Anda di halaman 1dari 3

1.

Sebagai sebuah bangsa yang merasa dikolonialisasi oleh Bangsa lain, Indonesia tidak
diam saja dan menerima perlakuan diskriminatif dari pemerintah colonial Belanda,
jelaskan 3 bentuk respon Bangsa Indonesia terhadap kolonialisme dan imperialisme
Belanda dalam bidang sosial-Budaya
- respon bangsa Indonesia terhadap kolonialisme dan imperialisme adalah dengan adanya
gerakan sosial perlawanan di sejumlah daerah, munculnya tulisan-tulisan pribumi di
surat-surat kabar dan majalah, serta munculnya roman-roman yang ditulis oleh
kalangan pribumi. Kolonialisme serta imperialisme yang dilakukan oleh Belanda di
Indonesia tidak hanya menuai respon dalam bidang politik, dengan ditandai berdirinya
sejumlah organisasi pergerkan. Bangsa Indonesia juga merespon kolonialisme dan
imperialisme Belanda dalam bidang sosial dan budaya. Hal tersebut terlihat dengan
adanya gerakan sosial perlawanan di sejumlah daerah, munculnya tulisan-tulisan
pribumi di surat-surat kabar dan majalah, serta munculnya roman-roman yang ditulis
oleh kalangan pribumi.
- Dengan demikian, respon bangsa Indonesia terhadap kolonialisme dan imperialisme
adalah dengan adanya gerakan sosial perlawanan di sejumlah daerah, munculnya
tulisan-tulisan pribumi di surat-surat kabar dan majalah, serta munculnya roman-roman
yang ditulis oleh kalangan pribumi.
- Gerakan Protes Petani, merupakan satu respon yang masuk ke dalam gerakan sosial
untuk membela rakyat Indonesia dan melawan peraturan Belanda yang tidak
manusiawi. Hal ini dilakukan karena melihat adanya kondisi perekonomian rakyat
Indonesia yang kurang tercukupi meskipun telah melakukan pekerjaan yang melebihi
jam kerja pada kontrak kerja. Selain itu, gerakan ini merupakan upaya untuk meredam
pemerasan dan penindasan yang dilakukan oleh Belanda. Awalnya, gerakan ini terjadi di
Ciomas pada 1886 di bulan Februari dan Mei. Kemudian disusul di berbagai daerah di
Jawa, salah satunya adalah Semarang dan Surabaya.
- Gerakan Ratu Adil merupakan sebuah gerakan revolusioner yang lahir akibat
menginginkan suatu perubahan menuju zaman keemasan yang tidak mengenal
penderitaan rakyat. Adanya gerakan ini didasari oleh suatu kepercayaan bahwa akan
datang Sang Ratu Adil sebagai juru selamat sehingga mampu membebaskan rakyat
Indonesia dari kesengsaraan yang diakibatkan oleh Belanda. Awalnya, gerakan ini terjadi
di Sidoarjo. Kemudian disusul di berbagai daerah di Jawa seperti Kediri, Jawa Tengah,
dan Mojokerto.
- Gerakan Samin merupakan sebuah gerakan yang dilancarkan oleh pengikut Saminisme
yang dilakukan tanpa adanya kekerasan. Hal ini dilancarkan dengan cara beberapa aksi
seperti penolakan untuk membayar pajak dan peraturan pemerintah Belanda. Gerakan
ini dilatarbelakangi oleh adanya desakan ekonomi yang disebabkan banyaknya kebijakan
Belanda yang tidak adil terhadap rakyat Indonesia. Awalnya, gerakan ini terjadi di Blora
pada akhir abad ke-19. Kemudian disusul di berbagai daerah di Jawa seperti Madiun dan
Grobogan.

2. Timbul dan berkembangnya karya sastra yang memuat sajak-sajak dan cerita bernuansa
penjajahan Belanda bukan saja dapat memperkenalkan dan mempertebal rasa cinta
tanah air dari para penduduk Bumiputera, tetapi juga memiliki dampak lain. Jelaskan !
- Menyebarluaskan pemakaian Bahasa Indonesia sebagai Bahasa persatuan yang
digunakan oleh berbagai suku, etnis dan agama. Timbul dan berkembangnya karya
sastra yang memuat sajak-sajak dan cerita bernuansa penjajahan Belanda bukan saja
dapat memperkenalkan dan mempertebal rasa cinta tanah air dari para penduduk
Bumiputera tetapi juga memiliki dampak lain, yaitu: menyebarluaskan pemakaian
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa persatuan yang digunakan oleh berbagai suku, etnis
dan agama. Dengan demikian, dampak lain dari timbul dan berkembangnya karya
sastra yang memuat sajak-sajak dan cerita bernuansa penjajahan Belanda adalah
menyebarluaskan pemakaian Bahasa Indonesia sebagai Bahasa persatuan yang
digunakan oleh berbagai suku, etnis dan agama.

3. Seni musik dapat menjadi media dalam menggelorakan rasa kebangsaan Ketika masa
kolonialisme Belanda di Tanah Air, jelaskan kiprah Ismail Marzuki sebagai komponis
dalam perjuangan melawan kolonialisme dan imperialisme oleh Belanda di Indonesia,
berikan contohnya !
- Ismail Marzuki dianggap sebagai tokoh seniman dan pejuang kemerdekaan Indonesia
karena perannya yang menolak tawaran kerja sama dengan Belanda dan menciptakan
lagu-lagu yang bernafas perjuangan.Ismail Marzuki dilahirkan di Kampung Kwitang
Jakarta pada 11 Mei 1914, ia adalah seorang seniman yang banyak menciptakan lagu-
lagu patriotik. Ia mulai menggubah lagu pada usia 17 tahun, lagu "Oh Sarinah"
merupakan lagu ciptaan pertama dari Ismail Marzuki. Selama masa kemerdekaan, ia
adalah seorang nasionalis yang setia terhadap kemerdekaan Indonesia yang secara
tegas menolak tawaran kerja sama dengan Belanda. Ismail Marzuki banyak menciptakan
karya berupa lagu-lagu bertema perjuangan yang selalu berpijak pada idealisme dan
nasionalisme. Sebanyak 10 lagu yang diciptakan oleh Ismail Marzuki bertema
perjuangan, salah satunya "Halo-Halo Bandung"

4. Berdasarkan ketidakpuasan Pendidikan yang digelar oleh pemerintah Belanda, banyak


tokoh yang kemudian mendirikan Lembaga Pendidikan sebagai bentuk respon terhadap
kolonialisme dan imperialisme Belanda di Indonesia, jelaskan apa saja yang menjadi
ketidakpuasan terhadap pendidikan Belanda dari tokoh bangsa seperti Ki Hajar
Dewantara ?
- Salah satu penyebab Ki Hajar Dewantara merasa tidak puas terhadap pendidikan
Belanda adalah karena adanya diskriminasi terhadap kaum Bumiputera dalam bidang
pendidikan.Meski pendidikan telah dilaksanakan oleh pemerintah Belanda di Indonesia,
namun terdapat beberapa hal yang membuat Ki Hajar Dewantara merasa tidak puas
dengan sistem pendidikan yang telah dijalankan oleh pemerintah Belanda. Beberapa hal
yang membuat Ki Hajar Dewantara merasa tidak puas dengan sistem pendidikan yang
telah dijalankan oleh pemerintah Belanda diantaranya adalah - Adanya diskriminasi
terhadap kaum Bumiputera dalam proses pendidikan. - Pendidikan hanya untuk kaum
bangsawan dan pejabat-pejabat pro kolonial saja. - Pendidikan dilaksanakan
menggunakan bahasa Belanda dan tidak sesuai budaya asli daerah. - Sekolah tinggi yang
dilaksanakan Belanda dilakukan dengan cara dibawa ke luar negeri sehingga
menyebabkan kesenjangan sosial. - Lembaga pendidikan yang dibentuk Belanda dinilai
hanya berfokus pada kebutuhan pemenuhan tenaga kerja demi industry yang sedang
digalakkan oleh Belanda di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai