KHAIRUL HAKIM
(1110941003)
IFANI DWI RIZKI
(1110942009)
CHINTIA MAYA SARI
(1110942011)
ADE FEBRIANDI
(1110942027)
PUTRI MEKAR KENCANA
(1110942040)
DOSEN :
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umum
Pengendalian banjir merupakan bagian dari pengelolaan sumber daya air yang
lebih spesifik untuk mengendalikan debit banjir umumnya melalui dam dam
pengendali banjir, atau peningkatan sistem pembawa (sungai, drainase) dan
pencegahan hal yang berpotensi merusak dengan cara mengelola tata guna lahan
dan daerah banjir (flood plains). (Robert J. Kodoatie,PSDA Terpadu)
Berbagai
bentuk
penanganan
telah
dilakukan
tetapi
sifatnya
masih
setengahsetengah dan tidak maksimal sehingga tidak teratasi dengan tuntas. Untuk
itu diperlukan penanganan yang komprehensif dengan melibatkan semua pihak
terkait. Implementasi perencanaan pengendalian banjir ini antara lain dengan
normalisasi sungai dan kolam penampungan serta stasiun pompa.
Perencanaan pengendalian banjir ini diutamakan untuk mengoptimalkan kapasitas
saluran dan meminimalkan debit yang mengalir melalui sungai dan saluran
sehingga air sungai tidak meluap di titik-titik yang rawan banjir dan debit yang
keluar dilaut diharapkan tidak mengalami perubahan yang drastis.
2.2 Banjir
2.2.1 Pengertian Banjir
Banjir adalah suatu kondisi dimana tidak tertampungnya air dalam saluran
pembuang (kali) atau terhambatnya aliran air di dalam saluran pembuang.
(Suripin,Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan). Banjir merupakan
peristiwa alam yang dapat menimbulkan kerugian harta benda penduduk serta
dapat pula menimbulkan korban jiwa. Dikatakan banjir apabila terjadi luapan atau
jebolan dan air banjir, disebabkan oleh kurangnya kapasitas penampang saluran
pembuang. Banjir di bagian hulu biasanya arus banjirnya deras, daya gerusnya
besar, tetapi durasinya pendek. Sedangkan di bagian hilir arusnya tidak deras
(karena landai), tetapi durasi banjirnya panjang.
Banjir dapat datang secara tiba tiba dengan intensitas besar namun dapat
langsung mengalir.
Banjir datang secara perlahan namun dapat menjadi genangan yang lama
Perubahan tata guna lahan (land use) di daerah aliran sungai (DAS)
Pembuangan sampah
Erosi dan sedimentasi
Kawasan kumuh di sepanjang sungai / drainase
Perencanaan sistem pengendalian banjir tidak tepat
Curah hujan
Pengaruh fisiografi/ geofisik sungai
Kapasitas sungai dan drainase yang tidak memadai
Pengaruh air pasang
Penurunan tanah dan rob (genangan akibat pasang air laut)
Drainase lahan
Bendung dan bangunan air
Kerusakan bangunan pengendali banjir
saluran banjir (flood way) ke dalam alur sungai lain atau bahkan ke daerah aliran
sungai lain. e. Pengurangan limpasan banjir dengan pengolahan lahan. f.
Pengolahan dataran banjir.