BAB I
PENDAHULUAN
Pemahaman mengenai maksud dan tujuan dari Perencanaan Sistem Tata Air Berbasis Gis Das
Angke.
b.
Persiapan
c.
Inventarisasi data,
d.
e.
f.
g.
h.
daerah rawan banjir adalah dengan membuat perencanaan tata air berbasis GIS DAS Angke
Jenis pekerjaan ini adalah melaksanakan pengukuran Topografi ,cross section dan hidrometri
DAS Angke dan dan anak kali (sarua ,wetan,pelayangan,dll) serta melakukan analisa Hidrolika DAS
Angke guna menunjang pelaksanaan pekerjaan konstruksi Penanganan Banjir. Hasil pengukuran
tersebut kemudian harus di tuangkan Aplikasi GIS (Geographic Information Systems) cross
platform
Konsultan yang diserahi pekerjaan ini wajib menyediakan jasa - jasanya semaksimal mungkin
untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan, sehingga diperoleh hasil pekerjaan berupa Dokumen
Perencanaan yang mencakup segala persyaratan yang ditetapkan dan dapat dipertanggung
jawabkan dalam pelaksanaan kontrak konstruksi/fisik serta mengusahakan sekecil mungkin adanya
perbaikanperbaikan atau perencanaan tambahan lainnya di kemudian hari.
Konsultan harus bekerja sama sepenuhnya dengan Pejabat Pemegang Komitmen, serta
instansi terkait, sesuai dengan kebijaksanaan dengan ketentuan ketentuan yang berlaku di Dinas
Bina Marga Dan Sumber Daya Air Kota Tangerang.
1.2
b. Tujuan
Mendapatkan dokumen perencanaan Hidrometri Sal. Induk Tanah Tinggi- Benteng Betawi
dan dokumen lelang.berupa:
BAB II LINGKUP
KEGIATAN
2.1. Umum
Pada intinya lingkup kegiatan jasa konsultansi dalam pekerjaan ini terdiri dari beberapa
tahapan yang meliputi:
a. Pemahaman mengenai maksud dan tujuan dari Perencanaan Sistem Tata Air Berbasis GIS Das
Angke
b. Persiapan
c. Inventarisasi data,
d. Pembuatan Peta Rencana Kerja,
e. Persiapan Personil dan Peralatan,
DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR
DAN SUMBER DAYA AIR
f.
Membuat sketsa peta situasi lokasi perencanaan secara makro dan detail;
j.
Melakukan pengukuran dengan alat Total Station (TS) di lokasi perencanaan untuk
mengetahui penampang melintang dan penampang memanjang eksisting DAS Angke dan Anak
Kalinya;
(alinemen horisontal dan vertikal) berdasarkan pengalaman dan keahlian yang harus
dikuasai sepenuhnya oleh Ahli Bangunan Air yang melaksanakan pekerjaan ini
dengan melakukan pengukuran-pengukuran secara sederhana dan benar (jarak ,
azimut, kemiringan dengan helling meter) dan membuat sketsa desain alinyemen
horizontal maupun vertikal secara khusus untuk lokasi-lokasi yang dianggap
sulit
DINAS BINA MARGA DAN
SUMBER DAYA AIR
DAN SUMBER DAYA AIR
untuk memastikan trase yang dipilih akan dapat memenuhi persyaratan geometrik
sungai yang dibuktikan dengan sketsa horizontal dan penampang memanjang
rencana trase Sungai/Kali.
Dari hasil survey recon ini secara kasar harus sudah bisa dihitung perkirakan volume
pekerjaan yang akan timbul serta bisa dibuatkan perkiraan rencana biaya secara
sederhana dan diharapkan dapat mendekati final desain.
b. Studi Topografi:
Menentukan awal dan akhir pengukuran serta pemasangan patok beton Bench
Mark di awal dan akhir Proyek
menjadi dasar bagi perencana untuk melakukan detailed engineering design. Studi detail
yang diperlukan adalah:
A. Studi Topografi
Pengukuran topografi ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data topografi yang
cukup untuk kebutuhan perencanaan dan dilakukan pada sepanjang ruas jalan yang
direncanakan
Detail dari pengukuran ini adalah sebagai berikut :
Titik titik penting pada tikungan harus ditentukan dengan teliti. Pada titik tersebut
dibuat pula patok-patok pembantu dan perlu dipasang 1 patok beton pada titik P1 nya
jika titik titik tersebut diluar daerah pengkuran jalan harus dibuat patok pembantu.
c. Pengukuran lebar sungai/ saluran dengan menyebut tata guna tanah serta data
lainnya seperti :permukiman, sawah dll
d. Cross section
Cross section dibuat untuk interval 50 M pada tiap tiap kontrol. Lebar cross section
minimal adalah 25 M kekanan dan kekiri dari bibir sungai
e. Perhitungan dan pengembaran peta topografi berdasarkan atas kordinat titik titik
kontrol diatas
Gambar peta topografi dibuat pada kertas melimeter dengan skala 1:1000 dengan garis
contar tiap interval 1 meter semua titik-titik kontrol harus dicamtumkan dalam gambar
f.
Sistem koordinat referensi horisontal mengacu pada sistem proyeksi UTM (Universal
Transverse Mercator). Sedangkan referensi vertikal mengacu pada datum ketinggian
GPS. sistem proyeksi ini harus menyatu dengan sistem yang telah dibakukan oleh
Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional). Kerangka horisontal
nasional menggunakan ID-74 (Indonesia Datum 1974), yang kemudian dikukuhkan
dengan WGS-84 (World Geodetic System 1984).
2.4. Perencanaan
Untuk perencanaan meliputi; perencanaan Turap dan perencanaan pintu air dimana pada
perencanaan tersebut diatas konsultan akan mengacu kepada Standart peraturan-peraturan yang
berlaku dalam perencanaan Sungai/kali, dan bangunan pelengkapnya.
sama
dengan
Engineer
dan
staf
teknik
lainnya
yang
membantu
melaksanakan pekerjaan perencanaan ini sehingga hasil yang didapat sesuai dengan yang
diharapkan pemberi kerja.
o Melaporkan hasil pekerjaan secara bertahap dan teratur kepada pemberi kerja dari masing
masing jenis pekerjaan sehingga hasil dari pekerjaan memuaskan.
o Mempersiapkan dan menyajikan presentasi materi kepada Pemberi Tugas dan
Pegawai- Pegawai di lingkungan kerja terkait.
2. Ahli Muda Bangunan Air : 2 Orang
Jabatan
Jumlah
Orang Bulan
1.
Ketua Tim
2.
3.
4.
6
Total
24
10
2.8. Keluaran
Keluaran atau hasil dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah mendapatkan mendapatkan dokumen
Sistim Tata Air Berbasis GIS dan dokumen Lelang DED Sistem Tata Air Das Angke
Data dan informasi yang disajikan pada peta dan database secara garis besar adalah :
a. Peta sungai , kali dan saluran pembuang pada DAS Cirarab yang di overlay dengan peta
tata guna lahan dan Administratif serta garis sepadan sungainya
b. Trase memanjang sungai dan cross section serta data ketinggian seperti titik tinggi dan kontur
c. Keterangan kecepatan alir minimum dan maksimum. Debit normal , debit banjir, kemiringan
rata-rata, elevasi muka air normal dan muka air banjir
d. Peta Bangunan Pelengkap DAS seperti turap,Bendung,Pintu air, dan rumah pompa
beserta keteranganya
e. Peta Bangunan yang berada di sepadan sungai
f. Peta jalan yang ada di sisi Sungai /di sepadan sungai dan keterangannya (lebar, panjang dan
elevasi)
g. Peta bangunan yang ada di badan Kali seperti Jembatan
Data informasi DAS, Sungai, Sal Pembuang lainnya
11
BAB III
PELAPORAN
3.1
Tahapan Laporan
Laporan-Pendahuluan, sebanyak 5 buku, diserahkan 1 (satu) bulan setelah Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK). Laporan-Pendahuluan berisi antara lain:
o Metodologi dan Rencana Kerja
o Organisasi Pekerjaan.
o Pemahaman KAK yang dituangkan dalam konsep awal kerangka pemikiran
penyelesaian pekerjaan ini termasuk aplikasi dan saran.
o Jenis aktivitas dan waktu yang dibutuhkan;
o Jadwal penugasan tenaga ahli;
o Tahap kegiatan yang akan dilaksanakan;
o Job description masing-masing personil;
o Gambaran umum dalam menyusun Perencanaan;
o Alokasi waktu pembahasan laporan akhir, rapat dan konsultansi.
Laporan-Antara, sebanyak 5 buku, diserahkan 2 (dua) bulan setelah SPMK. Laporan-Antara
berisi antara lain:
o Hasil pengumpulan data
o Progres kegiatan dan rencana kegiatan selanjutnya.
o Jenis aktivitas dan waktu yang dibutuhkan;
o Jadwal penugasan tenaga ahli;
o Tahap kegiatan yang akan dilaksanakan;
o Job description masing-masing personil;
o Gambaran umum dalam menyusun Perencanaan;
o Alokasi waktu pembahasan laporan akhir, rapat dan konsultansi
o Hasil pengukuran /survei;
o Evaluasi dan analisis;
Laporan-Akhir, sebanyak 5 buku, diserahkan 4 (empat) bulan setelah SPMK. Laporan-Akhir berisi:
o Penyempurnaan laporan-antara dan progres perencanaan.
o Detailed Engineeering Design
o Bersamaan dengan Laporan akhir dikumpulkan juga Dokumen Lelang mencakup:
Volume I
Volume II
Volume III
: Syarat-Syarat Kontrak
Volume IV
: Data Kontrak
Volume V
: Spesifikasi
Volume VI
: Daftar Kuantitas
12
Volume VII
: Gambar Rencana
Volume VIII
: Bentuk-Bentuk Jaminan
Seluruh Laporan tersebut harus direkam dalam bentuk CD termasuk perencanaan dan perhitungan
volume pekerjaan, sebanyak 5 keping dan diserahkan kepada pengguna jasa (satuan kerja)
bersama-sama pada saat penyerahan Laporan-Akhir.
3.2
Pembahasan Laporan
Semua laporan diserahkan kepada Petugas Satuan Kerja setelah terlebih dahulu dilakukan
presentasi/pembahasan dan disetujui oleh Tim Teknis, masing-masing laporan sedikitnya
dilakukan 1 (satu) kali pembahasan dihadapan Tim Teknis .
Draft/konsep setiap jenis/tahapan laporan untuk bahan pembahasan dibuat rangkap 5
(lima).
3.3
Bentuk Laporan
Dicetak dengan kertas ukuran A4
Sampul laporan dicetak di atas kertas glossy
Gambar Teknis A3
3.4
Penutup
Hal-hal teknis yang belum tercakup dalam KAK ini akan disampaikan dalam acara rapat
penjelasan
(aanwijzing) dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kontrak
pekerjaan.
13