Anda di halaman 1dari 9

“ JUDUL MATERI MAKALAH”

disusun untuk memenuhi Nilai Mata Pelajaran Sejarah Indonesia


Sejarah Indonesia

NAMA GURU MAPEL : H. DINDIN ISKANDAR, S.Pd


NUPTK : 0261763665110043
MATA PELAJARAN : SEJARAH INDONESIA
KELAS : XII IPA 3
NAMA KELOMPOK : K.H AHMAD DAHLAN
KETUA : M.EZRA AR-RAJIHAN
ANGGOTA KELOMPOK 1. DENI ARDIAN
2. INDRA LESMANA
3. SITI NURAMINAH
4. RIVA TRIVANI

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PACET


Jln. Hanjawar – Pacet, Sukanagalih,Telp [0263] 5010801, Pacet – Cianjur 43253
Website :

www.sman1pacetcjr.sch.id , e-Mail : info@sman1pacetcjr.sch.id

LEMBARAN PENGESAHAN
NAMA KELOMPOK : K.H AHMAD DAHLAN

KELAS: XII IPA 3

JUDUL MAKALAH:

Pembebasan Irian Barat & Konfrontasi Terhadap Malaysia

Telah diperiksa dan disahkan


Pada tanggal: ………………..Oktober 2021

Guru Mapel

H. Dindin Iskandar,S.Pd

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok mata pelajaran Sejarah Indonesia.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi
internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan
makalah.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak H. Dindin Iskandar yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat
dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha Kuasa, dan kekurangan pasti milik kita
sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Cianjur, Oktober 2021

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................. i
DAFTAR ISI………………......................................................................................................……ii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................….....3

B. Rumusan Masalah…………….................................................................................4

C. Tujuan……………......................................................................................….............4

II. PEMBAHASAN..……....................................................................................….....…………….5

A. Pembebasan Irian Barat……………................................................................…

B. Konfrontasi Terhadap Malaysia…………….............................................................

III. PENUTUP…………………………………….................................................................…………………..

A. Kesimpulan………………………....................................................................…………….

B. Saran………………………..........................................................................……………….

DAFTAR PUSTAKA…………................................................................................…………………

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara Kepulauan yag terdiri dari beberapa Pulau, Suku Bangsa, dan
Bahasa yang beragam. Namun itulah yang menjadikan Dasar Negara yaitu Bhineka Tunggal
Ika. Di beberapa daerah di Indonesia sejak tanggal 1945 yaitu hari dimana Indonesia
menyatakan diri sebagai negara mandiri dan tidak berada dalam Jajahan. Dengan harapan
kesejahteraan yang merata dari mulai Aceh sampai Papua. Irian Barat berbeda dengan
daerah-daerah lain di Indonesia sejak Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal
17 Agustus tahun 1945 yangh telah berada damlam bingkai Negara Kesatuan Repubik
Indonesia (NKRI). Irian Barat selama 18 tahun masih dikuasai oleh Belnda, bahkan lebih jauh
lagi mereka berusha untuk tetap memisahkan Irian Barat dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Konfrontasi berarti kondisi bermusuhan antara dua negara atau lebih karena tidak
terakomodasinya perbedaan kepentingan di antara negara-negara tersebut. sebagai tujuan,
konfrontasi merupakan suatu sarana untuk mencapai tujuan masing-masing negara.
Konfrontasi tidak selalu berupa kontak senjata. Kontak senjata dalam konfrontasi
merupakan tahap lanjutan dari politik konfrontasi yang ekstrim. Konfrontasi Indonesia-
Malaysia atau yang lebih dikenal sebagai Konfrontasi saja adalah sebuah perang mengenai
masa depan pulau Kalimantan, antara Malaysia dan Indonesia pada tahun 1962-1966.
Perang ini berawal dari keinginan Malaysia untuk menggabungkan Brunei, Sabah dan
Sarawak dengan Persekutuan Tanah Melayu pada tahun 1961. Keinginan itu ditentang oleh
Presiden Soekarno yang menganggap Malaysia sebagai "boneka" Britania.

Pada 1961, Kalimantan dibagi menjadi empat administrasi. Kalimantan adalah, sebuah
provinsi di Indonesia. Di utara adalah Kerajaan Brunei dan dua koloni Inggris; Sarawak dan
Britania Borneo Utara, kemudian dinamakan Sabah. Sebagai bagian dari penarikannya dari
koloninya di Asia Tenggara, Inggris mencoba menggabungkan koloninya di Kalimantan
dengan Semenanjung Malaya untuk membentuk Malaysia. Rencana ini ditentang oleh
Pemerintahan Indonesia; Presiden Soekarno berpendapat bahwa Malaysia hanya sebuah
boneka Inggris, dan konsolidasi Malaysia hanya akan menambah kontrol Inggris di kawasan
ini, sehingga mengancam kemerdekaan Indonesia. Filipina juga membuat klaim atas Sabah,
dengan alasan daerah itu memiliki hubungan sejarah dengan Filipina melalui Kesultanan
Sulu. Peristiwa ini mempunyai dampak besar bagi rakyat Indonesia, karena akibat peristiwa
ini banyak menelan korban jiwa baik dari Pejuang Indonesia maupun dari Malaysia.
Sehingga sebagai masyarakat Indonesia kita perlu mengetahui sejarah perjuangan Rakyat
Indonesia dalam hal ini yaitu peristiwa Konfrensi Indonesia-Malaysia

B. Rumusan Masalah

Adapun hal-hal yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Kebijakan apa yang ditempuh Soekarno berkenaan dengan Irian Barat

5. Bagaimana dukungan rakyat Indonesia terhadap gerakan “Ganyang Malaysia”?

6. Bagaiman perjuangan Ir. Suekarno dan Rakyat Indonesia melawan negara


Malaysia?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui kebijakan apa yang ditempuh Soekarno berkenaan dengan


Irian Barat.

2. Untuk mengetahui bagaimana hubungan Soekarno dengan Soeharto pasca


pembebasan Irian Barat.

3. Untuk mengetahui bagaimana pandangan Soekarno terhadap Soeharto tahun


1965-1967.

4. Untuk menambah wawasan kita mengenai latar belakang peristiwa konfrontasi


Indonesia-Malaysia.

5. Untuk mengetahui bagaimana dukungan rakyat Indonesia terhadap gerakan Ir.


Suekorno yang dikenal dengan istilah “Ganyang Malaysia”
6. Untuk mengetahui perjuangan Ir. Suekarno dan Rakyat Indonesia dalam
melawan Negara Malaysia.

BAB II

PEMBAHASAN

A.PEMBEBASAN IRIAN BARAT

1.

Persiapan untuk merebut Irian Barat, pada 2 Januari 1962, Presiden Soekarno
mengeluarkan keputusan Nomor 1 Tahun 1962 untuk membentuk Komando
Mandala Pembebasan Irian Barat.

Indonesia pun minta bantuan Amerika Serikat (AS) untuk menyelesaikan


perselisihan antara Indonesia dan Belanda.

Tapi Amerika Serikat menolak . Presiden Soekarno pun menggunakan kekuatan


persenjataan dengan bantuan dari Uni Soviet.

Ketegangan tersebut menarik perhatian Amerika Serikat. Pada 1962, Amerika


Serikat mulai menekan Belanda untuk menyelesaikan sengketa, ini untuk
mengantisipasi timbulnya terjadi peperangan.

Desakan tersebut juga untuk mencegah terseretnya Uni Soviet dan Amerika Serikat
ke dalam suatu konfrontasi langsung di Pasifik.

Akhirnya pada 15 Agustus 1962, ditandatangani Persetujuan New York antara


Indonesia dan Belanda.

Isi perjanjian tersebut, yakni:


Pemerintah Belanda akan menyerahkan Irian Barat kepada penguasa pelaksana
sementara PBB, yaitu United Nation Temporary Executive Authority (UNTEA) pada
1 Oktober 1962.

Pada 1 Oktober 1062, bendera PBB akan berkibar di Irian Barat berdampingan
dengan bendera Belanda. Selanjutnya akan diturunkan pada 31 Desember 1962
dan digantikan bendera IndIndonesia mendampingi bendera PBB>

Pemerintah UNTEA berakhir pada 1 Mei 1963 dan pemerintah selanjutnya


diserahkan kepada pihak Indonesia.

Pemulangan orang-orang sipil dan militer Belanda harus selesai pada 1 Mei 1963.

Rakyat Irian Barat diberi kesempatan untuk menyatakan pendapatnya tetap di


wilayah Indonesia atau memisahkan diri.

Kemudian diselenggarakan Pepera (Penentuan Pendapat Rakyat). Hasil Pepera


disetujui pada 19 Desember 1969 dan membuktikan bawah Irian Barat bagian dari
Indoenesia.

Setelah dilakukan penandatangan tersebut, akhirnya secara resmi Irian Barat


berada dibawah pengawasan Idnonesia pada 1963.

Bagi Presiden Soekarno itu merupakan kemenangan besar dalam


mempertahankan tanah air.

Kembalinya Irian Barat ke Indonesia menjadi suatu peristiwa yang membanggakan


karena dengan diplomasi berhasil mengembalikan Irian Barat tanpa penggunaan
persenjataan yang lebih jauh.

Walaupun Soekarno pada waktu sudah mendapatkan bantuan senjata dari Uni
Soviet namun tidak dipergunakan sepenuhnya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

https://readyygo.blogspot.com/2016/10/mencari-sistem-ekonomi-nasional.htmp

https://id.scribd.com/document/494499190/MAKALAH-MENCARI-SISTEM-EKONOMI-
NASIONAL-1

Buku paket Sejarah Indonesia kelas XII

Anda mungkin juga menyukai