Anda di halaman 1dari 6

TERMODINAMIKA II (PLTU)

PENGERTIAN PLTU

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan
energi kinetik dari uap dan mengubahnya menjadi energi listrik. Di seluruh dunia, listrik
sebagian besar dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga uap. Angka persentasenya mencapai
86% dari seluruh pembangkit listrik yang ada.Pembangkit listrik jenis lain yang dapat
menghasilkan energi yang cukup signifikan adalah pembangkit listrik tenaga air dan turbin
gas.

CARA KERJA PLTU

1. Air dimasukkan ke dalam boiler hingga seluruh permukaan pemindah panas terisi
penuh. Lalu gas hasil pembakaran antara bahan bakar dan udara digunakan untuk
memanaskan boiler dan kemudian berubah menjadi uap. Air yang digunakan dalam
siklus ini disebut dengan Air Demin atau Demineralized, yaitu air yang mempunyai
kemampuan sebagai penghantar listrik sebesar 0.2 us (mikro siemen).
2. Uap yang dihasilkan dari boiler yang dipanaskan menggunakan temperatur dan
tekanan tertentu kemudian diarahkan agar dapat memutar turbin dan menghasilkan
energi mekanik.
3. Turbin yang berputar menghasilkan listrik yang kemudian dialirkan melalui terminal
output yang terdapat pada generator. Kemudian generator menghasilkan energi listrik
yang mengalir ke medan magnet dalam kumparan.
4. Uap yang keluar dari turbin selanjutnya masuk kedalam kondensor dan diturunkan
suhunya menggunakan air pendingin agar berubah menjadi air kembali. Air ini
disebut degan air kondensat.
5. Air kondensat digunakan kembali untuk mengisi boiler. Proses ini akan dilakukan
berulang secara terus menerus.

PRINSIP KERJA PLTU

Prinsip kerja PLTU adalah dengan memanaskan air dan dihilangkan oksigennya dengan
daerator, kemudia air ini dipomba menuju economizer , kemudian i alirkan menuju boiler
untuk dipanaskan hingga terbentuk uap air, uap air tersebut dikumpulkan pada steam drum
dan dipanaskan lebih lanjut di superheater, disini uap menjadi uap kering dan bertekanan
ringgi , kemudian dialirkan menuju turbin sehingga turbin memutar poros gernerator dan
menghasilkan listrik. Kemudian uap dikondensasi dan mengalami proses ini lagi (kontinyu)

Proses konversi energi pada PLTU berlangsung melalui 3 tahapan, yaitu :

 Pertama, energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas
dalam bentuk uap bertekanan dan temperatur tinggi.
 Kedua, energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam
bentuk putaran.
 Ketiga, energi mekanik diubah menjadi energi listrik.
Pertama air diisikan ke boiler hingga mengisi seluruh luas permukaan pemindah panas.
Didalam boiler air ini dipanaskan dengan gas panas hasil pembakaran bahan bakar dengan
udara sehingga berubah menjadi uap. Uap hasil produksi boiler masih berupa uap jenuh,
kemudian dipanaskan lagi menggunakan superheater sehingga menjadi uap kering yang
kemudian dengan tekanan dan temperatur tertentu diarahkan untuk melakukan kerja
di turbin sehingga menghasilkan daya mekanik berupa putaran.
Uap bekas keluar turbin masuk ke Kondensor untuk didinginkan dengan air pendingin
berupa air laut yang di pompa menggunakan pompa CWP (Circulation Water Pump) agar
berubah menjadi air melalui proses kondensasi. Air kondensat ini kemudian dipanaskan lagi
secara bertahap menggunakan Heater/pemanas menggunakan uap ekstraksi melalu LPH1,
LPH2, Daerator, HPH4 dan HPH5. Air demin tersebut digunakan lagi sebagai air pengisi
boiler. Demikian siklus ini berlangsung terus menerus dan berulang-ulang.

Siklus PLTU ini adalah siklus tertutup yang menerapkan siklus rankine ideal, diklus
rankie ideal adalah siklus yang mngubah panas menjadi kerja.Siklus rankine ideal berbeda
dengan siklus-siklus udara di tinjau dari fluida kerjanya yang mengalami perubahan fase
selama siklus pada saat evaporasi dan kondensasi.Perbedaan lainnya secara termodinamika
siklus uap dibandingkan dengan siklus gas adalah bahwa perpindahan kalor pada siklus uap
dapat terjadi secara ishotermal.
Proses perpindahan kalor yang sama dengan proses perpindahan kalor pada siklus
carnot dapat dicapai pada daerah uap basah,perubahan entalpi fluida kerja akan menghasilkan
penguapan atau kondensasi,tetapi tidak pada perubahan temperatur. Temperatur hanya diatur
oleh tekanan uap fluida.
Kerja pompa pada siklus rankine untuk menaikkan tekanan fluida kerja dalam fase
cair akan jauh lebih kecil dibandingkan dengan pemampatan untuk campuran uap dalam
tekanan yang sama pada siklus carnot.Berikut adalah siklusnya:
1. Air dipompa dari tekanan P0 menjadi P , langkah ini juga disebut sebagai kompresi
isentropis(entropi tetap) yang terjadi di pompa air pengisi dan menghasilkan air bertekanan
2. Air bertekanan di panaskan atau dinaikkan tempraturnya hingga titik didih yang terjadi di
economizer
3. Dan menjadi uap dan ditampung di steam drum
4. Pada superheater air dipanaskan lebih lanjut menjadi Superheated Vapour
5. Diturbin uap melakukan kerja hingga telkanan dan temperatur menurun langkah ini disebut

ekspansi insentropis
6. Di kondensor panas dibuang dan terbentuk air kondensat langkah ini adalah isobar isothermis

Komponen-komponen penyusun dari siklus ini antara lain:


Turbin Uap
Turbin Uap merupakan komponen utama yang berfungsi untuk mengkonversi tenaga uap menjadi
tenaga listrik. Di dalam turbin uap terdapat bagian yang berputar (rotor) dan bagian yang diam
(stator). Bagian yang berputar inilah yang berfungsi untuk mengonversi tenaga uap. Perputaran
dari rotor akan berfungsi sama seperti generator yang merubah energi kinetik menjadi energy
listrik. Sedangkan bagian yang diam berfungsi untuk mengarahkan arah aliran fluida yang
melintasi turbin.

Kondensor
Kondensor merupakan komponen yang berfungsi
untuk mengubah uap maupun campuran hasil
keluaran turbin menjadi cair atau cair jenuh. Pada
kondensor terdapat dua fluida yang mengalir di dalamnya. Yang pertama, fluida panas
yaitu uap maupun campuran yang berasal dari turbin dan fluida lain sebagai fluida dingin
yang biasanya berasal dari cooling tower. Panas dari fluida panas akan dilepas menuju
fluida dingin sehingga memungkinkan terjadinya perubahan fasa dari uap atau
campuran menjadi cair maupun cair jenuh. Tekanan pada kondensor tidak dapat kurang
dari tekanan pada kondisi jenuh fluida.

Pompa
Pompa merupakan komponen yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan fluida
sebelum memasuki boiler. Untuk menggerakkan pompa tentu memerlukan daya dari
luar.Daya tersebut akan memutar impeller di dalam pompa, lalu putaran dari impeller ini
akan mengarahkan dan meningkatkan tekanan fluida.

Boiler
Boiler adalah bejana bertekanan dengan bentuk dan ukuran yang didesain untuk
menghasilkan uap panas atau steam. Steam tersebut kemudian digunakan untuk
mengalirkan panas ke suatu proses selanjutnya. Panas pada boiler didapatkan dari hasil
pembakaran luar, baik dari pembakaran batu bara, solar, gas alam maupun nuklir.
RUMUS

Anda mungkin juga menyukai