Makalah :
Disusun
Oleh:
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkah ,rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikannya Makalah Penerapan Sikap - Sikap Positif Tokoh
Integrasi Bangsa Bagi Generasi Muda Masa Kini.
Makalah ini berisi informasi tentang riwayat hidup tokoh , peran tokoh , kisah hidup yang
menginspirasi atau memotivasi dari tokoh , nilai - nilai perjuangan dari tokoh dan sikap positif
tokoh integrasi bangsa bagi generasi muda masa kini .
Penulis ucapkan terima kasih banyak kepada ibu Yuliasni s,pd selaku guru mata pelajaran
sejarah Indonesia dan sekaligus pembimbing dalam pembuatan makalah ini . Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada teman teman XII IPA 3 yang telah memberikan dukungan
kepada penulis saat pembuatan makalah ini.
Penulis berharap dengan sungguh-sungguh agar makalah ini berguna serta bermanfaat
bagi kita semua dalam meningkatkan pengetahuan serta wawasan terkait dengan penerapan sikap
- sikap positif tokoh integrasi bangsa bagi generasi muda masa kini.
Selain itu penulis juga sadar bahwa pada makalah ini dapat ditemukan beberapa kekurangan
serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis benar-benar menantikan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca untuk pembuatan makalah yang berikutnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………
PENDAHULUAN………………………………………………………………
Latar Belakang………………………………………………………………….
Rumusan Masalah………………………………………………………………
Tujuan…………………………………………………………………………..
Manfaat…………………………………………………………………………
PEMBAHASAN……………………………………………………………………….
A. Peran dan Nilai - Nilai Perjuangan Tokoh Nasional dalam Mempertahankan Keutuhan Negara
dan Bangsa Pada Masa 1945 – 1965………………………..
B. Peran dan Nilai - Nilai Perjuangan Tokoh Daerah dalam Mempertahankan Keutuhan
Negara dan Bangsa Pada Masa 1945 – 1965………………………………..
PENUTUP
Kesimpulan……………………………………………………………………..
Saran……………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….
LAMPIRAN……………………………………………………………………………
3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pahlawan adalah mereka yang memperjuangkan keutuhan bangsanya. Rela berkorban dan
mendahulukan kepentingan negeri dari pada ego pribadi. Setiap pahlawan memiliki peran
berbeda, dan dari latar belakang yang berbeda tentunya. Namun, mereka punya tujuan yang
sama. Yaitu menyejahtekan negerinya. Indonesia Ada banyak pahlawan di Indonesia. Ada
pahlawan daerah, dan pahlawan nasional yang berperan sesuai kemampuannya dalam
memperjuangakan Indonesia. Mereka juga memiliki sikap dan kisah hidup yang menginspirasi,
khususnya bagi generasi muda dalam menanamkan rasa patriotisme
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5. Mengetahui sikap apa yang bisa diteladani generasi muda dari tokoh
4
PEMBAHASAN
A. Peran dan Nilai - Nilai Perjuangan Tokoh Nasional dalam Mempertahankan Keutuhan Negara
dan Bangsa Pada Masa 1945 - 1965
MUHAMMAD YAMIN
Agama : islam
Jabatan : Menteri Kehakiman Indonesia ke-6 (27 April 1951 - 14 Juni 1951)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia ke-8 (30 Juli 1953-12 Agustus 1955)
Prof Mr. Mohammad Yamin, S.H. atau yang lebih dikenal dengan Mohammad Yamin
merupakan salah satu pahlawan nasional Indonesia. Mohammad Yamin merupakan
seorangsastrawan, sejarawan, budayawan, politikus dan juga ahli hukum. Mohammad Yamin
lahirpada 24 Agustus 1903 di Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat. Mohammad
Yaminmerupakan salah satu perintis Indonesia dan juga pelopor Sumpah Pemuda
5
Latar Belakang Dan Pendidikan
Mohammad Yamin merupakan anak dari pasangan Usman Baginda Khatib dan Siti Saadah.
Mohammad Yamin menempuh pendidikan dasarnya di Hollandsch-Inlandsche School (HIS)
Palembang, setelah itu Yamin melanjutkan pendidikannya di Algemeene Middelbare School
(AMS) Yogyakarta, di AMS Yamin mulai belajar tentang purbakala dan berbagai bahasa mulai
dari bahasa Yunani, bahasa Latin dan bahasa Kaei. Setelah lulus dari AMS, Yamin berniat
melanjutkan pendidikannya ke Leiden, Belanda namun niat tersebut ia urungkan karena sang
ayah meninggal dunia. Akhirnya Yamin melanjutkan pendidikannya di Rechtshoogeschool te
Batavia yaitu Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta(sekarang Fakultas Hukum Universitas
Indonesia), pada tahun 1932 ia mendapatkan gelar Meester in de Rechten atau Sarjana Hukum-
nya.
Kehidupan Keluarga
Pada tahun 1937, Mohammad Yamin menikah dengan Siti Sundari yaitu seorang putri
bangsawan dari Kadilangu, Demak, Jawa Tengah dan dari perkawinan tersebut mereka
dikaruniai seorang putra bernama Dang Rahadian Sinayangsih Yamin. Pada tahun 1969, Dang
Rahadian Sinayangsih Yamin melangsungkan pernikahan dengan Raden Ajeng Sundari Merto
Amodjo yaitu seorang putri tertua dari Mangkunegoro VIII
Karier Kesusastraan
Pada 1920-an Mohammad Yamin memulai kariernya di bidang kesusastraan dengan menjadi
penulis. Karya pertama yang ditulis yamin mengunaan bahasa melayu yang ia tulis dalam jurnal
Jong Sumatera dan karya awalnya yang lainnya masih terikat dalam bentuk bahas melayu klasik.
Pada tahun 1922, Yamn muncul sebagai penyair dengan karya puisinya yang berjudul Tanah Air.
Tanah air merupakan himpunan puisi moden pertama yang pernah diterbitkan. Pada 28 Oktober
1928, himpunan kedua milik yamin yang berjudul Tumpah Darahku muncul. Pada tahun yang
sama karyanya dalam bentuk drama dengan judul Ken Arok dan Ken Dedes yang berdasarkan
sejarah Jawa juga muncul. Dalam bidang kesusastraan, Yamin telah menerbitkan banyak karya
dalam bentuk drama, esei, novel sejarah, dan puisi. Yamin juga menerjemahkan karya-karya
WilliamShakespeare (drama Julius Caesar) dan Rabindrana Tagore.
6
Karier Politik
Karier politik Yamin dimulai sejak ia masih menjadi seorang mahasiswa di Jakarta yaitu dengan
bergabung dengan organisasi Jong Sumatera Bond dan menyusun ikrar sumpah pemuda yang
dibacakan di Kongres Pemuda II.Dalam ikrar yang dibacakan, la menetapkan bahasa indonesia
yang berasal dari bahasa melayu menjadi bahasa nasional Indonesia, dan bahasa indonesia dapat
menjadi alat pemersatu
Penghargaan
- Tanda penghargaan dari Corps Polisi Militer sebagai pencipta lambang Gajah
Peran pemuda begitu vital dalam proses menuju Indonesia merdeka. Pemuda memegang peran
penting dalam masa perjuangan melawan penjajahan, baik melalui perlawanan fisik juga
perlawanan diplomatikKebangkitan pemuda berawal sejak mereka mulai berorganisasi pada era
kebangkitan nasional pada 1908.Masa ini ditandai dengan berdirinya organisasi pemuda seperti
Boedi Oetomo di Batavia dan Indische Vereeniging (Perhimpunan Indonesia) yang didirikan
pelajar Indonesia di Belanda. Sejumlah organisasi lain bermunculan, salah satunya adalah Tri
Koro Dharmo yang berdiri pada 1915, yang kemudian berganti nama menjadi Jong Java. Namun,
organisasipemuda saat itu masih bersifat kedaerahan dan mementingkan kepentingan suku
bangsa masing-masing Namun, lama kelamaan muncul kesadaran para kelompok pemuda untuk
menyatukan perjuangan untuk kepentingan bangsa.
7
Buku Indonesia dalam Arus Sejarah (2013) menjelaskan, perubahan radikal yang dilakukan
organisasi pemuda mendorong mereka untuk bersatu dan berkumpul dalam satu wadah.Maka
pada 30 April 1926, para pemuda melakukan rapat besar antar-kelompok pemuda yang dikenal
dengan Kongres Pemuda I di Jakarta. Namun, saat itu upaya untuk menyatukan berbagai
kelompok pemuda dalam satu organisasi gagal. Pada Kongres Pemuda I tersebut, para pemuda
memang belum dapat menyatukan pandangan dan masih mengutamakan kepentingan suku
bangsa.Salah satu tokoh pemuda bahkan dikenal sebagai orang yang paling menentang fusi atau
menyatukan organisasi pemuda yang bersifat kedaerahan itu dalam satu wadah.Namun, tokoh
pemuda itu kemudian malah dikenal sebagai sosok yang merumuskan Sumpah Pemuda dalam
Kongres Pemuda IIyang berlangsung pada 1928. Tokoh itu adalah Ketua Jong Sumatranen Bond,
Mohammad Yamin
Bahasa persatuan
8
demikian pidato Yamin, dikutip dari buku Cendekiawan dan kekuasaan dalam negara Orde Baru
(2003) Pidato itu mendapatkan respons baik dari para pemuda yang hadir dalam kongres Mereka
tertarik terhadap pemaparan Mohammad Yamin, terutama mengenai persatuan Banyak yang
meyakini bahwa pemakaian bahasa Melayu yang memang sudah banyak digunakan sebagai
bahasa pengantar selain bahasa Belanda dan bahasa Arab, akandigunakan sebagai bahasa
pengantar di Indonesia.Jong Sumatranen Bond sendiri pernah mendiskusikan bahasa persatuan
ini sejak 1923. Kelak, penggunaan "bahasa Indonesia" ini diharapkan mendesak penggunaan
bahasa Belanda Kongres Pemuda I memang belum berhasil menyatukan kelompok pemuda
dalam satu organisasi. Namun, konsep mengenai persatuan Indonesia semakin benderang
Kongres Pemuda I belum bisa menghasilkan kesepakatan yang berarti. Akan tetapi, pidato
Mohammad Yamin menimbulkan gejolak semangat yang baru.Sebelum melakukan pertemuan
akbar kedua, para pemuda kembali berupaya menyatukan sejumlah organisasi untuk fusi dalam
satu wadah.Perhimpunan Indonesia dan Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPKI)
menyepakati hal itu. Kemudian, banyak organisasi pemuda yang memilih untuk fusi dalam satu
wadah.Namun, Mohammad Yamin menolak dilakukannya fusi organisasi pemuda. Yamin lebih
memilih dibentuknya federasi dari perkumpulan- perkumpulan yang ada. Sebab, perkumpulan
masing-masing daerah lebih bisa bergerak bebas tanpa adanya sebuah aturan yang melekat
Hingga dilakukannya Kongres Pemuda II dibuka pada 27 Oktober 1928 di Jakarta, Yamin yang
menjabat sebagai Sekretaris Kongres belum menyetujui dibentuknya fusi.Meski begitu, Yamin
tetap memiliki semangat akan persatuan Indonesia. Dia tetap berharap semangat persatuan tetap
ada namun tak menghilangkan kekhasan tiap daerah. Yamin juga tak ingin Kongres Pemuda II
berakhir tanpa hasil. Setidaknya, harus ada kemauan dan kesepakatan bersama yang dibacakan
peserta kongres.Saat kongres tengah berlangsung Yamin mulai menuliskan gagasan "Sumpah
Pemuda" tersebut dalam suatu kertas. Kertas itu kemudian dia sodorkan kepada Soegondo
Djojopoespito, yang saat itu menjabat Ketua Kongres."Ik heb een eleganter formulering voor de
resolutie (Saya punya rumusan resolusi yang elegan)," kata Yamin kepada Soegondo, dikutip dari
buku Mengenang Mahaputra Prof Mr. H. Muhammad Yamin Pahlawan Nasional RI (2003).
Rumusan itu kini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda, yang berbunyi: Pertama: Kami putra
dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanahIndonesia. Kedua Kami putra
9
dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia Ketiga Kami putra dan putri
Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Pada masa pemerintahan Presiden
Soekarno, yaitu pada 1959, tanggal 28 Oktober ditetapkan sebagai Hari Sumpah Pemuda melalui
Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959. Sumpah Pemuda
dimaknai sebagai momentum bersatunya para pemuda, yang kemudian bergerak bersama dan
berjuang menuju Indonesia merdeka. Setelah Kongres Pemuda II, Yamin sendiri mulai melunak
akan gagasan fusi organisasi pemuda daerah. Akhirnya, pada 1930 semua organisasi pemuda bisa
bersatu dalam satu wadah, yaitu Indonesia Muda. Tujuan Indonesia Muda adalah membangun
dan mempertahankan keinsyafan anak bangsa yang bertanah air satu agar tercapai Indonesia
Raya. Untuk itu, Indonesia Muda berusaha memajukan rasa saling menghargai dan memelihara
persatuan semua anak bangsa
Selain berperan sebagai pencetus sumpah pemuda,Yamin juga berperan dalam perumusan dasar
negara Indonesia.Pada sidang pertama BPUPKI yang berlangsung pada tanggal 29 Mei-01 Juni
1945,Mohammad Yaminmemberikan gagasannya tentang dasarnegara. Dalam pidatonya, beliau
menyampaikan azas dasar negara kebangsaan Indonesia. Isinya adalah:
I) Perikebangsaan,
2) Perikemanusiaan,
3) Periketuhanan,
4) Perikerakyatan,
S) Kesejahteraan Rakyat
1) Nasionalisme dan patriotisme idealisme kejuangan yang tinggi rasa toleransi terhadap sesama.
2) berjiwa besar
10
Kisah Yang Menginspirasi dari Muhammad Yamin
Mohammad Yamin adalah salah satu tokoh pencetus Sumpah Pemuda yang terkenal. Beliau
tidak hanya dikenal sebagai tokoh dengan wawasan kebangsaan yang luar biasa, tetapi juga
mempunyai kecerdasan dan kreativitas yang luar biasa. Dengan kecerdasan itu, beliau tidak
hanya dikenal sebagai ahli hukum seperti gelar akademis yang beliau sandang, tetapi juga
dikenal sebagai sastrawan, sejarawan dan budayawan [1][2]. Dengan kreativitas yang tinggi,
beliau menghasilkan banyak karya sastra dan sejarah.
Pada Kongres Pemuda II saat terlahirnya Sumpah Pemuda, Mohammad Yamin sebetulnya
menjadi salah satu kandidat Ketua Kongres. Namun karena saat itu kongres memutuskan untuk
mencari ketua yang netral, beliau tidak terpilih karena beliau berasal dari organisasi kepemudaan
Jong Sumatra [3]. Namun beliau menjadi sekretaris karena beliau mampu berbahasa Indonesia
dengan baik, karena beliau memang banyak menulis karya-karya sastra, salah satunya yang
terkenal waktu itu adalah puisi Tanah Air.Saat kongres ingin menghasilkan sebuah resolusi
sebagai hasil kongres, Mohammad Yamin menyodorkan idenya melalui Soegondo Djojopoespito
sebagai Ketua Kongres saat itu. Ide tertulis dari Mohammad Yamin adalah:"Kami poetra dan
poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia. Kami poetra dan
poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia. Kami poetra dan poetri
Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia."Ide Mohammad Yamin inilah
yang kemudian dikenal sebagai Sumpah Pemuda.
Mohammad Yamin adalah seseorang yang banyak berkecimpung di dunia sastra dan sejarah, itu
sebabnya dia lebih mudah untuk menghasilkan ide-ide tertulis yang salah satunya Sumpah
Pemuda. Tidak hanya itu, karya-karya sastra Mohammad Yamin membawa pengaruh khusus di
dunia sastra Indonesia. Mohammad Yamin dikenal sebagai salah satu tokoh perintis puisi modern
Indonesia.Selain itu, Sumpah Pemuda dan karya-karyanya yang banyak bersentuhan dengan
sejarah, ternyata mempunyai pengaruh besar dalam sejarah Indonesia, sehingga beliau menjadi
"pencipta imaji keindonesiaan". Salah satu karya Mohammad Yamin yang juga membawa
pengaruh besar yaitu "Gajah Mada". Karya Mohammad Yamin ini tidak hanya berupa novel,
tetapi juga gambaran visual tentang Gajah Mada seperti yang saat ini kita ketahui.
11
Mohammad Yamin telah mengajarkan kepada kita bahwa sebagai pemuda kita harus terus
berkarya dengan cerdas dan kreatif. Kalaupun kita tidak dikenal orang, setidaknya karya kita
tetap dikenal dan bermanfaat untuk orang lain.
1) Nasionalisme dan patriotisme idealisme kejuangan yang tinggi rasa toleransi terhadap sesama.
2) berjiwa besar
Prof Mr. Mohammad Yamin, S.H, adalah sosok pahlawan yang lahir di Talawi, Sawahlunto,
Sumatera Barat pada tanggal 24 Agustus 1903. la merupakan sosok sastrawan, budayawan,
sejarawan, politikus, serta ahli hukumyang sangat dihormati sebagai pahlawan nasional
Indonesia. Beberapa sifat -sifat beliau yang dapat kita teladani antaranya:
a.Totalitas dalam menjadi pribadi yang cinta dan siap membela tanah air.
b.Semangat menempuh pendidikan guna merubah bangsanya kearah yang lebih baik.
c.Menjadi pribadi yang jujur dan tegas dalam menegakan keadilan, hal ini dibuktikan ketika
e.Aktif dalam organisasi yang memiliki orientasi positif bagi pribadi serta bangsanya
12
B. Peran dan Nilai - Nilai Perjuangan Tokoh Daerah dalam Mempertahankan Keutuhan
Negara dan Bangsa Pada Masa 1945 – 1965
RASUNA SAID
Jakarta, Indonesia
13
juga memperjuangkan adanya persamaan hak antara pria dan wanita. Ia dimakamkan di TMP
Kalibata, Jakarta.
Kehidupan Awal
H.R. Rasuna Said dilahirkan pada 15 September 1910, di Desa Panyinggahan, Maninjau,
Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Ia merupakan keturunan bangsawan Minang. Ayahnya
bernama Muhamad Said, seorang saudagar Minangkabau dan bekas aktivis pergerakan.Setelah
menamatkan jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD), Rasuna Said remaja dikirimkan sang ayah
untuk melanjutkan pendidikan di pesantren Ar-Rasyidiyah. Saat itu, ia merupakan satu-satunya
santri perempuan. Ia dikenal sebagai sosok yang pandai, cerdas, dan pemberani. Rasuna Said
kemudian melanjutkan pendidikan di Diniyah Putri Padang Panjang, dan bertemu dengan
Rahmah El Yunusiyyah, seorang tokoh gerakan Thawalib. Gerakan Thawalib adalah gerakan
yang dibangun kaum reformis Islam di Sumatra Barat. Banyak pemimpin gerakan ini
dipengaruhi oleh pemikiran nasionalis-Islam Turki, Mustafa Kemal Atatürk.
Rasuna Said sangatlah memperhatikan kemajuan dan pendidikan kaum wanita, ia sempat
mengajar di Diniyah Putri sebagai guru. Namun pada tahun 1930, Rasuna Said berhenti
mengajar karena memiliki pandangan bahwa kemajuan kaum wanita tidak hanya bisa didapat
dengan mendirikan sekolah, tetapi harus disertai perjuangan politik. Rasuna Said ingin
memasukkan pendidikan politik dalam kurikulum sekolah Diniyah School Putri, tetapi ditolak.
Rasuna Said kemudian mendalami agama pada Haji Rasul atau Dr H Abdul Karim Amrullah
yang mengajarkan pentingnya pembaharuan pemikiran Islam dan kebebasan berfikir yang
nantinya banyak mempengaruhi pandangan Rasuna Said.Kontroversi poligami pernah ramai dan
menjadi polemik di ranah Minang tahun 1930-an. Ini berakibat pada meningkatnya angka kawin
cerai. Rasuna Said menganggap, kelakuan ini bagian dari pelecehan terhadap kaum wanita.
Perjuangan Politik
14
Awal perjuangan politik Rasuna Said dimulai dengan beraktivitas di Sarekat Rakyat (SR)
sebagai Sekretaris cabang. Rasuna Said kemudian juga bergabung dengan Soematra Thawalib
dan mendirikan Persatuan Muslimin Indonesia (PERMI) di Bukittinggi pada tahun 1930. Rasuna
Said juga ikut mengajar di sekolah-sekolah yang didirikan PERMI dan kemudian mendirikan
Sekolah Thawalib di Padang, dan memimpin Kursus Putri dan Normal Kursus di Bukittinggi.
Rasuna Said sangat mahir dalam berpidato mengecam pemerintahan Belanda. Rasuna Said juga
tercatat sebagai wanita pertama yang terkena hukum Speek Delict, yaitu hukum kolonial Belanda
yang menyatakan bahwa siapapun dapat dihukum karena berbicara menentang Belanda.Rasuna
Said sempat di tangkap bersama teman seperjuangannya Rasimah Ismail, dan dipenjara pada
tahun 1932 di Semarang. Setelah keluar dari penjara, Rasuna Said meneruskan pendidikannya di
Islamic College pimpinan KH Mochtar Jahja dan Dr Kusuma Atmaja.
Duduknya seseorang menjadi anggota dewan tidak boleh bertindak semaunya sadja/Lebih-lebih
tidak boleh berlainan dengan pendirian atau kejakinan organisasinya.Demikian kata Hajjah
Rangkayo Rasuna Said di depan Kongres Perwari (Persatuan Wanita Republik Indonesia) seperti
yang dimuat Pikiran Rakjat edisi 19 Januari 1953. Sebagai wakil rakyat dari golongan non partai,
Rasuna Said memang vokal. Bukan saja menyuarakan kaum perempuan tetapi juga kepentingan
kepentingan bangsa yang lebih luas.
Rasuna Said dalam Kongres Perwari ke V Di Bandung pada Januari 1953 juga
mengungkapkan bahwa Perwari tidak bercorak salah satu ideologi politik dan partai
tertentu.tidak kiri dan tidak kanan. Perwari itu hanya berpedomen pada keselamatan negara.
Tetapi ini bukan berarti Perwari tidak akan aktif memperjuangkan organisasinya untuk Dewan
15
Perwakilan Rakyat. (Pikiran Rakjat, 22 Januari 1953.) Itu artinya perjuangan perempuan pada
akhirnya mengarah pada perjuangan bangsa.
Sebagai anggota DPR, Rasuna sangat konsen dan vokal terhadap masalah korupsi. Misalnya,
pada November 1953 parlemen menghadapi kasus A. Rivai SB, Inspektur Kepala Keuangan
pada kementerian Dalam Negeri. Dalam keterangannya kepada pers, Rivai menyebutkan bahwa
kasus korupsi yang menimbulkan kergian berjuta-juta rupiah di kalangan pegawai pemerintah.
Modusnya bahan-bahan pembangunan dan alat-alat pendidikan sengaja dibiarkan rusak, karena
pengaruh hujan dan panas. Dengan demikian dapat dilakukan pembelian alat-alat baru dengan
harga mahal dengan mempergunakan kwitansi yang jumlahnya berlipat ganda dari harga
sebenarnya.Menanggapi hal ini, Rasuna meminta agar pemerintah mengambil tindakan tegas
dan nyata terhadap mereka yang melakukan kecurangan. Kerugian berupa uang dan benda milik
negara dapat dibatasi andaikata badan-badan atau instansi pemeriksaan dari berbagai
kementerian, Dewan pengawas Keuangan melakukan tugasnyal Khusus mengenai darah
otonomi dilakakan kementerian dalam Negri (Indonesia Raja, 27 November 1953).
Rasuna sendiri adalah pendukung setia Bung Karno. Pada saat pemberontakan PRRI-Permesta
meletus, Rasuna merupakan salah satu tokoh pejuang Sumatera Barat yang memihak NKRI dan
Bung Karno. Banyak kawan akrabnya, bahkan bekas suaminya, menjadi pendukung PRRI-
Permesta. Dalam pernyataannya di Bandung pada Maret 1958 Rangkayo Rasuna Said
mengecamgerakan Achmad Husein dan Sjarifudin sebagai gerakan subversif.Mereka
membentuk PRRI jang tidak revolusioner sama sekali tetapi reaksioner. Saja sangat malu sebagi
seorang putri dari karena petualangan ini justru adanja di Minangkabau.. (Bintang Timur, 17
Maret 1958).
16
Diniyah School Putri tapi gagasannya ditolak. Langkah berikutnya, dia mendalami ilmu agama
pada Haji Rasul atau Dr. H. Abdul Karim Amrullah yang mengajarkan pentingnya pembaharuan
pemikiran Islam dan kebebasan berfikir yang banyak mempengaruhi padangan Rasuna Said.
Pada masa itu Rasuna mulai vocal menyuarakan isu kepentingan perempuan. Di antaranya ia
terlibat dalam kontroversi poligami pernah ramai dan menjadi polemik di Ranah Minang tahun
1930-an. Poligami ini ternyata berakibat pada meningkatnya angka kawin cerai. Rasuna Said
menganggap, kelakuan ini bagian dari pelecehan terhadap kaum wanita.Sejarah mencatat Rasuna
Said tidak hanya omong saja. Dia benar-benar terjun ke politik. Perjuangan politiknya dimulai
dengan beraktifitas di Sarekat Rakyat sebagai Sekretaris cabang. Dia kemudian juga bergabung
dengan Soematra Thawalib dan mendirikan Persatoean Moeslimin Indonesia (PERMI) di Bukit
Tinggi pada 1930. Rasuna Said ikut mengajar di sekolah-sekolah yang didirikan PERMI dan
kemudian mendirikan Sekolah Thawalib di Padang, dan memimpin Kursus Putri dan Normal
Kursus di Bukit Tinggi.
Sejarah mencatat PERMI tumbuh dengan cepat di Sumatera Barat dengan 10 ribu anggota di
160 cabang. Partai ini populer karena tak takut mengawinkan politik dan agama. Rasuna
menjadi salah satu tokoh perempuan paling menonjol di sini. Secara blak-blakan dia mengajak
rakyat menuju perjuangan Indonesia merdeka. Dari kiprahnya ini jelasnya, Rasuna sudah
melompat dari hanya soal emansipasi perempuan ke politik kebangsaan.
Rasuna Said mahir dalam berpidato mengecam pemerintahan Belanda. Rasuna Said juga tercatat
sebagai wanita pertama yang terkena hukum Speek Delict yaitu hukum kolonial Belanda yang
menyatakan bahwa siapapun dapat dihukum karena berbicara menentang Belanda. Rasuna Said
sempat di tangkap bersama teman seperjuangannya Rasimah Ismail, dan dipenjara pada 1932 di
Semarang. Pada usia 22 tahun dia dipenjara dan dia perempuan.Setelah keluar dari penjara,
Rasuna Said meneruskan pendidikannya di Islamic College pimpinan K.H. Mochtar Jahja dan
Dr. Kusuma Atmaja. Pada 1935 Rasuna menjadi pemimpin redaksi Majalah Raya. Namun
Pemerintah Kolonial Belanda rupanya sudah memperhitungkan perempuan ini sebagai orang
yang berbahaya. Karena tekanan yang kuat, Rasuna kemudian pindah ke Medan dan mendirikan
sekolah pendidikan khusus wanita Perguruan Putri dan juga menerbitkan majalah Menara Putri
17
Majalah ini menyebarkan gagasan mengenai perempuan dan segala permasalahannya. Rasuna
meyakinkan pembaca, perempuan punya peran yang sama dalam penjuangan kemerdekaan.
Perempuan juga punya hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki. Dalam tulisan-tulisannya
majalah ini mengungkapkan bahwa perempuan juga berhak mendapatkan pendidikan, jaminan
ekonomi dan memiliki tempat dalam dunia politik.
Pada masa pendudukan Jepang, Rasuna Said ikut serta sebagai pendiri organisasi pemuda
Nippon Raya di Padang yang kemudian dibubarkan oleh Pemerintah Jepang. Setelah
kemerdekaan Indonesia, Rasuna Said aktif di Badan Penerangan Pemuda Indonesia. Pada sidang
pleno tanggal 4-6 Januari 1947, Rasuna menjadi salah seorang dari15 orang anggauta yang
mewakili Sumatra untuk duduk di dalam KNIP Pusat. Dalam tahun 1947, Rasuna mengikuti
Sidang KNIP di Malang, suatu sidang yang menetapkan Perjanjian Linggarjati.
Selanjutnya dalam Front Pertahanan Nasional (FPN) Rasuna duduk sebagai anggauta Pengurus
Seksi Wanita, kemudian diangkat menjadi Badan Pekerja KNIP yang berkedudukan di
Yogyakarta. Dengan terbentuknya Republik Indonesia Serikat sebagai hasil Konferensi Meja
Bundar, Rasuna ditunjuk menjadi anggauta Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Serikat dan
pada tanggal 17 Agustus 1950 dalam DPR ditunjuk sebagai anggauta.
Pandangan politik Rasuna Said yang kukuh tentang emansipasi perempuan ialah perempuan
harus punya kemandirian dalam sikap politik. Termasuk dalam memilih ideologi politiknya.
Sekalipun ia bersuami Rasuna bilang tidak ikut-ikutan. Ia juga mengecam anggota parlemen
yang ketika duduk tidak berani bersuara berbeda dengan partai dan organisasinya.
18
Nilai juang Rasuna said
A. Pantang menyerah
B. Berjiwa nasionalisme
Rasuna Said merupakan pejuang kemerdekaan Indonesia yang lahir di Maninjau, Agam,
Sumatera Barat, 14 September1910 (meninggal di Jakarta, 2 November 1965 pada umur 55
tahun) yang memiliki sikap yang bisa kita teladani yaitu sebagai berikut:
C.Pejuang wanita yang berani menentang belanda bahkan dikenakan hukuman penjara
D.Memperjuangkan hak hak wanita dalam dunia pendidikan dengan cara mendirikan sekolah
untuk wanita
19
PENUTUP
Kesimpulan
Pahlawan adalah mereka yang memperjuangkan keutuhan bangsanya. Rela berkorban dan
mendahulukan kepentingan negeri dari pada ego pribadi. Setiap pahlawan memiliki peran
berbeda, dan dari latar belakang yang berbeda tentunya. Namun, mereka punya tujuan yang
sama. Yaitu menyejahterakan negerinyaIndonesia . Ada banyak pahlawan di Indonesia. Ada
pahlawan daerah, dan pahlawan nasional yang berperan sesuai kemampuannya dalam
memperjuangakan Indonesia. Mereka juga memiliki sikap dan kisah hidup yang menginspirasi,
khususnya bagi generasi muda dalam menanamkan rasa patriotisme
Saran
Seharusnya generasi muda pada masa kini menjadi tokoh dibalik kemajuan bangsa bukan nya
menyimpang dari etika dan moral sebab waktu demi waktu terus berlalu, namun dampak yang
ditimbulkan arus globalisasi kian marak dalam budaya anak muda saat ini. Seharusnya
masayarakat khususnya anak muda tidak terpengaruh oleh budaya barat yang dijadikan sebagai
‘kiblat’ setiap perilaku mereka yang membuat hilangnya identitas dan jati diri mereka sebagai
Bangsa Indonesia. Serta seharusnya dilakukan upaya-upaya yang dapat membangun karakter
bangsa khususnya dalam hal budaya di Era Milenial ini.
Daftar Pustaka
20
https://brainly.co.id/tugas/7013962
https://www.kompasiana.com/amp/angindarisaga/mohammad-yamin-pemuda-kreatif-pencetus-
sumpah-pemuda_56309ce6bd22bde909f48020
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rasuna_Said
https://www.indrinoor.com/2014/11/inspirasi-dari-hr-rasuna-said.html?m=1
https://www.kompasiana.com/amp/jurnalgemini/rasuna-said-emansipasi-itu-perjuangan-
politik_55190aca81331145739de100
http://praktikjurnalistik14unp.blogspot.com/2017/12/meneladani-hr-rasuna-said-inspirasi.html?
m=1
Lampiran
21
Foto Muhamad Yamin
22