Anda di halaman 1dari 15

Siklus pada sistem pembangkit uap

 Siklus Rankine
-Siklus Rankine adalah siklus daya uap yang digunakan untuk menghitung atau
memodelkan proses kerja mesin uap / turbin uap.
-Siklus ini bekerja dengan fluida kerja air.
-Fluida kerja adalah gas atau cairan yang terutama memindahkan gaya , gerak ,
atau energi mekanik.
-Semua PLTU (pembangkit listrik tenaga uap) bekerja berdasarkan prinsip kerja siklus
Rankine.
-Siklus Rankine pertama kali dimodelkan oleh: William John Macquorn Rankine, seorang
ilmuan Scotlandia dari Universitas Glasglow. 
- T-s diagram untuk air. 

 -Entropi adalah salah satu besaran termodinamika yang mengukur energi dalam sistem
per satuan temperatur yang tak dapat digunakan untuk melakukan usaha.
-Entalpi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi dari suatu
sistem termodinamika. 
-T-s diagram adalah diagram yang menggambarkan hubungan antara temperatur (T)
dengan entropi (s) fluida pada kondisi tekanan, entalpi, fase dan massa jenis tertentu.
Jadi pada diagram T-s terdapat besaran-besaran tekanan, massa jenis, temperatur,
entropi, entalpi dan fase fluida.
-Sumbu vertikal T-s diagram menyatakan skala temperatur dan sumbu horizontal
menyatakan entropi. Terdapat 2 sistem satuan untuk T-s diagram yaitu sistem satuan
internasional seperti pada gambar 1 dan sistem satuan Inggris. Menggunakan diagram
ini perlu diperhatikan sistem satuan yang digunakan. Selain itu masing-masing jenis
fluida mempunyai diagram T-s nya sendiri-sendiri dan berbeda satu dengan lainnya.
Misalnya T-s diagram untuk air tidak akan sama dengan T-s diagram untuk freon R12
dan tidak akan sama dengan T-s diagram untuk amoniak.
-Mollier diagram atau h-s diagram

-Diagram h-s menggambarkan hubungan antara energi total (entalpi (h)) dengan entropi
(s). Sama seperti diagram T-s, untuk setiap fluida memiliki diagram h-s nya sendiri-
sendiri. Kedua diagram ini dapat digunakan untuk menghitung kinerja pembangkit listrik
tenaga uap dengan menggunakan siklus Rankine.
-

-Pada T-s diagram terdapat garis lengkung berbentuk kubah yang disebut kubah uap.
Puncak kubah uap ini terdapat sebuah titik yang disebut titik kritis. Bila fluida
dipanaskan pada tekanan kritis yaitu tekanan pada titik kritis ini, maka pada saat
temperatur fluida mencapai temperatur kritisnya, semua molekul fluida akan berubah
secara cepat dari fase cair menjadi fase gas (uap) tanpa ada proses penyerapan panas
laten (panas penguapan) oleh sebab itu titik ini disebut titik kristis fluida. Untuk air, titik
kritis berapa pada tekanan 218 atm (22,064 MPa) dan temperatur 374 oC. Jadi bila air
dipanaskan pada tekanan 22,064 Mpa atau 218 atm, maka ketika temperatur air
mencapai 374 oC, secara cepat air akan berubah langsung dari fase cair menjadi fase gas
tanpa melalui proses penyerapan energi untuk proses penguapan.
-Dari titik kristis ke arah kanan mengikuti garis kubah uap disebut garis uap jenuh. Bila
fluida berada pada kondisi tekanan dan temperatur yang sesuai dengan garis ini, maka
fluida tersebut berada pada kondisi 100% uap jenuh. Dari titik kristis ke arah kiri
mengikuti garis kubah uap, disebut garis cair jenuh. Pada garis ini fluida memiliki fase
cair 100%.  Bila energi (panas) terus diberikan maka uap jenuh akan berubah menjadi
uap panas lanjut. Pada proses pemanasan uap panas lanjut, tekanan dan temperatur
fluida akan naik.
-Uap jenuh adalah uap pada kondisi di mana jumlah uap di udara sudah maksimal, dan
tidak dapat lagi menampung uap. Tekanan uap jenuh adalah tekanan maksimum
dari uap pada saat kondisi jenuh dengan jumlah uap maksimum di atas.
-Di dalam kubah uap adalah daerah panas laten yaitu panas penguapan atau panas
pengembunan. Pada daerah ini fluida berada dalam kondisi 2 fase yaitu fase cair dan
fase gas bercampur menjadi satu. Kadar uap dapat ditentukan dari garis kadar uap.
Kadar uap dalam campuran ini disebut faktor kebasahan atau sering disingkat dengan
huruf X. besar faktor kebasahan dapat dihitung dengan mengunakan rumus :

Keterangan :
X : faktor kebasahan (%) menyatakan persentase uap
hg(t) : entalpi uap pada temperatur fluida tertentu (kJ/kg)
hf : entalpi cair (kJ/kg)
hfg : entalpi perubahan dari cair ke gas (kJ/kg)
sg(t) : entropi uap pada temperatur fluida tertentu (kJ/kg.K)
sf : entropi cair (kJ/kg.K)
sfg : entropi perubahan dari cair ke gas (kJ/kg.K)

-Daerah di atas kubah uap di sebelah kanan adalah daerah uap panas lanjut
( superheated steam ). Sedangkan daerah di sebelah kiri di luar kubah uap disebut
daerah dingin lanjut. Untuk uap jenuh, sifat-sifat termodinamika uap dapat ditentukan
hanya dengan mengunakan temperatur atau tekanannya saja, tetapi untuk menentukan
sifat-sifat termodinamika uap pada kondisi panas lanjut dan dingin lanjut harus
diketahui tekanan dan temperatur uap.

- Proses ini adalah proses yang terjadi di dalam boiler pada unit pembangkit uap di
PLTU.
 Siklus Rankine Ideal Sederhana
-Siklus Rankine ideal sederhana terdiri dari :
1. Boiler sebagai alat pembangkit uap
2. Turbin uap sebagai alat mengubah uap menjadi kerja
3. Kondensor sebagai alat pengembun uap
4. Pompa boiler sebagai alat memompa air ke boiler
-Skema siklus Rankine ideal sederhana

- Garis kerjanya pada diagram T-s 

-Proses 1 – 2 adalah proses pada tekanan konstan yang berlangsung pada boiler. Pada
proses ini kalor masuk ke dalam sistem (Qin).

Proses 2 – 3 adalah proses ekspansi isentropis (adiabatis reversibel) yang berlangsung di


dalam turbin uap. Pada proses ini terjadi kerja keluar sistem (W out)

Proses 3 – 4 adalah proses pada tekanan konstan yang berlangsung di dalam kondensor.
Pada proses ini kalor keluar dari sistem (pembuang kalor) (Q out).

Proses 4 – 1 adalah proses penekanan secara isentropis oleh pompa. Pada proses ini
kerja masuk ke dalam sistem (Win).

-Pada siklus Rankine ideal sederhana. Air dipompa oleh pompa pengisi boiler ke dalam
boiler. Pompa yang bertugas untuk memompakan air ke dalam boiler disebut feed
water pump. Pompa ini harus dapat menekan air ke boiler dengan tekanan yang cukup
tinggi (sesuai dengan tekanan kerja siklus). Secara ideal pompa bekerja menurut proses
isentropis (adiabatis reversibel) dan secara aktual pompa bekerja menurut proses
adiabatis irreversibel.

- Di dalam boiler, air yang bertekanan tinggi dipanaskan hingga menjadi uap panas
lanjut, prosesnya adalah sebagai berikut:

1. Ekonomiser, air pertama-tama masuk ke ekonomiser. Ekonomier berfungsi sebagai


pemanas awal. Sesuai namanya alat ini berfungsi untuk meningkatkan efisiensi boiler
dengan cara menggunakan panas sisa gas buang untuk memanaskan awal air yang
masuk ke boiler.

2. Evaporator, dari ekonomiser, air masuk ke drum penampung air di evaporator. Di dalam
evaporator air dipanaskan melalui pipa-pipa evaporasi hingga berubah menjadi uap.
Uap air yang keluar dari evaporator adalah uap jenuh.

3. Superheater, selanjutnya uap jenuh dari evaporator masuk ke superheater. Superheater


adalah alat penukar kalor yang dirancang khusus untuk memanaskan uap jenuh menjadi
uap panas lanjut dengan menggunakan gas panas hasil pembakaran. Uap panas lanjut
yang keluar dari superheater siap digunakan untuk memutar turbin uap.

-Uap panas lanjut dari boiler kemudian dialirkan ke turbin uap melalui pipa – pipa uap.
Di dalam turbin uap , uap panas lanjut diekspansikan dan digunakan untuk memutar
rotor turbin uap. Proses ekspansi di dalam turbin uap berlangsung melalui beberapa
tahap yaitu :

1. Proses ekspansi awal di dalam turbin tekanan tinggi (roda Curtis)

Uap panas lanjut yang bertekanan tinggi diekspansikan di nosel dan kemudian
digunakan untuk memutar roda Curtis. Roda Curtis adalah turbin uap jenis turbin
implus. Pada roda Curtis terjadi penurunan tekanan yang signifikan.

2. Proses ekspansi pada turbin tingkat menengah.

Turbin tingkat menengah menggunakan turbin jenis reaksi dan tersusun atas beberapa
tingkat turbin.

3. Proses ekspansi tingkat akhir.

Pada tingkat akhir ini uap terus diekspansikan hingga tekanan sangat rendah (biasanya
dibawah tekanan atmosfir ) dengan bantuan kondensor.
-Putaran poros yang dihasilkan dari proses ekspansi uap panas lanjut di dalam turbin
digunakan untuk memutar beban. Beban dapat berupa generator listrik seperti di PLTU
atau propeler (baling-baling) untuk menggerak kapal.

-Uap tekanan rendah dari turbin uap mengalir ke kondensor. Di dalam kondensor, uap
didinginkan dengan media pendingin air hingga berubah fase menjadi air. Kemudian air
ditampung di dalam tangki dan dipisahkan dari gas-gas yang tersisa dan siap untuk
dipompa ke dalam boiler oleh pompa pengisi boiler. Proses ini terus berlanjut dan
berulang membentuk sebuah siklus yang disebut siklus Rankine.

-Pada siklus Rankine ideal. Ke 4 alat dianggap bekerja pada kondisi Steady flow.
Sehingga persamaan energi untuk kondisi steady flow dapat ditulis :

-Beberapa proses yang berlangsung pada masing-masing alat adalah :

Kerja pompa :

Kalor masuk ke boiler :

Kerja yang dihasilkan turbin uap :

Kalor yang dibuang oleh kondensor :


Efisiensi thermal siklus Rankine ideal sederhana dapat dihitung :

-Tabel sifat-sifat air dan uap air.

Untuk uap jenuh variabel tetap temperatur air :

Untuk uap jenuh dengan variabel tetap tekanan:


Untuk uap panas lanjut :
 Pembangkit listrik tenaga uap
-Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit yang mengandalkan energi
kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik.
Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang seporos dengan
turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap panas/kering. Pembangkit listrik
tenaga uap menggunakan berbagai macam bahan bakar terutama batu bara dan minyak
bakar serta MFO untuk start up awal. 
-Proses konversi energi pada PLTU berlangsung melalui 3 tahapan, yaitu:
 Pertama, energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam bentuk
uap bertekanan dan temperatur tinggi.
 Kedua, energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran.
 Ketiga, energi mekanik diubah menjadi energi listrik.
-PLTU menggunakan fluida kerja air uap yang bersirkulasi secara tertutup. Siklus
tertutup artinya menggunakan fluida yang sama secara berulang-ulang. Urutan
sirkulasinya secara singkat adalah sebagai berikut:
 Pertama air diisikan ke boiler
hingga mengisi penuh seluruh luas permukaan pemindah panas. Di dalam boiler air ini
dipanaskan dengan gas panas hasil pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga
berubah menjadi uap.
 Kedua, uap hasil produksi boiler dengan
tekanan dan temperatur tertentu diarahkan untuk memutar turbin sehingga
menghasilkan daya mekanik berupa putaran.
 Ketiga, generator yang dikopel langsung
dengan turbin berputar menghasilkan energi listrik sebagai hasil dari perputaran medan
magnet dalam kumparan, sehingga ketika turbin berputar dihasilkan energi listrik dari
terminal output generator
 Keempat, Uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor
untuk didinginkan dengan air pendingin agar berubah kembali menjadi air yang disebut
air kondensat. Air kondensat hasil kondensasi uap kemudian digunakan lagi sebagai air
pengisi boiler.

 Siklus Rankine

-Siklus Rankine adalah siklus termodinamika yang mengubah panas menjadi kerja. Panas


disuplai secara eksternal pada aliran tertutup, yang biasanya menggunakan air sebagai
fluida yang bergerak. Siklus ini menghasilkan 80% dari seluruh energi listrik yang dihasilkan
di seluruh dunia.

-Siklus Rankine adalah model operasi mesin uap panas yang secara umum ditemukan
di pembangkit listrik. Sumber panas yang utama untuk siklus Rankine adalah batu bara, gas
alam, minyak bumi, nuklir, dan panas matahari.

-Siklus ini menggunakan fluida yang bertekanan, bukan gas. Efisiensi siklus Rankine biasanya
dibatasi oleh fluidanya.

-Fluida pada Siklus Rankine mengikuti aliran tertutup dan digunakan secara konstan.
Berbagai jenis fluida dapat digunakan pada siklus ini, tetapi air dipilih karena berbagai
karakteristik fisika dan kimia, seperti tidak beracun, terdapat dalam jumlah besar, dan
murah.
-Terdapat 4 proses dalam siklus Rankine, setiap siklus mengubah keadaan fluida (tekanan dan/atau
wujud).

 Proses 1: Fluida dipompa dari bertekanan rendah ke tekanan tinggi dalam bentuk cair.
Proses ini membutuhkan sedikit input energi.

 Proses 2: Fluida cair bertekanan tinggi masuk ke boiler di mana fluida dipanaskan hingga
menjad uap pada tekanan konstan menjadi uap jenuh.

 Proses 3: Uap jenuh bergerak menuju turbin, menghasilkan energi listrik. Hal ini
mengurangi temperatur dan tekanan uap, dan mungkin sedikit kondensasi juga terjadi.

 Proses 4: Uap basah memasuki kondenser di mana uap diembunkan dalam tekanan dan
temperatur tetap hingga menjadi cairan jenuh.

-Dalam siklus Rankine ideal, pompa dan turbin adalah isentropic, yang berarti pompa dan
turbin tidak menghasilkan entropi dan memaksimalkan output kerja. Dalam siklus Rankine
yang sebenarnya, kompresi oleh pompa dan ekspansi dalam turbin tidak isentropic. Dengan
kata lain, proses ini tidak bolak-balik dan entropi meningkat selama proses. Hal ini
meningkatkan tenaga yang dibutuhkan oleh pompa dan mengurangi energi yang dihasilkan
oleh turbin. Secara khusus, efisiensi turbin akan dibatasi oleh terbentuknya titik-titik air
selama ekspansi ke turbin akibat kondensasi. Titik-titik air ini menyerang turbin,
menyebabkan erosi dan korosi, mengurangi usia turbin dan efisiensi turbin. Cara termudah
dalam menangani hal ini adalah dengan memanaskannya pada temperatur yang sangat
tinggi.

-Efisiensi termodinamika bisa didapatkan dengan meningkatkan temperatur input dari siklus.
Terdapat beberapa cara dalam meningkatkan efisiensi siklus Rankine.

Siklus Rankine dengan pemanasan ulang

Dalam siklus ini, dua turbin bekerja secara bergantian. Yang pertama menerima uap dari
boiler pada tekanan tinggi. Setelah uap melalui turbin pertama, uap akan masuk ke boiler
dan dipanaskan ulang sebelum memasuki turbin kedua, yang bertekanan lebih rendah.
Manfaat yang bisa didapatkan diantaranya mencegah uap berkondensasi selama ekspansi
yang bisa mengakibatkan kerusakan turbin, dan meningkatkan efisiensi turbin.

Siklus Rankine regeneratif

Konsepnya hampir sama seperti konsep pemanasan ulang. Yang membedakannya adalah
uap yang telah melewati turbin kedua dan kondenser akan bercampur dengan sebagian uap
yang belum melewati turbin kedua. Pencampuran terjadi dalam tekanan yang sama dan
mengakibatkan pencampuran temperatur. Hal ini akan mengefisiensikan pemanasan
primer.

-Siklus Rankine Organik menggunakan fluida organik seperti n-


pentana atau toluena menggantikan air dan uap. Penggunaan kedua jenis fluida tersebut
akan mengurangi suplai panas yang dibutuhkan karena rendahnya titik didih dari kedua
jenis fluida tersebut sehingga energi matahari sudah cukup untuk mengubah fase fluida
tersebut. Meski efisiensi Carnot akan berkurang, tetapi pengumpulan panas yang dilakukan
pada temperatur rendah akan mengurangi banyak biaya operasional.

Siklus Rankine sesungguhnya tidak membatasi fluida jenis apa yang digunakan karena pada
dasarnya siklus Rankine adalah mesin kalor sehingga efisiensinya dihitung berdasarkan
efisiensi Carnot. Konsepnya tidak boleh dipisahkan dengan siklus termodinamika.

 Prinsip Kerja dan Komponen Utama PLTU


-Siklus fluida kerja PLTU merupakan siklus tertutup, yaitu menggunakan fluida yang
sama secara berulang-ulang. Pertama air diisikan ke boiler hingga mengisi seluruh luas
permukaan pemindah panas. Didalam boiler air ini dipanaskan dengan gas panas hasil
pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga berubah menjadi uap. Uap hasil
produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu diarahkan untuk melakukan
kerja di turbin sehingga menghasilkan daya mekanik berupa putaran. Uap bekas keluar
turbin masuk ke kondensor untuk didinginkan dengan air pendingin agar berubah
menjadi air. Air kondensat ini kemudian digunakan lagi sebagai air pengisi boiler.
Demikian siklus ini berlangsung terus menerus dan berulang-ulang. Gambar 1
menunjukkan diagram siklus tertutup fluida kerja PLTU.
-Putaran turbin digunakan untuk memutar generator yang dikopel langsung dengan
turbin sehingga ketika turbin berputar dihasilkan energi listrik dari terminal output
generator. Sekalipun siklus fluida kerjanya merupakan siklus tertutup, namun jumlah air
dalam  siklus akan mengalami pengurangan. Pengurangan air ini disebabkan oleh
kebocoran baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Untuk mengganti air yang
hilang, maka perlu ditambahkan air kedalam siklus. Kriteria air penambah (make up
water) ini harus sama dengan air yang ada dalam siklus.

-Komponen Utama PLTU

PLTU merupakan mesin pembangkit termal yang terdiri dari komponen utama dan
komponen bantu (sistem penunjang) serta sistem-sistem lainnya. Komponen utama
terdiri dari empat komponen, yaitu:

- Boiler (ketel uap)

- Turbin uap

- Kondensor

- Generator

-Boiler adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk merubah air menjadi uap.
Proses perubahan air menjadi uap dilakukan dengan memanaskan air yang berada
didalam pipa-pipa dengan panas hasil pembakaran bahan bakar. Proses pembakaran
dilakukan secara kontinyu didalam ruang bakar dengan mengalirkan bahan bakar dan
udara dari luar. Uap yang dihasilkan adalah uap superheat dengan tekanan dan
temperatur yang tinggi. Jumlah produksi uap tergantung pada luas permukaan
pemindah panas, laju aliran, dan panas pembakaran yang diberikan. Boiler yang
konstruksinya terdiri dari pipa-pipa berisi air disebut dengan water tube boiler (boiler
pipa air).
-Turbin Uap

Turbin uap berfungsi untuk merubah energi panas yang terkandung dalam uap menjadi
gerakan memutar (putaran). Uap dengan tekanan dan temperatur tinggi diarahkan
untuk mendorong sudu-sudu turbin yang dipasang pada poros sehingga poros turbin
berputar. Akibat melakukan kerja di turbin tekanan dan temperatur uap keluar turbin
turun hingga hingga menjadi uap basah. Uap ini kemudian dialirkan ke kondensor,
sedangkan tenaga putar yang dihasilkan digunakan untuk memutar generator. Saat ini
hampir semua mesin turbin uap adalah dari jenis turbine condensing atau uap keluar
turbin (exhaust steam) dialirkan ke kondensor.

-Kondensor

Kondensor adalah peralatan untuk merubah uap menjadi air. Proses perubahannya
dilakukan dengan cara mengalirkan uap kedalam suatu ruangan yang berisi pipa-pipa
(tubes). Uap mengalir diluar pipa-pipa sedangkan air sebagai pendingin mengalir
didalam pipa-pipa. Kondensor seperti ini disebut surface (tubes) condenser. Sebagai
pendingin digunakan air sungai atau air laut. Laju perpindahan panas tergantung pada
aliran air pendingin, kebersihan pipa-pipa dan perbedaan temperatur antara uap dan air
pendingin. Proses perubahan uap menjadi air terjadi pada tekanan dan temperatur
jenuh, dalam hal ini kondensor berada pada kondisi vakum. Karena temperatur air
pendingin sama dengan temperatur udara luar, maka temperatur air kondensat nya
maksimum mendekati temperatur udara luar. Apabila laju perpindahan panas
terganggu, maka akan berpengaruh terhadap tekanan dan temperatur.
-Generator

Tujuan utama dari kegiatan proses di PLTU adalah energi listrik. Energi listrik dihasilkan
dari peralatan pembangkit listrik yang disebut generator. Generator berfungsi
mengubah energi mekanik berupa putaran menjadi energi listrik dengan menerapkan
prinsip induksi magnet. Generator terdiri dari bagian yang diam disebut stator dan
bagian berputar disebut rotor. Stator terdiri dari casing yang berisi kumparan dan rotor
yang merupakan medan magnet listrik terdiri dari inti yang berisi kumparan.

Anda mungkin juga menyukai