Pekan Konferensi Tingkat Tinggi APEC di Bali berakhir hari ini, Selasa 8 Oktober 2013. Di sebuah pertemuan tertutup di Hotel Sofitel, Nusa Dua, para pemimpin dan utusan khusus 21 anggota Forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik itu akan menghasilkan suatu Deklarasi Bersama. Inti deklarasi itu, menurut agenda yang telah disepakati dalam pertemuan para menteri APEC, akan menegaskan komitmen mereka mendukung liberalisasi perdagangan dan investasi global melalui serangkaian langkah--mulai dari penurunan tarif, perbaikan infrastruktur, dan kemudahan perjalanan di kawasan Asia Pasifik. Akses yang lebih besar kepada perempuan dan pengusaha kecil dan menengah kepada bantuan keuangan dan teknologi dalam pengembangan bisnis mereka juga akan menjadi tekad yang disepakati para pemimpin APEC dalam pertemuan puncak hari ini. Selain itu, Presiden SBY juga dijadwalkan akan bertemu dengan para empat pemimpin negara dari Kepulauan Pasifik yang diundang secara khusus di dalam forum tersebut. Mereka adalah pemimpin negara dari Kepuluan Solomon, Karibati, Marshall Island dan Fiji. Pertemuan akan digelar pagi ini mulai pukul 08.30 WITA. Dalam pertemuan hari ini, juga akan dilakukan sesi foto bersama para pemimpin negara APEC. Sesi foto bersama merupakan salah satu momen bersejarah bagi negara tuan rumah. Oleh sebab itu, Bupati Badung yang juga bertugas sebagai panitia bidang sarana dan prasarana KTT APEC, Anak Agung Gde Agung, mengatakan seluruh area Hotel Sofitel yang jadi lokasi pertemuan para pemimpin, telah didekorasi khas Bali. Dekorasi tersebut terlihat mulai dari tiang pembungkus hingga umbul-umbul akan menggunakan kain Bali. Selain itu juga akan terdapat penjor khas Bali yang terpajang di sana. "Jadi nanti apabila difoto, orang dapat langsung melihat dan tahu bahwa KTT APEC itu dilangsungkan di Bali," ungkap Gde Agung beberapa waktu lalu. KTT APEC 2013 akan ditutup dengan pengumuman deklarasi kesepakatan ke-20 pemimpin. Dalam sebuah dokumen yang diterima VIVAnews berisi konsep deklarasi tersebut, terdapat beberapa poin yang dipastikan masuk antara lain mengenai partisipasi wanita dalam perekonomian dengan menciptakan lingkungan yang mendukung. Caranya dengan memberikan dukungan teknologi informasi, akses yang setara bagi mereka ke pendidikan dan infrastruktur terkait. Selain itu memfasilitas akses yang lebih besar terhadap pasar dan modal khususnya bagi wanita pemilik usaha menengah dan kecil. Usaha kecil dan menengah ikut dimasukkan ke dalam deklarasi tersebut yaitu menyangkut promosi pendekatan yang inovatif untuk meningkatkan akses keuangan yang memenuhi syarat bagi usaha kecil menengah yang miskin. Lalu ada kolaborasi di antara penegak hukum untuk melawan tindak korupsi, penyuapan, pencucian uang, kejahatan domestik dan perdagangan ilegal. Peran petani dan nelayan dalam deklarasi tersebut, tertulis, harus terus dipromosikan untuk mencapai ketahanan pangan. Semua itu termaktub dalam poin perkembangan yang berkelanjutan yang menjunjung kesetaraan. Di poin promosi konektivitas, para pemimpin negara Asia Pasifik sepakat untuk meningkatkan pertukaran mahasiswa antar negara APEC. Di tahun 2020, ditargetkan sudah ada satu juta mahasiswa yang dapat berkuliah di seluruh universitas di negara-negara Asia Pasifik.
Untuk mempromosikan pariwisata, para pemimpin APEC sepakat untuk menindaklanjuti inisiatif fasilitas perjalanan. Caranya dengan membuat perjalanan lintas negara lebih mudah diakses dan nyaman. Sementara di poin dukungan bagi sistem perdagangan multilateral dan pencapaian Deklarasi Bogor, termaktub kemajuan penerapan dari daftar produk ramah lingkungan (Environmental Good List). Upaya Indonesia untuk membuat daftar tandingan di bawah poin promosi dan eksplorasi produk yang dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan, pembangunan pedesaan serta pengentasan kemiskinan, terbuka lebar. Poin tersebut tertulis di dalam konsep deklarasi KTT APEC 2013 di Bali. Para pemimpin negara APEC turut menyambut baik tawaran Vietnam, Thailand, Papua Nugini, dan Malaysia untuk menjadi tuan rumah KTT APEC tahun 2017, 2022, 2018 dan 2020. Sementara untuk suvenir yang akan dihadiahkan oleh Indonesia kepada para pemimpin APEC yakni berupa ukiran kayu patung Garuda Whisnu Kencana. Berbeda dengan patungnya yang tidak lengkap, ukiran kayu patung ini sudah lengkap. Pemilihan suvenir langsung dilakukan oleh Presiden SBY. Patung GWK yang diberikan sebagai sovenir terbuat dari kayu panggal buaya, kayu lokal yang hidup di semak-semak Bali. Tekstur kayunya yang halus, menjadi pertimbangan sebagai bahan pembuat sovenir tersebut