Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL

STUDIO INTEGRAL KOMUNITAS


IDENTIFIKASI KEBERLANGSUNGAN HIDUP MASYARAKAT
DESA LEUWEUNG KOLOT, KECAMATAN CIBUNGBULANG,
KABUPATEN BOGOR BERDASARKAN POTENSI DAN MASALAH

Oleh :

1. Rizcy Aditya Pradana (123.17.00001)


2. Dhyta Rizkylia Sugiarto (123.17.00002)
3. Muhammad Mafaza Alfarisi (123.17.00005)
4. Aby Baharudin Yusuf (123.17.00007)

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
TANGERANG SELATAN
2018
1.1 Latar Belakang
Komunitas secara umum merupakan sekumpulan masyarakat atau manusia
yang berkumpul di satu tempat dengan memiliki tujuan dan kebutuhan yang sama serta
melakukan gotong royong. Dalam sosiologi komunitas adalah sekelompok orang-
orang yang tinggal di daerah dan memiliki hubungan untuk berinteraksi dengan satu
sama lain dalam George (2003). Kelompok sosial ini memiliki keterkaitan yang erat
dengan masyarakat karena tanpa adanya masyarakat suatu komunitas tidak akan
terbentuk. Sebuah komunitas yang dalam kehidupannya bertempat tinggal yang sama,
tentunya interaksi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam menjalani
kehidupan. Karena, pada umumnya dalam sebuah komunitas memiliki tujuan atau
kepentingan bersama, maka dari itu social relationship antar anggota kelompok
sangatlah penting dalam sebuah komunitas. Hal ini dapat mendorong setiap anggotanya
untuk selalu berhubungan baik dalam rangka mewujudkan tujuan atau kepentingannya.

Dalam komunitas juga tentunya tidak dapat terpisahkan dari tempat dimana sebuah
komunitas tersebut tinggal. Pemanfaatan potensi lingkungan sangat berpengaruh dalam
mewujudkan tujuan atau kepentingan sebuah komunitas. Disamping adanya potensi
yang ada tentunya juga ada suatu permasalahan. Dengan memanfaatkan potensi yang
ada diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada dan dengan begitu potensi
dapat digunakan secara maksimal.

Menurut Undang-Undang Dasar 1945 tentang hak warga negara menjelaskan bahwa
setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih
tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkanya, serta berhak kembali. Setiap
orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap,
sesuai dengan hati nuraninya. Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat,
berkumpul, dan mengeluarkan pendapat” jadi sudah dijelaskan dalam peraturan negara
bahwa setiap manusia atau masyarakat yang berkumpul atau membentuk suatu
komunitas dapat bebas menyampaikan pendapat dan memiliki hak untuk
bermusyawarah maupun bersuara.

Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki luas daratan seluas 1.922.570
km2. Dengan luas yang sedemikian besarnya tentunya menjadikan Negara ini sebagai
Negara agraris terbesar di Asia Tenggara dimana sektor pertanian dan perkebunan
menjadi leading sector dalam pembangunan wilayah. Dengan luasnya sektor pertanian
dan perkebunan di Indonesia seharusnya menjadikan sektor ini lebih diperhatikan oleh
pemerintah keberadaannya. Keberadaan sumberdaya lahan merupakan kebutuhan
mendasar dari setiap aktifitas manusia yang dibutuhkan banyak masyarakat sebagai
lokasi tempat tinggal ataupun sebagai tempat melakukan aktifitas, misalnya pertanian
yang merupakan sektor strategis karena memiliki peranan penting yaitu sebagai
kebutuhan pokok yang dibutuhkan setiap lapisan masyarakat, baik dalam segi
perekonomian juga dalam keberlangsungan hidup masyarakat.

Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan pendekatan langsung ke dalam suatu


komunitas untuk mengetahui segala potensi yang sudah terlihat maupun yang belum
terlihat. Dengan begitu potensi bisa dipertimbangkan dan dikembangkan untuk
menyelesaikan serta mengatasi permasalahan yang ada. Dalam penelitian ini peneliti
akan mengumpulkan informasi berdasarkan metode yang sudah ditentukan. Informasi
ini nantinya akan disusun menjadi suatu hasil penelitian yang melingkupi profil, sosial
budaya, kependudukan, ekonomi, sarana prasarana serta permasalahan di dalam
komunitas tersebut.

Sektor pertanian di Kabupaten Bogor merupakan kawasan pertanian pangan yang


relatif besar di wilayah utara dan timur maka komunitas yang menjadi lokasi studi kami
adalah Desa Leuweung Kolot yang terletak di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten
Bogor, Jawa Barat. Desa Leuweung Kolot yang memiliki arti desa hutan tua ini masih
menganut atau memegang teguh ciri khas daerah tersebut, walaupun dengan adanya
perkembangan teknologi maupun IPTEK mereka tetep tidak melupakan kebudayaan
dan ajaran dari leluhur mereka. Potensi yang dikembangkan di Desa Leuweung Kolot
ialah dari sektor pertanian, dimana pertanian ini merupakan mata pencaharian dominan
masyarakat setempat dan hasil dari pertanian tersebut digunakan untuk mencukupi
kebutuhan sehari-sehari. Kemudian, terdapat juga potensi kuliner dari desa ini yang
dapat dibilang sebagai ciri khas makanan di Desa Leuweung Kolot, konon daerah ini
merupakan cikal bakal terciptanya makanan khas bernama Doclang. Makanan ini
memiliki sejarah yang cukup berpengaruh pada Desa Leuweung Kolot, karena pada
zaman dahulu para pedagang di Jawab Barat banyak melewati daerah tersebut untuk
berjualan makanan Doclang. Namun, perkembangan teknologi dan infrastruktur yang
terjadi, jalur perdagangan para pedagang makanan Doclang tersebut tidak lagi
melewati jalur tersebut dan mengakibatkan makanan serta penjualan Doclang di daerah
Desa Leuweung Kolot mengalami penurunan, namun Desa Leuweung Kolot yang
kental ajarannya dari turun temurun tetap membuat dan mengelola makanan khas
daerah yang bernama Doclang tersebut.

Potensi berikutnya adalah kebudayaan dari Desa Leuweung Kolot yaitu kegiatan
Serentaun yang merupakan upacara penyerahan hasil panen selama setahun dengan
memohon berkah Tuhan dan berharap hasil panen di musim berikutnya akan
meningkat. Selain upacara Serentaun, Desa Leuweung Kolot juga sarat akan kesenian
seperti kesenian karinding dan wayang golek yang masih ditekuni masyarakatnya. Oleh
karena itu, penelitian ini mengambil judul ”Identifikasi Keberlangsungan Hidup
Masyarakat Desa Leuweung Kolot, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor
berdasarkan potensi dan masalah”.
1.2 Tujuan dan Sasaran

Tujuan dan Sasaran dalam studi ini dijelaskan sebagai berikut.

1.2.1 Tujuan

Tujuan dari studi ini yaitu untuk mengidentifikasi keberlangsungan hidup masyarakat
di Desa Leuweung Kolot, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
berdasarkan potensi dan masalah yang ada dengan menyusun rekomendasi serta
konsep penanganan (action plan) bagi permasalahan yang ada.

1.2.2 Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi kondisi Desa Leuweung Kolot berdasarkan sejarah, kebudayaan


dan kearifan lokal.
2. Mengidentifikasi potensi dan masalah terkait dengan aspek kependudukan, sosial
budaya, ekonomi dan ketersediaan sarana prasarana di Desa Leuweung Kolot.
3. Membuat rekomendasi berupa konsep penanganan (action plan) untuk
mengembangkan potensi dan mengatasi permasalahan yang tejadi di Desa
Leuweung Kolot.

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup studi ini terdapat ruang lingkup wilayah dan ruang lingkup substansi,
sebagai berikut.

1.3.1 Ruang Lingkup Wilayah Penelitian

Pelaksanaan dalam penelitian ini yaitu pada bulan September sampai Desember 2018,
yang dilakukan di Desa Leuweung Kolot, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten
Bogor, Jawa Barat. Ruang Lingkup penelitian yang diambil mencakup wilayah
administrasi Desa Leuweung Kolot dengan luas wilayah sekitar ± 189.9 hektar. Ruang
lingkup wilayah studi ini berbatasan dengan wilayah lain yaitu sebagai berikut :

Sebelah Utara : Desa Ciaruteun Ilir

Sebelah Selatan : Desa Girimulya

Sebelah Barat : Desa Cimanggu I

Sebelah Timur : Desa Cibadak

Batasan-batasan lokasi studi lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1
Peta Administrasi Desa Leuweung Kolot
1.3.2 Ruang Lingkup Substansi Penelitian

Adapun ruang lingkup substansi pada penelitian ini adalah :

1. Mengidentifikasi kondisi Desa Leuweung Kolot berdasarkan sejarah berdirinya


Desa Leuweung Kolot, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, tradisi
kebudayaan yang ada dan kearifan lokal di lokasi studi.
2. Mengidentifikasi potensi dan masalah terkait dengan aspek kependudukan, sosial
budaya, ekonomi dan ketersediaan sarana prasarana di Desa Leuweung Kolot.
a) Aspek kependudukan dengan mengidentifikasi jumlah penduduk Desa
Leuweung Kolot berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan dan mata
pencaharian.
b) Aspek sosial budaya dengan mengidentifikasi bagaimana sejarah desa,
adat istiadat yang berlaku, interaksi sosial, kegiatan sehari-hari,
kebudayaan dan kearifan lokal masyarakat di Desa Leuweung Kolot.
c) Aspek ekonomi dengan mengidentifikasi mata pencaharian, pelaku usaha
dan potensi perkembangan ekonomi Desa Leuweung Kolot.
d) Aspek sarana prasarana dengan mengidentifikasi sarana yang terdiri dari
pendidikan, kesehatan, peribadatan, ekonomi, transportasi, untuk
prasarana terdapat prasarana jalan, sumber air, listrik, drainase dan
persampahan di Desa Leuweung Kolot.
3. Membuat rekomendasi berupa konsep penanganan (action plan) untuk
mengembangkan potensi dan mengatasi permasalahan yang tejadi di Desa
Leuweung Kolot.

1.4 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan ialah dengan mengamati secara langsung ke


lapangan dan melakukan pendekatan secara langsung dengan masuk kedalam
kehidupan nyata di lokasi studi dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi
dengan masyarakat Desa Leuweung Kolot.
1.4.1 Kebutuhan Data

Kebutuhan data dalam studi ini bertujuan untuk mempermudah peneliti dalam
melakukan pengumpulan data yang dibagi berdasarkan jenis data yaitu data primer dan
data sekunder, sebagai berikut.

a. Data Primer

Data primer ialah data yang diperoleh peneliti dari sumber-sumber asli. Sumber asli
yang dimaksud adalah diperoleh secara langsung di wilayah studi dengan tujuan
menyediakan data yang akan digunakan dalam proses analisis. Sumber data primer ini
didapatkan dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi.

b. Data Sekunder

Data sekunder yang diperoleh oleh tim peneliti dalam studi ini adalah dari data yang
sudah ada dan tersedia di instansi yang berwenang. Data sekunder yang dimaksud
seperti data kependudukan, data kegiatan-kegiatan sosial dan data organisasi.

1.4.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam studi ini menggunakan metode untuk pengumpulan
data, yang akan dijelaskan seperti berikut :

a. Survei

Kegiatan survei dilaksanakan untuk mengetahui situasi kondisi lapangan secara


langsung sebelum melaksanakan live in. Dalam kegiatan ini juga dilakukan untuk
mengumpulkan data dari tingkat kelurahan, RW maupun RT. Adanya kegiatan survei
dapat memudahkan penelitian dalam rancangan studi supaya tersusun lebih tepat, dan
dapat mengkoordinasi strategis di lapangan dengan pihak-pihak terkait untuk
mendapatkan informasi mengenai Desa Leuweung Kolot.

b. Live in

Live in merupakan suatu kegiatan menghargai dan mengetahui makna kehidupan yang
dilakukan dengan cara tinggal di rumah-rumah penduduk dan mengikuti seluruh
kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat agar peneliti dapat lebih mengenal dan
mengerti dinamika kehidupan yang terjadi di wilayah studi. Metode ini akan dilakukan
selama menetap di rumah warga selama 3 hari 2 malam yang merupakan bentuk upaya
pendekatan sosial dimana peneliti berbaur bersama masyarakat setempat di Desa
Leuweung Kolot.

c. Kunjungan ke Instansi

Kegiatan kunjungan ke instansi adalah kegiatan untuk mengumpulkan data yang


dibutuhkan dalam perencanaan yang diperoleh melalui instansi-instansi yang terkait.

1.4.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam studi ini peneliti melakukan beberapa teknik dalam proses pengumpulan data,
yang akan dijelaskan sebagai berikut :

a. Observasi (Pengamatan)

Observasi adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian dengan jalan mengadakan
pengamatan secara langsung dan sistematis dalam Nurkancana (1986). Pengamatan
lapangan merupakan metode pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan
secara langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan
pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati. Dalam hal ini
bertujuan untuk mengamati kegiatan sosial budaya, sarana dan prasarana,
kependudukan dan ekonomi masyarakat di Desa Leuweung Kolot.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak,
yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai
(responden) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut dalam Lexy (1988).
Wawancara bertujuan untuk mendapatkan keterangan dan meminta pendapat dari
pihak yang dijadikan sebagai informan, serta untuk lebih memahami obyek penelitian
secara cermat dan akurat, sehingga diperoleh kesempurnaan data dan hasil penelitian
yang bersifat obyektif dalam Koentjaraningrat (1983). Bentuk wawancara yang
digunakan adalah wawancara berstruktur, artinya untuk keperluan wawancara terlebih
dahulu disusun daftar pertanyaan dengan maksud agar pertanyaan yang diajukan
terarah dan wawancara berlangsung dengan lancar. Wawancara ditujukan kepada
beberapa pihak yang berwenang untuk memberikan data atau keterangan yang
diberikan

c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah kegiatan khusus berupa pengumpulan, pengolahan, penyimpanan,
penemuan kembali dan penyebaran dokumen dalam International Economic
Conference (1905). Informasi yang peneliti dapatkan adalah dalam bentuk foto dan
video yang menggambarkan tentang kegiatan komunitas di wilayah studi.
Dokumentasi yang dipakai oleh peneliti dengan menggunakan alat-alat pendukung
seperti kamera dan handycam. Pengambilan gambar diambil sebagai pendukung data
di wilayah studi.

d. Mental Map

Pembuatan mental map digunakan untuk menggambarkan informasi dalam bentuk peta
secara jelas kondisi lokasi studi. Mental map ini berguna untuk membantu peneliti,
melihat potensi dan masalah dari aspek sosial budaya, kependudukan, ekonomi, sarana
dan prasarana.

e. Kilas Balik Sejarah

Kilas balik sejarah dengan bernapak tilas untuk mengetahui sejarah awal terbentuknya
Desa Leuweung Kolot, serta mengetahui perkembangan komunitas Desa Leuweung
Kolot sejak pertama berdiri hingga saat ini.

1.4.4 Metode Pengolahan Data

Pengolahan data dalam studi ini, menggunakan metode sesuai dengan aspek yang
dikaji, sebagai berikut.
a. Editing

Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah terkumpul tujuannya
untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada pencatatan bilangan dan
bersifat koreksi.

b. Tabulasi

Tabulasi adalah proses menempatkan data dalam bentuk tabel dengan cara membuat
tabel yang berisikan data sesuai dengan kebutuhan analisis. Dalam hal ini peneliti
membuat tabel-tabel yang dibuat secara ringkas sesuai dengan analisis yang
dibutuhkan dalam identifikasi potensi dan masalah di Desa Leuweung Kolot.

c. Pemetaan

Pemetaan yang dimaksud sebagai proses pengukuran, perhitungan dan penggambaran


permukaan bumi dengan metode tertentu dan akan didapatkan hasil berupa softcopy
maupun hardcopy peta yang berbentuk vektor maupun raster.
1.5 Kerangka Berfikir

Input Proses Output

Lokasi
Desa Leuweung Kolot, Kecamatan
Cibungbulang, Kabupaten Bogor,
Jawa Barat Action Plan
Analisis
Memaparkan tentang potensi dan
Tema masalah yang telah terjadi di Desa
Leuweung Kolot
Desa Agraris dan
Budaya
Rekomendasi

Metode Pengolahan Data


Latar Belakang
1. Editing
Mengamati pertanian serta budaya
2. Tabulasi
yang terdapat di Desa Leuweung
3. Pemetaan
Kolot

Sasaran

Tujuan 1. Mengidentifikasi sejarah, kebudayaan


Metodologi
dan kearifan lokal Desa Leuweung
Mengidentifikasi keberlangsungan hidup Kolot 1. Survei
masyarakat di Desa Leuweung Kolot 2. Mengidentifikasi potensi dan masalah 2. Live in
berdasarkan potensi dan masalah yang di Desa Leuweung Kolot berdasarkan
ada dengan menyusun rekomendasi serta 3. Kunjungan ke Instansi
aspek terkait
konsep penanganan (action plan) bagi 3. Menyusun rekomendasi serta konsep
permasalahan yang ada. penanganan
1.6 Sistematika Penulisan

Laporan penelitian ini teridi dari enam bab, dengan sistematika penulisan sebagai
berikut:
Bab I Pendahuluan

Bab I berisikan uraian dari latar belakang penelitian, tujuan dan sasaran, ruang lingkup
studi, metodologi penelitian, kerangka berfikir, dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Teori

Bab II menjelaskan tentang teori literatur yang terkait, sesuai dengan pembahasan tema
penelitian di Desa Leuweung Kolot.

Bab III Gambaran Umum

Bab III menjelaskan komunitas, kondisi wilayah, kondisi masyarakat, kondisi


perekonomian dan kondisi sarana prasarana di Desa Leuweung Kolot.

Bab IV Analisis

Bab IV memaparkan tentang potensi dan masalah yang telah diteliti di Desa Leuweung
Kolot dari beberapa aspek, yaitu aspek kependudukan, aspek sosial budaya, aspek
ekonomi, dan aspek sarana-prasarana.

Bab V Action Plan

Bab V menjelaskan tentang rekomendasi dari konsep penanganan masalah dan


pengembangan potensi yang ada di lokasi studi sesuai dengan aspirasi masyarakat di
Desa Leuweung Kolot.

Bab VI Kesimpulan

Bab VI berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan selama
penelitian berlangsung untuk menunjang penelitian ini
Tabel 1.1
Kebutuhan Data
No. Aspek Sub Aspek Data yang dibutuhkan Pengumpulan Data
1 Kependudukan Jumlah Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin Sekunder (Kantor Desa)
Penduduk
Jumlah penduduk berdasarkan kelompok
umur
Jumlah penduduk berdasarkan pendidikan

2 Sosial Budaya Sejarah Sejarah Desa Leuweung Kolot Primer (Observasi dan
Wawancara)
Tradisi Tradisi di Desa Leuweung Kolot

Kegiatan sehari- Kegiatan sehari-hari dan interaksi sosial di


hari Desa Leuweung Kolot
3 Ekonomi Mata Pekerjaan Sekunder (Kantor Desa) dan
Pencaharian Primer (Observasi dan
Pendapatan Wawancara)
4 Sarana Sarana Jumlah, kondisi, pelayanan dan akses
Pendidikan (TK,
No. Aspek Sub Aspek Data yang dibutuhkan Pengumpulan Data
SD, SMP, Sekunder (Kantor Desa) dan
SMA) Primer (Observasi dan
Sarana Wawancara)
Peribadatan
(Mushola,
Masjid, Gereja,
Vihara)
Sarana
Kesehatan
(Puskesmas,
Posyandu,
Klinik)
Sarana
Perdagangan
(Pasar dan
Warung)
5 Prasarana Air Bersih Ketersediaan, Sumber dan Kondisi Air Bersih Primer (Observasi dan
Wawancara)
Jalan Kondisi
No. Aspek Sub Aspek Data yang dibutuhkan Pengumpulan Data
Listrik Ketersediaan
Drainase Kondisi
Sampah Pengelolaan
1.7 Rencana Kerja

September Oktober November Desember Januari


No Kegiatan
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
10-17
1 Persiapan
Sept
24 Sept-01
2 Pembuatan Proposal
Okt
24 Sept-01
3 BAB I Pendahuluan
Okt
01-08
4 BAB II Tinjauan Teori
Okt
3
5 Survei 1

MINGGU TENANG
Okt
6 BAB III Gambaran Umum 4 Okt-4 Des
16 Okt-04
7 UTS
Nov
10
8 Survei 2
Nov
23-25
9 Live in
Nov
26 Nov-14
10 BAB IV Analisa
Des
10-17
11 BAB V Action Plan
Des
18-
12 BAB VI Kesimpulan 30
Des
13 UAS 03-15 Jan
September Oktober November Desember Januari
No Kegiatan
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
21-
14 Perbaikan 31
Des
1.8 Rincian Dana
Laporan
Kegiatan/kebutuhan Jumlah Biaya
Kertas A4 2rim x @55.000 Rp 110.000,-
Tinta warna 1 set x @60.000 Rp 60.000,-
Tinta hitam 2 set x @30.000 Rp 60.000,-
Fotocopy Rp 200.000,-
Buku Gambar A3 1 buku Rp 55.000,-
ATK Rp 100.000,-
Jumlah Rp 585.000,-

Survei
Kegiatan Jumlah Biaya
Survei 1
- Kendaraan 2 x Rp 20.000 Rp 40.000,-
- Konsumsi 4 x Rp 20.000 Rp 80.000,-
Survei 2
- Kendaraan 2 x Rp 20.000 Rp 40.000,-
- Konsumsi 4 x Rp 20.000 Rp 80.000,-
Live in
- Kendaraan 3 x Rp 20.000 Rp 60.000,-
- Konsumsi (6 x Rp 20.000) 3 hari Rp 360.000,-
Jumlah Rp 660.000,-

Maket
Bahan Jumlah Biaya
PVC (1 mm) 8 x @20.000 Rp 160.000,-
Kertas duplex 5 x @9.000 Rp 45.000,-
Kertas mika (0.1 mm) Rp 10.000,- Rp 10.000,-
Lem korea 5 x @3.500 Rp 17.500,-
Lidi atau tusuk sate Rp 5.000,- Rp 5.000,-
Kawat Rp 5.000 Rp 5.000,-
Lakban kertas Rp 10.000,- Rp 10.000,-
Penggaris Rp 3.000,- Rp 3.000,-
Cutter Rp 13.000,- Rp 13.000,-
Gunting Rp 10.000,- Rp 10.000,-
Tang Rp 22.000,- Rp 22.000,-
Jumlah Rp 300.500,-

Jumlah Keseluruhan
Kegiatan Jumlah
Laporan Rp 585.000,-
Survei Rp 660.000,-
Maket Rp 300.500,-
Jumlah Rp 1.545.500,-
1.9 Struktur Peserta Studio Integral Komunitas Tahun 2018

Ketua dan PJ Peta

Aby Baharudin Yusuf

Bendahara dan PJ Survei Sekretaris dan PJ Laporan PJ Film dan Video

Muhammad Mafaza Alfarisi Dhyta Rizkylia Sugiarto Rizcy Aditya Pradana

Anda mungkin juga menyukai