Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PERBEDAAN ANTARA BENDUNGAN,

BENDUNG dan EMBUNG

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas matakuliah HIDROGEOLOGI LANJUT di


jurusan teknik pertambangan UNDANA

OLEH:
NAMA : PASKA AFRINA SORMIN
NIM : 1906100006
SEMESTER :V
KELAS :A

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam makalah ini saya membahas tentang
”PERBEDAAN ANTARA BENDUNGAN, BENDUNG DAN EMBUNG”

Terimkasih kepada bapak NONI BANUNAEK S.T, M.T selaku dosen pembimbing mata
kuliah HIDROGEOLOGI LANJUT yang telah memberikan tugas ini kepada saya dan semua
pihak yang terlibat dalam pembuatan kalah ini.

Makalah ini dibuat untuk memperdalam pengetahuan tentang bendungan, bendung dan
embung sekaligus sebagai tugas yang harus dipenuhi oleh mahasiswa dalam matakuliah
HIDROGEOLOGI LANJUT di jurusan Teknik Pertambangan UNDANA

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan makalah ini.

Demikian makalah ini dibuat, semoga bermanfaat.

Kupang, Oktober 2021

Paska Sormin
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hampir di setiap wilayah Indonesia terdapat banyak sungai besar maupun kecil yang
menguasai hampir 80% hajat hidup masyarakat Indonesia, terutama petani sebagai basis dasar
negara Agraris. Kebutuhan akan ketersediaan air pada suatu daerah sangatlah perlu diperhatikan
dikarenakan air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang tidak bisa dipisahkan dari
kehidupannya. Indonesia merupakan daerah yang memiliki dua musim yakni musim kemarau
dan musim penghujan. Sehingga perlu dikembangkan potensi - potensi sungai tersebut guna
meningkatkan hasil produksi pertanian, salah satunya dengan membangun bendung.

Bendungan, bending, dan embung adalah suatu bangunan yang dibuat dari pasangan batu
kali, bronjong atau beton, yang terletak melintang pada sebuah sungai yang tentu saja bangunan
ini dapat digunakan pula untuk kepentingan lain selain irigasi, seperti untuk keperluan air
minum, pembangkit listrik atau untuk penggelontoran suatu kota.

Bendungan, bending dan embung merupakan bangunan air yang mencakup hampir
keseluruhan aspek bidang ketekniksipilan, yaitu struktur, air, tanah, geoteknik, dan manajemen
konstruksi didalam perencanaan teknis strukturnya. Untuk mendapatkan struktur bendung yang
tepat perlu dilakukan analisis dan perhitungan yang detail dan menyeluruh, hal ini dikarenakan
adanya hubungan saling ketergantungan dari banyak aspek dalam pelaksanaannya.

1.2  Tujuan Penulisan


Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan bendungan, bending dan
embung.

1.3  Permasalahan
Adapun permasalahan yang diangkat pada makalah ini yaitu perbedaan bendungan,
bending dan embung.

1.4  Manfaat Penulisan


Penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kalangan akademik (teoritis)
untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai perbedaan bendungan, bending dan
embung.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bendungan
2.1.1 Pengertian Bendungan

Bendungan adalah bangunan yang berupa urugan tanah, urugan batu, beton, dan atau
pasangan batu yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat pula dibangun
untuk menahan dan menampung limbah tambang (tailing), atau menampung lumpur sehingga
terbentuk waduk (Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2010 tentang Bendungan).

2.1.2 Fungsi dan Manfaat Bendungan

Bendungan berfungsi sebagai penangkap air dan menyimpannya di musim hujan waktu
air sungai mengalir dalam jumlah besar dan yang melebihi kebutuhan baik untuk keperluan.
Bendungan digunakan untuk keperluan irigasi, air minum industri, tempat rekreasi, tempat
penampungan limbah, cadangan air minum, pengendali banjir, perikanan, pariwisata dan
olahraga air.

Dalam kehidupan sehari-hari, ternyata bendungan atau dam memiliki berbagai fungsi dan
manfaat yang berperan baik. Berikut ini beberapa fungsi dan manfaat dari bendungan :
1. Irigasi

Ketika tiba waktu musim hujan , air hujan yang turun di daerah tangkapan air sebagian besar
akan ditampung sehingga ketika musim kemarau air yang tertampung tersebut dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti irigasi lahan pertanian contohnya.

2. Penyediaan Air Baku

Selain sebagai sumber pengairan sawah, waduk juga memiliki kegunaan sebagai bahan baku air
minum pada daerah perkotaan yang terbilang sangat langka dengan air bersih.

3. Sebagai PLTA

Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) merupakan sebuah sistem pembangkit listrik yang biasanya
terintegrasi dalam bendungan dengan memanfaatkan energi mekanis aliran air sebagai media
untuk memutar turbin, lalu diubah menjadi energi listrik melalui generator. Dalam PLTA, waduk
biasanya dikelola untuk mendapatkan kapasitas listrik yang dibutuhkan.

4. Pengendali Banjir

Dengan dibangunnya bendungan di berbagai tempat dapat meminimalisir kemungkinan


terjadinya banjir ketika musim hujan tiba. Sedangkan pada musim kemarau air yang tertampung
pada bendungan dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti pembangkit listrik tenaga
air, irigasi lahan pertanian, untuk perikanan, serta pariwisata.

5. Perikanan

Dalam mata pencaharian, waduk seringkali digunakan untuk peternakan ikan di dalam jaring-
jaring apung atau karamba-karamba.

6. Pariwisata dan Olahraga

Kini banyak sekali waduk yang digunakan sebagai tempat pariwisata oleh masyarakat sekitar
karena memiliki pemandangan yang indah. Selain itu, waduk juga seringkali digunakan sebagai
tempat untuk berolahraga air, tidak heran jika banyak atlet yang melakukan olahraga air ditempat
tersebut.

2.1.3 Jenis Jenis Bendungan


Bendungan dapat diklasifikasikan pada beberapa jenis seperti dibawah ini :

1. Bendungan Berdasarkan Ukuran

Berdasarkan ukurannya, ada dua macam bendungan, yaitu :


 Bendungan besar atau biasanya disebut dengan Large Dams, bendungan ini memiliki
ketinggian mencapai 10 meter, bahkan bisa lebih.
 Bendungan kecil atau biasanya disebut juga dengan Small Dams, bendungan ini tidak
memiliki syarat seperti halnya bendungan besar.

2. Bendungan Berdasarkan Tujuan Pembangunan

Menurut tujuan pembangunannya, bendungan dibagi menjadi dua jenis yaitu :


 Bendungan dengan tujuan tunggal yang merupakan sebuah bendungan yang dibangun
hanya untuk memenuhi satu tujuan seperti PLTA misalnya.
 Bendungan serba guna dapat diartikan sebagai suatu bendungan yang dibangun untuk
memenuhi beberapa tujuan seperti irigasi, PLTA, perikanan bahkan pariwisata.

3 .Bendungan Berdasarkan Penggunaannya 

Menurut penggunaannya, bendungan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :


 Bendungan berbentuk waduk yang dibangun untuk menyimpan air pada saat kelebihan,
agar dapat digunakan pada saat dibutuhkan.
 Bendungan penangkap atau pembelok air merupakan jenis bendungan yang dibuat agar
permukaan air bisa lebih tinggi, agar dapat difungsikan untuk mengaliri air masuk kedalam
saluran air atau terowongan air. Bendungan untuk memperlambat air, bendungan ini dibuat untuk
memperlambat air, dengan demikian dapat mencegah terjadinya banjir.

4. Bendungan berdasarkan konstruksinya.

Jenis bendungan berdasarkan konstruksinya ada empat macam, yaitu :


 Bendungan serbasama merupakan bendungan yang lebih dari setengah volumenya terdiri
dari bahan bangunan yang seragam.
 Bendungan urungan berlapis – lapis, jenis bendungan ini terdiri dari beberapa lapisan,
yaitu lapisan kedap air, lapisan batu, lapisan batu teratur, dan lapisan pengering.
 Bendungan urugan batu merupakan suatu bendungan dengan lapisan kedap air dimuka,
yang merupakan bendungan urugan batu berlapis – lapis yang lapisan kedap airnya diletakkan
disebelah hulu bendungan. Biasanya menggunakan lapisan aspal dan beton tulang.
 Bendungan beton, adalah sebuah bendungan yang terbuat dari konstruksi beton yang
menggunakan tulangan serta yang tidak.

5. Bendungan berdasarkan fungsi

Bendungan berdasarkan fungsinya dibagi menjadi beberapa jenisnya, yaitu terdiri dari
bendungan pengelak pendahuluan, bendungan pengelak, bendungan utama, bendungan sisi,
bendungan ditempat rendah, bendungan limbah industri, bendungan pertambangan.

2.2. Bendung
2.2.1 Pengertian Bendung

Bendung adalah bangunan melintang sungai yang berfungsi untuk meninggikan muka air
sungai agar bisa disadap. Bendung merupakan salah satu bagian dari bangunan utama.

Bangunan Utama adalah bangunan air (hydraulic structure) yang terdiri dari bagian-
bagian: bendung (weir structure), bangunan pengelak (diversion structure), bangunan
pengambilan (intake structure), bangunan pembilas (flushing structure) dan bangunan kantong
lumpur (sediment trap structure).

Fungsi utama dari bangunan utama/bendung adalah untuk meninggikan elevasi muka air
dari sungai yang dibendung sehingga air bisa disadap dan dialirkan ke saluran lewat bangunan
pengambilan (intake structure).

2.2.1  Jenis-Jenis Bendung

a.      Bendung tetap (fixed weir, uncontrolled weir)

Bendung tetap adalah jenis bendung yang tinggi pembendungannya tidak dapat diubah,
sehingga muka air di hulu bendung tidak dapat diatur sesuai yang dikehendaki.

Pada bendung tetap, elevasi muka air di hulu bendung berubah sesuai dengan debit
sungai yang sedang melimpas (muka air tidak bisa diatur naik ataupun turun). Bendung tetap
biasanya dibangun pada daerah hulu sungai. Pada daerah hulu sungai kebanyakan tebing-tebing
sungai relative lebih curam dari pada di daerah hilir. Pada saat kondisi banjir, maka elevasi muka
air di bendung tetap (fixed weir) yang dibangun di daerah hulu tidak meluber kemana-mana
(tidak membanjiri daerah yang luas) karena terkurung oleh tebing-tebingya yang curam.

b.      Bendung gerak/bendung berpintu  (gated weir, barrage)

Bendung gerak adalah jenis bendung yang tinggi pembendungannya dapat diubah sesuai
dengan yang dikehendaki.

Pada bendung gerak, elevasi muka air di hulu bendung dapat dikendalikan naik atau turun
sesuai yang dikehendaki dengan membuka atau menutup pintu air (gate). Bendung gerak
biasanya dibangun pada daerah hilir sungai atau muara. Pada daerah hilir sungai atau muara
sungai kebanyakan tebing-tebing sungai relative lebih landai atau datar dari pada di daerah hilir.
Pada saat kondisi banjir, maka elevasi muka air sisi hulu bendung gerak yang dibangun di daerah
hilir bisa diturunkan dengan membuka pintu-pintu air (gate) sehingga air tidak meluber kemana-
mana (tidak membanjiri daerah yang luas) karena air akan mengalir lewat pintu yang telah
terbuka kea rah hilir (downstream).
2.3 Embung
2.3.1 Pengertian Embung

Embung atau cekungan penampung (retention basin) adalah cekungan yang digunakan untuk
mengatur dan menampung suplai aliran air hujan serta untuk meningkatkan kualitas air di
badan air yang terkait (sungai, danau). 

Embung digunakan untuk menjaga kualitas air tanah, mencegah banjir, estetika, hingga
pengairan.

2.3.2 Fungsi Embung

Secara operasional embung berfungsi mendistribusikan dan menjamin kontinuitas


ketersediaan pasokan air untuk keperluan tanaman ataupun ternak dimusim kemarau dan
mencegah banjir dimusim penghujan. Tak hanya itu, dalam embung juga dapat disebar ikan
untuk usaha perikanan dan mencegah perkembangan jentik nyamuk

2.3.3 Tipe Embung

1. Tipe Embung Berdasar Tujuan Pembangunannya


Berdasar tujuan pembangunannya dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Embung dengan tujuan tunggal (single purpose dams)
adalah embung yang dibangun untuk memenuhi satu tujuan saja, misalnya untuk pembangkit
tenaga listrik atau irigasi (pengairan) atau pengendalian banjir atau perikanan darat atau
tujuan lainnya tetapi hanya untuk satu tujuan saja.
b. Embung serba guna (multipurpose dams)
adalah embung yang dibangun untuk memenuhi beberapa tujuan misalnya : pembangkit
tenaga listrik (PLTA) dan irigasi (pengairan), pengendalian banjir dan PLTA, air minum dan
air industri, PLTA, pariwisata dan irigasi dan lain-lain.

2. Tipe Embung Berdasar Penggunaannya


Berdasar penggunaannya dibagi menjadi 3 yaitu :
a. Embung penampung air (storage dams)
adalah embung yang digunakan untuk menyimpan air pada masa surplus dan dipergunakan
pada masa kekurangan. Termasuk dalam embung penampung air adalah untuk tujuan
rekreasi, perikanan, pengendalian banjir dan lain-lain.
b. Embung pembelok (diversion dams)
adalah embung yang digunakan untuk meninggikan muka air, biasanya untuk keperluan
mengalirkan air kedalam sistem aliran menuju ke tempat yang memerlukan.
c. Embung penahan (detention dams)
adalah embung yang digunakan untuk memperlambat dan mengusahakan seminimal
mungkin efek aliran banjir yang mendadak. Air ditampung secara berkala/sementara,
dialirkan melalui pelepasan (outlet). Air ditahan selama mungkin dan dibiarkan meresap
didaerah sekitarnya.

3. Tipe Embung Berdasarkan Jalannya Air


Berdasarkan jalannya air dibagi menjadi 2 yaitu :
a) Embung untuk dilewati air (overflow dams)
adalah embung yang  dibangun untuk dilimpasi air misalnya pada bangunan pelimpah
(spillway).
b) Embung untuk menahan air (non overflow dams)
adalah embung yang sama sekali tidak boleh dilimpasi air. Kedua tipe ini biasanya dibangun
berbatasan dan dibuat dari beton, pasangan batu atau pasangan bata.
4. Tipe Embung Berdasarkan Material Pembentuknya.
Berdasarkan materialnya dibedakan menjadi 2 yaitu :
a) Embung urugan (fill dams, embankment dams)
adalah embung yang dibangun dari hasil penggalian bahan (material) tanpa tambahan bahan
lain yang bersifat campuran secara kimia, jadi betul-betul bahan pembentuk embung asli.
Embung ini masih dapat dibagi menjadi dua yaitu embung urugan serba sama (homogeneous
dams) adalah embung apabila bahan yang membentuk tubuh embung tersebut terdiri dari
tanah yang hampir sejenis dan gradasinya (susunan ukuran butirannya) hampir seragam.
Yang kedua adalah embung zonal adalah embung apabila timbunan yang membentuk tubuh
embung terdiri dari batuan dengan gradasi (susunan ukuran butiran) yang berbeda-beda
dalam urutanurutan pelapisan tertentu.
b) Embung beton (concrete dam)
adalah embung yang dibuat dari konstruksi beton baik dengan tulangan maupun tidak.
Kemiringan permukaan hulu dan hilir tidak sama pada umumnya bagian hilir lebih landai
dan bagian hulu  mendekati vertikal dan bentuknya lebih ramping. Embung ini masih dibagi
lagi menjadi : embung beton berdasar berat sendiri stabilitas tergantung pada massanya,
embung beton dengan penyangga (buttress dam) permukaan hulu menerus dan dihilirnya
pada jarak tertentu ditahan, embung beton berbentuk lengkung dan embung beton kombinasi.
(Referensi :Soedibyo. 1993)
2.4 PERBEDAAN BENDUNGAN, BENDUNG dan EMBUNG
Bendung
Bendung adalah bangunan air yang berfungsi untuk menghalangi aliran air supaya
permukaannya naik hingga ketinggian tertentu sesuai ukuran bendung. Tujuannya yaitu agar air
dapat mengalir lebih jauh daerah yang tinggi menuju ke daerah yang rendah. Kekhasan dari
bendung ialah tidak adanya pintu air yang melengkapinya, sehingga air sengaja dibuat meluap
dan mengalir melalui bagian atas (bibir bendung). Di samping digunakan untuk keperluan irigasi
pertanian, bendung juga memiliki peran untuk mengetahui debit air suatu waktu serta
menghambat laju kecepatan aliran air.
Bendungan
Bendungan adalah konstruksi bangunan yang mempunyai kegunaan untuk menghalangi aliran air
sehingga membentuk penampungan air berukuran sangat luas yang disebut waduk. Jadi
bendungan mencakup semua bagian dari bangunan pembendung air. Berbeda dengan bendung
yan memiliki ukuran relatif kecil, ukuran dari bendungan ini jauh lebih besar. Bendungan juga
dilengkapi dengan pintu air berukuran raksasa yang berfungsi untuk mengendalikan air yang
keluar dari waduk.
Embung
Embung atau cekungan penampung (retention basin) adalah cekungan yang digunakan untuk
mengatur dan menampung suplai aliran air hujan serta untuk meningkatkan kualitas air di
badan air yang terkait (sungai, danau). 

Perbedaan
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perbedaan-perbedaan atara bendungan,
bending dan embung antara lain :
1. Bendung dan bendungan ialah bangunan air yang berdiri sendiri. Sedangkan embung
merupakan bagian dari bendung/bendungan yang berguna sebagai tempat penampungan air.
2. Secara garis besar, ukuran dari konstruksi bangunan bendungan jauh lebih besar dan
lebih luas daripada bendung.
3. Berbeda halnya dengan bendungan yang dilengkapi dengan pintu air rakasasa, konstruksi
bendung sama sekali tidak memiliki pintu air sehingga air dibiarkan meluap melui bagian
atasnya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bendung

Bendung adalah Bangunan air dengan kelengkapannya yang dibangun melintang sungai atau
sudetan yang sengaja dibuat untuk meninggikan taraf muka air/untuk mendapatkan tinggi terjun
atau menaikan elevasi air sungai, sehingga air sungai dapat disadap dan dialirkan secara gravitasi
atau dengan pompa ketempat-tempat tertentu yang membutuhkannya dan atau untuk
mengendalikan dasar sungai,  debit dan angkutan sedimen.

Bendungan

Bendungan adalah Bangunan yang berupa urugan tanah, urugan batu, beton, dan/atau pasangan
batu yang dibangun selain untuk menahan dan meanmpung air, dapat pula dibangun untuk
menahan dan menampung limbah tambang (tailing), atau menampung lumpur sehingga
terbentukwaduk.

Embung

Embung adalah suatu konsruksi bangunan yang mirip dengan bendungan yang merupakan suatu
penampungan yang digunakan untuk mengatur dan menampung suplay aliran air hujan dan atau
aliran dari alur air pegunungan.

perbedaan-perbedaan atara bendungan, bending dan embung antara lain :


1. Bendung dan bendungan ialah bangunan air yang berdiri sendiri. Sedangkan embung
merupakan bagian dari bendung/bendungan yang berguna sebagai tempat penampungan air.
2. Secara garis besar, ukuran dari konstruksi bangunan bendungan jauh lebih besar dan
lebih luas daripada bendung.
3. Berbeda halnya dengan bendungan yang dilengkapi dengan pintu air rakasasa, konstruksi
bendung sama sekali tidak memiliki pintu air sehingga air dibiarkan meluap melui bagian
atasnya.
3.2 Saran
Dalam perencanaan suatu bangunan air seperti bendung,bendungan dan embung perlu
memperhatikan pemilihan lokasi yang tepat berdasarkan faktor-faktor, seperti keadaan topografi,
keadaan hidrologi, kondisi topografi, kondisi hidraulik dan morfologi, kondisi tanah serta biaya
perencanaan. Selain itu, pemilihan tipe yang tepat dan perlu memperhatikan stabilitas bangunan
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.caranecom.site/2018/07/perbedaan-bendung-bendungan-dan-embung.html

http://e-journal.uajy.ac.id/17541/3/MTS026712.pdf

http://ntotmbol.blogspot.com/2018/02/perbedaan-antara-danau-situ-bendungan.html

https://www.caranecom.site/2018/07/perbedaan-bendung-bendungan-dan-embung.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Embung

https://id.wikipedia.org/wiki/Embung

https://id.wikipedia.org/wiki/Bendung

http://e-journal.uajy.ac.id/17541/3/MTS026712.pdf

https://bogorkab.go.id/post/detail/embung-solusi-pengairan-pertanian-di-musim-kemarau

https://www.ilmutekniksipil.com/bangunan-air/pengertian-bendungan

https://money.kompas.com/read/2021/08/15/202534626/mirip-tapi-tak-sama-apa-perbedaan-
bendung-dan-bendungan

https://dpu.kulonprogokab.go.id/detil/246/mengenal-bangunan-irigasi-bendung-atau-bendungan

Anda mungkin juga menyukai