Anda di halaman 1dari 9

Kel a s

3
K-1
XII
SOSIOLOGI
GLOBALISASI DAN PERUBAHAN KOMUNITAS LOKAL

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami pengertian dan karakteristik globalisasi.
2. Memahami teori-teori globalisasi.
3. Memahami proses globalisasi dan faktor pendorong globalisasi.
4. Memahami gejala globalisasi di Indonesia.

A. Pengertian, Karakteristik, dan Proses Globalisasi


Dengan adanya modernisasi, masyarakat menjadi maju, baik dalam bidang pendidikan,
teknologi, maupun ekonomi. Dengan adanya kemajuan teknologi, komunikasi, dan
transportasi menjadi lebih mudah. Hal itu menyebabkan pergerakan informasi dan manusia
menjadi lebih mudah dan cepat sehingga berdampak pada hubungan antarnegara. Antara
negara satu dan negara lainnya seolah-olah tidak terdapat batas lagi. Jadi, hal inilah yang
menandai terjadinya globalisasi.
1. Pengertian Globalisasi
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan
keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan,
investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain.
Beberapa ahli sosiologi mengemukakan pendapat mengenai globalisasi di antaranya
sebagai berikut.
a. Menurut Anthony Giddens, globalisasi adalah suatu proses radikalisasi dan
universalisasi nilai-nilai modernitas peradaban barat ke seluruh penjuru dunia,
kemudian berkembang menjadi modernitas global.
b. Menurut Peter Drucker, globalisasi adalah sebuah istilah menyeluruh untuk berbagai
proses yang berada di jantung ekonomi global, yaitu penyebaran komunikasi global
secara instan, pertumbuhan perdagangan internasional yang cepat, dan pasar
uang global (pasar perusahaan global). Sebagai contoh penggunaan dolar sebagai
mata uang internasional. World Trade Organization (WTO) sebagai organisasi yang
mengatur kebijakan perdagangan internasional di seluruh dunia.
c. Menurut Rosabeth Moss Kanter, menganalogikan globalisasi seperti sebuah pusat
perbelanjaan global.
d. Menurut Malcolm Waters, globalisasi dapat dilihat melalui tiga dimensi, yaitu
dimensi politik, ekonomi, dan kultur (budaya).
e. Menurut Martin Albrow, globalisasi sebagai keseluruhan proses ketika penduduk
dunia terinkorporasi (tergabung) dalam masyarakat dunia yang tunggal, masyarakat,
yakni masyarakat global.
f. Menurut Mansour Fakih, globalisasi adalah proses yang ditandai dengan pesatnya
perkembangan paham kapitalisme, yakni kian terbuka dan mengglobalnya peran
pasar, investasi, dan proses produksi dari perusahaan-perusahaan transnasional.
Jadi, globalisasi adalah sebuah ketergantungan antarmasyarakat dunia dalam hal budaya,
ekonomi, dan interaksi tanpa dihalangi oleh batas negara/geografi.

2. Karakteristik Globalisasi
Robin Cohen dan Paul Kennedy berpendapat globalisasi adalah seperangkat
transformasi yang saling memperkuat dunia. Seperangkat transformasi ini merupakan
suatu karakteristik yang meliputi hal-hal berikut.
a. Terjadinya perubahan dalam konsep ruang dan waktu karena cepatnya perubahan
media komunikasi secara global.
b. Ketergantungan pasar dan produksi ekonomi antarnegara sebagai dampak dari
pertumbuhan perdagangan, pengaruh perusahaan multinasional, dan keputusan
organisasi perdagangan internasional.
c. Perkembangan media massa yang makin cepat menyebabkan terjadinya interaksi
kultural.
d. Terjadinya peningkatan masalah bersama dalam hal-hal berikut.
1.) Ekonomi. Keputusan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah di satu sisi dapat
berdampak positif bagi perekonomian. Namun di sisi lain dapat berdampak pada
masalah yang lain, misalnya menaikkan upah minimum regional untuk buruh. Di
satu sisi menguntungkan kaum buruh, namun di sisi lain merugikan pengusaha.
2.) Lingkungan. Penurunan kualitas lingkungan hidup bukan hanya disebabkan
oleh penggunaan energi dan industri di negara maju. Akan tetapi juga

2
disebabkan oleh tindakan perusakan yang tidak disadari oleh orang-orang di
negara-negara berkembang, seperti penyediaan lahan yang berlebihan dan
penggundulan hutan.

3. Proses Globalisasi
Interaksi antarnegara di dunia dalam hal perdagangan telah terjadi sejak 1000-1500 SM
melalui jalur darat maupun jalur laut dan bisa dikatakan sebagai globalisasi tingkat pertama.
Selanjutnya, terjadinya revolusi industri di Eropa yang juga turut mendukung peningkatan
keterkaitan perdagangan antarnegara. Hal itu diikuti dengan eksplorasi besar-besaran
yang dilakukan oleh Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda dengan cara mencari dan
menguasai bahan baku untuk produksi barang-barangnya di wilayah Asia dan Afrika. Hal
itu mengakibatkan terjadinya kolonialisasi di wilayah Asia dan Afrika.
Dengan berkembangnya industri, kebutuhan akan bahan baku dan pasar juga
memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Sebagai contoh di Indonesia
setelah diberlakukannya politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan multinasional,
baik dari Eropa, Amerika, dan Jepang membuka berbagai cabangnya di Indonesia.
Fase tersebut terus berjalan dan mendapat momentum ketika perang dingin berakhir
dan komunisme dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran,
kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Dampaknya
adalah negara-negara di dunia mulai membuka diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini
didukung dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi sehingga batas-
batas antarnegara mulai tidak terlihat.

B. Teori-Teori Globalisasi
Ada berbagai teori globalisasi yang dikemukakan para ahli, di antaranya sebagai berikut.
1. Teori Globalisasi oleh George Ritzer
George Ritzer membuat dua asumsi mengenai globalisasi, yaitu sebagai berikut.
a. Perkembangan awal komunikasi global berkembang melalui beragam media. Dalam
hal ini yang utama adalah televisi dan internet.
b. Terbentuknya kesadaran global sebagai hasil akhir globalisasi.

Super "Solusi Quipper"


Teori Globalisasi George Ritzer
Ritzer mengasumsikan globalisasi dengan komunikasi dan kesadaran global.

3
2. Teori Tiga Posisi Teoretis oleh Cochrane dan Pain
Cochrane dan Pain menyatakan tiga posisi teoretis yang berkaitan dengan globalisasi,
yaitu sebagai berikut.
a. Para globalis percaya globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi
konkret terhadap berjalannya orang ataupun lembaga di seluruh dunia.
b. Para tradisionalis percaya globalisasi hanyalah sebuah mitos dan jika pun benar
adanya, fenomena tersebut hanya dibesar-besarkan saja.
c. Para transformalis percaya globalisasi adalah seperangkat hubungan yang saling
berkaitan melalui sebuah kekuatan yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung.

Super "Solusi Quipper"


Teori Tiga Posisi Teoretis Cochrane dan Pain
3 TEO Coch & Pain: para globalis, tradisionalis, transformalis.

3. Teori Neoliberalisme oleh Thomas Friedman


Teori neoliberalisme memandang globalisasi sebagai proses liberalisasi di mana setiap
negara berpeluang untuk memperoleh keuntungan jika mampu bersaing di pasar global.
Thomas Friedman membuat konsep mengenai “Jaket Ikat Emas (Golden Straightjacket)”.
Konsep ini menyatakan globalisasi menawarkan kemakmuran bagi negara-negara yang
memenuhi persyaratan.

Super "Solusi Quipper"


Teori Neoliberalisme Thomas Friedman
Neoliberalis Friedman dengan Jaket Emasnya bertujuan mendapat keuntungan di pasar
global.

4. Teori Budaya Dunia (World Culture Theory) oleh Roland Robertson


Menurut Roland Robertson, saat ini tengah terjadi kompresi dunia atau penguatan
kesadaran dunia secara keseluruhan. Pemikirannya termasuk dalam teori budaya dunia
(world culture theory). Menurutnya, dalam pikiran dan tindakan, globalisasi membuat
dunia menjadi suatu tempat yang tunggal.

5. Teori Isomorphism oleh Thomas Meyer


Thomas Meyer memandang bahwa masyarakat di berbagai negara di dunia menjadi

4
makin mirip satu sama lain dalam hal pemerintahan dan kebijakan. Sebagai contoh
negara-negara yang agraris tidak membuat sistem pendidikan yang berbeda, tetapi
mengadopsi sistem dari negara-negara Barat. Selain itu, mengadopsi sistem hukum yang
mirip, kebijakan kependudukan dan kesehatan, dan aturan lingkungan hidup. Teori Meyer
termasuk dalam teori pemerintahan dunia (world polity system).

Super "Solusi Quipper"


Teori Isomorphism Thomas Meyer
Teori Meyer kita istilahkan mirror world artinya setiap negara sama bentuknya dalam hal
globalisasi.

6. Teori Kapitalisme Global oleh William Robinson


William Robinson adalah pengusung teori kapitalisme global (global capitalism).
Menurutnya, perubahan besar telah terjadi, yakni dari ekonomi dunia menjadi ekonomi
global. Awalnya, setiap negara mengembangkan ekonomi nasional yang terhubung
dengan negara lain melalui perdagangan dan keuangan dalam sebuah pasar internasional
yang terintegrasi. Selanjutnya, muncul tahap transnasional kapitalisme dunia. Pada tahap
ini, terjadi globalisasi tahap produksi, yakni produksi-produksi nasional menjadi produksi
global. Hal itu menyebabkan hadirnya kelas kapitalis dan negara transnasional baru yang
disebut Transnational Capitalist Class (TCC).

Super "Solusi Quipper"


Teori Kapitalisme Global William Robinson
Teori Robinson kita istilahkan ekonomi global dengan ciri perusahaan multinasional.

C. Faktor Pendorong Globalisasi


Proses perkembangan globalisasi terjadi secara cepat dan seakan tanpa batas atau sekat.
Perkembangan globalisasi yang begitu cepat pasti didukung oleh berbagai faktor yang
memengaruhinya. Faktor-faktor pendorong globalisasi adalah sebagai berikut.

1. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi akan menciptakan alat-alat komunikasi dan
transportasi yang canggih, aman, dan murah. Apalagi setelah adanya internet dan media
sosial yang memudahkan penggunanya untuk berkomunikasi langsung dengan orang lain

5
di berbagai belahan dunia manapun seolah-olah sedang bertatapan langsung. Sebagai
contoh, Banu melakukan komunikasi videocall dengan sahabatnya yang di Inggris.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ini sebelumnya sudah diprediksi oleh
Alvin Toffler. Menurutnya, akibat proses teknologi, terjadi kejutan-kejutan masa depan
yang akan melahirkan revolusi baru. Ia juga menyatakan revolusi informasi sebagai akibat
dari kemajuan teknologi informasi akan membentuk wajah baru, yaitu masyarakat global
karena tidak ada lagi sekat yang memisahkan batas-batas suatu negara.

2. Makin Terbukanya Sistem Perekonomian Negara-Negara di Dunia


Faktor pendorong globalisasi berikutnya adalah semakin terbukanya sistem perekonomian suatu
negara di bidang perdagangan, produksi, maupun keuangan. Menurut Francis Fukuyama,
negara maju dan negara berkembang menganut prinsip-prinsip liberal dalam mengatur
ekonomi negara mereka. Jadi, makin terbukanya sistem perekonomian negara dipengaruhi
oleh liberalisme perekonomian dunia, laju globalisasi akan semakin cepat. Sebagai contoh, pada
awalnya Indonesia (di masa Presiden Soekarno) menggunakan sistem perekonomian tertutup,
kemudian berubah menjadi sistem perekonomian terbuka (di masa Presiden Soeharto) sejak
dikeluarkannya kebijakan politik pasar terbuka dan penanaman modal asing di Indonesia.

3. Mengglobalnya Pasar Uang


Faktor pendorong globalisasi yang terkahir adalah mengglobalnya pasar uang.
Mengglobalnya pasar uang ini muncul sebagai akibat terbukanya perekonomian negara
di dunia. Jadi, terbukanya perekonomian negara saling terkait dengan pasar uang. Apabila
pasar uang makin mengglobal, makin besar pula kegiatan ekonomi suatu negara. Dengan
demikian, makin liberal perekonomian suatu negara, makin cepat pasar uang global.
Sebagai contoh mata uang dolar Amerika Serikat sebagai mata uang internasional.

Super "Solusi Quipper"


Faktor Pendorong Globalisasi
1. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
2. Semakin Terbukanya Sistem Perekonomian Negara-Negara di Dunia
3. Mengglobalnya Pasar Uang

Bapak Global mendorong pasar uang menggunakan teknik perekonomian terbuka


dengan iptek.

Faktor Pendorong

6
D. Gejala Globalisasi di Indonesia
Sekarang ini, masyarakat Indonesia juga telah merasakan globalisasi. Dalam hal ini,
penggunaan alat-alat modern telah banyak digunakan di Indonesia. Sebagai contoh
berita perkembangan di seluruh penjuru dunia dapat diperoleh dengan cepat dan mudah
melalui internet dan media massa lainnya. Hal itu menunjukkan Indonesia juga mengalami
gejala globalisasi.

1. Gejala Globalisasi di Indonesia


Gejala globalisasi telah terjadi di segala bidang kehidupan masyarakat Indonesia. Berbagai
bidang yang telah terkena dampak gejala globalisasi adalah sebagai berikut.
a. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Kemajuan ilmu pengetahuan selalu diikuti dengan kemajuan teknologi. Hal ini
terbukti dengan banyaknya penemuan dalam bidang teknologi yang memenuhi
kebutuhan hidup manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Contoh kemajuan
IPTEK adalah sebagai berikut.
1.) Penemuan telepon genggam sebagai alat komunikasi yang membawa
kemudahaan bagi penggunanya.
2.) Penemuan alat transportasi yang modern di darat, laut, maupun udara,
seperti kereta super cepat, kapal bertenaga nuklir, dan pesawat terbang
yang sangat bermanfaat bagi masyarakat karena dapat menghemat waktu,
tenaga, dan biaya.
3.) Penemuan alat kantor yang makin canggih yang dapat membantu menyimpan
dan mengolah data dengan praktis, dan efisien. Sebagai contoh adanya
internet, surat elektronik (email), dan penyimpan data yang dapat diakses
melalui internet (online).
4.) Penemuan sumber-sumber energi yang dapat diperbarui, seperti energi surya,
angin, air, nuklir, dan biogas melengkapi keberadaan sumber-sumber energi
yang tidak dapat diperbarui.

b. Bidang Ekonomi
Globalisasi ekonomi adalah meningkatnya saling ketergantungan ekonomi antara
negara-negara di dunia berkat percepatan pergerakan barang, jasa, teknologi, dan
modal lintas perbatasan. Dalam hal ini, globalisasi ekonomi merupakan proses
peningkatan integrasi ekonomi antarnegara yang memunculkan pasar global dan
pasar dunia tunggal. Globalisasi ekonomi terdiri atas globalisasi produksi, pasar
persaingan, teknologi, serta perusahaan dan industri.

7
Salah satu tujuan dari globalisasi di bidang ekonomi yang dilakukan di berbagai
negara di dunia, khususnya di Indonesia adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, di antaranya sebagai berikut.
1.) Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil serta menghilangkan sistem
monopoli.
2.) Memberdayakan pengusaha kecil, menengah, dan koperasi agar lebih efisien
dalam berusaha dengan suasana yang aman dan mendukung.
3.) Mengembangkan hubungan kemitraan yang saling mendukung dan
menguntungkan antara koperasi, swasta, dan BUMN. Selain itu juga antara
pengusaha besar, menengah, dan kecil dalam rangka memperkuat struktur
perekonomian nasional.

c. Bidang Politik
Indonesia sejak masa reformasi telah berupaya untuk melaksanakan demokrasi
yang sesungguhnya. Hal itu terlihat dari munculnya berbagai partai politik dengan
ideologi masing-masing merupakan ciri tumbuhnya demokrasi di Indonesia. Dengan
terciptanya masyarakat yang demokratis, dapat tercipta integrasi nasional. Dalam
hal ini, mendorong peningkatan kesadaran berpolitik rakyat agar rakyat makin sadar
hak dan kewajibannya sebagai warga negara dan sadar bagaimana memelihara
perdamaian dunia. Sebagai contoh Indonesia telah menyelenggarakan pemilu
anggota DPRD, DPR, DPD, presiden dan wakil presiden secara langsung, umum,
bebas, rahasia, jujur, dan adil (luber jurdil) sejak masa reformasi.
d. Bidang Budaya
Globalisasi budaya tidak hanya melalui interaksi media massa melalui iklan-iklan
yang menampilkan beragam kekayaan budayanya, perkembangan mode pakaian,
makanan, dan musik saja. Akan tetapi juga melalui kunjungan turis-turis asing yang
masuk ke suatu negara, pertukaran kebudayaan antarnegara, migrasi penduduk
ke suatu negara, serta perlombaan yang berskala internasional. Jadi, makin sering
kontak dengan budaya lain, secara tidak langsung nilai-nilai budaya negara lain akan
makin tersebar. Sebagai contoh budaya batik Indonesia telah diakui oleh UNESCO
sebagai budaya warisan dunia.
e. Bidang Agama
Globalisasi di bidang agama lebih terfokus pada aplikasi ajaran agama dalam
konteks kekinian tanpa melanggar akidah-akidah agama. Selain itu, memicu
penganut agama untuk memahami dan menghargai penganut agama lain dalam
konteks toleransi sehingga terwujud kehidupan yang harmonis dalam masyarakat
multikultural. Globalisasi di bidang agama juga merupakan dampak dari globalisasi

8
yang menyangkut sarana dan prasarana keagamaan, misalnya diakui agama-agama
di dunia bersifat universal.

2. Dampak Globalisasi
Dampak yang masyarakat rasakan dari perubahan sosial karena pengaruh globalisasi
mengakibatkan beragam permasalahan. Permasalahan yang muncul adalah sebagai
berikut.
a. Munculnya kondisi ketidaksanggupan atau ketidaksiapan yang dinamakan geger
budaya (cultural shock). Geger budaya, yaitu masyarakat yang mengalami guncangan
mental akibat belum siap untuk menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang
berbeda dengan kebudayaan sendiri. Sebagai contoh saat ini media pembelajaran
banyak menggunakan internet. Pada masyarakat perkotaan hal tersebut tidak
menjadi masalah, tetapi pada masyarakat terpencil hal itu dianggap memberatkan
karena tidak adanya faktor pendukung, seperti jaringan internet dan komputer.
b. Teknologi modern yang diterima masyarakat tidak diimbangi dengan perubahan
pada tata nilai dan norma masyarakat (cultural lag), yang apabila tidak dimbangi
dengan sikap mental yang baik, dapat mengakibatkan keresahan, kecemburuan
sosial, bahkan konsumerisme. Sebagai contoh internet memiliki banyak manfaat
dalam berbagai hal, tetapi terdapat juga dampak negatif, terutama pada anak di
bawah umur 17 tahun yang membuka internet tanpa pengawasan orang tua.
c. Terjadinya benturan nilai yang sering kali menimbulkan disintegrasi sosial bahkan
keadaan tanpa aturan (anomie) sosial yang bertentangan dengan kemajuan, seperti
pergeseran nilai, norma, perilaku, dan lembaga. Sebagai contoh tawuran dan perang
antarwilayah.
d. Nilai lama dianggap sebagai nilai yang harus dibuang, sedangkan nilai baru dianggap
sebagai nilai yang terbaik dan mutlak diterima. Akibatnya, muncul ketidaktenteraman
dalam masyarakat. Sebagai contoh pada masa Orde Baru, masyarakat tidak berani
menyampaikan aspirasi secara langsung ke media karena dilarang oleh pemerintah.
Nilai tersebut dianggap harus dibuang karena pada masa reformasi masyarakat
dapat menyampaikan aspirasi secara langsung ke media.

Anda mungkin juga menyukai