BAB I
1.1
PENDAHULAUAN
Latar Belakang
1.2
Tujuan
2.
3.
4.
5.
6.
1.3
Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari turbin uap ini ada berbagai macam, sesuai penggunaan dari
turbin uap tersebut.Ruang lingkup yang saya dapat dari hasil penyusunan makalah
ini adalah industri, karena industri merupakan tempat yang paling banyak
menggunakan alat-alat yang berhubungan dengan turbin uap.
1.4
Metode
Ada berbagai metode yang kami gunakan dalam penyusunan makalah ini, yaitu
antara lain :
1. Pengamatan
Informasi-informasi yang kami kumpulkan berasal dari hasil pengamatanpengamatan yang kami lakukan yaitu dengan mengamati hal-hal yang
berhubungan dengan turbin uap.
2. Studi Pustaka
Selain dengan metode pengamatan terhadap turbin uap, kami juga mengumpulkan
informasi-informasi melalui metode studi pustaka, yaitu dengan cara menggali
informasi dari buku-buku serta media-media massa yang ada.
BAB II.
2.1
Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial
menjadi energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi
mekanik dalam bentuk putaran poros turbin. Poros turbin langsung atau dengan
bantuan elemen lain, dihubungkan dengan mekanisme yang digerakkan.
Tergantung dari jenis mekanisme yang digerakkan turbin uap dapat digunakan
pada berbagai bidang industri, seperti untuk pembangkit listrik.
Turbin uap merupakan salah satu jenis mesin yang menggunakan metode
external combustion engine (mesin pembakaran luar).Pemanasan fluida kerja (uap)
dilakukan di luar sistem.Prinsip kerja dari suatu instalasi turbin uap secara umum
adalah dimulai dari pemanasan air pada ketel uap.Uap air hasil pemanasan yang
bertemperatur dan bertekanan tinggi selanjutnya digunakan untuk menggerakkan
poros turbin.Uap yang keluar dari turbin selanjutnya dapat dipanaskan kembali
atau langsung disalurkan ke kondensor untuk didinginkan.Pada kondensor uap
berubah kembali menjadi air dengan tekanan dan temperatur yang telah
menurun.Selanjutnya air tersebut dialirkan kembali ke ketal uap dengan bantuan
pompa.Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa turbin uap adalah mesin
pembangkit yang bekerja dengan sistem siklus tertutup.
Siklus Rankine adalah siklus daya uap yang digunakan untuk menghitung atau
memodelkan proses kerja mesin uap / turbin uap. Siklus ini bekerja dengan fluida
kerja air. Semua PLTU (pembangkit listrik tenaga uap) bekerja berdasarkan prinsip
kerja siklus Rankine. Siklus Rankine pertama kali dimodelkan oleh: William John
Macquorn Rankine, seorang ilmuan Scotlandia dari Universitas Glasglow. Untuk
mempelajari siklus Rankine, terlebih dahulu kita harus memahami tentang T-s
diagram untuk air. Berikut ini adalah T-s diagram untuk air.
arah kiri mengikuti garis kubah uap, disebut garis cair jenuh. Pada garis ini fluida
memiliki fase cair 100%.
Di dalam kubah uap adalah daerah panas laten yaitu panas penguapan atau panas
pengembunan. Pada daerah ini fluida berada dalam kondisi 2 fase yaitu fase cair
dan fase gas bercampur menjadi satu. Kadar uap dapat ditentukan dari garis kadar
uap.
Daerah di atas kubah uap di sebelah kanan adalah daerah uap panas lanjut
( superheated steam ). Sedangkan daerah di sebelah kiri di luar kubah uap disebut
daerah dingin lanjut. Untuk uap jenuh, sifat-sifat termodinamika uap dapat
ditentukan hanya dengan mengunakan temperatur atau tekanannya saja, tetapi
untuk menentukan sifat-sifat termodinamika uap pada kondisi panas lanjut dan
dingin lanjut harus diketahui tekanan dan temperatur uap.
Siklus Rankine Ideal Sederhana
Siklus Rankine ideal sederhana terdiri dari :
Ga
mbar 6 diagram T-s untuk siklus Rankine ideal sederhana
Keterangan gambar 6 :
Proses 1 2 adalah proses pada tekanan konstan yang berlangsung pada boiler.
Pada proses ini kalor masuk ke dalam sistem (Q in).
Proses 2 3 adalah proses ekspansi isentropis (adiabatis reversibel) yang
berlangsung di dalam turbin uap. Pada proses ini terjadi kerja keluar sistem (W out)
Proses 3 4 adalah proses pada tekanan konstan yang berlangsung di dalam
kondensor. Pada proses ini kalor keluar dari sistem (pembuang kalor) (Q out).
Proses 4 1 adalah proses penekanan secara isentropis oleh pompa. Pada proses ini
kerja masuk ke dalam sistem (Win).
Pada siklus Rankine ideal sederhana. Air dipompa oleh pompa pengisi boiler ke
dalam boiler. Pompa yang bertugas untuk memompakan air ke dalam boiler
disebut feed water pump. Pompa ini harus dapat menekan air ke boiler dengan
tekanan yang cukup tinggi (sesuai dengan tekanan kerja siklus). Secara ideal
pompa bekerja menurut proses isentropis (adiabatis reversibel) dan secara aktual
pompa bekerja menurut proses adiabatis irreversibel.
Di dalam boiler, air yang bertekanan tinggi dipanaskan hingga menjadi uap panas
lanjut, prosesnya adalah sebagai berikut:
Untuk menghitung kinerja siklus Rankine, diperlukan tabel sifat-sifat air dan uap air.
Berikut ini tabel sifat-sifat air dan uap air.
( steam ) antara rotor dengan stator ( wheele dengan wheele yang lainnya )
dimana posisi nya dekat dengan shaft rotor disebut Gland labyrinth.
f. RADIAL SPILL TRIP
Merupakan suatu inner part dari turbin yang fungsinya sebagai perapat uap
( steam ) antara rotor dengan stator ( wheele dengan wheele yang lainnya )
dimana posisi nya dekat dengan rotor disebut Radial spill trip dan diikat
dengan baut pengikat agar kekakuan dari nozzle tersebut menjadi lebih
baik.
g. BEARING
Bearaing merupakan suatu bagian inner part utama dari turbin yang
fungsinya sebagai support / daya lincir untuk shaft turbin dari gaya radial ,
type bearing yang terpasang pada unit ini adalah Tilting pad bearing dan
Elliptical bearing. Untuk type tilting pad bearing terpasang pada posisi
bearing no 1 dan no 2 ,
sedangkan untuk Elliptical bearing terpasang pada posisi bearing no 3 dan
no 4.
h. OIL DEFLECTOR
Oil deflector merupakan bagian dari inner part yang terpasang pada sisi
depan dan belakang dari bearing , yang fungsinya sebagai seal atau
perapat agar pelumas ( oil ) tidak terjadi cross air pada saat pelumasan
pada bearing beroperasi .
i. TRUSH BEARING
Trust bearing merupakan bagian dari bearing turbin yang fungsinya
menahan gaya axial pada saat turbin beroperasi , posisi trust bearing ini
berada diantara trust dish yaitu posisi aktif dan pasif ( self positioning dan
positioning ) trust bearing ini terdiri 11 segment , yaitu 11 segment posisi
aktif ( positioning ) dan 11
segment posisi pasif ( self positioning ) kemampuan daya dorong dari
trust pad minimum sebesar 121.8 kN sedang mampu menahan gaya
dorong maximum sebesar 131.53 kN. Hal ini untuk mengantisipasi apabila
terjadi ganguan yang mengakibatkan unit mati / trip.
maka bila motor turning gear berputar , rotor turbin generator akan
berputar.dengan putaran rendah. Bila uap ( steam ) sudah masuk ke turbin
dan mendorong sudu sudu turbin dan putaran turbin mulai meninggakat
maka turning gear yang engage dengan roda gigi poros turbin generator
akan terlepas. Jadi roda gigi turning gear tidak lagi terhubung lagi dengan
roda gigi pada poros turbin . Kondisi seperti ini disebut DISENGAGE.
XI. JACKING OIL
Funsi dari Jacking oil adalah menggangkat poros turbin pada saat turbin
akan operasi ( start ) maupun kondisi turbin shut down . Line discharge
pada jacking oil terkonect pada bearing no 3 dan 4 pada sisi LP turbin
dan bearing no 4 dan 5 sisi Generator. Fungsi yang lain yaitu menjaga agar
kondisi bearing tidak terjadi gesekan statis yang berlebihan antara poros
turbin dengan babit bearing. Presuure yang diagunakan untuk dapat
mengangkat poros turbin berkisar antara 12 14 Mpa.
lengkungan dari sudu turbin. Perubahan kecepatan uap ini menimbulkan gaya yang
mendorong dan kemudian memutar roda dan poros turbin.
Jika uap masih mempunyai kecepatan saat meninggalkn sudu turbin berarti
hanya sebagian yang energi kinetis dari uap yang diambil oleh sudu-sudu turbin
yang berjalan. Supaya energi kinetis yang tersisa saat meninggalkan sudu turbin
dimanfaatkan maka pada turbin dipasang lebih dari satu baris sudu gerak. Sebelum
memasuki baris kedua sudu gerak. Maka antara baris pertama dan baris kedua sudu
gerak dipasang satu baris sudu tetap ( guide blade ) yang berguna untuk mengubah
arah kecepatan uap, supaya uap dapat masuk ke baris kedua sudu gerak dengan
arah yang tepat.
Kecepatan uap saat meninggalkan sudu gerak yang terakhir harus dapat
dibuat sekecil mungkin, agar energi kinetis yang tersedia dapat dimanfaatkan
sebanyak mungkin. Dengan demikian effisiensi turbin menjadi lebih tinggi karena
kehilangan energi relatif kecil.
2.4
2. Turbin Reaksi
Turbin ini menghasilkan torsi dengan menggunakan tekanan atau massa gas
atau fluida. Tekanan dari fluida berubah pada saat melewati sudu rotor. Pada turbin
jenis ini diperlukan semacam sudu pada casing untuk mengontrol fluida kerja
seperti yang bekerja pada turbin tipe multistage atau turbin ini harus terendam
penuh pada fluida kerja (seperti pada kincir angin).
2.4.2
Disini sudu-sudu turbin dibuat bertingkat, biasanya cocok untuk daya besar.
Pada turbin bertingkat terdapat deretan sudu 2 atau lebih. Sehingga turbin tersebut
terjadi distribusi kecepatan / tekanan.
2.4.3 Klasifikasi turbin berdasarkan Proses Penurunan Tekanan Uap
Turbin Kondensasi.
Tekanan keluar turbin kurang dari 1 atm dan dimasukkan kedalam kompresor.
2.5
Tentukan efisiensi sebuah sistem turbin uap dgn kondisi aliran sebagai berikut:
uap masuk turbin : saturated steam P2 = 2000 kPa
uap masuk kondenser : P3 = 7,5 kPa.
air keluar kondenser : air jenuh P4 = 7,5 kPa
air masuk boiler: P1 = 2000 kPa
Perhitungan dimulai dengan penentuan nilai h, s di setiap titik.
(1) Titik 2, uap jenuh: P2 = 2000 kPa dan T2 = 212,4 oC
h2 = 2799,5 kJ/kg
s2 = 6,3409 kJ/(kg.K)
(2) Titik 3, adalah uap hasil ekspansi yang akan masuk kondenser
P3 = 7,5 kPa (diketahui)
s3 = s2 = 6,3409 kJ/(kg.K)
168,79
2574,8
entropi, kJ/
(kg.K)
0,5764
8,2515
h3 = 1975,9 kJ/kg
x = 0,2489
Sampai disini, semua data termodinamika air dan uap telah lengkap.
Selanjutnya perhitungan kerja dan panas.
(5) Kerja yang dihasilkan turbin (2 - 3):
w = h3 - h2 = 1975,9 2799,5 = - 823,6 kJ/kg (keluar)
(6) Kerja neto = kerja hasil ekspansi di turbin - kerja untuk pompa
wnet = 2 - 823,6 = - 821,6 kJ/kg
(7) Panas yang diserap (1 2):
qin = h2 - h1 = 2799,5 170,79 = 2628,71 kJ/kg
(8) Efisiensi siklus Rankine:
kerja neto
821,6
x 100% 31,3%
panas masuk
2628,71
3.1
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami ambil dari hasil penyusunan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Dalam kehidupan sehari-hari turbin uap telah digunakan untuk
melakukan suatu pekerjaan khususnya dibidang industri.
2. Untuk menggunakan turbin uap dengan baik dan benar, maka kita harus
mengetahui cara kerja dari turbin uap tersebut, agar kesalahan yang mungkin
terjadi bias diminimalisir.
3. Turbin uap dapat diklasifikaasikan menjadi berbagai macam yaitu
menurut prinsip kerjanya, menurut penurunan tekanan dalam turbin dan menurut
penurunan tekanan uap.
4. Turbin uap harus digunakan sesuai dengan kegunaan turbin tersebut,
dan tidak untuk digunakan yang tidak sesuai penggunaannya.
3.2
saran