Anda di halaman 1dari 30

Gambar 1 : Jaringan Irigasi Sederhana

Gambar 2 : Jaringan Irigasi Semi Teknis


Gambar 3 : Jaringan Irigasi Teknis
- Sederhana - Semi Teknis -Teknis
SISTEM PEMBERI (PEMBAWA) DAN
SISTEM PEMBUANG
• Sistem Pemberi/Pembawa:
1. Bangunan pada sistem pemberi
2. Saluran pada sistem pemberi
• Sistem Pembuang
• Pengaturan & Pengukuran Aliran Air
Irigasi. (Bangunan ukur)
1. Bangunan pada sistem pemberi
Berfungsi membawa air irigasi dari sumbernya menuju ke
daerah-daerah irigasi yang memerlukan.

Bangunan pada sistem pemberi meliputi :


• Bangunan utama : Bendung, intake, free intake,
rumah pompa, dsb
• Bangunan bagi dan sadap: Yang berfungsi mengatur
pemberian dan penyadapan air
• Bangunan pematah energi: bangunan terjun,
gotmiring
• Bangunan silang : talang, siphon, gorong-gorong
• Bangunan pengaman : pelimpah, pelindung tebing,
tangga cuci, dll.
• Bangunan untuk eksploitasi : jembatan, jalan
inspeksi, rumah petugas dsb.
Siphon
2. Saluran pada sistem pemberi
terdiri atas :
• Saluran induk (primer)
• Saluran sekunder
• Saluran tersier
• Saluran kwarter
• Saluran suplesi : yaitu saluran yang berfungsi
menambahkan air kepada suatu jaringan
irigasi dari sumber lain
SISTEM PEMBUANG
Adalah Sistim yang berfungsi membuang air
kelebihan pada sawah.
Sistem pembuangan disarankan memakai :
• Sistem pembuangan permukaan alam disebut
surface drainage
• Memanfaatkan sistem pembuangan alam
yang ada yaitu sungai
• Kapasitas sistem pembuangan : kriteria dalam
waktu 3 - 5 hari dapat membuang air hujan
3hari berturut-turut dengan masa ulang
5tahun (sekali dalam 5 tahun dilampaui).
Pengaturan Dan Pengukuran
Aliran Air Irigasi
Pada bangunan yang bertugas membagi atau
menyadap aliran air irigasi harus dilengkapi dengan
alat-alat yang mempunyai fungsi :

• Mengatur elevasi muka air : balok sekat, pintu-


pintu agar air irigasi dapat mencapai seluruh
daerah irigasi
• Mengukur besarnya air irigasi : bangunan ukur
Penggunaan bangunan ukur mutlak
diperlukan untuk mengukur besar debit yang
disadap untuk saluran tersier.
BANGUNAN-BANGUNAN PADA
DAERAH IRIGASI
1. Bangunan Penangkap air
• Ditempatkan pada sungai untuk menangkap air
dari sungai dimasukkan ke saluran irigasi.
Bangunan ini kadang-kadang hanya terdiri dari
bagian yang menyalurkan/menangkap saja bila
tinggi muka air cukup yang disebut Pengambilan
Bebas.
• Bila tinggi air kurang dipakai bangunan peninggi
taraf muka air (biasa disebut Bendung).
Bangunan Penangkap Air
• Bangunan Penangkap Air
2. Bangunan Bagi
Ditempatkan pada saluran induk/primer
Berfungsi membagi air ke saluran-saluran sekunder
sedang selebihnya diteruskan ke saluran primer
bagian dua.
Pada bagian arah yang menerus dipasang
pintu ulir, agar dapat mengatur elevasi muka air
yang dibutuhkan.

3. Bangunan Bagi Sadap


Ditempatkan pada saluran induk/primer.
Berfungsi selain membagi air ke saluran sekunder
juga menyadap air untuk saluran tersier dari
saluran primer.
4. Bangunan Sadap
Ditempatkan pada saluran primer atau
saluran sekunder. Berfungsi untuk menyadap air
dari saluran primer/sekunder untuk saluran
tersier.
Bangunan Bagi, Bagi Sadap dan Sadap

• Bangunan
5. Bangunan Bantu/Pertolongan/Perlintasan
Berfungsi untuk mengatasi rintangan agar
air dapat diteruskan ke bagian saluran yang di
seberang.
Rintangan ini bisa berupa jalan Kereta Api, jalan
raya, saluran, kali/sungai dan lain-lain.
Macam-macam bangunan bantu :
• Talang (Aquaduct)
• Gorong-gorong
• Siphon
• Siphon jembatan
Bangunan Bantu/Pertolongan/Perlintasan

• Bangunan
Bangunan bantu yang berfungsi untuk
mengatasi kemiringan medan yaitu :
1. Bangunan terjun/terjunan

2. Got miring/Saluran peluncur


Pada got miring perlu ada kolam olak untuk
mematahkan energi.
6. Bangunan Ukur
Adalah bangunan untuk mengukur debit yang
lewat pada saluran.
Macam-macam bangunan ukur :
• Cipoletti
• Thomson
• Romyn
• Vlughter
• Drempel
• Pharshall
SALURAN
Menurut fungsinya saluran irigasi dapat
dibedakan :
• Saluran Pembawa

• Saluran pembuang
Saluran Pembawa dan Saluran Pembuang

• Bangunan
Dari cara mengalirnya terhadap medan,
saluran pembawa dapat dibedakan :

• Saluran garis tinggi, yaitu saluran yang


mengalirnya searah atau mengikuti garis tinggi
medan.
• Saluran punggung, yaitu saluran yang
mengalir pada punggung medan.
• Saluran mengalir ke samping, yaitu saluran
yang menyerong dari punggung akan tetapi
tidak mengikuti garis tinggi maupun searah.
Keterangan
• Dari titik 1 - 2 - 6 = Saluran garis tinggi
• Dari titik 2 - 3 - 4 = Saluran punggung
• Dari titik 3 - 5 = Saluran mengalir ke samping
SALURAN GARIS TINGGI
• Kemiringan saluran dapat dibuat sesuai dengan
kemiringan yang diinginkan.
• Kesulitannya adalah banyak rintangan yang
dijumpai misalnya adanya alur-alur atau kali-kali
kecil yang memotong garis tinggi yang terpaksa
harus dilintasi dengan bangunan pertolongan.
• Air pematusan dari daerah di atas saluran garis
tinggi tidak boleh masuk atau tercampur dengan
air pada saluran irigasi.
• Untuk mengatasi hal ini, mengiringi saluran irigasi
dibuat saluran kecil di atasnya untuk menerima
air pematusan yang terjadi pada musim hujan.
• Gambar

• Pelimpah samping bertujuan agar kelebihan debit terbuang


sehingga tidak terjadi overflow melewati tanggul saluran.
SALURAN PUNGGUNG
• Ada kesulitan mengikuti miring dasar saluran
yang diinginkan sesuai rencana terhadap miring
medan yang ada.
• Miring dasar saluran biasanya direncanakan pada
batasan kecepatan air saluran antara batas
dinding tidak tergerus dan batas tidak terjadi
endapan pada saluran.
• Sering terjadi miring medan relatif lebih besar
dari miring dasar yang direncanakan sehingga
perlu bangunan pertolongan/bantu untuk
mengatasi medan.
Dalam pembuatannya, sehubungan dengan
elevasi yang dibutuhkan untuk dasar saluran dan
elevasi muka tanah pada medan saluran yang
akan dibuat, maka tubuh saluran dapat terletak
pada :
1. Dalam galian
2. Di atas timbunan
3. Sebagian dalam timbunan dan galian
• Gambar
TINGGI JAGAAN (free board)
Pada tiap saluran perlu diperhatikan tentang
adanya tinggi jagaan (free board) agar tidak terjadi luapan
air pada tanggul karena gelombang atau golakan air.
Macam-macam rumus tinggi jagaan antara lain :

Lacey : F = 0,20+0,15Q1/3
USBR : F = 𝐂. 𝐃
Dengan :
F : Tinggi Jagaan
Q : Debit yang dialirkan
C : Konstanta 0,46-0,76
D : Kedalaman hidraulis
PRE TEST
1. Jelaskan Kegunaan Irigasi dan apa yang
membedakan dengan ilmu hidrologi?
2. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam
perencanaan irigasi?
3. Jelaskan yang dimaksud garis kontur, dan beri
contoh gambarnya !
4. Sebutkan dan jelaskan macam-macam jaringan
irigasi !
5. Jelaskan yang dimaksud dengan petak tersier,
sekunder, kuarter, primer !

Anda mungkin juga menyukai