Anda di halaman 1dari 37

MERATUS LINE

Sumarcatur R Budi

Effective date : March 2014

Garis besar sistem












Umum / General
Charge Air product
Diffuser and compressor blade.
Air pressure
Air temperature
Auxiliary blower.
Exhaust gas product
Nozzle ring and turbine blade
T/C Rpm

Charge Air - Umum


Pada prinsipnya Charge Air System di engine
digunakan untuk mensuplai udara ke dalam ruang
bakar.
Kandungan udara yang diperlukan untuk
pembakaran adalah oksigen.
Oksigen mutlak diperlukan dalam proses
pembakaran dalam silinder.
Dalam proses charge air perlu diperhatikan kondisi
kelembaban, suhu, dan kemurnian udara.
(diperinci pada materi lain)

CHARGE AIR SYSTEM

Charge Air Product

Kenaikan suhu udara kamar mesin antara lain disebabkan


oleh banyaknya panas dari permesinan yang terlepas
dengan cara radiasi seperti adanya kerusakan isolasi pada
bagian bagian yang panas pada sistim permesinan.(mis:
exhaust gas manifold, pipa pipa uap, pipa pipa bahan bakar
yang dipanaskan).

Udara kamar mesin sebagai sumber bagi supply udara


pembakaran / charge air / scavenge air.
Semakin besar panas yang hilang dari suatu mesin/pesawat
akan mengakibatkan kehilangan sebagian energi yang
seharusnya bisa dimanfaatkan.

Diffuser
Diffuser pada kompressor berfungsi sebagai
pengatur arah aliran udara tekan menuju ke
scavenging box.

Diffuser

Compressor Blade
Bagian dari compressor yang berputar yang
berfungsi menghisap udara bebas dan menekan
masuk ke dalam scavenging box untuk suplai
udara pembakaran.
Putaran blade sama dengan putaran turbin.
Terletak pada compressor side dan menjadi satu
kesatuan dengan konstruksi turbocharger.
Tekanan udara suplai dari compressor > 1 atm.
INGAT!!!!
Pembakaran dapat terjadi jika terdapat
unsur Segitiga Api
Hea
t

Compressor Blade

Charge Air Product


Terhadap kebutuhan udara pembakaran, suhu yang
tinggi akan menyebabkan massa udara untuk
pembakaran berkurang (volume ruang tetap).
P (N/m2). V (m3) = m (kg).R (J/kgK). T (K)
R = 0,285 KJ/kgK

Pada akhirnya, juga akan menyebabkan kenaikan


suhu pada gas buang (exhaust gas). dengan penjelasan
lanjut

Charge Air Product

Perbandingan tekanan sebelum dan


sesudah ditekan oleh kompresor T/C, yang
berdampak pada kenaikan suhu.
Setiap proses kompresi gas ideal akan mengakibatkan
kenaikkan suhu gas tersebut. Demikian juga dengan
penekanan / kompresi udara ini oleh kompresor turbo
akan meningkatkan suhunya (bisa mencapai +165C)

P(N/m3).V(m3) = Constant
T(K)

Charge Air Product


Kenaikan suhu dari gas/udara ini akan mempengaruhi masa
nya dengan volume ruang udara pembakaran / ruang udara
bilas yang tetap.

P (N/m2). V (m3) = m (kg).R (J/kgK). T(K)


Masa udara yang rendah tidak akan mencukupi kebutuhan
udara dalam silinder baik untuk pembakaran maupun untuk
proses pendinginan.

Air pressure

P1

P2

Air pressure

P1P2 

P 1 > P2

P = P1 P2
dimana: P1 = Tekanan udara sebelum
intercooler
P2 = Tekanan udara setelah
intercooler

Air pressure
Jika:
P = kecil  kondisi aliran udara yang melewati intercooler
bagus. Pressure loss yang terjadi karena
konstruksi intercooler masih dalam batas
yang direkomendasikan engine maker.
P = besar  kemungkinan terjadi pengotoran pada
kisi-kisi intercooler yang menghambat
aliran udara pada saat melalui intercooler

Air Temperature

T1

T2

Air Temperatur
Before intercooler

P (N/m2). V (m3) = m (kg).R (J/kgK). T (K)


Konstan

Konstan

Konstan

Sehingga,

T1 karena P1
dimana: P1 = Tekanan udara sebelum intercooler
T2 = Temperatur udara sebelum intercooler

Air Temperatur
After intercooler

T2< T1

 Karena di dalam intercooler terjadi


proses penyerapan energi panas
dari udara oleh air pendingin
(air laut/air tawar) yang dialirkan
melalui tubing (pipa kecil) di
dalam intercooler.

dimana: T1 = Temperatur udara sebelum intercooler


T2 = Temperatur udara setelah intercooler

Air Temperatur
Besarnya penyerapan panas oleh media pendingin di
dalam intercooler dapat dikertahui dengan
menggunakan rumus:

Q = m . c . T
dimana: Q = Laju perpindahan panas (kW)
m = Massa air pendingin (kg/s)
c = Panas jenis (kJ/kgK)
T = Tin Tout (perbedaan temp. air pendingin, K)

Auxiliary blower
Umumnya digunakan pada mesin-mesin diesel 2
langkah tidak digunakan pada mesin diesel 4
langkah.
Blower bantu digunakan diawal start. Mesin dua
langkah tidak bisa mencukupi kebutuhan
udaranya untuk pembakaran tanpa dibantu
blower bantu, karena udara di dalam ruang udara
bilas / scavenge air chamber belum memiliki
cukup tekanan untuk mengalir ke dalam ruang
bakar.
Putaran blower bantu digerakkan oleh elmot.

Exhaust Gas Product


Exhaust gas atau gas buang adalah produk dari
pembakaran bahan bakar dan oksigen dari dalam
ruang bakar.
Di dalam gas buang terdapat energi panas dari hasil
pembakaran yang masih dapat dimanfaatkan
kembali.
Pemanfaatan energi panas dari gas buang antara
lain digunakan untuk menggerakkan turbin pada
turbocharge dan untuk pemanasan air / thermal oil
di dalam economizer.

Exhaust Gas Product

Exhaust Gas Product

Selisih perbedaan temperatur gas buang


antara sisi masuk Turbocharger dengan sisi
keluar Turbocharger dapat menunjukkan
besarnya energi panas yang diserap oleh
turbocharger.
Semakin tinggi perbedaan temperatur gas
buang antara inlet dan outlet T/C
mengindikasikan semakin besar
pemanfaatan energi panas dari gas buang.

Exhaust Gas Product

Semakin rendah selisih temperatur gas


buang antara inlet dan outlet T/C dapat
mengindikasikan terjadinya keabnormalan
mekanisme T/C.
Salah satu penyebab rendahnya perbedaan
temperatur gas buang antara inlet dan
outlet T/C adalah karena adanya faktor
keausan dan adanya deposit kotoran pada
sudu turbin

Nozzle Ring

Spil1.2

11. Auxiliary machineries

Nozzle Ring

Berfungsi sebagai pengatur aliran


massa gas buang di dalam T/C.
Terletak pada posisi sebelum
turbin blade.
Merupakan bagian dari T/C yang
tidak ikut berputar.

Turbin Blade

Turbin Blade
Bagian dari T/C yang berputar (rotor)
Laju massa dan energi yang berasal dari gas
buang memberikan gaya ke turbin blade
untuk berputar.
Perputaran poros turbin akan memutar
kompressor pada compressor side.
Putaran compressor difungsikan untuk
menghisap udara luar dan menekan masuk
ke dalam scavenging box

Turbin Blade

Dimana:
Q = Energi panas gas buang (kj).
m = Masa gas buang (kg).
c = Panas jenis gas buang
(gas buang = 1.04 kj/kgK).
T = Perbedaan suhu sesudah dan
sebelum proses (K).

Exh. gas

Qin = Qtc + Qout


Q(kj) =
m(kg).c(kj/kgK).T(K).
Qout
Qtc
Qin

T/C

Air

Besarnya energi yang dapat dimanfaatkan


oleh T/C dirumuskan seperti berikut:

Putaran T/C
Besarnya energi panas yang di ubah menjadi
energi mekanis putaran pada poros turbo charger,
semakin besar energi nya semakin tinggi putaran
turbo charger apabila dengan beban turbo charger
sama.
Tingginya putaran poros turbo charger
memperbesar volume udara yang dihisap
kompresor.(sesuai dengan karakteristik turbo
charger).

Putaran T/C
Rpm Turbin
: dipengaruhi oleh,
- Perpindahan panas di turbin (Q)
(Tsetelah turbin Tsebelum turbin)
- Hambatan dalam turbin.
- Hambatan aliran gas buang.
Rpm Kompresor :dipengaruhi oleh,
- Rpm turbin
- Hambatan dalam kompresor.
- Hambatan aliran udara.

Kondisi udara
Humidity (kelembaban udara)
Adalah jumlah uap air yang terkandung di dalam udara
(gram air per satu satuan kilogram udara).
Tinggi dan rendahnya kelembaban udara kamar mesin
pada umumnya disebabkan oleh pengaruh cuaca di
sekitar.
Kelembaban udara di daerah tropis sangat berbeda dengan
daerah sub tropis dan daerah yang semakin jauh dari
katulistiwa.
Daerah tropis cenderung lebih banyak terjadi hujan dan
tidak cukup dingin untuk membekukan zat air di udara.

Humidity (kelembaban udara)


Semakin tinggi kelembaban atau kadar air di udara
maka akan semakin banyak jumlah
air yang
bisa dimasukkan ke dalam ruang udara
pembakaran atau ruang udara bilas dengan jumlah
udara yang sama.
Dengan jumlah zat air yang tinggi di dalam ruang
udara pembakaran/ruang udara bilas akan terjadi
kondensasi karena kenaikan tekanan dan
penurunan suhu.

Humidity (kelembaban udara)


Laju kondensasi dipengaruhi oleh temperatur
Dewpoint udara (temperatur udara mulai
mengembun).
Sedangkan Dew point dipengaruhi oleh rasio
kelembaban udara (RH = Ratio Humidity).
Semakin tinggi tekanan udara akan semakin tinggi
pula temperatur dewpoint dari udara.

Temperatur Dewpoint pada Charge Air (contoh)

Source:
wartsila 20 project guide

Lanjutan ..
Kadar air yang tinggi akan masuk ke dalam ruang
pembakaran dan akan menguap karena panas pembakaran,
sehingga mengurangi energi panas yang seharusnya diubah
menjadi energi mekanis/gerak piston.
Menambah jumlah zat air dalam ruang pembakaran yang
dimungkinkan akan bereaksi dengan zat zat lain hasil
pembakaran. (antara lain sulphur oksida ; SO2;SO3).
Jumlah zat air yang besar pada gas buang akan
menimbulkan banyak dampak pada saat air tersebut
bergerak di cerobong dan ber reaksi dengan zat zat lain sisa
pembakaran.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai