Anda di halaman 1dari 6

PEMBANGUNAN DAN HUBUNGAN

ANTAR WILAYAH

SMA NEGERI 2 SETU


TAHUN AJARAN 2023/2024

Disusun oleh : Viandika Muhamad Yusuf


Kelas : XII IPS 1
Nomor Absen : 33

1
2
PENDAHULUAN

 LATAR BELAKANG
Perkembangan wilayah merupakan upaya untuk mendorong perkembangan
sosial,ekonomi agar tumbuh secara baik serta menjaga keberlangsungan kehidupan melalui
pelestarian dan keseimbangan lingkungan baik terhadap kawasan tersebut maupun antar
kawasan. Hal ini sejalan dengan apa yang di kemukakan oleh bratakusumah (dalam
hairudin2008), bahwa pada dasarnya pembangunan tidak dapat dipisahkan dari
pertumbuhan ini mengartikan bahwa suatu pembangunan wilayah dapat menyebabkan
pertumbuhan baik fisik maupun non fisik.

Dengan kata lain pertumbuhan dapat berupa pengembangan/persebaran atau


peningkatan dari aktivitas yang dilakukan oleh individu maupun oleh komunitas masyarakat
sementara pengertian kota menurut sinulingga (1999) adalah tempat bermukim penduduk
serta sekaligus menjadi tempat penyediaan pelayanan umum terhadap kota dengan melihat
dengan definisi tersebut bahwa kita lebih menekankan pada aspek sarana dan prasarana
yang mendukung kegiatan suatu kota.

Perkembangan masyarakat kehidupan perkotaan secara historis telah di tunjukan


sebagai suatu kegiatan yang menuju kepada kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.
peningkatan jumlah penduduk dapat mengakibatkan kebutuhan ruang sedangkan
peningkatan kebutuhan ruang memicu pertumbuhan dan perkembangan kawasan
perkotaan(daldjoeni,1996:43). dalam kaitannya dengan perkembangan kawasan perkotaan
tersebut (Soeharto dalam Wibi sono,2002), mengatakan bahwa perkembangan kawasan
perkotaan pada dasarnya mengandung dua konsekuensi yaitu adanya intensifikasi
penggunaan lahan pada suatu kota dan ekstentifikasi penggunaan ke arah pinggiran kota

 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan rumusan masalah diatas berikut rumusan diatas ;
1. Apa saja konsep antar hubungan wilayah
2. Apa saja teori pembangunan
3. Perkembangan pembangunan di indonesia
4. Konsep hubungan antar wilayah

 TUJUAN
Untuk menganalisis pembangunan wilayah di Indonesia dan Menganalisis antar
wilayah di Indonesia.

3
BAB 1
PEMBAHASAN

A. PEMBANGUNAN WILAYAH

1. Konsep Pembangunan

a. Pengembangan wilayah berbasis sumber daya dengan pilihan strategi,


berdasarkan sumberdaya manusia (SDM), surplus sumber daya alam
(SDA), sumber daya modal, dan manajemen. Pengembangan wilayah
berbasis komoditas unggulan yang menekankan pada pilihan komoditas
unggulan suatu wilayah sebagai motor penggerak pembangunan.

Pengembangan wilayah berbasis efisiensi yang menekankan


pengembangan wilayah melalui pembangunan bidang ekonomi dengan
porsi yang lebih besar. Pengembangan wilayah berbasis pelaku
pembangunan yang menekankan peranan setiap pelaku pembangunan,
yakni kelompok usaha kecil/rumah tangga, lembaga keuangan, koperasi,
dan pemerintahan.

Konsep pengembangan wilayah berbasis penataan ruang yang


diimplementasikan dalam bentuk penyusunan penataan ruang nasional
yang diperinci dalam wilayah provinsi dan kabupaten. Konsep
pengembangan wilayah berbasis penataan ruang, membagi wilayah atas
dasar pusat pertumbuhan, integrasi fungsional dan
desentralisasi. Konsep pengembangan wilayah terpadu yang
menekankan kerja sama antarsektor untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan penanggulangan kemiskinan di daerah-daerah
tertinggal. Konsep pengembangan wilayah berdasarkan klaster (gugus).
Konsep ini mengacu pada konsentrasi dari suatu kelompok kerja sama
bisnis atau unit-unit usaha dan lembaga-lembaga, yang bersaing, bekerja
sama, dan saling bergantung satu sama lain, terkonsentrasi dalam satu
wilayah tertentu, dalam bidang aspek unggulan
tertentu.

Teori Pengembangan

Pengertian Pembangunan Teori pembangunan dalam ilmu sosial dapat


dibagi ke dalam dua paradigma besar, modernisasi dan ketergantungan
(Lewwellen 1995, Larrin 1994, Kiely 1995 dalam Tikson,
2005:98).Paradigma modernisasi mencakup teori-teori makro tentang

4
pertumbuhan ekonomi dan perubahan sosial dan teori-teori mikro tentang
nilai-nilai individu yang menunjang proses perubahan.

Paradigma ketergantungan mencakup teori-teori keterbelakangan


(under-development) ketergantungan (dependent development) dan sistem
dunia (world system theory) sesuai dengan klassifikasi Larrain (1994).
Sedangkan Tikson (2005) membaginya kedalam tiga klassifikasi teori
pembangunan, yaitu modernisasi, keterbelakangan dan ketergantungan.
Dari berbagai paradigma tersebut itulah kemudian muncul berbagai versi
tentang pengertian pembangunan. Dalam hal ini,pembangunandapat
diartikan sebagai `suatu upaya terkoordinasi untuk menciptakan alternatif
yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga negara untuk me-
menuhi dan mencapai aspirasinya yang paling manusiawi (Nugroho dan
Rochmin Dahuri, Jurnal Administrasi Nusantara Mahasiswa (JAN Maha)Volume
3 No.3–31 Maret2021882004:32). Tema pertama adalah koordinasi, yang
berimplikasi pada perlunya suatu kegiatan perencanaan seperti yang telah
dibahas sebelumnya.Tema kedua adalah terciptanya alternatif yang lebih
banyak secara sah. Hal ini dapat diartikan bahwa pembangunan
hendaknya berorientasi kepada keberagaman dalam seluruh aspek
kehidupan. Adapun mekanismenya menuntut kepada terciptanya
kelembagaan dan hukum yang terpercaya yang mampu berperan secara
efisien, transparan, dan adil.

Tema ketiga mencapai aspirasi yang paling manusiawi, yang berarti


pembangunan harus berorientasi kepada pemecahan masalah dan pembinaan
nilai-nilai moral dan etika umat.Beberapa definisi pembangunan menurut teori
para ahli sebagai berikut:

1.Pembangunan bisa saja diartikan berbeda oleh satu orang dengan orang lain,
daerah yang satu dengan daerah lainnya, Negara satu dengan Negara
lain.Namun secaraumum ada suatu kesepakatan bahwa pembangunan
merupakan proses untuk melakukan perubahan (Riyadi dan Deddy Supriyadi
Bratakusumah, 2015:45).

2.Pembangunan dapat diartikan sebagai `suatu upaya terkoordinasi untuk


menciptakan alternatif yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga
negara untuk memenuhi dan mencapai aspirasinya yang paling manusiawi
(Nugroho dan Rochmin Dahuri, 2016:12).

3.Ginanjar Kartasasmita (2017:41) memberikan pengertian yang lebih


sederhana, yaitusebagai “suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik
melalui upaya yang dilakukan secara terencana”.

5
4.Alexander (2004:63).Pembangunanadalah sumua proses perubahan yang
dilakukan melalui upaya-upaya secara sadar dan terencana.

5.Portes (2005:52) mendefenisiskan pembangunan sebagai transformasi


ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan adalah proses perubahan yang
direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat
(Deddy T. Tikson : 2015:13)7.Myrdal (1968 dalam Kuncoro,
2014:75),mengartikan pembangunan sebagai pergerakan ke atasdari seluruh
sistem sosial.

8.Siagian (2016:52) dalam bukunya Administrasi Pembangunan


mengemukakan, “Pembangunan sebagai suatu perubahan, mewujudkan suatu
kondisi kehidupan bernegara dan bermasyarakat yang lebih baik dari kondisi
sekarang, sedangkan pembangunan sebagai suatu pertumbuhan
menunjukkan kemampuan suatu kelompok untuk terus berkembang, baik
secara kualitatif maupun kuantitatif dan merupakan sesuatu yang mutlak harus
terjadi dalam pembangunan.”Pembangunan adalah suatu proses
multidimensional yang melibatkan berbagai perubahan-perubahan mendasar
dalam struktur sosial, tingkah laku sosial, dan institusi sosial, di samping
akselerasi pertumbuhan ekonomi, pemerataan ketimpangan pendapatan, serta
pemberantasan kemiskinan (Todaro, 2017:62)

Anda mungkin juga menyukai