berbeda sama sekali dengan ilmu alam. Logika ilmu
sosial adalah logika subjektif, dimana unsur subjektivitas selalu melekat pada
manusia sebagai subjek dari realitas sosial itu sendiri. Weber mengusulkan
sebuah metode yang bernama Verstehen, atau pemahaman interpretatif
terhadap tindakan sosial untuk memahami kehidupan sosial. Kontribusi lain
yang juga berpengaruh besar adalah, idenya tentang birokrasi. Birokrasi
modern menurut Weber merupakan bentuk rasionalisasi dalam skema tipe
ideal.

Masterpiece: Economy and Society

Quote:

Negara adalah institusi yang memiliki legitimasi untuk melakukan kekerasan.

Emile Durkheim

Biografi: Emile Durkheim dilahirkan di Espinal, Perancis


pada 15 April 1858. Ayahnya adalah seorang Rabbi, Durkheim pada mulanya
diarahkan untuk mengikuti jejak ayahnya sebagai seorang Rabbi. Namun
dalam kariernya, ia justru mengembangkan minat pada sosiologi. Agama
menjadi salah satu objek kajian dalam sosiologi yang menjadi minatnya.
Kontribusi Durkheim pada sosiologi juga terletak pada aspek metodologi
untuk menguatkan sosiologi sebagai sebuah disiplin modern yang ilmiah.
Durkheim berpendapat bahwa masyarakat berkembang dari bentuknya yang
sederhana, menjadi kompleks, dari ’primitif’ ke ’beradab’, dari solidaritas
organik ke mekanik. Sosiologi yang dikembangkan Durkheim merupakan
sosiologi makro dimana gejala-gejala sosial merupakan fakta sosial yang
memiliki hukum-hukum seperti hukum alam. Durkheim merupakan tokoh
sosiologi klasik yang mencetuskan sosiologi sebagai ilmu sosial modern.

Masterpiece: The Division of Labour in Society


Quote:

Satu-satunya kekuatan yang bisa melenyapkan egoisme adalah solidaritas pada


kepentingan kelompok.

Georg Simmel

Biografi: Georg Simmel dilahirkan pada 1 Maret 1858 di


Berlin, Jerman. Menurut Simmel masyarakat sebagai konstruksi abstrak
sangat mungkin dipelajari karena adanya proses kategorisasi. Kehidupan
sosial penuh dengan kategorisasi, seperti gender, ras, kelas, agama, dan
sebagainya. Upaya manusia itu sendiri dalam menciptakan kategorisasi
berimplikasi pada kenyataan bahwa dunia sosial itu ada. Kontribusi penting
Simmel pada sosiologi adalah sebuah konsep yang ia sebut ”form” atau
bentuk. Sosiologi, menurutnya, adalah ilmu yang mempelajari tentang
bagaimana adanya berbagai macam bentuk dalam interaksi sosial. Berbagai
bentuk tersebut dapat berupa pertukaran, konflik, subordinasi, dan
penghargaan. Sosiologi yang dikembangkan oleh Simmel mendapat label
sosiologi formal.

Masterpiece: The Problem of Sociology

Quote:

Mereka yang terdidik mengerti bagaimana mencari apa yang tidak diketahuinya.

Sigmund Freud
Biografi: Sigmund Freud dilahirkan di Freiberg, Prussia,
saat ini menjadi bagian dari Republik Ceko, pada 1856. Dikenal sebagai
pendiri psikoanalisis, yaitu upaya investigasi psikis melalui analisis alam bawah
sadar secara klinis, teoritis dan metodologis. Meskipun banyak menghasilkan
karya pada analisis masalah psikis, Freud juga menulis beberapa buku
tentang peradaban dan kemasyarakatan. Masyarakat menurutnya,
sebagaimana psikis, memiliki struktur ”internal”. Kelompok sosial pada
mulanya dilihat sebagai suatu bentuk cinta yang merefleksikan rasa hormat
pada pemimpin. Kemudian, kelompok sosial membentuk suatu relasi konflik
antara benci dan cinta. Masyarakat terbentuk dari hasrat seksual yang
kompleks, diperkuat oleh dorongan super ego sehingga terorganisir
sedemikian rupa menjadi apa yang disebut sebagai peradaban.

Masterpiece: Civilization and Its Discontents

Quote:

Takut senjata adalah tanda kedewasaan seksual dan emosional.

George Herbert Mead

Biografi: George Herbert Mead dilahirkan di


Massachusets, US pada 27 Februari 1863. Mead mengembangkan keriernya di
Chicago, dikenal sebagai psikolog sosial dan pendiri interaksionisme simbolik.
Kontribusi Mead pada sosiologi adalah pengembangan konsep diri atau ”the
self” dan relasinya dengan yang lain atau ”the other”. Masyarakat, menurut
Mead, memiliki relasi yang dinamis dan saling tergantung dengan diri. Relasi
antara masyarakat dan diri ini menciptakan gestur dan simbol yang
dipertahankan terus-menerus dalam relasi sosial. Pikiran, intelek, kesadaran
atau ”the mind” merupakan kemampuan untuk berperan menjadi ”yang lain”
melalui relasi ini. Sebagai contoh, kemampuan kita untuk memikirkan apa
yang dipikirkan orang lain tentang penampilan kita menentukan bagaimana
cara kita berpenampilan. Kemampuan pikiran ini dikembangkan sebagai tipe
sosial psikologis yang disebut interaksionisme simbolik.

Masterpiece: Mind, Self and Society

Quote:

Tak ada seorangpun yang selalu bodoh, namun semua orang kadang-kadang
bodoh.

W. E. B. Du Bois

Biografi: W. E. B. Du Bois adalah sosiolog Amerika, lahir


di Massachusets pada 23 Februari 1868. Kontribusi utamanya pada sosiologi
adalah studinya tentang probem ras dan hubungannya dengan kesenjangan
sosial. Di sosiologi, Du Bois dikenal sebagai sosiolog kulit hitam pertama
sekaligus orang pertama yang melakukan survey ekstensif terhadap
masyarakat Amerika berdasarkan warna kulit. Kaum kulit hitam di Amerika
menempati kelas sosial bawah dan mengalami diskriminasi di banyak aspek.
Du Bois menginvestigasi unsur ras dalam kesenjangan sosial masyarakat
Amerika. Permasalahan sosial yang berhubungan dengan relasi ras tetap
menjadi persoalan serius sampai hari ini. Du Bois melihat persoalan warna
kulit sebagai masalah utama abad 20. Masih terlihat dengan jelas bahwa ras
manusia merupakan aspek penting yang memengaruhi kehidupan sosial yang
berbentuk kesenjangan. Du Bois menjadi salah satu tokoh sosiologi klasik
terpenting yang mengenalkan kajian tentang ras.

Masterpiece: The Souls of Black Folk

Quote:

Masalah abad 20 adalah masalah warna kulit.

Alfred Schutz
Biografi: Alfred Schutz dilahirkan di Vienna pada 13 April
1899. Perkembangan kariernya sebagai seorang intelektual tidak linier. Schutz
pernah menjalani studi hukum dan ekonomi, pernah bekerja di bank sebelum
terjun di dunia akademik. Kontribusi penting Schutz pada sosiologi adalah
tentang formula memahami dunia sosial melalui teori yang disebut relevansi.
Schutz setuju pada pendapat bahwa memahami dunia sosial dapat dilakukan
melalui interpretasi tindakan subjektif individu. Namun menurutnya,
penjelasan bahwa makna simbolis menentukan tindakan sosial tidak pernah
memuaskan. Teori relevansi dikembagkan untuk menunjukkan bagaimana
objek sosial dan natural menghasilkan makna-makna spesifik yang
membentuk perbedaan pengalaman subjektif yang temporal. Perbedaan
makna subjektif ini membentuk stok pengetahuan dan kerangka bagaimana
pengalaman dan interaksi sosial menjadi bermakna bagi individu untuk
melakukan suatu tindakan.

Masterpiece: The Phenomenology of the Social World

Quote:

Relevansi merupakan produk refleksi.

Talcott Parsons

Biografi: Talcott Parsons lahir di Colorado, US pada 1902.


Pemikiran sosiologisnya banyak dipengaruhi oleh Durkheim dan Weber.
Kontribusi penting Parsons pada sosiologi adalah pengembangan teori
tindakan sosial dalam kerangka teori struktural fungsional. Parson melihat
problem sosial dapat diatasi apabila kepentingan pribadi ditekan oleh
kerangka moral yang dibentuk berdasarkan nilai-nilai bersama. Individu,
menurutnya harus masuk ke dalam sistem nilai kultural yang terdiri dari
ekspektasi nilai-nilai bersama. Dengan demikian, tindakan individu dapat
diregulasikan dan masyarakat bekerja dalam sebuah sistem yang berfungsi.
Parson melihat pentingnya mengelaborasi sebuah teori yang
mengintegrasikan tindakan sosial yang dilakukan individu dalam sistem sosial
yang lebih besar. Parson mendeskripsikan, teori tindakan sosial yang sudah
masuk dalam sistem sosial sebagai tindakan kesukarelaan atau ”voluntary
action”. Parsons menjadi salah satu tokoh sosiologi klasik terbesar abad 20.

Masterpiece: The Structure of Social Action

Quote:

Jika fakta sosial yang diamati tidak sesuai dengan penjelasan alternatif apapun,
sistem pengamatan itu sendiri yang perlu direkonstruksi.

Robert K. Merton

Biografi: Robert K. Merton lahir di Philadelpia, US pada 4


Juli 1910. Karirnya sebagai sosiolog berkembang di Harvard. Merton dikenal
sebagai tokoh sosiologi klasik, kritikus sekaligus teoritisi struktural
fungsionalisme. Kontribusinya pada sosiologi adalah menciptakan spesialisasi
pada studi mengenai penyimpangan sosial sebagai bagain dari fungsi sistem
sosial. Meski terpengaruh oleh teori struktural fungsional yang dberkembang
sebelumnya, teoeri fungsionalisme Merton tidak dogmatis. Fungsionalisme
menurut Merton merupakan praktik interpretasi data dengan cara
menyedeskripsikan konsekuensinya pada struktur sosial yang lebih luas.
Merton tidak hanya fokus pada aspek fungsi struktur sosial namun juga aspek
disfungsi yang juga membuat struktur sosial tetap berjalan.

Anda mungkin juga menyukai