Anda di halaman 1dari 14

PENJAJAHAN JEPANG DI INDONESIA

DISUSUN OLEH :

Ahmad Khoerul Umam, S.Pd.


TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini peserta didik mampu untuk:

1. Mendeskripsikan kemajuan Jepang akibat Restorasi Meiji


2. Mendeskripsikan Jepang sebagai bangsa Imperialis
3. Mendeskripsikan pemerintahan Jepang di Indonesia pada awal dan akhir
masa pendudukan
4. Mendeskripsikan dampak kebijakan politik, ekonomi, sosial, dan budaya
pemerintah pendudukan Jepang terhadap kehidupan masyarakat di berbagai
daerah
PETA KONSEP

MATERI Pembelajaran

• Modernisasi Jepang : Restorasi Meiji


• Proses interaksi Indonesia-Jepang dan dampak pendudukan militer Jepang
terhadap kehidupan masyarakat di Indonesia.

URAIAN MATERI

1. Pembaharuan dan pelaksanaan imperialisme Jepang


2. Bentuk-bentuk interaksi Indonesia-Jepang pada masa kolonial Belanda dan
pengaruhnya terhadap kebijakan pemerintah Hindia Belanda.
3. Bentuk-bentuk interaksi Indonesia-Jepang di bidang politik pada masa
pendudukan militer Jepang.
4. Dampak kebijakan imprialisme Jepang di bidang militer, sosial – budaya, dan
politik di Indonesia.
A. Latar Belakang Jepang Menguasai Indonesia

1. Modernisasi Jepang

Jepang awalnya merupakan Negara yang menganut sistem isolasi yaitu


sistem dimana negara tersebut menutup diri dari pengaruh bangsa/ negara lain di

luar negaranya. Baru pada tahun 1854, ketika Komodor Matthew Perry (orang
Amerika Serikat) datang ke Jepang dengan tujuan untuk membuka kota
pelabuhan Jepang maka Jepang terbuka bagi negara lain. Terjalin hubungan
antara Jepang dan Amerika Serikat melalui perjanjian SHIMODA sehingga sejak itu
pelabuhan di Jepang terbuka bagi perdagangan internasional. Saat itu yang
memimpin Jepang adalah Shogun Tokugawa.
Perkembangan Jepang semakin tampak pada masa pemerintahan
Pangeran Mutsuhito sebagai kaisar dengan gelar Tenno Meiji. Kaisar Meiji
melakukan berbagai perubahan dalam segala bidang yang kemudian dikenal
dengan Restorasi Meiji. Restorasi Meiji adalah perubahan Meiji dalam segala
bidang kehidupan masyarakat guna mengejar ketinggalan dari bangsa Barat.
Pembaharuan dan kebijakan tersebut diantaranya:

Bidang Militer :
1. Jepang menerapkan wajib militer bagi semua lapisan masyarakat.
2. Membentuk tentara nasional.
Untuk mendukung kebijakan tersebut maka :
a. Jepang membeli peralatan dan perlengkapan militer dari negara-negara
Barat, dan
b. Jepang meniru sistem militer dari berbagai negara Barat seperti Angkatan
Darat (dari Perancis dan Jerman), dan Angkatan Laut (dari Inggris).
Sehingga Jepang telah mampu memiliki tentara nasional yang modern

Bidang Pendidikan :
1. Membentuk Departemen Pengajaran
2. Memberlakukan wajib belajar bagi anak-anak usia 6-14 tahun. Di sekolah
anak-anak ditanamkan rasa cinta tanah air dan kaisar.

Bidang Perdagangan :
1. Jepang memodernisasi pelabuhan dan perkapalan sehingga kegiatan
perdagangan dapat berkembang
2. Didirikan bank-bank
Bidang Industri :
1. Jepang mendirikan banyak pabrik yang mendukung perekonomiannya.
2. Jepang menghasilkan mesin-mesin persenjataan sendiri.

Kebijakan lain :
Dibentuk sistem pajak baru, dimana tanah milik daimyo (gubernur militer masa
shogun) dibagikan pada petani sedangkan para daimyo menjadi pegawai
pemerintah.
Dengan modernisasi tersebut maka Jepang menjadi negara maju, negara modern,
negara besar yang sejajar dengan negara-negara Barat.

2. Akibat Modernisasi Jepang


Modernisasi Jepang tahun 1868 menyebabkan negara Jepang :
 Industri Jepang semakin berkembang dengan pesat
 Jumlah penduduk semakin bertambah sementara luas lahan semakin
sempit (tidak sebanding dengan jumlah penduduk)
 Sebagai negara yang merasa telah kuat maka Jepang ingin mengikuti
negara Barat yaitu berlomba untuk mendapatkan daerah jajahan.
Daerah jajahan tersebut dapat digunakan sebagai daerah pemasok
hasil industri dan daerah penghasil bahan baku industri.

Keinginan Jepang untuk mendapatkan daerah jajahan menyebabkan Jepang


melakukan berbagai ekspansi seperti:
1. Jepang ingin menaklukkan daerah Cina maka pada 1894-1895 Jepang
menyerang Cina dan terjadi perang yang dimenangkan Jepang dengan
berhasil menguasai Semenanjung Liao Tsung dan Pulau Formosa (Taiwan)
termasuk daerah Korea.
2. Jepang ingin menduduki Manchuria dan dengan terpaksa Jepang harus
menghadapi Rusia yang saat itu berkuasa di Manchuria. Oleh karena itu
terjadi perang Jepang-Rusia (1904-1905), tetapi Jepang tetap saja
menang dan berhasil mendapatkan Port Arthur dan Pulau Sachalin.
Kemenangan Jepang terhadap Rusia ini menyebabkan Jepang semakin
kuat kedudukannya setara dengan negara-negara Barat.
3. Dalam Perang Dunia I (1914-1918) ketika Jepang harus melawan Jerman,
dia berhasil menguasai daerah jajahan Jerman di Asia.
4. 1927, PM. Baron Tanaka (Jepang) merencanakan ekspansi ke Asia dan
menguasai Asia Timur sebab dengan otomatis daerah Asia Selatan dapat
dikuasai pula.
5. 1931 Jepang menyerang Manchuria dan dapat menguasai ± 6 bulan
mendapat perlawanan Cina.
6. 1932 didirikan kerajaan Manchuria dengan Henry Pu-Yi sebagai raja
(bekas raja Cina dari dinasti Manshu)
7. Pertikaian Jepang-Cina terus berkobar hingga tahun 1937 terjadi insiden
di atas jembatan Marco Polo (Jepang dengan persenjataan modernnya
mengadakan pendaratan besar-besaran di Cina Utara dan Tengah
menyebabakan Perang Jepang-Cina.
Dari perang Jepang-Cina maka di mulainya menguasai wilayah Laut Selatan
dan Asia Timur. Sementara itu negara-negara Pasifik semakin memperkuat
kedudukannya.

3. Pengaruh Modernisasi Jepang di Asia Pasifik


a. Bidang Politik
 Muncul gerakan nasionalisme di berbagai negara akibat
kemenagan Jepang atas Rusia untuk menentang imperialisme
Barat.
 Semakin meningkatnya aktivitas pergerakan nasional Asia setelah
berkembangnya modernisasi Jepang.
 Jepang semakin berusaha menguasai dunia dengan semboyan
“Hakko Ichiu” menurut agama Shinto menguasai negara lain
merupakan sebuah tugas suci untuk memimpin bangsa lain. Selain
itu Jepang adalah saudara tua bangsa Asia dan berkewajiban
untuk menuntun saudara mudanya (bangsa Asia lainnya).
 Melaksanakan proses Japanisasi untuk memperluas wilayah
kekuasaannya.
 Jepang menggantikan kedudukan Imperialisme Barat di Asia.

b. Bidang Militer
 Tentara Jepang dengan pasukan “Kate”-nya (karena orang Jepang
pendek) disertai dengan semangat Bushidonya yang tinggi serta
dilengkapi dengan senjata modern maka jepang selalu berhasil
dalam ekspansinya. Hal ini dianggap sebagai bahaya “Kuning” bagi
bangsa Barat (orang Jepang berkulit kuning).
 Membentuk persekutuan Jepang-Inggris “Anglo Japanese
Alliance” untuk persiapan Jepang menghadapi Rusia.
 Perang Pasifik yang diprakarsai Jepang menyebabkan negara-
negara Barat mempunyai daerah jajahan di Asia dan membentuk
komando gabungan (ABCD Command) meskipun tetap tidak
mampu menghalangi ekspansi Jepang di Asia Tenggara.
c. Bidang Ekonomi
 Melaksanakan politik Dumping untuk merebut pasaran hasil
industri, dengan sasaran penduduk Asia Tenggara yang jumlahnya
banyak tetapi memiliki daya beli yang rendah. Produk-produk
buatan Jepang segera membanjiri Asia.
 Barang buatan Jepang memperoleh tempat pemasaran yang luas
meskipun telah dibatasi oleh negara barat. Daerah-daerah di Asia
dijadikan sebagai tempat pemasaran sekaligus penghasil bahan
mentah bagi industrinya.
 Perang Pasifik (1914-1945) menyebabkan Jepang ingin menguasai
Asia Tenggara yang kaya bahan makanan, bahan industri sebagai
wilayah supplay untuk menyukseskan Perang asia Timur Raya.
 Dengan program “Hakko Ichiu”, Jepang ingin mempropaganda
terbentuknya persemakmuran bersama “Asia Timur Raya” seperti
“Common Wealth of Nation” dari Inggris.
 Negara yang kaya dengan hasil bahan industri bekerjasama
dengan Jepang untuk meningkatkan kemakmuran bersama.

B. Masuknya Jepang Ke Indonesia


Masuknya Jepang ke Indonesia diawali dengan :
 Ketika Perang Dunia ke II, Jepang ikut terjun dalam perang tersebut.
Maka muncul dugaan berdasarkan analisis politik akan terjadi
peperangan di Lautan Pasifik. Hal ini terbukti dengan meletusnya perang
di Lautan Pasifik pada 7 Desember 1941 yang melibatkan Jepang di
dalamnya. Perang ini disebut dengan “Perang Asia Timur Raya” atau
“Perang Pasifik”.

Gambar : Serangan Jepang ke PEARL HARBOR, HAWAI 7 Desember 1941

 Akibat dari perang tersebut Belanda yang tergabung dalam front ABCD
(Amerika Serikat, Brittania/ Inggris, Cina, Dutch/ Belanda) melakukan
perang terhadap Jepang.
 Jepang berhasil menguasai daerah Asia Tenggara yang lain seperti
Muangthai, Filipina, Malaysia dan Birma. Karena Jepang terlalu kuat maka
Hindia Belanda-pun akhirnya jatuh ke tangan Jepang setelah Belanda
yang dibantu Sekutu melakukan berbagai perlawanan tetapi tetap tidak
mampu mengalahkan Jepang.
 Selain itu di Jawa muncul ramalan “Joyoboyo” yang menyatakan bahwa
pada suatu saat Pulau Jawa akan dijajah oleh bangsa kulit kuning,
meskipun hanya seumur jagung, tetapi setelah itu maka Indonesia
akhirnya akan MERDEKA. Ramalan ini dipercaya oleh rakyat, oleh karena
itu, Jepang memanfaatkan dengan sebaik-baiknya kesempatan yang ada
tersebut. Sehingga kedatangan Jepang ke Indonesia 1942 tersebut
dianggap sebagai suatu hal yang biasa dan sudah semestinya terjadi.

Kronologis Jepang Menguasai Indonesia :

Tentara Jepang Pada Perang Pasific

 Menduduki Tarakan (10 Januari 1942) kemudian Minahasa, Sulawesi,


Balik Papan, dan Ambon.
 Pada Februari 1942 menduduki Pontianak, Makasar, Banjarmasin,
Palembang, dan Bali. Bagi Jepang Palembang merupakan tempat yang
strategis hal ini dikarenakan letak Palembang diantara Batavia sebagai
pusat kekuasaan Belanda dan Singgapura yang merupakan pusat
kedudukan Inggris.
 Di daerah Jawa Jepang pertama mendarat di Banten kemudian ke
Indramayu, Kragan (Rembang dan Tuban).
 Pada 5 Maret 1942 Jepang menyerang Batavia
 8 Maret 1942 Jepang menyerang Bandung dan berhasil mendudukinya
setelah Belanda menyerah kepada Panglima Jepang, Imamura.
 Sehingga sejak 9 Maret 1942 Indonesia menjadi daerah kekuasaan
Jepang.

C. Penjajahan Jepang Di Indonesia


Tentara Jepang yang dikenal dengan Bala Tentara Nippon adalah sebutan resmi
pemerintah militer pada masa pemerintahan Jepang. Sejak tanggal 7 Maret 1942,
tentara Jepang memegang kekuasaan militer dan segala kekuasaannya yang
dipegang Gubernur Jendral masa Belanda. Kekuasaan atas wilayah Indonesia
dipegang oleh 2 angkatan perang, yaitu:
1. Angkatan Darat (Rikugun)
2. Angkatan Laut (Kaigun)
Dengan kekuasaan masing-masing, yaitu:
1. Jawa dan Madura dengan pusatnya di Batavia di bawah kekuasaan Rikugun
(tentara ke XVI)
2. Sumatera dengan pusatnya di Bukittinggi berada di bawah kekuasaan Rikugun
(tentara ke XXV)
3. Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Irian berada di bawah
kekuasaan Kaigun.
Untuk menarik perhatian rakyat Indonesia maka Jepang membentuk organisasi-
organisasi militer sebagai pengganti oraganisasi pergerakan yang ada di Indonesia.
Organisasi tersebut diantaranya:
1. GERAKAN TIGA A
Mempunyai semboyan : Nippon Pelindung Asia, Nippon Cahaya Asia, dan
Nippon Pemimpin Asia. Dipimpin oleh Syamsuddin SH. Tahun 1943,
dibubarkan karena tidak mendapat simpati dari rakyat dan diganti Putera.
2. PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat)
Putera dibentuk tahun 1943 dipimpin oleh empat serangkai yaitu Bung Karno,
Bung Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan Kyai Haji Mas Mansyur. Tujuan dibentuk
Putera yaitu untuk membantu Jepang dalam setiap perang yang dilakukannya.
Tetapi Organisasi Putera merupakan bumerang bagi Jepang sebab anggota
Putera memiliki nasionalisme yang tinggi.

Soekarno Ki Hajar Moh. Hatta K.H. Mas Mansyur

3. PETA (Pembela Tanah Air)


Peta merupakan organisasi bentukan jepang yang terdiri dari pemuda
Indonesia. Organisasi ini disebut pula Giyugun. Mereka mendapat latihan
militer dari Jepang. Tujuannya untuk memenuhi kepentingan peperangan
Jepang di Lautan Pasifik. Ternyata perkembangan Peta sangat membantu
Indonesia dalam meraih kemerdekaan melalui perjuangan fisik.

Jenderal Sudirman dan A.H Nasution pernah sebagai pemimpin PETA. Tahun
1944, dibubarkan karena terlalu bersifat nasional dan dianggap
membahayakan. Selain itu terdapat pula organisasi bentukan Jepang yang lain,
seperti: Jawa Hokokai, Cuo Sangi In, Keibondan (Barisan Pembantu Polisi),
Seinendan (Barisan Pemuda), dsb.

Keberadaan Jepang di Indonesia menimbulkan perlawanan dari rakyat di


berbagai daerah di Indonesia, seperti :
1. Daerah Aceh
Tahun 1942 terjadi perlawanan di Cot Plieng, Lhok Seumawe dipimpin Tengku
Abdul Jalil, tetapi dapat dipadamkan.
Tahun 1944 muncul perlawanan di Meureu dipimpin Teuku Hamid dan dapat
pula dipadamkan oleh Jepang.
2. Daerah Indramayu (Karang Ampel, Sindang)
1943 muncul perlawanan dipimpin oleh Haji Madriyan, dkk tetapi berhasil
dipadamkan oleh Jepang.
3. Daerah Sukamanah, Tasikmalaya
1943 terjadi perlawanan dipimpin oleh Haji Zaenal Mustafa. Ia berhasil
membunuh kaki tangan Jepang dan balasannya Jepang melakukan
pembunuhan massal terhadap rakyat.
4. Blitar
14 Februari 1945 terjadi pemberontakan PETA yang dipimpin oleh Supriyadi
(putra bupati Blitar) yang dibantu dr. Ismail, Mudari, Suwondo.
Pemberontakan ini mampu membinasakan orang-orang Jepang di Blitar,
Jepang sangat terkejut lagi pula saat itu Jepang sering mengalami kekalahan
dalam perang Asia Timur Raya atau Perang Pasifik. Akhirnya Jepang
mengepung kedudukan Supriyadi. Melakukan tipu muslihat bahwa jika para
pemberontak menyerah maka mereka akan dijamin keselamatannya serta
akan dipenuhi segala tuntutannya. Hal ini berhasil sebab banyak anggota PETA
yang menyerah. Mereka akhirnya di hukum mati maupun meninggal karena
disiksa Jepang.
5. Daerah Kalimantan Barat
Jepang pernah mengadakan pembunuhan secara besar-besaran terhadap
masyarakat ± 20.000 orang yang menjadi korban keganasan Jepang tersebut.
Hanya sebagian kecil saja yang dapat menyelamatkan diri dari lari ke Pulau
Jawa.
D. Dampak Pendudukan Jepang
1. Bidang Politik
 Organisasi politik di Indonesia tidak berkembang bahkan dihapuskan
oleh Jepang
 Didirikan/ dibentuknya berbagai organisasi Jepang
 Kehidupan politik rakyat diatur oleh pemerintah Jepang
 Meskipun ada organisasi politik yang masih terus berjuang menentang
Jepang.
2. Bidang Ekonomi
 Sama dengan negara imperialis yang lain Jepang datang dengan
masalah ekonomi yaitu untuk mencari daerah sebagai penghasil
bahan mentah dan bahan baku untuk memenuhi kebutuhan
industrinya dan mencari pemasaran untuk hasil-hasil industrinya.
 Aktivitas ekonomi zaman Jepang sepenuhnya di pegang oleh Jepang.
3. Bidang Pendidikan
 Pendidikan berkembang pesat di banding masa Hindia Belanda
 Bangsa Indonesia diberi kesempatan untuk sekolah di sekolah yang
dibangun pemerintah
 Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar pada sekolah-
sekolah
 Berbagai nama diIndonesiakan
 Tetapi semua yang dilakukan oleh Jepang tersebut hanya untuk
menarik simpati rakyat agar mau membantu Jepang mengahadapi
lawan-lawannya dalam Perang Pasifik.
4. Bidang Sosial
 Jepang memperkenalkan sistem Tonorigumi (Rukun Tetangga/RT)
yang tergabung dalam Ku (desa)
 Kehidupan sosial masyarakat sangat memprihatinkan sebab rakyat
harus memenuhi kebutuhan perang Jepang dalam menghadapi
musuhnya.
 Rakyat juga harus kerja paksa yang disebut dengan kerja Romusha.
Dari kerja paksa tersebut menyebabkan jatuh banyak korban akibat
kelaparan dan terkena penyakit.
 Banyak wanita Indonesia yang dijadikan wanita penghibur “Jugun
Ianfu” pada masa itu.

Gambar Jugun Ianfu

Gambar Romusha pada jaman Pendudukan Jepang di Indonesia


5. Bidang Birokrasi
 Kekuasaan Jepang di Indonesia di pegang oleh kalangan militer yaitu
Angkatan Darat (Rikugun) dan Angkatan Laut (Kaigun)
 Sistem pemerintahan diatur berdasar aturan militer
 Orang-orang Indonesia mendapat kesempatan untuk menduduki
jabatan yang lebih penting dari sebelumnya yang hanya dipegang oleh
orang Belanda, dengan masih dalam pengawasan Jepang.
6. Bidang Kebudayaan
 Jepang mempunyai kebiasaan menghormat ke arah matahari terbit
sebagai keturunan Dewa Matahari ( melaksanakan sekerei)
 Pengaruh Jepang dalam kebudayaan terlihat dalam lagu, film, dan
drama sebagai alat propaganda mereka.
 Bangsa Indonesia mengalami berbagai pembaharuan akibat didikan
Jepang yang menumbuhkan kesadaran dan keyakinan yang tinggi akan
harga dirinya.
 Anak-anak sekolah diberikan latihan olahraga Taiso yang baik untuk
kesehatan mereka.
 Setiap hari bagi anak-anak sekolah maupun para pegawai wajib untuk
menghormati bendera (merah putih) dan menyanyikan lagu
kebangsaan nasional.
 Semua itu merupakan warisan kebiasaan Jepang bagi bangsa
Indonesia.

7. Bidang Militer
 Para pemuda Indonesia diberi pendidikan militer melalui organisasi
PETA.
 Mereka akhirnya menjadi inti kekuatan dan pergerakan perjuangan
rakyat Indonesia mencapai kemerdekaan.
 Di bidang militer bangsa Indonesia banyak memperoleh keuntungan
dengan ditekankan pendidikan :
1. Seishin ( Semangat berjuang )
2. Bhusido ( Kesatria berani mati )
 Dibentuk gerakan massa (kesatuan pertahanan semi militer)
1. Seinendan = Barisan pemuda
2. Fujinkai = Barisan wanita.
3. Keibodan = Barisan Pembantu Polisi.
4. Jibakutai = Barisan berani mati
5. Hizbullah = Barisan orang-orang Islam
6. Heiho = Barisan cadangan prajurit.
7. Seinentai = Barisan murid-murid SD.
8. Gakukotai = Barisan murid SMP.
9. Fujin-Seinentai = Barisan gadis-gadis.
10. Romusha = Barisan pekerja paksa.

 Para pemuda Indonesia diberi pendidikan militer melalui organisasi PETA


(Pembela Tanah air) dalam kesatuan ini dikenal Pangkat :
1. Daidanco = Komandan batalyon.
2. Cudanco = Komandan Kompi.
3. Shodanco = Komandan Pleton.
4. Budanco = Komandan regu.
5. Giguyun = Prajurit Sukarela
 Pemuda-pemuda yang tergabung dalam organisasi semimiliter maupun
militer menjadi pemuda-pemuda yang terdidik dan terlatih dalam kemiliteran.
Akhirnya menjadi inti kekuatan dan pergerakan perjuangan rakyat Indonesia
mencapai kemerdekaan.

 Militer Jepang membuat tiga kesalahan besar terhadap bangsa Indonesia:


1. kerja paksa (Romusha) banyak laki-laki Indonesia diambil dari tengah
keluarga mereka dan dikirim hingga ke Burma untuk melakukan pekerjaan
pembangunan dan banyak pekerjaan berat lainnya dalam kondisi-kondisi
yang sangat buruk. Ribuan orang mati atau hilang.
2. pengambilan paksa: tentara-tentara Jepang dengan paksa mengambil
makanan, pakaian dan berbagai pasokan lainnya dari keluarga-keluarga
Indonesia, tanpa memberikan ganti rugi. Hal ini menyebabkan kelaparan
dan penderitaan semasa perang. Panitia pengumpul komoditi tersebut
dikenal dengan sebutan Kumiai.
3. perbudakan paksa terhadap perempuan: banyak perempuan Indonesia
yang dijadikan JUGUN IANFU bagi tentara-tentara Jepang.

Anda mungkin juga menyukai