Anda di halaman 1dari 10

 Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan

yang memberikan estimasi dan evaluasi dari kegiatan


operasi dan pemeliharaan yang akan dikerjakan sehingga
metode dan biaya dapat diatur dengan sebaik-baiknya.
1. AKNOP Sungai
 Tujuan dan Fungsi AKNOP untuk operasi pemeliharaan sungai, pantai,
danau dan embung dengan melaksanakan kegiatan audit teknis serta
perencanaan penyediaan angka kebutuhan nyata operasi dan
pemeliharaan AKNOP.

 Contoh data yang dibutuhkan untuk pekerjaan audit teknis dan


penyusunan AKNOP misalnya Sungai :
1. Peraturan kebijakan terkait operasi dan pemeliharaan sarana dan
prasarana sungai.
2. Data penyusunan AKNOP yang sudah berjalan.
3. Data bangunan air yang dimiliki oleh wilayah sungai Sumatera Barat
dilokasi kegiatan. Data ini kumpulkan melalui data Primer,
Sekunder serta kunjungan kelapangan.
Dalam rangka pelaksanaan audit teknisi dan
penyusunan AKNOP Sungai maka akan digunakan
pendekatan 3 macam :

1) Pendekatan biografi
2) Studi Kasus
3) Pendekatan Koperatif
2. AKNOP Bendung
A. Perhitungan AKNOP Bendung
 besarnya kebutuhan biaya untuk OP Bendung, dilakukan
berdasar aturan regulasi yang ada, dari mulai biaya rutin
untuk mengoperasikan pintu, perbaikan kecil,
pembuangan sampah, gaji upah pekerja.
 Selain berfungsi juga perhitungan AKNOP untuk
Bendung, pengoperasian bangunan dilakukan petugas
juru pengairan untuk mengatur debit sesuai dengan
kebutuhan yang ditetapkan sebagai berikut :

1. Tubuh Bendung
 Berdasarkan skala, volume dan biayanya. Pekerjaan beton
dan pasangan batu.
2. Tembok Sayap Depan (kiri dan kanan)
 batasan bendung tergantung cara mempila – pilah bagian bendung
bagi dari as kearah upstream, hasil inventori volume dan besar
biayanya.

3. Tembok Sayap Belakang (kiri dan kanan)


 bagian hilir tembok bendung juga harus dihitung sesuai hasil
inventori.

4. Pilar Bendung
 pilar pada Bendung, dihitung volume dan biaya berdasar hasil
inventori.

5. Pintu Intake
 agar tetap berfungsi maka setidaknya dilihat apakah ada yang
menganggu dalam operasinya, dalam kurun waktu setidaknya 1
tahun, kalau ada maka harus dimasukkan dalam perhitungan
volume dan biaya.
6. Pintu Penguras
 cukup diperhatikan biaya rutin mengalami hambatan, volume dan
biaya perlu di perhatikan.

7. Kantong Lumpur
 Kegiatannya adalah galian dan perbaikan saluran serta pintu.

8. Bangunan Bagi Pertama


 Batas dari kegiatan POB, volume dan biaya harus dihitung untuk
pintu dan beton atau pasangan batu.
B. Perhitungan AKNOP Saluran dan Bangunan
a) Saluran Sekunder (ruas 1)
 Besar volume dan biaya dihitung berdasarkan hasil
inventor, Hm sepanjang saluran harus jelas serta
bangunan pelengkap yang ada.
b) Bangunan Sadap 1
 Bangunan sadap pertama dihitung berdasar prioritas
kegiatan pada inventori, domain kegiatannya adalah
pasangan batu, beton, pintu dan sedikit galian.
c) Saluran Sekunder Ruas 2
 Perhitungan AKNOP sama dengan butir diatas, batas
disesuaikan pada batas wilayah juru.
C. Perhitungan AKNOP Bendung Gerak
 Bendung gerak dibagi dalam beberapa bagian, dibatasi oleh pilar-
pilar dan tembok tepi satu ke tepi lainnya dan pintu pilar-pilar dan
tembok tepi satu ke tepi lainnya dan pintu dapat dibuka untuk
membilas endapan yang berada dihulu masing-masing pintu
(berbeda dengan bendung tetap yang menyebabkan endapan
bertambah terus sampai mencapai ketinggian mendekati mercu
bendung).
1. Pintu Gerak Bendung
 Dianjurkan mengoperasikan dengan cara kolam tenang. Bila tak ada
pembilasan (pintu pembilas ditutup), pintu pengambilan dibuka
untuk memperoleh d.
2. Bendung Gerak dengan Pembilas Sungai
 Debit melalui pembilas sungai dengan perbandingan (Vs/Vp > 1) dan
debit sisa dan pembilas dan pembilas sungai dialirkan melalui
bendung gerak (spillway bay), dengan membuka semua pintu /
bendung gerak sama besar. Apabila ada endapan dimuka pintu gerak
yang perlu dibilas, pintu tersebut dibuka penuh untuk mengaktifkan
pembilasan.
3.Bendung Gerak Tanpa Pembilas Sungai
 Debit sisa (sisa debit pengambilan ditambah debit
pembilasan) dialirkan melalui bendung gerak (spillway
hat). Untuk pelimpahan, secara menyeluruh bukaan
pintu lebih disukai berbentuk miring (wedge shape) dan
pada membuka pintu dengan tinggi sama.
II. AKNOP SUNGAI
1. Tata Cara Penyusunan Audit Teknis dan AKNOP Sungai
 Konsultan melakukan penyusunan kerangka konsep penyusunan
audit teknis dan AKNOP Sungai dengan bertitik tolak dari pola pikir
yang telah di sampaikan. Kerangka konsep selanjutnya dimasukkan
dalam Draft laporan akhir untuk didiskusikan.
 Secara umum pendekatan dalam penyusunan konsep terangkum
dalam beberapa pendekatan sbb:
1) Studi identifikasi dan latar belakang: untuk memperkuat dasar-
dasar pemikiran yang melatar belakangi penyusunan konsep.
2) Indentifikasi aktifitas dan kinerja OP Sungai: dilakukan dengan
pengumpulan data, statistik dan dokumentasi. Data-data dapat
diperoleh dari dinas PSDA, BBWS/BWS Dinas Lingkungan Hidup,
BPPDA serta beberapa instansi terkait lain.
3)

Anda mungkin juga menyukai