Kelas : XI MIPA 7
Absen : 27
2. Jelaskan latar belakang dibuat nya kebijakan sakoku oleh pemerintahan shogun
tokugawa?
Jawab:
Sakoku (yang berarti "negara tertutup") merupakan kebijakan luar negeri isolasionis
yang diterapkan di Jepang, terutama pada masa kepemimpinan Shogun Tokugawa
Iemitsu. Kebijakan ini membatasi hubungan dagang hingga hubungan diplomatik
Jepang dengan negara lainnya. Penerapan kebijakan ini berlangsung semenjak tahun
1633 hingga tahun 1853. Kebijakan ini diterapkan melalui serangkaian kebijakan
pelarangan, dan bukan merupakan satu buah kebijakan tunggal.
6. Jelaskan menurut anda apa yang dilakukan jepang untuk menarik simpati
masyarakat indonesia ? Sertakan pula contoh-contoh kebijakan yang dilakukan
jepang !
Jawab :
Perbedaan :
Tetap menjalin hubungan baik meski dimasa lalu merupakan penjajah bangsa
Indonesia
Tetap menjalin kerjasama bilateral dalam bidang ekonomi
Tetap bekerja sama dalam bidang pertahanan
Berkontribusi dan menjalin hubungan dalam perdamaian atau stabilitas
kawasan atau dunia, termasuk dalam konteks ASEAN dan Indo-Pasifik.
9. Buatlah Rangkuman dari materi yang telah di sampaikan minimal 500 Kata !
Jawab:
Masa pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1942 dan berakhir pada
tanggal 17 Agustus 1945 seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh
Soekarno dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Perjalanan modernisiasi Jepang yang menjadi latar belakang perkembangan negara
Jepang :
Pada tahun 1639: Shogun Tokugsna menjalankan kebiakan sakoku yang menjadkan
negara Jepang terisolasi dari dunia luar yang menyebabkan orang asing dilarang
masuk ke jepang dan sebalinya.
Pada tahun 1854: Konvensi Kanagawa, konvensi ini berisi kesediaan jepang
membuka diri terhadap barat dengan membuka pelabuhan-pelabuhan untuk kapal-
kapal asing yang ingin dagang.
Pada tahun 1868: Kesadaran konkret tentang perubahan terwujud secara konkret
melalui langkah perubahna besar yang disebut restorasi Meiji.
Pada tahun 2020: Restorasi meiji mempercepat industrialisasi yang dijadikan modal
kebangkitan jepang sebagai kekuatan militer dengan slogan “Negara makmur, Militer
kuat”.
Pada Mei 1940, awal Perang Dunia II, Belanda diduduki oleh Jerman Nazi. Hindia
Belanda mengumumkan keadaan siaga dan pada Juli mengalihkan ekspor untuk
Jepang ke Amerika Serikat dan Inggris. Negosiasi dengan Jepang yang bertujuan
untuk mengamankan persediaan bahan bakar pesawat gagal pada Juni 1941, dan
Jepang memulai penaklukan Asia Tenggara pada bulan Desember tahun itu. Pada
bulan yang sama, faksi dari Sumatra menerima bantuan Jepang untuk mengadakan
revolusi terhadap pemerintahan Belanda. Pasukan Belanda yang terakhir dikalahkan
Jepang pada Maret 1942. Pengalaman dari penguasaan Jepang di Indonesia sangat
bervariasi, tergantung tempat seseorang tinggal dan status sosial orang tersebut. Bagi
yang tinggal di daerah yang dianggap penting dalam peperangan, mereka mengalami
siksaan, terlibat perbudakan seks, penahanan tanpa alasan dan hukuman mati, dan
kejahatan perang lainnya. Orang Belanda dan campuran Indonesia-Belanda
merupakan target sasaran dalam penguasaan Jepang. Perang Pasifik ini berpengaruh
besar terhadap gerakan kemerdekaan negara- negara di Asia Timur, termasuk
Indonesia. Tujuan Jepang menyerang dan menduduki Hindia Belanda adalah untuk
menguasai sumber-sumber alam, terutama minyak bumi, guna mendukung potensi
perang Jepang serta mendukung industrinya. Jawa dirancang sebagai pusat
penyediaan bagi seluruh operasi militer di Asia Tenggara, dan Sumatra sebagai
sumber minyak utama
• Kebijakan Jepang