OLEH :
MATERI Pembelajaran
URAIAN MATERI
1. Modernisasi Jepang
Bidang Militer :
1. Jepang menerapkan wajib militer bagi semua lapisan masyarakat.
2. Membentuk tentara nasional.
Bidang Pendidikan :
1. Membentuk Departemen Pengajaran
2. Memberlakukan wajib belajar bagi anak-anak usia 6-14 tahun. Di sekolah
anak-anak ditanamkan rasa cinta tanah air dan kaisar
Bidang Perdagangan :
1. Jepang memodernisasi pelabuhan dan perkapalan sehingga kegiatan
perdagangan dapat berkembang
2. Didirikan bank-bank
Bidang Industri :
1. Jepang mendirikan banyak pabrik yang mendukung perekonomiannya.
2. Jepang menghasilkan mesin-mesin persenjataan sendiri.
Kebijakan lain :
Dibentuk sistem pajak baru, dimana tanah milik daimyo (gubernur militer masa
shogun) dibagikan pada petani sedangkan para daimyo menjadi pegawai
pemerintah.
Dengan modernisasi tersebut maka Jepang menjadi negara maju, negara modern,
negara besar yang sejajar dengan negara-negara Barat.
b. Bidang Militer
Tentara Jepang dengan pasukan “Kate”-nya (karena orang Jepang
pendek) disertai dengan semangat Bushidonya yang tinggi serta
dilengkapi dengan senjata modern maka jepang selalu berhasil
dalam ekspansinya. Hal ini dianggap sebagai bahaya “Kuning” bagi
bangsa Barat (orang Jepang berkulit kuning).
Membentuk persekutuan Jepang-Inggris “Anglo Japanese Alliance”
untuk persiapan Jepang menghadapi Rusia.
Perang Pasifik yang diprakarsai Jepang menyebabkan negara-
negara Barat mempunyai daerah jajahan di Asia dan membentuk
komando gabungan (ABCD Command) meskipun tetap tidak
mampu menghalangi ekspansi Jepang di Asia Tenggara.
c. Bidang Ekonomi
Melaksanakan politik Dumping untuk merebut pasaran hasil
industri, dengan sasaran penduduk Asia Tenggara yang jumlahnya
banyak tetapi memiliki daya beli yang rendah. Produk-produk
buatan Jepang segera membanjiri Asia.
Barang buatan Jepang memperoleh tempat pemasaran yang luas
meskipun telah dibatasi oleh negara barat. Daerah-daerah di Asia
dijadikan sebagai tempat pemasaran sekaligus penghasil bahan
mentah bagi industrinya.
Perang Pasifik (1914-1945) menyebabkan Jepang ingin menguasai
Asia Tenggara yang kaya bahan makanan, bahan industri sebagai
wilayah supplay untuk menyukseskan Perang asia Timur Raya.
Dengan program “Hakko Ichiu”, Jepang ingin mempropaganda
terbentuknya persemakmuran bersama “Asia Timur Raya” seperti
“Common Wealth of Nation” dari Inggris.
Negara yang kaya dengan hasil bahan industri bekerjasama
dengan Jepang untuk meningkatkan kemakmuran bersama.
Ketika Perang Dunia ke II, Jepang ikut terjun dalam perang tersebut. Maka
muncul dugaan berdasarkan analisis politik akan terjadi peperangan di
Lautan Pasifik. Hal ini terbukti dengan meletusnya perang di Lautan
Pasifik pada 7 Desember 1941 yang melibatkan Jepang di dalamnya.
Perang ini disebut dengan “Perang Asia Timur Raya” atau “Perang
Pasifik”.
Serangan Jepang ke Pearl Harbor, Hawaii 7 Des 1941
Akibat dari perang tersebut Belanda yang tergabung dalam front ABCD
(Amerika Serikat, Brittania/ Inggris, Cina, Dutch/ Belanda) melakukan
perang terhadap Jepang.
Jepang berhasil menguasai daerah Asia Tenggara yang lain seperti
Muangthai, Filipina, Malaysia dan Birma. Karena Jepang terlalu kuat maka
Hindia Belanda-pun akhirnya jatuh ke tangan Jepang setelah Belanda
yang dibantu Sekutu melakukan berbagai perlawanan tetapi tetap tidak
mampu mengalahkan Jepang.
Selain itu di Jawa muncul ramalan “Joyoboyo” yang menyatakan bahwa
pada suatu saat Pulau Jawa akan dijajah oleh bangsa kulit kuning,
meskipun hanya seumur jagung, tetapi setelah itu maka Indonesia
akhirnya akan MERDEKA. Ramalan ini dipercaya oleh rakyat, oleh karena
itu, Jepang memanfaatkan dengan sebaik-baiknya kesempatan yang ada
tersebut. Sehingga kedatangan Jepang ke Indonesia 1942 tersebut
dianggap sebagai suatu hal yang biasa dan sudah semestinya terjadi.
Selain itu terdapat pula organisasi bentukan Jepang yang lain, seperti: Jawa
Hokokai, Cuo Sangi In, Keibondan (Barisan Pembantu Polisi), Seinendan(Barisan
Pemuda), dsb.
5. Bidang Birokrasi
Kekuasaan Jepang di Indonesia di pegang oleh kalangan militer yaitu
Angkatan Darat (Rikugun) dan Angkatan Laut (Kaigun)
Sistem pemerintahan diatur berdasar aturan militer
Orang-orang Indonesia mendapat kesempatan untuk menduduki
jabatan yang lebih penting dari sebelumnya yang hanya dipegang oleh
orang Belanda, dengan masih dalam pengawasan Jepang.
6. Bidang Kebudayaan
Jepang mempunyai kebiasaan menghormat ke arah matahari terbit
sebagai keturunan Dewa Matahari ( melaksanakan sekerei)
Pengaruh Jepang dalam kebudayaan terlihat dalam lagu, film, dan
drama sebagai alat propaganda mereka.
Bangsa Indonesia mengalami berbagai pembaharuan akibat didikan
Jepang yang menumbuhkan kesadaran dan keyakinan yang tinggi akan
harga dirinya.
Anak-anak sekolah diberikan latihan olahraga Taiso yang baik untuk
kesehatan mereka.
Setiap hari bagi anak-anak sekolah maupun para pegawai wajib untuk
menghormati bendera (merah putih) dan menyanyikan lagu
kebangsaan nasional.
Semua itu merupakan warisan kebiasaan Jepang bagi bangsa
Indonesia.
7. Bidang Militer
Para pemuda Indonesia diberi pendidikan militer melalui organisasi
PETA.
Mereka akhirnya menjadi inti kekuatan dan pergerakan perjuangan
rakyat Indonesia mencapai kemerdekaan.
Di bidang militer bangsa Indonesia banyak memperoleh keuntungan
dengan ditekankan pendidikan :
1. Seishin ( Semangat berjuang )
2. Bhusido ( Kesatria berani mati )
Dibentuk gerakan massa (kesatuan pertahanan semi militer)
Seinendan = Barisan pemuda
Fujinkai = Barisan wanita.
Keibodan = Barisan Pembantu Polisi.
Jibakutai = Barisan berani mati
Hizbullah = Barisan orang-orang Islam
Heiho = Barisan cadangan prajurit.
Seinentai = Barisan murid-murid SD.
Gakukotai = Barisan murid SMP.
Fujin-Seinentai = Barisan gadis-gadis.
Romusha = Barisan pekerja paksa.
Para pemuda Indonesia
( ) diberi pendidikan militer melalui organisasi PETA (Pembela Tanah air) dalam kesatuan ini dikenal
Pangkat :