Anda di halaman 1dari 12

TURBIN UAP

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Turbin merupakan sebuah alat yang salah satunya digunakan untuk membangkitkan
suatu energi. Di Indonesia telah tersebar berbagai macam turbin, mulai dari turbin gas, turbin air
dan turbin uap. Turbin sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari kita, salah satunya untuk
memenuhi kebutuhan kita yang tidak lepas dari alat tersebut, yaitu listrik. Dengan turbin kita
dapat melakukan kegiatan malam tanpa harus dalam kondisi gelap. Kegiatan malam akan
berjalan lancar dengan adanya listrik yang tidak lepas dari turbin tersebut.

Semakin banyaknya turbin dan pesatnya perkembangan turbin tersebut, kini turbin tak asing lagi.
Segala macam cara dilakukan untuk memodifikasi kembali turbin tersebut hanya untuk
meningkatkan kenyamanan bagi pemakai, baik individu maupun kelompok. Terlebih lagi dengan
adanya perkembangan teknologi saat ini, proses pemodifikasian turbin tersebut menjadi lebih
mudah dilakukan.

Dengan adanya berbagi macam turbin tersebut yang telah tersebar hingga dipelosok Indonesia,
maka kami berupaya untuk menulis sebuah makalah yang menyangkut permasalahan tersebut
yaitu Turbin Uap.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah


sebagai berikut.

1. Apa sajakah jenis-jenis uap yang ada?

2. Apa itu turbin uap?

3. Komponen apa saja yang terdapat pada turbin uap?

4. Bagaimana prinsip kerja turbin uap?

5. Apa sajakah jenis-jenis turbin uap itu?


C. Tujuan Penulisan Makalah

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat menentukan macam-macam turbin yang biasa dipakai sehari-hari.

2. Mengidentifikasikan definisi dari turbin uap.

3. Menentukan komponen-komponen dari turbin uap.

4. Menjelaskan cara kerja dari turbin uap.

D. Manfaat Penulisan Makalah

Dalam pelaksanaan penelitian ini, diharapkan dapat memperoleh beberapa manfaat.


Adapun manfaat yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1). Bagi Penulis

Menambah wawasan, pengalaman dalam melaksanakan pengalaman dalam penulisan makalah

2). Bagi Pembaca

Sebagai media informasi agar pembaca dapat mengenal turbin uap

E. Metode Penulisan Makalah

Makalah ini disusun dengan menggunakan metode, yaitu

Studi Pustaka

Informasi-informasi ini kami dapat dengan cara menggali informasi dari buku-buku dan media-
media lain yang ada
BAB II

PEMBAHASAN

A. Jenis-jenis Uap

Proses pembentukan uap terbagi atas dua jenis, yaitu :

1. Uap air

yaitu uap yang terbentuk diatas permukaan air sebagai akibat dari penurunan tekanan di atas
permukaan air sampai tekanan penguapan yang sesuai dengan temperatur permukaan air tersebut
pada titik didih dan pada tekanan di bawah tekanan atmosfir bumi. Penurunan tekanan ini
diantaranya disebabkan karena adanya tekanan uap jenuh yang sesuai dengan temperatur
permukaan air maka akan terjadi penguapan.

2. Uap panas

yaitu uap yang terbentuk akibat mendidihnya air , aliran mendidih bila tekanan dan temperatur
berada pada kondisi didih. Misalnya bila air tekanan 1 bar maka air tersebut akan mendidih pada
suhu didih (99,630 C).

Uap yang terbentuk pada tekanan dan temperatur didih disebut uap jenuh saturasi (saturated
steam). Apabila uap jenuh dipanaskan pada tekanan tetap, maka uap akan mendapat pemanasan
lanjut (temperatur naik). Uap yang demikian disebut uap panas lanjut (uap adi panas) atau
superheated steam.

Menurut keadaannya uap ada tiga jenis, yaitu :

Uap jenuh

Uap jenuh merupakan uap yang tidak mengandung bagian-bagian air yang lepas dimana pada
tekanan tertentu berlaku suhu tertentu.

Uap kering

Uap kering merupakan uap yang didapat dengan pemanas lanjut dari uap jenuh dimana pada
tekanan terbentuk dan dapat diperoleh beberapa jenis uap kering dengan suhu yang berlainan.

Uap basah

Uap basah merupakan uap jenuh yang bercampur dengan bagian-bagian air yang halus yang
temperaturnya sama.
B. Pengertian Turbin Uap

Istilah turbin berasal dari bahasa latin yaitu turbo yang berarti putar. Karena energi yang
digunakan untuk memutar poros turbin adalah energi potensial fluida maka turbin sendiri
termasuk ke dalam golongan mesin-mesin fluida.

Mesinmesin fluida adalah mesin yang berfungsi mengubah energi mekanis pada poros menjadi
energi potensial fluida atau sebaliknya, yaitu mengubah energi potensial fluida menjadi energi
mekanis pada poros.

Secara umum mesin fluida dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yaitu:

1. Mesin kerja, adalah mesin fluida yang berfungsi mengubah energi mekanis pada poros
menjadi energi potensial fluida, misalnya : pompa, kompresor, blower, dan lain-lain.

2. Mesin tenaga, adalah mesin fluida yang berfungsi mengubah energi potensial fluida menjadi
energi mekanis pada poros, misalnya : kincir angin, turbin air, turbin gas, dan turbin uap.

Turbin kukus (uap air) adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial
kukus menjadi energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk
putaran poros turbin. Poros turbin langsung atau dengan bantuan roda gigi reduksi, dihubungkan
dengan mekanisme yang digerakkan. Tergantung pada jenis mekanisme yan digerakkan, turbin
kukus dapat dipergunakan pada berbagai bidang industri, untuk pembangkit tenaga listrik, dan
untuk transportasi.

Ide turbin kukus ini sudah lama. Sudah umum diketahui bahwa kira-kira tahun 120 S.M. Hero
Alexandera membuat prototipe turbin yang pertama yang bekerja berdasarkan prinsip reaksi.
Alat ini yang menjelma menjadi instalasi tenaga kukus yang primitif

Turbin uap (kukus) secara umum diklasifikasikan kedalam tiga jenis impuls, dan gabungan
(impuls-reaksi), yang tergantung pada cara perolehan perubahan energi potensial menjadi energi
kinetik semburan kukus.

C. Komponen-komponen Turbin Uap

Komponen-komponen utama pada turbin uap yaitu

- Cassing

Adalah sebagai penutup (rumah) bagian-bagian utama turbin.

- Rotor
Adalah bagian turbin yang berputar terdiri dari:

1) Poros

Berfungsi sebagai komponen utama tempat dipasangnya cakram-cakram sepanjang sumbu.

2) Sudu turbin atau deretan sudu

Berfungsi sebagai alat yang menerima gaya dari energi kinetik uap melalui nosel.

3) Cakram

Berfungsi sebagai tempat sudu-sudu dipasang secara radial pada poros.

- Nosel

Berfungsi sebagai media ekspansi uap yang merubah energi potensial menjadi energi kinetik.

- Bantalan (bearing)

Merupakan bagian yang berfungsi uuntuk menyokong kedua ujung poros dan banyak menerima
beban.

- Perapat (seal)

Berfungsi untuk mencegah kebocoran uap, perapatan ini terpasang mengelilingi poros. Perapat
yang digunakan adalah :

1. Labyrinth packing

2. Gland packing

- Kopling

Berfungsi sebagai penghubung antara mekanisme turbin uap dengan mekanisme yang
digerakkan.

D. Prinsip Kerja Turbin Uap

Turbin uap terdiri dari sebuah cakram yang dikelilingi oleh daun-daun cakram yang
disebut sudu-sudu. Sudu-sudu ini berputar karena tiupan dari uap bertekanan yang berasal dari
ketel uap, yang telah dipanasi terdahulu dengan menggunakan bahan bakar padat, cair dan gas
seperti yang digunakan di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.
Uap tersebut kemudian dibagi dengan menggunakan control valve yang akan dipakai untuk
memutar turbin yang dikopelkan langsung dengan pompa dan juga sama halnya dikopel dengan
sebuah generator singkron untuk menghasilkan energi listrik.

Setelah melewati turbin uap, uap yang bertekanan dan bertemperatur tinggi tadi muncul menjadi
uap bertekanan rendah. Panas yang sudah diserap oleh kondensor menyebabkan uap berubah
menjadi air yang kemudian dipompakan kembali menuju boiler. Sisa panas dibuang oleh
kondensor mencapai setengah jumlah panas semula yang masuk. Hal ini mengakibatkan
efisisensi thermodhinamika suatu turbin uap bernilai lebih kecil dari 50%. Turbin uap yang
modern mempunyai temperatur boiler sekitar 5000C sampai 6000C dan temperatur kondensor
200C sampai 300C.

( Shlyakhin,P: Turbin uap. Hal 12).

D.1 Asas Impuls dan Reaksi

Turbin adalah mesin rotari yang bekerja karena terjadi perubahan energi kinetik uap menjadi
putaran poros turbin. Proses perubahan itu terjadi pada sudu-sudu turbin. Sebagai perbandingan
dengan mesin torak yang bekerja karena ekpansi energi panas gas atau uap di dalam
silinder yang mendorong torak untuk bergerak bolak-balik. Pada dasarnya, prinsip kerja mesin
torak dengan turbin uap adalah sama. Fluida gas dengan energi potensial yang besar berekspansi
sehingga mempunyai energi kinetik tinggi yang akan medorong torak atau sudu,
karena dorongan atau tumbukan tersebut, torak atau sudu kemudian bergerak. Proses tumbukan
inilah yang dinamakan dengan Impuls.

Azas impuls dapat dijelaskan dengan metode sebagai berikut. Adalah sebuah pelat yang
ditumbuk dengan fluida gas berkecepatan Vs, dan laju massa m, karena pelat itu beroda
sehingga bergerak dengan kecepatan Vb. Dari dua model di atas, dapat dilihat bahwa model sudu
mempunyai daya yang lebih besar pada kecepatan dan laju massa fluida gas yang sama.

Maka dengan alasan tersebut, bentuk sudu dianggap yang paling efisien untuk diterapkan pada
turbin uap atau jenis turbin lainnya seperi turbin gas dan air. Penerapan model sudu tersebut di
atas pada turbin uap, yaitu menata sudu sudut tersebut sebaris mengelilingi roda jalan atau poros
turbin uap, sehingga terjadi keseimbangan gaya.

Perbedaan turbin impuls dan reaksi dari segi aliran

Model turbin impuls dalam sejarahnya sudah pernah dibuat oleh Branca. Prinsip kerjanya adalah
dengan menyemburkan uap berkecapatan tinggi melalui nosel ke sudu-sudu impuls pada
roda jalan. Akibat adanya tumbukan antara semburan gas dengan sudu-sudu jalan turbin impuls,
poros turbin menjadi berputar.

Berbeda dengan azas impuls, azas reaksi untuk sebagaian orang lebih sulit dipahami. Untuk
menggambarkan azas reaksi bekerja pada gambar adalah model jet uap dari Newton.

Semburan uap dari tabung mempunyai energi kinetik yang besar sehingga sepeda akan bergerak
ke kiri. Dari hal tersebut dapat dipahami bahwa mesin tersebut bekerja dengan azas reaksi, yaitu
semburan uap melakukan aksi sehingga timbul reaksi pada sepeda untuk begerak melawan aksi.

E. Klasifikasi Turbin Uap

Untuk memudahkan identifikasi terhadap turbin uap, maka turbin uap diklasifikasikan
sebagai berikut :

1. Menurut jumlah tingkat tekanan

a) Turbin satu tingkat yang memiliki kapasitas tenaga kecil, biasanya digunakan untuk
menggerakkan kompresor, pompa, dan mesin-mesin lainnya yang kapasitas tenaganya kecil.

b) Turbin bertingkat banyak (neka tingkat), yaitu turbin yang dibuat untuk kapasitas tenaga dari
kecil kepada yang besar dan biasanya terdiri dari susunan beberapa nosel dan beberapa cakram
yang ditempatkan berurutan dan berputar pada satu poros yang sama.
2. Menurut arah aliran uap

a) Turbin aksial, yang uapnya mengalir dengan arah yang sejajar terhadap poros turbin.

b) Turbin radial, yang arah aliran uapnya tegak lurus terhadap poros turbin.

3. Menurut jumlah silinder

a) turbin silinder tunggal

b) turbin silinder ganda

c) turbin tiga silinder

d) turbin empat silinder

4. Menurut kondisi uap yang digunakan

a) Turbin tekanan lawan, yaitu bila tekanan uap bekas sama dengan tekanan uap yang
dibutuhkan untuk keperluan proses kegiatan pabrik. Turbin ini tidak mengalami kondensasi uap
bekas.

b) Turbin kondensasi langsung, yaitu turbin yang mengondensasikan uap bekasnya langsung ke
dalam kondensor, guna mendapatkan air kondensat untuk pengisi air umpan ketel.

c) Turbin ekstraksi dengan tekanan lawan, dimana uap bekas digunakan untuk keperluan
proses.

d) Turbin ekstraksi dengan kondensasi, dimana sebagian uapnya dipakai untuk proses dan
sebagian lagi untuk penyediaan kondensat air pengisi ketel uap.

e) Turbin kondensasi dengan ekstraksi ganda, uap bekas dari turbin dipakai untuk kebutuhan
beberapa tingkat ekstraksi da sisanya dijadikan kondensasi dalam kondensor untuk kebutuhan air
pengisi ketel uap.

f) Turbin non kondensasi dengan aliran langsung dan tanpa ada ekstraksi serta kondensasi, uap
bekas dibuang ke udara luar dengan tekanan lawan sama atau melebihi dari 1 atm.

g) Turbin non kondensasi dengan ekstraksi, uap bekas tidak dikondensasikan, hanya digunakan
untuk proses.

5. Menurut kondisi uap yang masuk ke dalam turbin

a) Turbin tekanan rendah dimana tekanan uapnya 2 kg/cm2

b) Turbin tekanan menengah, tekanan uap sampai dengan 40 kg/cm2


c) Turbin tekanan tinggi, tekanan uap sampai dengan 170 kg/cm2

d) Tubin tekanan sangat tinggi, tekanan uap di atas 170 kg/cm2

e) Turbin adikritis, turbin uap yang beroperasi dengan tekanan uap di atas 225 kg/cm2.

6. Menurut prinsip aksi uap

a) Turbin impuls, yang energi potensial uapnya diubah menjadi energi kinetik di dalam nosel
atau laluan yang dilewati oleh sudu-sudu gerak,lalu energi kinetik ini diubah menjadi energi
mekanik pada poros turbin.

b) Turbin reaksi aksial, yang ekspansi uap diantara laluan sudu, baik sudu pengarah maupun
sudu gerak tiap-tiap tingkat langsung pada derajat yang sama.

7. Menurut sistem pemanas ulang uap

a) Turbin uap dengan pemanas ulang tunggal

b) Turbin uap dengan pemanas ulang ganda

8. Menurut lingkungan pengoperasiannya

a) Turbin darat, biasa terdapat pada industri atau PLTU untuk menggerakkan generator

b) Turbin yang dioperasikan di kapal.

9. Menurut arah aliran uap

a) Turbin aksial, Fluida kerja mengalir dalam arah yang sejajar terhadap sumbu turbin

b) Turbin radial, Fluida kerja mengalir dalam arah yang tegak lurus terhadap sumbu turbin.

10. Menurut prinsip aksi uap

a) Turbin impuls, Energi potensial uap diubah menjadi energi kinetik di dalam nosel.

Adapun turbin impuls mengubah energi potensial uapnya menjadi energi kinetik didalam
nosel (yang dibentuk oleh sudu-sudu diam yang berdekatan). Nosel diarahkan kepada sudu
gerak. Didalam sudu-sudu gerak, energi kinetik diubah menjadi energi mekanis. Energi potensial
uap berupa ekspansi uap, yang diperoleh dari perubahan tekanan awal hingga tekanan akhirnya
di dalam sebuah nosel atau dalam satu grup nosel yang ditempatkan didepan sudu-sudu cakram
yang berputar. Penurunan tekanan uap didalam nosel diikuti dengan penurunan kandungan
kalornya yang terjadi didalam nosel. Hal ini menyebabkan naiknya kecepatan uap yang keluar
dari nosel (energi kinetik). Kemudian energi kecepatan semburan uap yang keluar dari nosel
yang diarahkan kepada sudu gerak (sudu-sudu cakram yang berputar) memberikan gaya impuls
pada-pada sudu gerak sehingga menyebabkan sudu-sudu gerak berputar (melakukan kerja
mekanis).

Atau bisa dafahami secara sederhana pronsip kerja dari turbin impuls yaitu turbin yang proses
ekspansi lengkap uapnya hanya terjadi pada kanal diam (nosel) saja, dan energi kecepatan diubah
menjadi kerja mekanis pada sudu-sudu turbin. Kecepatan uap yang keluar dari turbin jenis ini
bisa mencapai 1200/detik. Turbin jenis ini pertama kali dibuat oleh de Laval, yang mana turbin
ini mampu beroperasi pada putaran 30.000rpm. Pada aplikasinya turbin impuls ini dilengkapi
dengan roda gigi reduksi untuk memindahkan momen putar ke mekanisme yang akan digerakkan
seperti generator listrik.

b) Turbin reaksi, Ekspansi uap terjadi pada sudu pengarah dan sudu gerak.

Turbin reaksi yaitu turbin yang ekspansi uapnya tidak hanya terjadi pada laluan-laluan
sudu pengarah (nosel) yang tetap saja tetapi juga terjadi pada laluan sudu gerak (sudu-sudu
cakram yang berputar), sehingga terjadi penurunan keseluruhan kandungan kalor pada semua
tingkat sehingga terdistribusi secara seragam. Turbin yang jenis ini umumnyan digunakan untuk
kepentingan industri. Kecepatan uap yang mengalir pada turbin (yang biasanyan nekatingkat)
lebih rendah yaitu sekitar 100 200 m/detik.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Turbin uap merupakan suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial uap
menjadi energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi mekanis dalam
bentuk putaran poros turbin. Poros turbin dihubungkan dengan yang digerakkan, yaitu generator
atau peralatan mesin lainnya, menggunakan mekanisme transmisi roda gigi.

B. Saran

1) Untuk Pendidik

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangatlah pesat, oleh karena itu,
sebagai seorang pendidik diharapkan untuk selalu update dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi di masa kini. Sehingga dalam memberikan pelajaran akan lebih mengena terhadap
duniamasa kini.

2) Untuk Peserta Didik

Sumber bahan belajar tidaklah cukup di dalam kelas saja, harapannya makalah ini bisa dijadikan
sebagai salah satu sumber belajar yang selanjutnya bnisa bermanfaat bagi kita semua.

3) Untuk Khalayak Umum

Belajar tidaklah hanya monoton di dalam kelas saja. Makalah ini ditulis dengan salah satu tujuan
agar bisa dipakai oleh semua manusia termasuk di dalamnya yang belum mendapatkan
kesempatan untuk mengenyam pendidikan di dalam kelas. Sehingga harapannya makalah ini
juga dapat dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan bagi semua orang.

Anda mungkin juga menyukai