Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran fisika


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Tasikmalaya, 13 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Perkembangan PLTU
B. Pengertian/Definisi PLTU
C. Konversi Energi di PLTU
D. Cara Kerja PLTU Sistem Bahan Bakar
E. Komponen Dalam PLTU
F. Keuntungan dan Kelemahaan PLTU

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Selama berabad-abad, manusia telah mengamati tentang proses tejadinya


listrik. Mereka telah beberapa kali melakukan percobaan guna mendapatkan
pemecahan tentang teka-teki timbulnya listrik. Banyak tokoh-tokoh yang berhasil
mengungkap dan membuat suatu penemuan yang erat kaitannya dengan dunia
kelistrikan diantaranya adalah Michael Faraday dengan salah satu hasil kegiatanya
adalah tentang rotasi elektromagnetik. Hasil penemuanya ini merupakan dasar
terpenting dari perkembangan dunia kelistrikan berikutnya.
Penemuan tersebut terus dikembangkan dalam berbagai alat elektromagnetik
seperti transformator dan generator. Generator elektromagnetik yang memakai sistem
rotasi pertama kali ditemukan oleh H.M. Pexii dari Paris pada tahun 1832. Generator
pertama ini menggunakan sebuah magnet permanen berbentuk sepatu kuda, diputar
mengelilingi sebuah inti besi yang berlilitan yang dihubungkan dengan sebuah
komutator dan bila diputar akan menghasilkan bunga api. Selain Michael Faraday
masih banyak lagi tokoh-tokoh lain yang sangat berperan dalam bidang kemajuan
teknologi kelistrikan. Sejarah tentang listrik komersial pertama kali beroperasi pada
tahun 1882 yaitu pada bulan Januari di London, kemudian disusul di New York pada
bulan September tahun yang sama. Listrik komersial ini menggunakan arus searah
dengan tegangan yang rendah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah yang dapat ditemukan adalah
sebagai.berikut:
1. Bagaimana prinsip kerja dan komponen-komponen yang digunakan untuk sebuah
pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)?

2. Bagaimana proses terjadinya listrik dari pembangkit listrik tenaga uap?


BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan PLTU

Pada tahun 1831, setelah sebelas tahun melakukan percobaan, Michael Faraday
dapat membuktikan prinsip pembangkitan listrik dengan induksi magnet. Dengan
peragaan dijelaskan, bahwa bila kumparan atau penghantar memotong medan magnet
yang berubah-ubah akan terinduksi suatu tegangan listrik padanya. Kini rancangan
semua mesin listrik adalah didasarkan pada bukti nyata tersebut.
Kemudahan membangkitkan listrik secara induksi memunculkan perkembangan
pembuatan dynamo dan pada tahun 1882 tersedia pasok listrik untuk publik di
London. Pasokan ini diperoleh dari generator DC yang digerakkan dengan mesin
bolak balik (reciprocating) yang di catu dengan uap dari boiler pembakaran manual.
Permintaan tenaga listrik tumbuh berkembang dan pembangkit kecil muncul di
seluruh negeri. Hal ini memberikan keinginan untuk bergabung agar menjadi
ekonomis.
Pada tahun 1878 generator pertama dibuat oleh Gramme, tetapi tidak
menghasilkan listrik sampai tahun 1888 ketika Nikola Tesla memperkenalkan sistem
banyak fasa (poly phase) medan berputar. Pada tahun 1882 Sir Charles Parson
mengembangkan Turbin generator AC pertama dan pada 1901 dibuat generator 3 fasa
1500 kW untuk pusat pembangkit Neptune di Tyne Inggris.Inilah mesin awal dengan
kumparan yang berputar didalam medan magnet, tetapi ternyata bahwa semakin besar
output yang diinginkan akan lebih mudah mengalirkan arus listrik pada medan magnet
berputar didalam kumparan yang diam atau stator.
Sementara itu karena tuntutan permintaan kebutuhan rancangan unit pembangkit
juga berkembang dan kapasitasnya pun meningkat sehingga dibentuk organisasi untuk
mengoperasikan sistem transmisi interkoneksi yang disebut pusat penyaluran dan
pengatur beban. PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak
digunakan, karena efisiensinya baik dan bahan bakarnya mudah didapat sehingga
menghasilkan energi listrik yang ekonomis. PLTU merupakan mesin konversi energi
yang merubah energi kimia dalam bahan bakar menjadi energi listrik.
B. Pengertian / Definisi PLTU

Suatu sistem pembangkit tenaga listrik yang mengkonversikan energi kimia


listrik dengan menggunakan uap air sebagai fluida kerjanya, yaitu dengan
memanfaatkan energi kinetik uap untuk menggerakkan poros sudu - sudu turbin.
Sudu -sudu turbin mengerakkan poros turbin, untuk selanjutnya poros turbin
mengerakkan generator. Dari generator inilah kemudian dibangkitkan energi listrik.
PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan, karena
efisiensinya baik dan bahan bakarnya mudah didapat sehingga menghasilkan energi
listrik yang ekonomis.

C. Konversi Energi di PLTU

Energi mekanik yang diberikan oleh uap uap ke turbin akan menyebabkan rotor
generator berputar. Rotor generator adalah magnet yang besar berputar didalam
kumparan sehingga menghasilkan energi listrik. Proses konversi energi pada PLTU
berlangsung melalui 3 tahapan, yaitu :

 Energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam bentuk uap
bertekanan dan temperatur tinggi.
 Energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran.
 Energi mekanik diubah menjadi energi listrik.

D. Cara Kerja PLTU

Udara masuk kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar dilakukan proses
pembakaran dengan cara mencampurkan udara dan bahan bakar. Proses pembakaran
tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan ruang
bakar hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan
ke turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut
ke sudu-sudu turbin.

Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk memutar
kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator listrik, dll.
Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui saluran buang
(exhaust). Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah
sebagai berikut:

 Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan


 Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar dengan
udara kemudian di bakar.
 Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar melalui
nozel (nozzle).
 Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran
pembuangan.
Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi kerugian-
kerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh turbin gas dan
berakibat pada menurunnya performa turbin gas itu sendiri. Kerugian-kerugian
tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen sistem turbin gas. Sebab-sebab terjadinya
kerugian antara lain:

 Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan (pressure


losses) di ruang bakar.
 Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan terjadinya
gesekan antara bantalan turbin dengan angin.
 Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan temperatur dan
perubahan komposisi kimia dari fluida kerja.

E. Sistem Bahan Bakar

Fungsi bahan bakar pada PLTU adalah untuk memanasi air di boiler hingga
menjadi uap. Jenis bahan bakar yang digunakan ada tiga macam yaitu :
1. Batu Bara
Pada PLTU batu bara, batu bara sendiri adalah sebagai bakar utama. Instalasi
pembangkit tenaga listrik menggunakan mesin turbin dengan menghasilkan energi
listrik dengan bahan bakar batu bara. Persediaan batu bara tersebut ditampung
dilapangan terbuka dan untuk kebutuhan pembakaran diboiler batu bara tersebut
ditampung pada bunker ditiap boiler. PLTU batu bara sendiri adalah sumber utama
listrik dunia saat ini. Sekitar 60% listrik dunia bergantung pada batu bara kerana biaya
PLTU batu bara sangat terjangkau dan berlimpah
 Prinsip kerja PLTU berbahan bakar batu bara.
Prinsip kerja PLTU berbahan bakar batu bara adalah dengan menggunakan
boiler sebagai alat untuk proses pembakaran dan bentuk utama pembangkit
listrik tersebut adalah generator yang dihubungkan ke turbin yang
digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap panas.
Mula-mula batu bara dari luar dialirkan ke penampung batu bara dengan
conveyon, kemudian dihancurkan dengan menggunakan pulverized fuel
coal. Lalu batu bara tersebut menjadi tepung halus, tepung halus batu bara
tersebut kemudian dicamapur dengan udara panas oleh forced draught.
Dengan tekanan tinggi campuran tersebut akan disemprotkan ke boiler yang
akan dialirkan kepipa boiler dan menjadi uap setelah itu uap tersebut
dialirkan kesuper heaters yang akan menggerakan turbin. Selain itu ada
beberapa metode juga dalam prinsip kerja PLTU batu bara ada metode
pembakaran tetap, serbuk, dan mengambang.
 Proses kerja bahan bakar batu bara.
Ada beberapa metode dalam pemrosesan bahan bakar batu bara yaitu
dengan metode pembakaran lapisan tetap, metode pembakaran batu bara
serbuk, dan metode pembakaran lapisan mengambang dan memiliki
prinsip-prinsip kerja tersendiri dalam metode tersebut.
 Metode lapisan pembakaran tetap.
Metode lapisan pembakaran tetap tersebut menggunakan stoker
boiler untuk proses pembakarannya. Dalam metode ini batu bara
yang digunakkan mengandung kadar abu yang tidak terlalu rendah
maka batu bara perlu dilakukan pengurangan jumlah fine coal
yang ikut tercampur dlam batu bara tersebut.
 Metode pembakaran batu bara serbuk.
Pada metode ini batu bara diremuk terlebih dahulu dengan
menggunakan coal pulverizer ,kemudian bersama-sama dengan
udara pembakaran disemprotkan ke boiler untuk dibakar. Metode
pembakaran ini sangat sensitive batubara yang digunakan harus
memikiki sifat ketergerusan dengan HGI (Hardgrove Grindabillity
Index). Metode pembakaran ini menghasilkan abu yang terdiri dari
clinker ash dan sisanya adalah fly ash.
 Metode pembakaran lapisan mengambang
Metode pembakaran tersebut menggunakan crusher untuk
meremuk batu bara terlebih dahulu. Metode pembakaran ini tidak
seperti metode pembakaran yang lainnya dengan meletakkan batu
bara diatas kisi api tetapi didalam metode ini campuran batu bara
disemprotkan dan menggunakan udara pada saat pembakaran,
butiran-butiran tersebut dijaga agar dalam posisi mengambang
dengan cara melewatkan angin dengan berkecepatan tertentu dari
bagian bawah boiler sehingga butiran-butiran batu bara tersebut
mengambang.
 Peralatan yang digunakan.
Dalam pemrosesan bahan bakar batu bara tersebut ada beberapa
macam peralatan yang digunakan. Tetapi peralatan yang sangat
penting pada pemrosesan tersebut ada adalah Coal supply.

1. Gambut
Gambut adalah jenis tanah yang terbentuk dari akumulasi sisa tumbuhan yang
setengah membusuk, oleh karena itu bahan organiknya tinggi. Oleh karena itu
gambut sering digunakan sebagai sumber energi alternatif. Gambut berpotensi
besar untuk dijadikan sumber energi. Dapat dikatakan gambut merupakan batu bara
dengan kualitas yang paling rendah.

1. Proses pada PLTU berbahan bakar gambut.


Terdapat beberapa bagian dalam proses tersebut yaitu :
 Pengeringan gambut.
 Penggalian gambut.
 Konversi termal.
Proses ini sangat mempengaruhi pembakaran pada gambut itu sendiri
Karena gambut memiliki kandungan air dan bobot kekeringan yang tepat
agar gambut tersebut dapat menghasilkan pembakaran yang sempurna.
2. Peralatan yang digunakan PLTU berbahan bakar gambut
Dari segi peralatan yang digunakan pada PLTU berbahan bakar gambut
tersebut tidak jauh beda dengan PLTU yang berbahan bakar batu bara dan
biomas yaitu : Boiler, Water piping, super heater, re-heater, economizer,
pump, fan, water dan waste treatment, dll.

2. Minyak Bumi
Dewasa ini sangat berperan minyak bumi dalam kehidupan sehari-hari bagi kita.
Disebabkan karena manfaat dan kegunaanya yang banyak. Minyak bumi adalah cairan
kental, berwarna coklat gelap, atau kehijauan yang sangat mudah terbakar, yang
berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Dari pengertian diatas bisa
kita bayangkan bagaimana pentingnya minyak bumi dalam hidup kita di era modern
ini dan minyak bumi salah satu bahan bakar utama dari sekian banyak bahan bakar
yang digunakan dalam PLTU.

F. Komponen-Komponen PLTU

1. Boiler
Boiler merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran
dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja.
Air adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke
suatu proses. Air panas atau steam pada tekanan dan suhu tertentu
mempunyai nilai energi yang kemudian digunakan untuk mengalirkan
panas dalam bentuk energi kalor ke suatu proses. Jika air didihkan sampai
menjadi steam, maka volumenya akan meningkat sekitar 1600 kali,
menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah
meledak, sehingga sistem boiler merupakan peralatan yang harus dikelola
dan dijaga dengan sangat baik.

 Cara Kerja Boiler


Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler
memiliki nilai tekanan, temperatur, dan laju aliran yang
menentukan pemanfaatan steam yang akan digunakan.
Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal keadaan
tekanan-temperatur rendah (low pressure/LP), dan tekanan-
temperatur tinggi (high pressure/HP), dengan perbedaan itu
pemanfaatan steam yang keluar dari sistem boiler dimanfaatkan
dalam suatu proses untuk memanasakan cairan dan menjalankan
suatu mesin (commercial and industrial boilers), atau
membangkitkan energi listrik dengan merubah energi kalor
menjadi energi mekanik kemudian memutar generator sehingga
menghasilkan energi listrik (power boilers). Namun, ada juga yang
menggabungkan kedua sistem boiler tersebut, yang memanfaatkan
tekanan-temperatur tinggi untuk membangkitkan energi listrik,
kemudian sisa steam dari turbin dengan keadaan tekanan-
temperatur rendah dapat dimanfaatkan ke dalam proses industri
dengan bantuan heat recovery boiler.
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam,
dan sistem bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk
boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai
kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan dari
sistem air umpan, penanganan air umpan diperlukan sebagai
bentuk pemeliharaan untuk mencegah terjadi kerusakan dari
sistem steam. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik
pengguna. Pada keseluruhan sistem. Sistem bahan bakar adalah
semua peralatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar
untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan.
1. Furnace Wall
Komponen ini merupakan tempat pembakaran bahan
bakar. Beberapa bagian dari furnace diantaranya: refractory, ruang
perapian, burner, exhaust for flue gas, charge and discharge door.
2. Steam Drum
Berfungsi untuk menyimpan air dalam volume yang besar
dan untuk memisahkan uap dari air setelah proses pemanasan yang
terjadi dalam Boiler. Secara umum, ada empat jenis pipa
sambungan dasar yang berhubungan dengan Steam Drum, yaitu :
 Feed Water Pipe, berfungsi mengalirkan air dari Economizer ke
Distribution Pipe yang panjangnya sama persis dengan Steam
Drum. Distribution Pipe bertugas mengalirkan air dari
Economizer secara merata keseluruh bagian Steam Drum.
 Pipa sambungan yang kedua adalah pipa turun yang biasanya
kita sebut Downcomers. Downcomers biasanya ditempatkan di
sepanjang bagian dasar Steam Drum dengan jarak yang sama
antara satu dengan yang lainnya. Pipa-pipa ini mengalirkan air
dari Steam Drum  menuju Boiler Circulating Pump. Boiler
Water Circulating Pump atau disingkat dengan BWCP
digunakan untuk memompa air dari Downcomers dan
mengsirkulasikannya menuju Waterwall yang kemudian air
tersebut dipanaskan oleh pembakaran di Boiler dan selanjutnya
dikirim kembali ke Steam Drum.
 Sambungan ketiga terletak di kedua sisi Steam Drum, yaitu
Waterwall Pipe. Waterwall merupakan pipa-pipa kecil yang
berderet vertikal dalam Boiler, setiap pipa di las satu sama lain
agar membentuk selubung yang kontinyu dalam Boiler,
konstruksi seperti ini biasanya disebut sebagai konstruksi
membran. Waterwall bertugas menerima dan mengalirkan air
yang berasal dari Boiler Circulating Pump untuk kemudian
dipanaskan dalam Boiler dan dialirkan ke Steam Drum.
 Sambungan yang terakhir adalah Steam Outlet Pipe. Pipa ini
diletakkan dibagian atas Steam Drum untuk memungkinkan
Saturated Steam keluar dari Steam Drum dan menuju
Superheater. 

2. Super Heater (SH)


Komponen ini merupakan tempat pengeringan steam dan siap dikirim
melalui mainsteam pipe dan siap untuk menggerakkan turbin uap atau menjalankan
proses industri.
3. Economizer
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk
memanaskan air dari air yang terkondensasi dari sistem sebelumnya maupun air
umpan baru. Selain Komponen tersebut masih ada komponen pendukung lainya
yang tidak kalah pentingnya dalam proses produksi seperti, Reheater, Boiler Water
Circulating Pump (BWTP), Down Comer, Pulveraizer dan lain-lain
4...Turbin
Turbin ini merupakan alat konversi energi, yaitu mengubah energi uap (steam)
yang dihasilkan Boiler menjadi energi gerak.
Komponen-komponen Turbin :

 Sudu

Konversi energi terjadi pada sudu turbin. Turbin mempunyai susunan


sudu bergerak berselang-seling dengan sudu tetap. Sudu bergerak dan
sudu tetap tersebut berkerja besama untuk mengubah energi panas
dalam uap menjadi energi mekanis berotasi.

 Nozel

Nozel berfungsi untuk merubah energi (pipa pancar) potensial menjadi


energi kinetik dari uap.

 Disck (rodaturbin)

Disck berfungsi untuk meneruskan tenaga putar turbin kepada pesawat


yang digerakkan. Tenaga yang dihasilkan poros ini tenaga mekanis
uap. Jadi secara ringkas kerja turbin adalah dimana tenaga potensial
dari uap dari boiler dirobah menjadi tenaga kinetis pada Nozel dan
tenaga kinetis ini dirobah menjadi tenaga putar pada Blade, dengan
melalui Disck tenaga putar dirubah menjadi tenaga mekanis pada
poros (shaft).

5...Generator
Generator adalah alat untuk membangkitkan listrik yang terdiri dari Stator dan
Rotor. Rotor tersebut dihubungkan dengan Shaft Turbine sehingga berputar bersama-
sama. Stator Bars didalam sebuah generator membawa arus hubungan output
pembangkit. Arus DC (Direct current) dialirkan melalui Brush Gear yang langsung
bersentuhan dengan Slip Ring yang dipasang jadi satu dengan Rotor sehingga akan
timbul medan magnit (flux). Jika Rotor berputar, medan magnet tersebut memotong
kumparan pada Stator sehingga pada ujung-ujung kumparan Stator timbul tegangan

listrik. Dengan adanya Rotor yang bergerak secara mekanis berotasi tentu terjadi
kontak dengan stator yang mengakibatkan terjadinya panas maka perlu sistem
pendinginan berikut pengenai sisitem pendinginannya :
1. Sistem Pendinginan Stator
Pembangkit tenaga listrik berpendingin hidrogen yang lebih besar
seringkali mempunyai sistem pemdingin terpisah untuk mendinginkan
statornya. Batangan- batangan stator (stator bars) di dalam sebuah
generator membawa arus hubungan output pembangkit. Aliran arus yang
melewati batangan-batangan ini menghasilkan jumlah panas yang
berarti/signifikan.
Untuk generator yang berpendingin  hidrogen yang lebih kecil,
hidrogen itu saja biasanya sudah dapat menghisap panas. Akan tetapi
generator yang lebih besar sering mempunyai sistem pendingin air
tambahan bagi batangan-batangan-statornya. Batangan stator yang umum
terdiri atas sejumlah konduktor yang berlubang. Air yang mengalir
melewati konduktor ini menghisap panas yang dihasilkan oleh arus yang
dibawa batangan tersebut. 
2. Sistem Pendinginan Rotor
Pendinginan  dengan udara jarang digunakan pada pembangkit
tenaga listrik yang besar, karena pendinginan dengan udara bukanlah alat
yang efisien untuk menyingkirkan panas yang jumlahnya besar. Sebagian
besar pembangkit tenaga listrik yang besar menggunakan sistem
pendinginan hidrogen untuk mempertahankan temperatur kerja yang
sesuai.
Hidrogen digunakan dengan jumlah yang sama, ia menyerap lebih
banyak panas daripada udara, sehingga pembangkit tenaga listrik lebih
umum memakai pendingin hidrogen. Untuk melepaskan panas dari
komponen-komponen yang ada didalam generator rotor hidrogennya
harus disirkulasikan disekitar komponen-komponen yang panas.

6.. Air Preheater (APH)


Air Preheater ini adalah alat yang sistem kerjanya berputar dengan putaran rendah
yang gunanya untuk memanasi udara pembakaran sebelum dikirim ke furnace.
Sedangkan pemanas udara pembakaran tersebut diambil dari gas buang hasil
pembakaran dari furnace yang dialirkan melalui air preaheater ini sebelum dibuang ke
cerobong.
Komponen utama Air Preheater ini adalah jalan masuk udara, jalan keluar udara,
sebuah penutup yang berputar (rotating hood), sebuah elemen pemanas, jalan masuk
gas panas dan jalan keluar gas panas. Gas panas dari furnace diarahkan melalui
saluran sehingga gas melewati bagian elemen pemanas. Pada saat gas melewati
permukaan elemen, gas memanaskan plat-plat logam. Plat-plat panas tersebut berputar
menuju sisi saluran udara pembakaran, sehingga terjadi perpindahan panas.

7...Electrostatic Precipitator (ESP)


ElectroStatic Precipitator (ESP) adalah salah satu alternatif penangkap debu
dengan efisiensi tinggi (mencapai diatas 90%) dan rentang partikel yang didapat
cukup besar. Dengan menggunakan electro static precipitator (ESP) ini, jumlah
limbah debu yang keluar dari cerobong diharapkan hanya sekitar 0,16 % (efektifitas
penangkapan debu mencapai 99,84%)

G. Keunggulan dan Kelemahan PLTU

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) memiliki beberapa keunggulan dibandingkan


dengan jenis pembangkit listrik lainnya. Keunggulan tersebut antara lain :
 Dapat dioperasikan menggunakan berbagai jenis bahan bakar (padat, cair dan
gas).
 Dapat dibangun dengan kapasitas yang bervariasi
 Dapat dioperasikan dengan berbagai mode pembebanan
 Kontinuitas operasinya tinggi
 Usia pakai (life time) relatif lama
Namun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) juga memiliki beberapa kelemahan.
Kelemahan tersebut antara lain :
 Sangat tergantung pada tersedianya pasokan bahan bakar
 Tidak dapat dioperasikan (start) tanpa pasokan listrik dari luar
 Memerlukan tersedianya air pendingin yang sangat banyak dan kontinyu
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Pembangkit Listrik tenaga uap adalah pembangkit tenaga termal yang banyak
digunakan, karena efisiensinya sangat baik dan bahan bakarnya mudah didapat
sehingga menghasilkan energi listrik yang ekonomis. PLTU merupakan mesin
konversi energi yang merubah energi kimia dalam bahan bakar menjadi energi
listrik. Dibanding keunggulan jenis pembangkit lainnya PLTU memiliki
keuntungan yaitu dapat dioperasikan dengan menggunakan berbagai jenis bahan
bakar dapat berupa padat ataupun dioperasikan kontuitas dengan bahan cair
ataupun berbagai operasi dalam mode gas.

B. Saran
Berdasarkan dengan perhitungan yang dilakukan dan analisa keunggulan jenis
pembangkit lainnya, PLTU memiliki keuntungan yaitu dapat dioperasikan dengan
menggunakan berbagai jenis bahan bakar, maka diharapkan pembangkit listrik tenaga
uap (PLTU) agar menggunakan batubara yang memiliki nilai kalor yang tinggi supaya
pembangkit memiliki tingkat keefisiensian yang tinggi dan juga supaya dapat
meminimalisir biaya yang dikeluarkan. Semua itu agar mendapatkan keuntungan yang
lebih besar.
Daftar Pustaka

http://fariz-pembangkitlistrik.blogspot.com/2011/12/keunggulan-dan-kelemahan-pltu.html
http://Pln-research.blogspot.com
http://sideofardeliani.wordpress.com
http://candycoffin.blogspot.com
https://mediaindonesia.com/humaniora/431439/contoh-kata-pengantar-untuk-tugas-makalah-
karya-ilmiah-dan-laporan
http://raka-bsd.blogspot.com
http://constrengineering.blogspot.com/2013/04/pltu-site-paiton.html

Anda mungkin juga menyukai