Anda di halaman 1dari 21

BAB V KERANGKA ACUAN KERJA

SUPERVISI BENDUNGAN PASELLORENG


KABUPATEN WAJO

1. LATAR BELAKANG
1.1. PENDAHULUAN
Pembangunan Bendungan Paselloreng terletak di Kabupaten Wajo di Propinsi
Sulawesi Selatan. Perekonomian daerah tersebut didominasi oleh pertanian
karenanya pembangunan Daerah Irigasi sangat penting bagi perekonomian
setempat. Penyediaan air irigasi dilakukan melalui sistem bendung yang
dilengkapi dengan jaringan utama, sekunder, dan tersier.
Proyek ini dimaksudkan sebagai upaya peningkatan pemanfaatan sumberdaya
air sungai Gilireng untuk memenuhi kebutuhan air irgasi seluas 7.000 ha dan
meningkatkan intensitas tanam dari 112% menjadi 230% dengan pola tanam
sesuai kondisi lapangan dan aspirasi petani. Desain bangunan tersebut telah
disiapkan pada studi dan desain yang dilaksanakan tahun 2001 oleh Nippon
Koei Co., LTd
Sungai Gilireng berada di daerah aliran sungai Gilireng seluas 169 km2.
Rencana pembangunan Bendungan Paselloreng merupakan proyek tepadu
pengembangan sumber daya air (SDA) untuk mendukung peningkatan
produksi pertanian beririgasi, air baku, air bersih, dan listrik tenaga air, serta
pariwisata. Karena itu proyek bendungan paselloreng dapat dinilai sebagai
suatu proyek strategis yang diharapkan menjadi proyek prioritas dalam skala
Nasional maupun Daerah pada saat ini. Dengan proyek ini diharapkan Sul-Sel
akan dapat membantu pencapaian target-target MDG, meningkatkan PAD,
mengatasi krisis listrik, dan mendorong investasi untuk pertumbuhan ekonomi
saat ini dan kedepan.

1.2. Kebijakan Nasional dan Daerah


Rencana pembangunan ini sangat sejalan dengan kebijakan pemerintah dan
pemerintah daerah Sulawesi Selatan. Sasaran Pemerintah secara umum untuk
sektor pertanian antara lain adalah untuk:
1. Menjaga stabilitas produksi dan cadangan beras untuk memenuhi
kebutuhan nasional, meningkatkan diversifikasi pertanian, dan
meningkatkan kualitas produksi pertanian.
2. Meningkatkan pendapatan dan standar hidup petani, serta memperluas
lapangan dan kesempatan kerja pertanian.
3. Meningkatkan produksi untuk memenuhi kebutuhan industri dan perluasan
ekspor pertanian.
4. Berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dengan
penyediaan bahan makanan yang bermutu melalui diversifikasi hasil
tanaman pangan.
Rencana pembangunan waduk serbaguna ini juga sangat sejalan dengan
Kebijakan Pemerintah Daerah dimana sektor pertanian masih menjadi sektor

1
andalan sedang pada sektor energi Sul-Sel sangat kekurangan sehingga laju
pertumbuhan ekonomi terhambat. Sebagai lumbung pangan nasional, Sulawesi
Selatan berperan sebagai pensuplai beras bagi propinsi lain. Peran ini akan
menjadi lebih penting untuk masa-masa yang akan datang disebabkan oleh
beberapa hal antara lain pertama; pertumbuhan penduduk yang terus
meningkat. Kedua; berkurangnya lahan pertanian untuk keperluan industri dan
pemukiman. Berdasarkan studi terdahulu, sekitar 100.000 ha areal irigasi harus
dikembangkan di Propinsi Sulawesi Selatan untuk mencapai target
swasembada beras di Indonesia. Saat ini target 100.000 ha tersebut belum
tercapai.
Dalam kaitan dengan hal tersebut di atas, maka pengamanan stabilitas
produksi beras merupakan prioritas yang paling penting. Kelangsungan dalam
peningkatan produksi beras harus dijaga untuk mengimbangi semakin
meningkatnya kebutuhan akan beras seiring peningkatan jumlah penduduk.
Dalam hal ini peranan pengembangan Bendungan Paseloreng mempunyai
peran penting untuk mendukung kebijakan pemerintah dan pemerintah daerah
tersebut.

1.3. Konsepsi Pengembangan Daerah Aliran Sungai Gilireng


Pengembangan sumber daya air S. Gilireng dilakukan secara terpadu dalam
daerah aliran sungai Gilireng. Prinsip keterpaduan dalam perencanaan tersebut
adalah:
a. Keterpaduan sistem sungai dari hulu ke hilir yang berarti bahwa setiap
tindakan harus memperhatikan dampak kehulu atau hilirnya.
b. Keterpaduan sistem pengelolaan sumber daya air, bahwa setiap usaha
pengendalian harus memperhatikan usaha pemanfaatan yang telah ada
tidak merusak potensi yang dapat dikembangkan, pengembangan
sarana secara serba guna.
c. Keterpaduan kepentingan antar sektor, institusi, kepentingan petani,
industri, dan penghuni daerah ban.jir.
d. Pelestarian sumberdaya air mencakup kualitas air maupun kestabilan
morfologi sungai.
Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan-Jeneberang akan melaksanakan
pekerjaan fisik pembangunan Bendungan Paselloreng Kabupaten Wajo, oleh
karena itu diperlukan pekerjaan Supervisi Pembangunan Bendungan
Paselloreng Kab. Wajo.

1.4 Tujuan Proyek


Tujuan utama proyek ini adalah mewujudkan kemanfaatan sumber daya air
sungai Gilireng seoptimal mungkin untuk sebesar-besarnya kesejahteraan
rakyat. Untuk mencapai hal tersebut maka tujuan utama proyek dapat diuraikan
sbb:
a. Mendukung peningkatan ketahanan ekonomi regional dan nasional
termasuk mendukung penyediaan overstock beras 2 juta ton, jagung 1,5
juta ton, pariwisata, dan air bersih.

2
b. Mendukung peningkatan lapangan kerja, mencukupi kebutuhan energi
listrik, mendorong peluang investasi, dan penghematan bahan bakar
minyak, BBM.
c. Melindungi areal produksi, pemukiman, infrastruktur pedesaan dari bahaya
banjir Sungai Gilireng.
Untuk merealisasikan tujuan tersebut maka dibutuhkan suatu pembangunan
infrastruktur sumberdaya air berupa bendungan yang akan berfungsi
serbaguna untuk mendukung peningkatan produksi pertanian beririgasi,
pembangkit listrik tenaga air, sekaligus berfungsi sebagai pengendali banjir,
dan fungsi-fungsi lainnya.

1. 5. NAMA PEKERJAAN
Supervisi Pembangunan Bendungan Paselloreng Kabupaten Wajo.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dilakukannya pekerjaan ini adalah untuk supervisi kuantitas dan
kualitas pembangunan Bendungan Paselloreng agar memenuhi norma,
standard dan spesifikasi teknik yang ditentukan.
Tujuan pekerjaan ini adalah :
1. Mendapatkan jaminan kualitas pelaksanaan pekerjaan, dan penyelesaian
pekerjaan, sesuai waktu pelaksanaan yang ditentukan.
2. Melaksanakan pengawasan secara komprehensif terhadap seluruh
kegiatan dan aktivitas yang dilaksanakan oleh pelaksana konstruksi,
kesesuaian gambar dengan konstruksi, kesesuaian dengan spesifikasi
teknis dan seluruh persyaratan yang tercantum di dalam dokumen
kontrak pekerjaan.
3. Memberikan solusi terhadap metoda pelaksanaan pekerjaan yang paling
efisien, berdasarkan kajian dari tenaga ahli pengawas pekerjaan.
4. Mencapai target pelaksanaan pekerjaan yang sesuai biaya – mutu –
waktu, menjamin kesesuaian dengan kontrak pekerjaan dan norma yang
berlaku dalam pembangunan bendungan di Indonesia.

3. SASARAN
Sasaran pekerjaan ini adalah Tercapainya kegiatan pembangunan konstruksi
yang sesuai dengan Spesifikasi, Norma, Standar, Prosedur dan Manual yang
berlaku.

4. LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan terletak pada koordinat 3° 53’ 2.69” S dan 120° 10’ 54.08” E
sejauh 240 km ke arah Timur Laut dari Kota Makassar, Ibukota Provinsi
Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini mencakup suatu wilayah yang terletak di Timur Laut Sengkang,
Ibukota Kabupaten Wajo sampai daerah rawa sepanjang Teluk Bone di
sebelah Timur dan Jalan Raya Attapange-Doping di Selatan, batas sebelah
Utara dan Barat merupakan daerah pebukitan.

3
Bendungan Paselloreng terletak di Desa Arajang, Kec. Gilireng, sejauh 45 km
dari Kota Sengkang Ibukota Kabupaten Wajo.

5. SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanan kegiatan ini diperlukan biaya Rp. 38.390.588.000,- (Tiga
Puluh Delapan Milyar Tiga Ratus Sembilan Puluh Juta Lima Ratus Delapan
Puluh Delapan Ribu Rupiah) termasuk PPN yang dibiayai dari APBN Rupiah
Murni Tahun Anggaran 2015 s/d 2019.

6. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen adalah PPK Pembangunan Bendung
Gerak Tempe SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Pompengan-
Jeneberang Propinsi Sulawesi Selatan.

7. STANDAR TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Bendungan Paselloreng dilaksanakan dengan
berpedoman pada standar berikut;
a. 03-PRT-M-2009 Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bendungan
b. Pd T-08-2004-A Instrumentasi Tubuh Bendungan Tipe Urugan dan Tanggul
c. Pd T-14-2004-A Analisis Stabilitas Bendungan Tipe Urugan akibat beban
Gempa
d. Pd. M-01-2004-A Uji mutu kons. Tubuh bendungan tipe urugan
e. Pt M-03-2000-A Metode Perhitungan Kapasitas Tampungan pd Waduk
f. RSNI M-02-2002 Metode Analisis & Cara pengendalian Rembesan air utk
bendungan tipe urugan
g. RSNI M-03-2002 Metode analisis stabilitas lereng statik bendungan tipe
urugan
h. RSNI T-01-2002 Tata Cara desain tubuh bendungan tipe urugan
i. Pd T-02-2005-A Analisis Daya Dukung tanah Pondasi Dangkal pd Bang. Air
j. Pd T-03.1-2005-A Penyelidikan Geoteknik utk Pondasi Bang. Air Vol. 1
k. Pd T-03.2-2005-A Penyelidikan Geoteknik utk Pondasi Bang. Air Vol. 2
l. Pd T-03.3-2005-A Penyelidikan Geoteknik utk Pondasu Bang. Air. Vol.3
m. Pd T-03-2005-A Pedoman Penyelidikan Geoteknik utk Pondasi Bang. air
Vol. 1
n. Pd T-06-2004-A Peramalan Debit Aliran Sungai
o. Pd T-10-2004-A Pengukuran dan Pemetaan Teristris Sungai
p. Pd T-40-2000-A Tata Cara Deskripsi Keadaan & Penyelidikan Lap. Pada
Pek. Tanah
q. Pd. M-01-2004-A Uji mutu kons. Tubuh bendungan tipe urugan
r. Pd T-44-2000-A Tata Cara Pemadatan Tanah
s. RSNI M-01-2002 Cara Uji Pengukuran Potensi Keruntuhan Tanah di Lab.
t. SNI 03-2435-1991 Metode Pengujian Laboratorium tentang contoh tanah
u. SNI 03-3422-1994 Metode Pengujian Batas Susut tanah
v. SNI 03-3637-1994 Metode pengujian berat isi tanah berbutir halus dengan
cetakan benda uji
w. SNI 03-3637-1994 Metode Pengujian kuat tekan bebas tanah kohesif

4
x. Pd M-22-1996-03 Metode pengujian triaxial untuk tanah kohesif dalam
keadaan tanpa konsolidasi dan drainase
y. Pedoman Analisis Dinamik Bendungan Urugan, Ditjen SDA, 2008
z. Pedoman Pembangunan Bendungan Urugan Batu Membran Beton, Ditjen
SDA, 2011
aa. Pedoman Klasifikasi Bahaya Bendungan, Ditjen SDA, 2011.
bb. Persyaratan Teknis bagian Pengukuran Topografi PT-02, Standar
Perencanaan Irigasi, Ditjen Air, Desember 1986”.
cc. Dll.

Standar dan pedoman yang digunakan tidak terbatas seperti pada daftar
tersebut diatas tetapi juga menggunakan standar dan pedoman lain yang
terkait dan berlaku. Konsultan wajib memiliki dan memahami seluruh standar
dan pedoman tersebut diatas dan menjadikan acuan dalam pelaksanaan
pekerjaan.

8. STUDI TERDAHULU
 Detail Desain Bendungan Paselloreng dan Jaringan Irigasi Gilireng Tahun
2001 oleh Konsultan Nippon Koei Co., Ltd.

9. REFERENSI HUKUM
Pekerjaan supervisi pembangunan Bendungan Paselloreng dilaksanakan
dengan berpedoman pada peraturan perundangan berikut:
 Undang-undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
 Undang-Undang No.18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
 Peaturan Pemerintah nomor 28 tahun 2000 tentang Usaha dan Peran
Masyarakat Jasa Konstruksi
 Peraturan Pemerintah nomor 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan
Jasa Konstruksi
 Peraturan Pemerintah nomor 37 tahun 2010 tentang Bendungan
Peraturan yang digunakan tidak terbatas seperti pada daftar tersebut diatas
tetapi juga menggunakan peraturan lain yang terkait dan berlaku. Konsultan
wajib memiliki dan memahami seluruh peraturan tersebut diatas dan
menjadikan acuan dalam pelaksanaan pekerjaan.

10. JADWAL WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI


Waktu pelaksanaan konstruksi direncanakan 49 bulan mulai dari tahun 2015
sampai dengan tahun 2019, sesuai jadual pelaksanaan terlampir.
Adapun perincian rencana pelaksanaan tiap tahun adalah sebagai berikut :

Tahun Anggaran Item Pekerjaan Utama

2015 Jalan masuk, jalan kerja , fasilitas , Terowongan


Pengelak
2016 Lanjutan terowongan pengelak, Galian bendungan,
galian spillway

5
2017 Timbunan bendungan, beton bendungan, bangunan
pelimpah, bangunan pengambilan, pintu air
2018 Lanjutan beton bendungan, beton pelimpah, dan
bangunan pengambilan,
2019 Bangunan pelengkap, tes komisioning

11. LINGKUP KEGIATAN


11.1 Lingkup Pekerjaan Secara Umum
Lingkup kegiatan layanan jasa konsultan adalah membantu Balai Besar
Wilayah Sungai Pompengan-Jeneberang (BBWSPJ) Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
dalam mengawasi keseluruhan kegiatan pelaksanaan pembangunan
Bendungan Paselloreng.

11.2 Lingkup Pekerjaan Secara Khusus


11.2.1 Persetujuan Desain, Konstruksi dan Pengisian Waduk
Konsultan membantu BBWS-PJ dalam mempersiapkan dokumen-
dokumen dan gambar-gambar perencanaan serta dokumen lainnya
yang diperlukan untuk pelaksanaan sidang teknis dan sidang pleno
dengan Balai Keamanan Bendungan dan Komisi Keamanan
Bendungan di Jakarta. Selain itu Konsultan juga harus
mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan untuk
mendapatkan persetujuan desain, persetujuan konstruksi, dan
persetujuan pengisian Bendungan Paselloreng.

11.2.2 Pelaksanaan Proyek


1) Koordinasi, Monitoring dan Pelaporan Proyek
Konsultan harus membantu BBWS-PJ untuk berkoordinasi dengan
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Pemerintah Kabupaten,
Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan dan instansi terkait lainnya.
Konsultan juga diminta untuk memonitor seluruh kegiatan konsultan,
memonitor kemajuan pekerjaan fisik dan keuangan dan menyiapkan
laporan-laporan.
a) Koordinasi
 Membantu BBWS-PJ dalam pelaksanaan rapat koordinasi
bulanan atau triwulan atau kapan saja bila diperlukan dan
diminta oleh Pemberi Pekerjaan.
 Menyiapkan notulen rapat koordinasi dan mendistribusikan
kepada pihak yang terkait.
 Mengingatkan kepada pihak-pihak yang terkait untuk
menindaklanjuti hasil temuan selama rapat koordinasi.
 Mengingatkan team konsultan lainnya agar menyerahkan
laporan kemajuan dan lainnya sesuai waktu yang ditetapkan.

6
b) Monitoring
 Memonitor semua kegiatan selama pelaksanaan proyek untuk
semua komponen, secara fisik maupun keuangan dan
membuat langkah-langkah yang diperlukan untuk mengejar
keterlambatan.
 Pelaporan
 Menyiapkan nota penjelasan untuk setiap perubahan dari
lingkup kegiatan asli.
 Menyiapkan laporan akhir penyelesaian proyek.

2) Tahap Pra-Konstruksi
 Melakukan survey geophysical, cek lubang bor, check
pengukuran yang ada pada daerah genangan waduk;
 Review gambar dan biaya detail desain, termasuk review
hidrologi khususnya pekerjajan coffer dam dan terowongan
pengelak;
 Menyiapkan program monitor detail didasarkan pada RPL, RKL
dan dokumen lainnya;
 Apabila ada masalah pemindahan penduduk maka melakukan
diskusi dengan BBWSPJ dan pemerintah daerah setempat;
 Menyiapkan study dan detail desain PLTA.

3) Tahap Konstruksi
(1) Supervisi Konstruksi
Konsultan harus membantu BBWS-PJ melalui saran yang tepat
secara teknis dengan semua keterampilan, ketekunan dan
kepedulian yang selayaknya.
 Review dan pengesahan terhadap rencana, dokumen dan
jadwal yang terkait dengan pelaksanaan proyek dan
pekerjaaan konstruksi yang diusulkan dan disampaikan oleh
Kontraktor untuk mendapatkan persetujuan;
 Chek untuk memastikan Kontraktor mematuhi rencana dan
jadwal yang telah disetujui;
 Chek status pemindahan penduduk setiap tiga bulan atau
sesuai keperluan.
 Chek dan pengesahan perhitungan desain dan desain yang
disiapkan oleh Kontraktor;
 Menetapkan prosedur pengetesan material untuk konstruksi
dan melakukan evaluasi hasil pengetesan yang dilakukan
oleh Kontraktor;
 Check dan inspeksi kuantitas dan kualitas pekerjaan;
 Supervisi penyelidikan lapangan tambahan bila diperlukan;
 Memberikan saran jadwal pembelian dan jumlah material
konstruksi seperti bahan peledak, baja, semen dll., kepada
Kontraktor;

7
 Memberikan saran metode pengukuran dan perhitungan
volume pekerjaan dan membantu verifikasi progress dan
pembayaaraan kontrak;
 Melakukan inspeksi pada material dan peralatan pabrik, bila
diperlukan;
 Menyiapkan laporan inspeksi, tes dan kegiatan supervise;
dan
 Check dan persetujuan as-built drawings yang disiapkan
dan diserahkan oleh Kontraktor.

(2) Penyiapan dan Modifikasi Desain


Konsultan harus melakukan revisi dan adjustment desain dari
waktu ke waktu bila diperlukan karena temuan dilapangan atau
komentar dari BBWS-PJ.

4) Tahap Pasca-Konstruksi
Pada awal pengisian waduk adalah merupakan tes pertama
bendungan untuk menunjukkan fungsinya sesuai desain. Dalam
rangka untuk memonitor kinerja bendungan maka laju pengisian
waduk harus dikontrol untuk memperpanjang kemungkinan
penyediaan waktu semaksimal mungkin guna menetapkan program
pengamatan termasuk observasi dan analisis data instrumentasi.
Konsultan harus menyiapkan rencana pengisian waduk dan
memonitor kinerjanya.
 Chek kebocoran
 Chek laju pengisian
 Chek keamanan tubuh bendungan
 Chek operasi alat pengukuran
 Chek fungsi fasilitas bendungan
 Sertifikasi pengisian waduk (Ijin Rencana Pengisian Waduk
Pertama Kali)
(1) Pedoman Operasi dan Pemeliharaan
Konsultan harus menyiapkan system operasi dan pemeliharaan
fasilitas proyek, mengumpulkan pedoman operasi dan
pemeliharaan yang disiapkan oleh Kontraktor dan menyiapkan
pedoman operasi dan pemeliharaan gabungan untuk semua
fasilitas proyek.
Konsultan harus menghitung biaya O&P tahunan untuk operasi
dan pemeliharaan bulanan, tahunan dan secara berkala.

(2) Transfer of Knowledge


Sepanjang pelaksanaan layanan jasa konsultan, Konsultan
harus berusaha melakukan mentransfer pengetahuannya dan
keterampilannya kepada staf BBWS-PJ melalui pelatihan-
pelatihan.

8
12. KELUARAN / LAPORAN
Konsultan harus menyerahkan laporan-laporan sebagai berikut :
1. Rencana Mutu Kontrak (RMK)
Konsultan diwajibkan untuk menerapkan jaminan MUTU (Quality
Assurance) sesuai edaran Bidang Pengairan Ditjen SDA, konsultan
kualifikasi menengah dan besar diwajibkan untuk menerapkan Sistem
Jaminan Mutu dalam bentuk pembuatan Rencana Mutu Kontrak (RMK).
- RMK ini harus diselesaikan sebelum pembuatan laporan pendahuluan
untuk dibahas bersama dalam diskusi.
- RMK ini harus diklarifikasi oleh Core Team jaminan Mutu dan disetujui
oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
- RMK ini harus diserahkan dalam bentuk buku sebanyak 15 (Lima belas)
rangkap.
2. Laporan Pendahuluan (Inception Report)
Laporan pendahuluan sekurang-kurangnya berisi :
 Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh.
 Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya.
 Jadual kegiatan penyedia jasa.
Draft laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak
SPMK diterbitkan sebanyak 15 (lima belas) buku laporan untuk didiskusikan
dan sebanyak 5 (lima) buku laporan yang telah diperbaiki berdasarkan hasil
diskusi.

3. Laporan Persetujuan Desain, Persetujuan Konstruksi dan Persetujuan


Pengisian Waduk
Laporan ini sekurang-kurangnya berisi :
 Proses dan urutan pelaksanaan persetujuan desain dan persetujuan
konstruksi
 Dokumen-dokumen yang dipersiapkan sampai dengan mendapatkan
persetujuan
 Pelaksanaan sidang teknis dan sidang pleno yang dilakukan beserta
daftar hadir, foto dokumentasi, berita acara / notulen rapat dan hasil
yang dicapai
 Dokumen dan gambar yang telah mendapatkan persetujuan

4. Laporan Bulanan ( Monthly Report)


Laporan bulanan sekurang-kurangnya berisi :
 Kemajuan pekerjaan periode sebelumnya
 Permasalahan yang dihadapi
 Rencana kegiatan bulan berikutnya
 Lampiran-lampiran lain yang dibutuhkan
Laporan ini harus diserahkan selambat-lambatnya tanggal 25 setiap bulan
sebanyak 5 (lima) buku laporan.

9
5. Laporan Pendahuluan
Laporan ini sekurang-kurangnya berisi program kualitas secara rinci untuk
menjamin pekerjaan berkualitas baik dan memenuhi spesifikasi. Laporan
dibuat dalam rangkap 10 (sepuluh) dan diserahkan pada awal pekerjaan.

6. Laporan Dua Mingguan


Laporan ini sekurang-kurangnya berisi semua hasil pekerjaan yang telah
dilakukan dan diserahkan dalam rangkap 1200 (seribu dua ratus) setiap 2
(dua) minggu.

7. Laporan Bulanan
Laporan ini sekurang-kurangnya berisi semua hasil pekerjaan yang telah
dilakukan dan diserahkan dalam rangkap 600 (enam ratus) setiap bulan.

8. Laporan Triwulan
Laporan ini sekurang-kurangnya berisi semua hasil pekerjaan yang telah
dilakukan dan diserahkan dalam rangkap 200 (dua ratus) setiap 3 (tiga)
bulan.

9. Laporan Penunjang
Laporan ini sekurang-kurangnya berisi laporan :
a. Laporan rencana Mutu Kontrak;
b. Laporan Geologi;
c. Laporan Topografi;
d. Laporan Material/Laboratorium;
e. Laporan Mekanikal;
f. Laporan Elektrikal;
g. Rencana O&P;
h. Laporan Instrumentasi;
i. Laporan Struktur/Beton/Concrete
j. Laporan Monitoring Lingkungan;
yang masing-masing buku diserahkan dalam rangkap 10 (sepuluh).

10. Laporan Akhir ( Final Ropert)


Koreksi – koreksi dan saran – saran pada waktu diskusi Laporan Akhir
Sementara harus ditampung dan dimasukkan dalam Laporan Akhir yang
dibuat dalam 10 (sepuluh) rangkap.

11. Gambar Purna Laksana


Laporan ini sekurang-kurangnya memuat gambar-gambar yang telah
dilaksanakan dan dibuat dalam 10 (sepuluh) rangkap.

10
13. PERALATAN, MATERIAL, PERSONIL DARI PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN
a) Peralatan, Akomodasi dan Ruang Kantor
Pemilik pekerjaan tidak menyediakan peralatan, akomodasi dan ruangan
kantor serta perlengkapannya sehingga perlu disediakan sendiri oleh
Penyedia Jasa.
b) Laporan dan Data
Laporan dan data yang berkaitan dengan pekerjaan ini dapat diperoleh
informasi melalui Dinas PSDA Propinsi Sulawesi Selatan atau
proyek/instansi terkait lainnya.
c) Personil
Pemilik pekerjaan akan menunjuk pejabat/petugas selaku Direksi dan
Supervisi Pekerjaan yang akan mendampingi dan mengawasi secara
langsung pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi.
d) Fasilitas yang disediakan oleh pemilik pekerjaan yang dapat digunakan
oleh Penyedia Jasa.
Pemilik pekerjaan akan membantu kebutuhan data yang tersedia bila ada,
bila tidak ada dapat mencari sendiri pada instansi/lembaga terkait.

14. PERALATAN DAN MATERIAL DARI PENYEDIA JASA KONSULTANSI


Penyedia Jasa / Konsultan harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas
dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan,
antara lain terdiri dari :
a) Kantor lengkap dengan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan
seperti : peralatan gambar, peralatan tulis dan barang-barang habis pakai
lainnya. Kantor harus berdomilisi di kota Makassar.
b) Peralatan pengukuran yang memenuhi standard presisi yang ndiperlukan
dan telah direkomendasi oleh Direksi Pekerjaan.
c) Fasilitas transportasi termasuk kendaraan bermotor roda empat dan roda
dua yang layak untuk inspeksi lapangan beserta pengemudinya.
d) Biaya pengadaan tenaga harian dan pembantu, pembuatan serta
pemasangan titik tetap yang diperlukan oleh penyedia jasa dalam
pelaksanaan pekerjaan.
e) Keperluan biaya sosial dan pengobatan selama pekerjaan lapangan di
lokasi proyek (sudah termasuk dio dalam Biaya Langsung Personil).
f) Penyedia Jasa harus menyediakan base camp (kantor lapangan) di dekat
lokasi pekerjaan.

15. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN JASA KONSULTANSI


Jangka waktu pelaksanaan yang diperlukan untuk pekerjaan supervisi
konstruksi adalah selama 58 (lima puluh delapan) bulan terhitung sejak
diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

11
16. PERSONIL
16.1 Tenaga Ahli
1) Jumlah Orang-Bulan (OB)
Jumlah Orang-Bulan (OB) yang diperlukan untuk layanan jasa konsultan
supervisi selama 58 bulan adalah sebagai berikut :

Kebutuhan Orang-
No Jenis Tenaga Ahli Person
Bulan (OB)

1 Team Leader 1 58
Contract Specialist dan
2 Management 1 58
Construction
Construction Engineer - 1
3 1 53
(Bendungan)
Construction Engineer - 2
4 1 44
(Selain Bendungan)
5 Geologist 1 46
6 Grouting Engineer 1 40

7 Geodetic Engineer 1 36

Quantity Survey & Cost


8 1 49
Control Eng./ Quality
Material Engineer (Urugan
9 1 46
& Beton)

10 Architecture Engineer 1 3

Environmental & Social


11 1 22
Specialist

12 Hydro-Mechanical Engineer 1 16

13 Instrumentation Engineer 1 28
14 Hidrologist Engineer 1 8
15 Landscape Engineer 1 3
Total 15 510

2) Kualifikasi Tenaga Ahli


Tenaga ahli yang direkrut untuk layanan jasa konsultan harus mempunyai
kompetensi tinggi dalam bidangnya. Kebutuhan tenaga ahli dan
pengalamanannya adalah sebagai berikut:

12
(1) Ketua Tim (Team Leader)
Ketua Tim disyaratkan seorang Sarjana Teknik minimal Strata dua
(S2) Sumber Daya Air/Sipil, berpengalaman dalam bidang
Perencanaan/Pengawasan pekerjaan Teknik Sipil Keairan sekurang-
kurangnya 10 (sepuluh) tahun, dan memiliki sertifikat keahlian tingkat
tingkat madya, dibidang perencanaan dan pengawasan pekerjaan
bendungan yang dikeluarkan oleh KNI-BB serta memiliki sertifikat
kursus mengenai bendungan, penah menjadi Ketua Tim.
(2) Contract Specialist dan Management Construction
Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah Seorang lulusan Sarjana Teknik
Sipil/Pengairan Strata satu (S1) dengan pengalaman kerja sekurang-
kurangnya 10 (sepuluh) tahun sebagai contract specialist dalam
bidang sumber daya air, serta memiliki sertifikat keahlian tingkat
madya (diutamakan) atau muda yang dikeluarkan oleh LPJK
(3) Construction Engineer
Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah Seorang lulusan Sarjana Teknik
Sipil/Pengairan Strata satu (S1) dengan pengalaman kerja sekurang-
kurangnya 8 (delapan) tahun dalam management konstruksi
pekerjaan bidang sumber daya air, serta memiliki sertifikat keahlian
tingkat madya (diutamakan) atau muda dalam perencanaan dan
pengawasan bangunan air yang dikeluarkan oleh KNIBB.
(4) Geologist
Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah Seorang lulusan Sarjana Teknik
Geologi Strata satu (S1) dengan pengalaman kerja sekurang-
kurangnya 6 (enam) tahun dalam perencaraan dan supervisi
konstruksi di bidang sumber daya air, serta memiliki sertifikat keahlian
tingkat madya (diutamakan) atau muda yang dikeluarkan oleh LPJK
(5) Grouting Engineer
Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah Seorang lulusan Sarjana Teknik
Geologi Strata satu (S1) dengan pengalaman kerja sekurang-
kurangnya 6 (enam) tahun dalam perencaraan dan supervisi
konstruksi di bidang sumber daya air, serta memiliki sertifikat keahlian
tingkat madya (diutamakan) atau muda yang dikeluarkan oleh LPJK
(6) Geodetic Engineer
Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah Seorang lulusan Sarjana Teknik
Geodesi Strata satu (S1) dengan pengalaman kerja sekurang-
kurangnya 6 (enam) tahun dalam perencaraan dan supervisi
konstruksi di bidang sumber daya air, serta memiliki sertifikat keahlian
tingkat madya (diutamakan) atau muda yang dikeluarkan oleh LPJK

(7) Quantity Survey & Cost Control Engineer/Quality Control


Engineer
Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah Seorang lulusan Sarjana Teknik
Sipil/Pengairan Strata satu (S1) dengan pengalaman kerja sekurang-
kurangnya 6 (enam) tahun dalam pekerjaan bidang sumber daya air,

13
serta memiliki sertifikat keahlian tingkat madya (diutamakan) atau
muda yang dikeluarkan oleh LPJK.
(8) Material Engineer (Urugan & Beton)
Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah Seorang lulusan Sarjana Teknik
Sipil/Pengairan Strata satu (S1) dengan pengalaman kerja sekurang-
kurangnya 8 (delapan) tahun dalam bidang sumber daya air, serta
memiliki sertifikat keahlian tingkat madya (diutamakan) atau muda
yang dikeluarkan oleh LPJK.
(9) Architecture Engineer
Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah Seorang lulusan Sarjana Teknik
Arsitek Strata satu (S1) dengan pengalaman kerja sekurang-
kurangnya 4 (empat) tahun dalam perencanaan dan pengawasan
bangunan, serta memiliki sertifikat keahlian yang dikeluarkan oleh
LPJK
(10) Environmental & Social Specialist
Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah Seorang lulusan Sarjana Teknik
Lingkungan Strata satu (S1) dengan pengalaman kerja sekurang-
kurangnya 4 (empat) tahun dalam desain dan supervisi konstruksi di
bidang sumber daya air, serta memiliki sertifikat keahlian bidang
lingkungan/sertifikat AMDAL.
(11) Hydro-Mechanical Engineer
Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah Seorang lulusan Sarjana Teknik
Mesin/Elektro Strata satu (S1) dengan pengalaman kerja sekurang-
kurangnya 6 (enam) tahun dalam desain dan supervisi konstruksi di
bidang sumber daya air, serta memiliki sertifikat keahlian yang
dikeluarkan oleh LPJK
(12) Instrumentation Engineer
Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah Seorang lulusan Sarjana Teknik
Sipil/Pengairan Strata satu (S1) dengan pengalaman kerja sekurang-
kurangnya 4 (empat) tahun dalam desain dan supervisi konstruksi di
bidang sumber daya air, serta memiliki sertifikat keahlian yang
dikeluarkan oleh LPJK
(13) Hidrologist Engineer
Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah Seorang lulusan Sarjana Teknik
Sipil/Pengairan Strata satu (S1) dengan pengalaman kerja sekurang-
kurangnya 6 (enam) tahun dalam desain dan supervisi konstruksi di
bidang sumber daya air, serta memiliki sertifikat keahlian yang
dikeluarkan oleh LPJK
(14) Landscape Engineer
Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah Seorang lulusan Sarjana Teknik
Arsitek/Pertanian Strata satu (S1) dengan pengalaman kerja
sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun dalam perencanaan dan
pelaksanaan landscaping di bidang sumber daya air serta memiliki
sertifikat keahlian yang dikeluarkan oleh LPJK.

14
3). Tugas dan Tanggung Jawah Tenaga Ahli Konsultan
(1) Team Leader
 Menerima semua tanggung jawab dari tim konsultan di lapangan
untuk penyelesaian proyek yang memuaskan dari segi teknis,
pengelolaan, administrasi dan keuangan berdasarkan kontrak
layanan jasa konsultan.
 Melaksanakan pengelolaan proyek secara keseluruhan dalam
aspek teknis dan manajemen, dan koordinasi dengan pihak-pihak
terkait untuk kelancaran pelaksanaan proyek.
 Mengorganisir tim konsultan untuk mencapai bantuan pekerjaan
yang efisien ke kantor proyek melalui pelaksanaan yang lancar
dalam hal keteknikan, kelembagaan dan keuangan.
 Menyiapkan dokumen-dokumen dan gambar-gambar untuk
persetujuan desain, konstruksi dan ijin pengisian dari Balai
Keamanan Bendungan dan Komisi Keamanan bendungan
 Menyiapkan addendum kontrak dari waktu ke waktu sesuai kondisi
actual dan untuk layanan yang efisien.
 Menyiapkan dan menyerahkan Rencana Mutu Kontrak dan
Laporan Pendahuluan.
 Menyiapkan jadwal pekerjaan jasa konsultan
 Memfinalkan dan menyerahkan semua laporan yang diperlukan
seperti laporan kemajuan pekerjaan, laporan study, laporan
desain, dokumen tender dan laporan akhir.
 Membantu BBWS-PJ dan proyek untuk memonitor proses tender,
kemajuan kontrak dan keuangan.
 Membantu BBWS-PJ dan proyek untuk menyiapkan jadwal
pelaksanaan dan rencana anggaran tahunan.

(2) Contract Specialist


 Mengkaji usulan pekerjaan konstruksi
 Menyiapkan dokumen pra-kualifikasi
 Menyiapkan syarat-syarat umum kontrak dan syarat-syarat khusus
kontrak.
 Menyiapkan dokumen tender termasuk spesifikasi teknik untuk
semua item pekerjaan konstruksi.
 Mengkaji usulan klaim yang diajukan oleh Kontraktor

(3) Construction Engineer


 Membantu Ka. SNVT/PPK dalam tugasnya yang berkaitan dengan
pembangunan Bendungan Paselloreng.
 Membantu Team Leader dan BBWSPJ dalam menyiapkan
dokumen-dokumen dan gambar-gambar untuk persetujuan
desain, konstruksi dan ijin pengisian dari Balai Keamanan
Bendungan dan Komisi Keamanan Bendungan
 Menyiapkan program dan jadwal layanan jasa konsultan termasuk
investigasi lapangan

15
 Memimpin pengawasan konstruksi termasuk persiapan dan
modifikasi desain.
 Melakukan control kemajuan pekerjaan berdasarkan detail jadwal
pelaksanaan yang disetujui untuk menjaga koordinasi dengan
pekerjaan terkait.
 Memimpin tes pengisian waduk awal.
 Menyiapkan Pedoman O&P bekerja sama dengan staf O&P
BBWS-PJ serta dengan anggota tim konsultan lainnya.
 Bertanggung jawab finalisasi semua laporan, gambar dan
dokumen.
 Menjalin hubungan dengan kantor proyek dan menghadiri rapat
untuk diskusi dan menjelaskan semua hal yang diperlukan oleh
kantor proyek.
 Menyiapkan program konstruksi termasuk jadwal dan metode
pelaksanaan
 Mengumpulkan dan menganalisa data yang berhubungan dengan
biaya konstruksi seperti fasilitas konstruksi, bahan, tenaga kerja
dan lain-lainnya.
 Meninjau dan menyiapkan harga satuan konstruksi dan jadwal.

(4) Geologist/Grouting Engineer


 Memeriksa dan mengkomentari usulan pekerjaan geologi yang
disiapkan oleh Kontraktor.
 Membantu Team Leader dan BBWSPJ dalam menyiapkan
dokumen-dokumen dan gambar-gambar untuk persetujuan
desain, konstruksi dan ijin pengisian dari Balai Keamanan
Bendungan dan Komisi Keamanan Bendungan
 Melakukan inspeksi dan control semua pekerjaan grouting untuk
perbaikan pondasi, kecuali dalam terowongan pengelak.
 Menyediakan standar metode grouting dan melakukan test
grouting di lapangan
 Melakukan pengawasan dan inspeksi pekerjaan dan keterampilan
kerja sesuai dengan gambar dan spesifikasi
 Menginstruksikan permulaan masing-masing tahap pekerjaan,
volume pekerjaan yang dilaksanakan, dan metode pelaksanaan
yang dapat dilaksanakan untuk masing-masing tahap pekerjaan.
 Mengukur volume pekerjaan yang dilaksanakan
 Melakukan kontrol kemajuan pekerjaan berdasarkan jadwal
pekerjaan detail yang disetujui untuk menjaga koordinasi dengan
pekerjaan lainnya dalam rangka membantu Team Leader.
 Bersama dengan tim konsultan melakukan desain untuk PLTA

(5) Geodetic Engineer


 Menyiapkan spesifikasi teknik pekerjaan survey yang diperlukan
untuk pekerjaan sungai (bila ada).
 Mengawasi survey tpgrafi dan survey sungai
 Memeriksa hasil survey yang diserahkan oleh sub-kontraktor
survey

16
 Memeriksa laporan survey.
 Memeriksa dan mengkomentari usulan pekerjaan survey yang
diajukan Kontraktor
 Mengecek pelaksanaan dan hasil survey lapangan terutama
penentuan tata letak bendungan dan bangunan pelengkapnya
 Menyiapkan laporan survey

(6) Quantity Survey & Cost Control Engineer/Quality Control


 Menyiapkan rencana quality control untuk seluruh pekerjaan
konstruksi.
 Memeriksa kualitas bahan konstruksi dan pekerjaan konstruksi
 Mengusulkan kerangka kerja sah untuk pengelolaan konstruksi
yang memadai.
 Mengkaji masalah kelembagaan yang ada sekarang pada
pengelolaan konstruksi bendungan.
 Mengembangkan rencana penguatan kelembagaan untuk
konstruksi.
 Melakukan monitoring dan evaluasi kualitas pekerjaan dan
memberikan koreksi dan solusi apabila ada kualitas pekerjaan
yang tidak sesuai standar
 Menyiapkan rencana pengadaan
 Mengumpulkan dan menganalisa data yang berhubungan dengan
biaya konstruksi seperti fasilitas konstruksi, bahan, tenaga kerja
dan lainya.
 Menyiapkan analisa harga satuan
 Mengestimasi volume pekerjaan
 Mengestimasi biaya konstruksi dan membantu mengevaluasi
eskalasi yang diajukan oleh Kontraktor

(7) Material Engineer


 Melakukan review desain bendungan dan bangunan yang lain.
 Memeriksa dan mengesahkan desain yang disiapkan oleh
Kontraktor
 Membantu Ka.SNVT/PPK dalam modifikasi desain sesuai temua
di lapangan dan sesuai komentar BBWS-PJ atau Kementerian PU
& PERA.
 Membantu Team Leader dan BBWSPJ dalam menyiapkan
dokumen-dokumen dan gambar-gambar untuk persetujuan
desain, konstruksi dan ijin pengisian dari Balai Keamanan
Bendungan dan Komisi Keamanan Bendungan
 Mengawasi dan menginspeksi pekerjaan timbunan dan kecakapan
kerja sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknik.
 Menginstruksikan permulaan masing-masing tahap pekerjaan,
volume pekerjaan yang dilaksanakan, dan metode pelaksanaan
yang dapat dilaksanakan untuk masing-masing tahap pekerjaan.
 Mengukur volume pekerjaan yang dilaksanakan.

17
 Mengkontrol kemajuan pekerjaan berdasarkan jadwal pekerjaan
detail yang disetujui untuk menjaga koordinasi dengan pekerjaan
lainnya dalam rangka membantu Team Leader.

(8) Architecture Engineer


 Memeriksa dan mengkomentari usulan metode pelaksanaan
konstruksi dan jadwal pekerjaan rinci sebagai bantuan terhadap
Team Leader.
 Melakukan inspeksi dan control semua jenis peralatan dan
material untuk pekerjaan bangunan kantor dan perumahan.
 Mengawasi dan menginspeksi pekerjaan dan kecakapan kerja
sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknik
 Menginstruksikan permulaan masing-masing tahap pekerjaan,
volume pekerjaan yang dilaksanakan, dan metode pelaksanaan
yang dapat dilaksanakan untuk masing-masing tahap pekerjaan
 Mengukur volume pekerjaan yang dilaksanakan
 Melakukan kontrol kemajuan pekerjaan berdasarkan jadwal
pekerjaan detail yang disetujui untuk menjaga koordinasi dengan
pekerjaan lainnya dalam rangka membantu Team Leader

(9) Environmental Engineer


 Melakukan kajian aspek hukum berkenaan dengan pengelolaan
lingkungan
 Mengusulkan kerangka kerja sah untuk pengelolaan lingkungan
yang memadai
 Membantu Team Leader dan BBWSPJ dalam menyiapkan
dokumen-dokumen dan gambar-gambar untuk persetujuan
desain, konstruksi dan ijin pengisian dari Balai Keamanan
Bendungan dan Komisi Keamanan Bendungan
 Menyiapkan laporan hasil kajian dan kegiatan
 Identifikasi masalah tata guna lahan yang ada berkenaan dengan
pengelolaan lingkungan
 Menyiapkan rencana tata guna lahan untuk pengelolaan
lingkungan
 Melakukan kajian lingkungan terhadap desain PLTA

(11) Hydro-Mechanical Engineer


 Memeriksa dan mengkomentari usulan metode pelaksanaan
konstruksi dan jadwal pekerjaan rinci
 Memeriksa dan mengkomentari gambar kerja dan semua hal
usulan dan dokumen pekerjaaan mechanical yang disampaikan
oleh Kontraktor.
 Memeriksa hasil gambar kerja pekerjaan mechanical.
 Memeriksa dan mengkomentari gambar kerja dan spesifikasi
pekerjaan pabrik
 Melakukan inspeksi dan test pekerjaan mechanical dan inspeksi
pekerjaan selesai pada waktu serah terima pertama

18
 Melakukan inspeksi dan tes pengoperasian peralatan mechanical
dan pelatihan staf O&P
 Menyiapkan laporan tes peengoperasian peralatan mechanical
dan menyiapkan pedoman O&P pekerjaan mechanical.
 Melakukan pekerjaan desain mechanical untuk PLTA.
 Review desain terdahulu
 Memeriksa dan mengkomentari usulan metode pelaksanaan
konstruksi dan jadwal pekerjaan rinci
 Memeriksa dan mengkomentari gambar kerja dan semua hal
usulan dan dokumen pekerjaaan electrical yang disampaikan oleh
Kontraktor
 Memeriksa hasil gambar kerja pekerjaan mechanical.
 Memeriksa dan mengkomentari gambar kerja dan spesifikasi
pekerjaan pabrik
 Membantu Team Leader dan BBWSPJ dalam menyiapkan
dokumen-dokumen dan gambar-gambar untuk persetujuan
desain, konstruksi dan ijin pengisian dari Balai Keamanan
Bendungan dan Komisi Keamanan Bendungan
 Melakukan inspeksi dan test pekerjaan electrical dan inspeksi
pekerjaan selesai pada waktu serah terima pertama
 Melakukan inspeksi dan tes pengoperasian peralatan electrical
dan pelatihan staf O&P
 Menyiapkan laporan tes peengoperasian peralatan electrical dan
menyiapkan pedoman O&P pekerjaan electrical.
 Melakukan pekerjaan desain electrical untuk PLTA.

(10) Instrumentation Engineer


 Memeriksa dan mengkomentari usulan metode pelaksanaan
konstruksi dan jadwal pekerjaan rinci sebagai bantuan terhadap
Team Leader.
 Melakukan pengawasan terhadap pemasangan hingga uji coba
instrument bendungan.
 Mengawasi dan menginspeksi pekerjaan dan kecakapan kerja
sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknik
 Menginstruksikan permulaan masing-masing tahap pekerjaan,
volume pekerjaan yang dilaksanakan, dan metode pelaksanaan
yang dapat dilaksanakan untuk masing-masing tahap pekerjaan
 Mengukur volume pekerjaan yang dilaksanakan
 Melakukan kontrol kemajuan pekerjaan berdasarkan jadwal
pekerjaan detail yang disetujui untuk menjaga koordinasi dengan
pekerjaan lainnya dalam rangka membantu Team Leader
 Membantu Team Leader dan BBWSPJ dalam menyiapkan
dokumen-dokumen dan gambar-gambar untuk persetujuan
desain, konstruksi dan ijin pengisian dari Balai Keamanan
Bendungan dan Komisi Keamanan Bendungan

19
(11) Hidrologist Engineer
 Review desain terdahulu berdasarkan informasi tambahan.
 Menganalisa laporan hidrologi.
 Memeriksa dan mengkomentari usulan metode pelaksanaan dan
detail jadwal pelaksanaan dalam rangka membantu Team Leader.
 Membantu Team Leader dan BBWSPJ dalam menyiapkan
dokumen-dokumen dan gambar-gambar untuk persetujuan
desain, konstruksi dan ijin pengisian dari Balai Keamanan
Bendungan dan Komisi Keamanan Bendungan

(12) Landscape Engineer


 Melakukan kajian dan review desain terdahulu untuk disesuaikan
dengan kondisi terbaru.
 Mengawasi pelaksanaan pekerjaan landscaping
 Menyiapkan laporan pekerjaan landscaping.

16.2. Tenaga Sub Ahli / Teknisi


1). Jumlah Orang-Bulan (OB)
Jumlah Orang-Bulan (OB) Tenaga Sub-Ahli yang diperlukan untuk layanan
jasa konsultan supervisi selama 58 bulan dengan perincian kebutuhan per
tahun adalah sebagai berikut :
No. Tenaga Sub-Ahli OB
1 Construction Engineer - 1 (Bendungan) 49
2 Construction Engineer - 2 (Selain Bendungan) 40
3 Geologist 42
4 Grouting Engineer 36
5 Geodetic Engineer 36
6 Quantity Survey & Cost Control Eng./ Quality 49
7 Material Engineer (Urugan & Beton) 42
8 Architecture Engineer 3
9 Environmental & Social Specialist 18
10 Hydro-Mechanical Engineer 12
11 Instrumentation Engineer 24
12 Hidrologist Engineer 3
13 Contract Specialist dan Managemen Contruction 49
14 Landscape Engineer 3
Total 406

2) Kualifikasi Tenaga Sub-Ahli


Tenaga sub-ahli yang direkrut untuk layanan jasa konsultan harus
mempunyai kompetensi tinggi dalam bidangnya dan pengalamanannya,
Seorang lulusan Sarjana Teknik Sipil Starata-1 (S1) dengan pengalaman
minimum 2 (dua) tahun atau lulusan Diploma-III (DIII) dengan pengalaman

20
minimum 4 (empat) tahun. Berpengalaman dalam supervisi konstruksi di
bidang sumber daya air utamanya pekerjaan bendungan, diutamakan yang
memiliki sertifikat keahlian yang diterbitkan oleh LPJK.

16.3 Tenaga Pendukung


Tenaga Pendukung lainya disesuaikan dengan kebutuhan.

17. PRODUKSI DALAM NEGERI


Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di
dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka
4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

18. ALIH PENGETAHUAN


Apabila dipandang perlu oleh Pemilik Pekerjaan, maka Penyedia Jasa harus
mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait dengan
substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada
staf/petugas dari Pemilik Pekerjaan.

21

Anda mungkin juga menyukai